Penerapan
Dasar Linux CLI Menggunakan Alpine di VirtualBox
Disusun Oleh :
Arsyanda Nareswari W (24051204109)
Carmelio Sivandra A (24051204116)
Larasati Dwi A. P (24051204118)
Mohammad Rizqi N. T (24051204131)
Alen Anang Saputri (24051204133)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring berkembangnya teknologi informasi, sistem operasi berbasis Linux semakin banyak digunakan, khususnya di bidang server, jaringan, dan cloud computing. Linux dikenal karena kestabilannya, keamanannya, serta fleksibilitasnya dalam pengelolaan sistem menggunakan Command Line Interface (CLI). Penguasaan CLI menjadi keterampilan dasar yang penting bagi pengguna dan administrator sistem. Alpine Linux merupakan salah satu distribusi Linux yang ringan, cepat, dan ideal untuk keperluan pembelajaran CLI karena mengusung sistem minimalis dengan keamanan tinggi. VirtualBox, sebagai aplikasi virtualisasi, memungkinkan pengguna untuk menguji dan mengeksplorasi sistem Linux seperti Alpine tanpa mempengaruhi sistem utama.
Oleh karena itu, kombinasi Alpine dan VirtualBox menjadi media yang efektif dalam memahami dasar-dasar penggunaan Linux melalui CLI.Penggunaan
CLI dalam pembelajaran Linux tidak hanya memberikan pemahaman teknis yang lebih
dalam, tetapi juga melatih kedisiplinan dan ketelitian dalam menjalankan
perintah secara manual. Dengan CLI, pengguna dapat mengontrol sistem secara
langsung tanpa ketergantungan pada antarmuka grafis, yang sangat penting dalam
pengelolaan server dan lingkungan cloud.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses
instalasi Alpine Linux di VirtualBox?
2. Bagaimana cara
mengoperasikan perintah-perintah dasar Linux melalui CLI?
3. Bagaimana penerapan
manajemen sistem dan jaringan menggunakan CLI di Alpine?
1.3
Tujuan
1. Menjelaskan proses
instalasi Alpine Linux pada VirtualBox sebagai media belajar.
2. Menerapkan perintah
dasar Linux menggunakan CLI dalam sistem Alpine.
3. Mengelola konfigurasi
sistem dan jaringan melalui terminal secara langsung.
1.4
Manfaat
1. Menambah pemahaman dasar
tentang penggunaan Linux melalui CLI.
2. Melatih keterampilan
praktis dalam mengelola sistem Linux minimalis.
3. Memberikan bekal awal
bagi mahasiswa atau pemula dalam bidang administrasi sistem, DevOps, atau
jaringan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Operasi & CLI
Sistem operasi adalah
perangkat lunak fundamental yang mengatur dan mengelola seluruh sumber daya perangkat
keras dalam sebuah komputer. Fungsi utamanya mencakup pengelolaan prosesor,
memori, perangkat penyimpanan, serta perangkat input dan output. Selain itu,
sistem operasi juga menyediakan antarmuka dan layanan yang memungkinkan
perangkat lunak aplikasi berjalan dengan baik. Tanpa sistem operasi, perangkat
keras tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pengguna atau aplikasi apa
pun.
Sistem operasi bertindak
sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ia juga memiliki
berbagai komponen penting seperti kernel (inti dari sistem operasi), driver
perangkat, sistem berkas, dan antarmuka pengguna. Contoh sistem operasi yang
umum digunakan antara lain Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux.
Salah satu cara utama
pengguna berinteraksi dengan sistem operasi adalah melalui Command Line
Interface (CLI). CLI adalah antarmuka berbasis teks di mana pengguna
mengetikkan perintah secara manual untuk menjalankan berbagai fungsi dan
operasi sistem. Dibandingkan dengan Graphical User Interface (GUI), CLI
memberikan kendali yang lebih mendalam dan efisien, terutama untuk pengguna
tingkat lanjut seperti administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.
Melalui CLI, pengguna
dapat melakukan berbagai tugas seperti mengelola file dan folder, menginstal
perangkat lunak, memantau kinerja sistem, serta mengonfigurasi jaringan dan
layanan. Karena CLI bersifat skriptabel, banyak proses dapat diotomatisasi menggunakan
shell script untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
Meskipun membutuhkan
pembelajaran awal yang lebih tinggi dibanding GUI, CLI tetap menjadi alat
penting dalam dunia komputasi modern, terutama dalam sistem berbasis
Unix/Linux, administrasi server, dan lingkungan pengembangan perangkat lunak.
