INSTALASI LINUX FEDORA DI ORACLE VIRTUALBOX
Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang mengatur semua perangkat keras & lunak dasar di dalam komputer. Salah satu dari sistem operasi tersebut merupakan Linux yang memiliki berbagai distro, salah satunya Fedora Linux.
Linux memiliki beberapa kelebihan yang salah satunya adalah sistem operasi yang fleksibel (open source). Dengan linux kita dapat dengan leluasa memodifikasi sistem sesuai dengan kebutuhan pemakainya tanpa memerlukan spesifikasi yang terlalu tinggi (user friendly).<! --more-->
Pada matkul sistem operasi kita melakukan instalasi Linux. Disini kita akan mempelajari cara menginstall Fedora Linux dengan Desktop Environment LXDE, konfigurasi penyimpanan, konfigurasi awal, serta setting jaringan dan keamanan dalam Fedora LXDE.
Instalasi ini bertujuan memberikan pemahaman dasar pada instalasi Fedora LXDE: seperti persiapan perangkat, instalasi, VirtualBox, konfigurasi sistem, setting jaringan, dan setting keamanan pada Fedora Linux. Dengan adanya Instalasi Linux ini diharapkan mahasiswa bisa memahami dan mengkonfigurasi Fedora LXDE secara mandiri dan mengatasi masalah - masalah yang mungkin terjadi di dalam proses.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menginstal Fedora LXDE di VirtualBox?
Apa syarat sistem yang harus dipenuhi untuk menginstal Fedora LXDE di VirtualBox?
Bagaimana cara setting jaringan dan keamanan sederhana pada Fedora LXDE?
1.3 Tujuan Laporan
Mahasiswa paham bagaimana cara menginstall Fedora LXDE di VirtualBox.
Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi jaringan dan keamanan sederhana dalam Fedora LXDE
Mahasiswa dapat menggunakan, memanfaatkan, dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari - hari.
1.4 Manfaat Penulisan
Memberikan ilmu kepada mahasiswa langkah-langkah menginstall Fedora Linux.
Menggunakan VirtualBox untuk menjalankan SO Fedora Linux memberikan jalan untuk pengalaman praktis dengan kebebasan mengeksplorasi tanpa adanya risiko untuk merusak SO utama.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 VirtualBox dan Cara Kerjanya
Oracle VM VirtualBox adalah alat untuk memvirtualisasikan arsitektur komputasi x86 dan AMD64/Intel64, yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan desktop, server, dan sistem operasi sebagai mesin virtual. Anda dapat menggunakan solusi ini untuk menggunakan mesin virtual sebanyak mungkin sesuai dengan sumber daya yang dimiliki arsitektur host.
VirtualBox memungkinkan sistem apa pun untuk memasang dan mengoperasikan mesin virtual sebanyak yang diizinkan oleh memori dan ruang disk. Bergantung pada konfigurasi sistem host, seseorang dapat menggunakan solusi ini untuk deploy apa pun mulai dari desktop-class machines hingga lingkungan cloud.
VirtualBox dimanfaatkan oleh administrator TI, software developer, sejumlah teknisi profesional lainnya, dan pengguna akhir umum untuk berbagai keperluan. Misalnya, developer dapat membuat perangkat lunak untuk berbagai platform pada mesin yang sama, sementara tester dapat menggunakannya untuk membangun jaringan virtual untuk pengujian perangkat lunak.
VirtualBox bekerja dengan memperluas kemampuan sistem operasi yang ada, sehingga memungkinkannya menjalankan mesin virtual tanpa mengubah konfigurasi perangkat keras atau perangkat lunak. Sistem operasi tempat VirtualBox diinstal disebut host, sedangkan sistem operasi yang berjalan di dalam VirtualBox dikenal sebagai guest. Setelah sistem operasi guest diterapkan dan dikonfigurasi dengan benar, tidak ada batasan yang akan membedakannya dari mesin untuk pengguna akhir biasa.
2.2 Mengenal Fedora Linux
Fedora (sebelumnya bernama Fedora Core, kadang-kadang disebut juga dengan Fedora Linux) adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora yang digunakan di logo Red Hat. Pada rilis 1 sampai 6 distro ini bernama Fedora Core yang kemudian berubah menjadi Fedora pada rilis ke-7. Fedora dikenal di dunia Linux sebagai sebuah distro yang menjadi pioneer dalam penggunaan teknologi terkini dan merupakan distro yang digunakan oleh Linus Torvalds.
Salah satu visi utama Fedora tidak hanya mengandung software dibawah lisensi software open source dan gratis, tetapi juga menjadi teknologi yang mutakhir. Pengembang fedora lebih membuat perubahan yang signifikan daripada hanya memperbaiki khususnya untuk bahwa update Fedora dapat digunakan oleh semua Linux.
Fedora memiliki beberapa Spins yang dapat digunakan, dengan Desktop Environment GNOME sebagai default, dalam laporan ini, kami menggunakan Fedora LXDE yang lebih ringan dibandingkan GNOME dan memiliki UI mirip dengan Windows sehingga lebih familiar.
2.3 Jenis-Jenis Adapter Jaringan di VirtualBox
Tersedia beberapa jenis mode adaptor network yang sering digunakan pada VirtualBox, berikut daftarnya :
1. NAT (Network Address Translation)
![]() |
| Network Address Translation |
Mode ini akan terpilih secara default ketika menggunakan VirtualBox. Mode NAT ini tidak memerlukan banyak konfigurasi, sehingga cocok digunakan jika kalian hanya ingin browsing internet menggunakan OS guest atau tamu.
2. Bridge Adapter
![]() |
| Bridge Adapter |
Mode ini digunakan jika user ingin OS guest terhubung dengan jaringan secara langsung bukan virtual. Mode Bridge Adapter ini menggunakan interface fisik dari komputer host seperti LAN Card atau WiFi Adapter.
3. Internal Network
![]() |
| Internal Network |
Jaringan ini digunakan jika user ingin menghubungkan sesama os guest di dalam VirtualBox. Sesuai namanya, internal network ini adalah jaringan yang berjalan di lingkungan internal mesin virtual sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan komputer host.
4. Host-only Adaptor
![]() |
| Host-only Adaptor |
Mode ini dapat kalian gunakan jika ingin menghubungkan antara komputer host kalian dengan sistem operasi di dalam VirtualBox atau OS guest. Pada mode ini nantinya VirtualBox akan membuat adapter virtual pada komputer host bernama VirtualBox Host-only Network yang nantinya bisa digunakan untuk menghubungkan ke guest OS VirtualBox.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
Minimum Spesifikasi
Rekomendasi Spesifikasi
Aplikasi dan file yang perlu disiapkan:
3.2 Langkah-Langkah
Download VirtualBox dan Distro Linux
Download Oracle VirtualBox di website resminya: https://www.virtualbox.org/.
Install Oracle VirtualBox.
Download ISO Image distro Linux yang akan digunakan, dalam kasus ini kami menggunakan Fedora dengan Desktop Environment LXDE.
Instalasi Fedora LXDE dalam VirtualBox
Buka VirtualBox dan klik “New”
![]() |
| Tampilan Awal VirtualBox |
Pada bagian ISO Image, pilih ISO Image yang telah kita download sebelumnya dan isi kolom “Name” sesuai keinginan, misal kita isi dengan “Fedora”, lalu klik “Finish”.
![]() |
| Tampilan menu New |
Buka “Settings”, pada bagian “System”, kita atur Base Memory sesuai keinginan, misal disini kami isi dengan 4096 MB, kemudian di bagian “Display” kita atur Video Memory menjadi maksimal (128 MB) dan klik “OK”.