CLI juga sering menjadi sarana utama dalam pengelolaan sistem operasi ringan
seperti Alpine Linux, di mana efisiensi dan kesederhanaan menjadi prioritas
utama.
2.2
Pengenalan Alpine Linux
Alpine Linux adalah
distribusi ringan dan minimalis yang dirancang dengan fokus utama pada
keamanan, efisiensi, dan kesederhanaan konfigurasi. Sistem ini menggunakan musl
libc sebagai pengganti glibc dan busybox sebagai pengganti
berbagai utilitas UNIX/Linux, menjadikannya sangat kecil namun tetap
fungsional.
Dengan ukuran citra
dasar hanya sekitar ±5 MB (tidak termasuk kernel), kontainer < 8 MB, dan
instalasi minimal ke disk sekitar ±130 MB, Alpine menjadi pilihan ideal untuk
lingkungan dengan sumber daya terbatas. Pendekatan desainnya mengutamakan
penggunaan sumber daya yang minimal, stabilitas tinggi, dan permukaan serangan
yang rendah. Hal ini menjadikannya sangat cocok untuk server berspesifikasi
rendah, sistem yang memerlukan keandalan tinggi, maupun perangkat tertanam.
Alpine juga sangat
sesuai untuk pengenalan CLI karena tampilannya yang sepenuhnya berbasis teks
tanpa gangguan grafis. Penggunaan musl libc dan busybox tidak
hanya membuat sistem ini ringan, tetapi juga cepat dan efisien dalam kinerja
sehari-hari.
Salah satu keunggulan
utama Alpine Linux adalah kemampuannya sebagai basis image dalam
pengembangan aplikasi berbasis kontainer seperti Docker. Banyak pengembang
memilih Alpine karena ukurannya yang kecil mampu secara signifikan mengurangi
ukuran image, mempercepat proses build dan deployment,
serta menghemat sumber daya selama runtime. Hal ini sangat menguntungkan
dalam konteks DevOps, CI/CD pipeline, maupun implementasi sistem
berskala besar.
Dengan pendekatan desain
yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna, Alpine Linux menawarkan sistem
yang ringan, mudah dipelihara, dan tetap aman, menjadikannya solusi tepat untuk
berbagai kebutuhan modern, terutama dalam arsitektur cloud-native dan infrastruktur
kontainer.
2.3 Fungsi VirtualBox
VirtualBox merupakan solusi virtualisasi lintas platform yang
dikembangkan oleh Oracle. Dengan menggunakan VirtualBox, pengguna dapat membuat
dan menjalankan mesin virtual (virtual machine/VM), yaitu sistem operasi
lengkap yang berjalan di dalam jendela pada sistem operasi utama (host). Ini
berarti satu komputer fisik dapat digunakan untuk menjalankan beberapa sistem
operasi secara bersamaan, seperti Linux, Windows, atau Mac OS, tanpa perlu
melakukan dual boot.
Salah satu keunggulan utama VirtualBox adalah kemampuannya untuk
menciptakan lingkungan yang sepenuhnya terisolasi. Ini sangat berguna untuk
keperluan pengujian perangkat lunak, eksplorasi sistem operasi baru, atau
latihan keamanan siber, karena aktivitas dalam mesin virtual tidak akan
mempengaruhi sistem utama. Dengan demikian, pengguna dapat bereksperimen secara
bebas tanpa risiko terhadap file, sistem, atau konfigurasi utama.
VirtualBox mendukung berbagai jenis sistem operasi baik sebagai host
maupun guest, memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Selain itu,
fitur-fitur seperti snapshot memungkinkan pengguna menyimpan keadaan sistem
virtual pada titik tertentu, sehingga dapat dengan mudah dikembalikan jika
terjadi kesalahan. Fitur cloning juga memudahkan pengguna untuk menggandakan
mesin virtual, sangat berguna dalam pengujian berulang atau penyebaran
lingkungan kerja yang konsisten.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
1.