![]() |
| Tampilan menu Settings-General |
![]() |
| Tampilan menu Settings-Display |
Klik Start untuk memulai Fedora Linux dalam VirtualBox, pada proses boot, pilih “Start Fedora-LXDE-Live 41” dan tekan Enter.
![]() |
| Tampilan Proses Boot |
Desktop Fedora LXDE akan terlihat, buka “Install to Hard Drive”, jika muncul pop-up, klik “Execute”.
![]() |
| Tampilan Desktop Fedora |
![]() |
| Tampilan Desktop Fedora |
Pilih Bahasa yang anda inginkan, disini kami menggunakan English (United States), kemudian klik “Continue”.
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Memilih Bahasa |
Setting Keyboard, Time and Date sesuai keinginan, dan pada Installation Destination pilih “Automatic”.
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Setting |
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Time and Date |
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Installation Destination |
Buat akun User, isi kolom-kolom yang dibutuhkan sesuai keinginan, klik “Done” apabila selesai.
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Create User |
Buat Root Account, isi password dan klik “Done”.
![]() |
| Tampilan Proses Instalasi-Root Account |
Klik “Begin Installation”, maka instalasia akan dimulai, tunggu hingga instalasi selesai, apabila selesai klik “Finish Installation”.
![]() |
| Installation Progress |
![]() |
| Installation Finished |
Matikan Fedora Linux.
Buka Settings → Storage, klik kanan pada ISO Image dan klik “Remove Attachment”, jika muncul notifikasi, klik Remove.
![]() |
| Tampilan Settings-Storage |
Klik Start untuk menyalakan kembali, dalam proses boot, klik Enter pada pilihan pertama.
![]() |
| Tampilan Proses Boot |
Fedora Linux LXDE telah berhasil di instal di VirtualBox.
![]() |
| Tampilan Desktop Fedora |
Konfigurasi Jaringan
Dalam VirtualBox, kita dapat konfigurasi jaringan langsung dalam aplikasi, sehingga kita cukup membuka Settings → Network, di Adapter 1, kita dapat mengubah kolom “Attached to:” sesuai yang kita inginkan, misal NAT atau Bridged Adapter.
NAT (Network Address Translation): VM (Guest) menggunakan IP privat dan mengakses internet melalui host, tetapi tidak bisa diakses dari luar.
Bridged Adapter: VM terhubung langsung dengan jaringan fisik, mendapat IP sendiri dan bisa berkomunikasi dengan perangkat lain.
![]() |
| Tampilan Settings-Network |
Setelah konfigurasi selesai, kita dapat mengecek IP address kita dengan mengetikkan “ifconfig” atau “ip addr” dalam terminal.
![]() |
| Menampilkan IP Address |
Fedora sudah tersambung dengan jaringan dan memiliki IP address.
Konfigurasi Keamanan: Setting Firewall
Update package manager, ketik “sudo dnf upgdate && sudo dnf upgrade –refresh” dan tunggu hingga proses selesai.
![]() |
| Mengetikkan "sudo dnf update && sudo dnf upgrade" |
![]() |
| Tampilan Proses Update |
Secara default, Fedora memiliki firewall bawaan yang aktif yaitu Firewalld, masuk ke akun root dengan mengetikkan “su” dan masukkan password, kemudian ketik “systemctl status firewalld” untuk mengecek status aktif Firewalld dan tekan Q untuk kembali.
![]() |
| Mengecek Status Aktif Firewalld |
Untuk keamanan tambahan, ketik “firewall-cmd --set-default-zone=drop” kemudian “firewall-cmd --reload” untuk memblokir seluruh service, maka akan muncul status success.
Untuk melihat detail Firewalld, ketik “firewall-cmd --list-all”.
![]() |
| Mengetik "firewall-cmd --list-all" |
![]() |
| Menampilkan Detail Firewalld |
Untuk menambahkan service yang diizinkan oleh firewall, ketikkan “firewall-cmd --permanent --zone=public --add-service=<nama service>”, misal kami menambahkan service ssh, maka “firewall-cmd --permanent --zone=public --add-service=ssh” kemudian “firewall-cmd --reload”.
![]() |
| Mengetikkan "firewall-cmd --permanent --zone=public --add-service=ssh" |
Untuk mengecek apabila service SSH telah ditambahkan dalam service yang diizinkan, ketik “firewall-cmd --list-all”.
![]() |
| Menampilkan Service yang Diizinkan |
3.3 Hasil
File ISO Fedora berhasil diunduh dengan ukuran file sebesar 1,7 GB.
Waktu pengunduhan membutuhkan waktu 5-10 menit
Waktu instalasi fedora membutuhkan waktu 20 menit untuk menyelesaikan seluruh instalasi
Waktu update package manager “dnf” membutuhkan waktu 20 menit
Aktivasi Firewalld yang merupakan firewall bawaan Fedora LXDE.
3.4 Analisis Hasil
Proses unduh Fedora LXDE berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan.
Waktu unduh yang relatif cepat menunjukkan bahwa koneksi internet yang digunakan stabil dan memadai.
Proses penginstalan tergolong cepat karena mudah untuk dipahami dan memiliki koneksi internet yang stabil.
Firewalld merupakan firewall bawaan dalam Fedora, sehingga tidak memerlukan instalasi firewall lain seperti ufw, iptables, dll.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fedora adalah sistem operasi Linux yang menampilkan inovasi terbaru dalam perangkat lunak bebas dan terbuka. Berbasis RPM dan yum, Fedora dikembangkan oleh Fedora Project dengan dukungan komunitas dan sponsor dari Red Hat. Pada rilis pertama hingga keenam, nama distro ini adalah Fedora Core, sebelum berubah menjadi Fedora pada rilis ke-7. Fedora dirancang untuk mengembangkan perangkat lunak gratis dengan proses yang terbuka dan cepat. Penggunaan VirtualBox dalam instalasi Fedora bertujuan untuk melindungi data laptop serta untuk menguji coba sistem operasi tanpa merusak data yang ada.
4.2 Saran
Sebelum menginstal Linux di laptop, pastikan untuk mencadangkan data penting dan memeriksa kompatibilitas perangkat keras. Jika ingin menjaga sistem operasi lain, pertimbangkan dual-boot. Pisahkan partisi root dan home untuk kemudahan pemeliharaan data. Uji Linux menggunakan Live USB atau CD terlebih dahulu untuk memastikan kompatibilitas. Pastikan laptop memiliki cukup RAM dan ruang penyimpanan, serta pilih desktop environment yang sesuai dengan spesifikasi perangkat. Setelah instalasi, lakukan pembaruan sistem dan instal driver yang diperlukan. Jika ingin mencoba beberapa distro, gunakan virtualisasi agar tidak mengubah sistem utama.
DAFTAR PUSTAKA
Control of System Accessibility by firewalld :: Fedora Docs. (n.d.). Fedora Documentation. Retrieved March 1, 2025, from https://docs.fedoraproject.org/en-US/quick-docs/firewalld/
Fedora (sistem operasi). (n.d.). Wikipedia. Retrieved March 2, 2025, from https://id.wikipedia.org/wiki/Fedora_(sistem_operasi)
Jain, S. (2025, February 28). Fedora Linux Operating System. GeeksforGeeks. Retrieved March 1, 2025, from https://www.geeksforgeeks.org/fedora-operating-system/
Prapanca, A. (2021, November 11). Cara Menginstall Fedora Linux di VMware. Al Ilmu (Berbagi Ilmu Opo Wae). Retrieved Februari 22, 2025, from https://bagi2ilmuaditya.blogspot.com/2021/11/cara-menginstall-fedora-linux-di-vmware.html




































Tidak ada komentar:
Posting Komentar