Laptop dengan spesifikasi
· Processor : 12th Gen
Intel(R) Core(TM) i5-12450HX
· RAM : 12 GB
· Storage : 512 GB
· OS : Windows 11
2. Oracle VirtualBox 7.1.8
3. Alpine Standard
3.21.3-X86_64
3.2 Instalasi Alpine di
VirtualBox
1.
Download ISO Alpine Linux (versi standard atau extend) pada situs
resmi
situs : https://alpinelinux.org/downloads/
2.
Download Oracle Virtual Box pada situs resmi
situs : https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads
3.
Buka Oracle VirtualBox, Pilih New kemudia isi :
·
Name (misal : Alpine SO)
·
ISO image : pilih alpine standard 3.21.3-X86_64
·
Type : Linux
·
Selanjutnya, pilih Next
4.
Ubah Hardware menjadi 1024 MB, kemudian Next
5. Ubah Virtual Hard Disk
menjadi 25.00 GB , kemudian Next. Dan kalian bisa pilih finish setelah membaca
rangkuman detailnya
6.
Pilih Start dan tunggu proses powering VM up. Jika sudah 100% akan
langsung beralih pada Alpine SO [Running] Oracle VirtualBox
7.
Setelah beralih ke halaman Alpine SO [Running] Oracle VirtualBox,
anda bisa mengisi localHost dengan root
8. Isi bagian localHost
dengan setup-alpine , kemudian enter hingga masuk bagian keymap, untuk 2 bagian
pada keymap bisa diisi dengan us. Enter terus hingga kebagian root password
9. Isi password sesuai yang
anda inginkan pada root password, kemudian pada bagian timezone ada 2 bagian
anda bisa mengisinya dengan “Asia” dan “Jakarta”
10.
Setelah pengisian tersebut, anda bisa enter hingga bagian
user dan tunggu proses hingga 100%
11. Pada bagian Disk dan
Install , bisa anda isi dengan “sda” dan “sys” kemudian pada bagian warning : erase the above
disk(S) and continue ? [y/n] anda bisa pilih y
12. Setelah proses berhasil,
anda diminta untuk melakukan reboot pada localhost
13. Setelah reboot akan
kembali ke awal, kemudiian anda diarahkan kembali untuk mengisi localHost dan
perintahkan localHost untuk poweroff
14. Setelah itu, anda akan
kembali ke Oracle VirtualBox lalu pilih setting dan storage
15. Pilih Controller :
IDE dan pilih alpine standard 3.21.3-X86_64 kemudian anda pilih untuk delete
16. Setelah proses delete
selesai, anda bisa klik start dan akan kembali buka menu Alpine SO [Running]
Orcale VirtualBox dan anda di anjurkan untuk mengisi localHost (misal : root)
dan password yang telah anda buat. Dan proses instalasi Alpine di VirtualBox
selesai
3.3 Navigasi CLI Dasar
pada Alpine
1. Setelah Proses instalasi
selesai, anda bisa melanjutkan untuk navigasi CLI dasar , localHost : ~# [pwd]
dan akan menghasilkan output berupa /root
2. Buat folder (mkdir) dan
masuk ke folder (cd)
3. Buat file untuk
percobaan (nano), sebelum masuk untuk buat file install apk add nano terlebih dahulu
untuk mengatasi jika “command not found”. Didalam file anda bisa mengetik apa
saja kemudian untuk simpan klik ctrl + o dan saat keluar ctrl + x
4. Baca isi file (cat) anda
bisa menuliskan cat namafile.txt, dan akan muncul output berupa kalimat yang
anda tulis dalam file sebelumnya
5. Salin file (cp) dan
hapus file (rm) , kedua ini tidak menghasilkan output apapun
6. Kembali ke home (cd~)
jika tidak bisa atau error kalian bisa menggunakan (echo $HOME) dan
menghasilkan output berupa /root atau /home
3.4
Manajemen Pengguna dan Akses
1. Lakukan langkah seperti
saat anda melakukan navigasi CLI dasar, dengan mengisi localHost : ~# (misal :
root) dan isi password sesuai yang anda masukkan saat navigasi CLI sederhana.
2. Menambah pengguna baru : tulis pada localHost
: ~# adduser namaanda. Kemudian masukkan password sesuai yang anda inginkan dan
ulangi passwordnya hingga muncul output password for syan changed by root
3. Ubah izin file : jika file tidak bisa
diakses anda bisa check file dengan “ls-1” atau jika file tidak ditemukan anda
bisa lakukan (touch namafileanda.txt)
4. Kelola Grup : grup wheel ini bisa
digunakan untuk mrmbrti akses sudo, anda bisa tuliskan pada localHost : ~#
adduser namaanda wheel , kemudian verifikasi dengan (groups namaanda) akan
memiliki output namaanda wheel
5. Verifikasi Pengguna : digunakan untuk
pengcheckan apakah namaanda sudah terdaftar pada system
3.5
Manajemen Paket dengan apk
Manajemen paket dalam Alpine Linux menggunakan
alat bernama apk atau Alpine Package Keeper. Alat ini dirancang ringan dan
efisien, sesuai dengan karakteristik Alpine yang fokus pada kesederhanaan dan
ukuran kecil. Pengelolaan paket sangat penting dalam sistem operasi berbasis
Linux karena memungkinkan pengguna untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus
perangkat lunak sesuai kebutuhan.
1. Memperbarui indeks
repository
Langkah pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan instalasi atau pembaruan paket adalah
memperbarui indeks repository. Repository adalah lokasi penyimpanan paket perangkat
lunak yang digunakan oleh sistem operasi. Perintah untuk memperbarui indeks
repository adalah sebagai berikut:
Perintah ini akan
menghubungkan sistem ke server repository dan mengunduh informasi terbaru
tentang paket yang tersedia. Dengan memperbarui indeks repository, pengguna
dapat memastikan bahwa sistem mereka mengetahui versi terbaru dari setiap paket
yang ada. Jika indeks repository tidak diperbarui, sistem mungkin akan mencoba
menginstal versi lama dari paket, yang dapat menimbulkan masalah kompatibilitas
atau keamanan.
2. Meng-upgrade seluruh
paket terpasang
Setelah memperbarui
indeks repository, langkah selanjutnya adalah meng-upgrade semua paket yang
telah terpasang pada sistem. Proses upgrade ini memastikan bahwa semua
perangkat lunak yang terinstal di sistem menggunakan versi terbaru yang
tersedia dan stabil. Untuk melakukan upgrade seluruh paket, pengguna dapat
menjalankan perintah:
Perintah ini akan meng-upgrade semua paket yang sudah terinstal ke versi terbaru yang tersedia di repository. Selain itu, jika ada pembaruan sistem yang penting, seperti pembaruan keamanan atau perbaikan bug, perintah ini akan memastikan bahwa pembaruan tersebut diterapkan pada sistem.
3. Mencari paket
Sebelum menginstal
paket, pengguna perlu mengetahui apakah paket yang dibutuhkan tersedia di
repository Alpine Linux. Untuk mencari paket tertentu, pengguna dapat
menggunakan perintah apk search. Misalnya, jika pengguna ingin mencari paket
editor teks nginx, mereka dapat menjalankan perintah berikut:
(apk search nginx)
Perintah ini akan
menampilkan daftar paket yang terkait dengan kata kunci pencarian yang
dimasukkan. Dengan menggunakan apk search, pengguna dapat dengan mudah
menemukan paket yang mereka butuhkan sebelum menginstalnya.
4. Menginstal paket
apk add <nama
paket>
Perintah ini akan
mengunduh dan menginstal paket dari repository Alpine Linux ke sistem pengguna.
Paket akan terinstal dengan semua dependensi yang diperlukan secara otomatis.
Jika ada paket lain yang bergantung pada paket yang diinstal, apk akan mengurus
penginstalan dependensi tersebut dengan cepat dan tanpa masalah.
5. Menghapus paket
Seiring berjalannya waktu, pengguna mungkin ingin menghapus paket
yang tidak lagi dibutuhkan untuk menjaga sistem tetap ringan dan efisien. Untuk
menghapus paket, pengguna dapat menggunakan perintah apk del, diikuti dengan
nama paket yang ingin dihapus. Misalnya, untuk menghapus paket nano, perintah
yang digunakan adalah:
(apk del nano)
6. Melihat detail paket
terpasang
apk info <nama_paket>
Perintah ini akan menampilkan informasi detail tentang paket yang
terpasang, termasuk versi, ukuran, dan deskripsi singkat tentang fungsi paket
tersebut. Ini berguna untuk memverifikasi apakah paket yang terpasang sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
gambar diatas merupakan
detail file dari <nano htop>
Dengan penguasaan
perintah-perintah apk ini, pengguna Alpine Linux dapat mengelola perangkat
lunak secara mandiri tanpa memerlukan antarmuka grafis, yang sesuai dengan
tujuan penggunaan Alpine dalam lingkungan minimalis dan server.
3.6
Konfigurasi Sistem & Jaringan
Seluruh pengaturan
sistem dan jaringan di bawah ini bertujuan untuk memberikan kestabilan dan
kemudahan pengelolaan dalam lingkungan server atau virtual, seperti yang umum
digunakan pada instalasi Alpine di VirtualBox.
3.6.1 Konfigurasi Sistem
Dasar
Konfigurasi sistem dalam Alpine Linux mencakup
pengaturan dasar seperti hostname, zona waktu, dan manajemen pengguna.
Pengaturan ini sangat penting untuk memastikan bahwa sistem memiliki identitas
yang jelas, waktu yang akurat, dan hak akses yang sesuai bagi pengguna.
Hostname atau nama host dapat diubah secara
sementara melalui terminal, atau permanen dengan mengedit file konfigurasi.
Zona waktu dapat diatur dengan perintah khusus atau secara manual melalui
pembuatan symbolic link ke direktori zona waktu yang sesuai. Pengelolaan
pengguna dilakukan dengan menambahkan pengguna baru, menambahkan mereka ke grup
tertentu seperti wheel untuk akses sudo, serta mengonfigurasi izin sudo dengan
mengedit file sudoers.
(hostname)
(timezone)
3.6.2 Konfigurasi
Jaringan
Konfigurasi jaringan dapat dilakukan secara
interaktif menggunakan perintah bawaan, atau dengan cara manual dengan mengedit
file konfigurasi jaringan. Pengguna dapat memilih apakah sistem akan
menggunakan alamat IP dinamis (melalui DHCP) atau alamat IP statis untuk
konektivitas yang konsisten. DNS juga dapat dikonfigurasi secara manual untuk
memastikan sistem dapat melakukan resolusi nama domain dengan benar.
(auto)
(manual)
BAB 4
PENUTUP
Secara keseluruhan, laporan ini telah membahas
proses instalasi Alpine Linux pada mesin virtual VirtualBox serta pemaparan
penggunaan perintah-perintah dasar pada antarmuka baris perintah. Penerapan dasar
Linux CLI di Alpine Linux menunjukkan beberapa manfaat praktis, seperti
antarmuka kerja yang ringan dan responsif, kecepatan eksekusi perintah, serta
efisiensi penggunaan sumber daya komputer. Penggunaan perintah CLI memungkinkan
pengguna menjalankan tugas-tugas administratif seperti navigasi berkas,
pengaturan hak akses, dan instalasi paket perangkat lunak secara cepat dan
efektif. Dengan demikian, pemahaman tentang antarmuka baris perintah di Alpine
Linux dapat meningkatkan kemampuan teknis pembaca dalam mengoperasikan sistem
Linux secara lebih efisien.
Sebagai saran pengembangan ke depan, materi
laporan ini dapat diperluas dengan pembahasan topik lanjutan seperti pembuatan
skrip otomatis, pengelolaan jaringan via CLI, atau eksplorasi penggunaan
distribusi Linux lainnya. Eksplorasi lebih mendalam mengenai fitur-fitur
keamanan dan penggunaan Alpine Linux dalam lingkungan cloud juga dapat menambah
wawasan pembaca serta meningkatkan manfaat praktis penggunaan sistem operasi
Linux berbasis CLI di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Saiful, A. (Tanpa
Tahun). Pengenalan linux dan VirtualBox. Diakses
pada 6 Mei 2025, dari https://www.scribd.com/document/416545236/Pengenalan-Linux-Dan-Virtualbox?referrer=utm_campaign%3Dapp_promo%26utm_source%3Dinterstitial%26utm_medium%3Dweb
About.
(Tanpa Tahun). alpinelinux.org.
Diakses tanggal 6 Mei 2025, dari https://alpinelinux.org/about/
D F. (2023, Oktober 29).
Alpine Linux: The
Lightweight Powerhouse. Diakses pada 6 Mei 2025, dari
https://medium.com/@contact_45426/alpine-linux-the-lightweight-powerhouse-3e24f43eb133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar