Senin, 12 Mei 2025

PENERAPAN DASAR LINUX CLI MENGGUNAKAN ALPINE DI VIRTUALBOX

Penerapan Dasar Linux CLI Menggunakan Alpine di VirtualBox

 

 

Disusun Oleh :

Arsyanda Nareswari W                  (24051204109)

Carmelio Sivandra A                      (24051204116)

Larasati Dwi A. P                           (24051204118)

Mohammad Rizqi N. T                  (24051204131)

Alen Anang Saputri                       (24051204133)

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi informasi, sistem operasi berbasis Linux semakin banyak digunakan, khususnya di bidang server, jaringan, dan cloud computing. Linux dikenal karena kestabilannya, keamanannya, serta fleksibilitasnya dalam pengelolaan sistem menggunakan Command Line Interface (CLI). Penguasaan CLI menjadi keterampilan dasar yang penting bagi pengguna dan administrator sistem. Alpine Linux merupakan salah satu distribusi Linux yang ringan, cepat, dan ideal untuk keperluan pembelajaran CLI karena mengusung sistem minimalis dengan keamanan tinggi. VirtualBox, sebagai aplikasi virtualisasi, memungkinkan pengguna untuk menguji dan mengeksplorasi sistem Linux seperti Alpine tanpa mempengaruhi sistem utama.

Oleh karena itu, kombinasi Alpine dan VirtualBox menjadi media yang efektif dalam memahami dasar-dasar penggunaan Linux melalui CLI.

 

Penggunaan CLI dalam pembelajaran Linux tidak hanya memberikan pemahaman teknis yang lebih dalam, tetapi juga melatih kedisiplinan dan ketelitian dalam menjalankan perintah secara manual. Dengan CLI, pengguna dapat mengontrol sistem secara langsung tanpa ketergantungan pada antarmuka grafis, yang sangat penting dalam pengelolaan server dan lingkungan cloud.

 

1.2  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana proses instalasi Alpine Linux di VirtualBox?

2.     Bagaimana cara mengoperasikan perintah-perintah dasar Linux melalui CLI?

3.     Bagaimana penerapan manajemen sistem dan jaringan menggunakan CLI di Alpine?

 

1.3  Tujuan

1.     Menjelaskan proses instalasi Alpine Linux pada VirtualBox sebagai media belajar.

2.     Menerapkan perintah dasar Linux menggunakan CLI dalam sistem Alpine.

3.     Mengelola konfigurasi sistem dan jaringan melalui terminal secara langsung.

 

1.4  Manfaat

1.     Menambah pemahaman dasar tentang penggunaan Linux melalui CLI.

2.     Melatih keterampilan praktis dalam mengelola sistem Linux minimalis.

3.     Memberikan bekal awal bagi mahasiswa atau pemula dalam bidang administrasi sistem, DevOps, atau jaringan.



 

BAB 2

LANDASAN TEORI

 

2.1  Sistem Operasi & CLI

Sistem operasi adalah perangkat lunak fundamental yang mengatur dan mengelola seluruh sumber daya perangkat keras dalam sebuah komputer. Fungsi utamanya mencakup pengelolaan prosesor, memori, perangkat penyimpanan, serta perangkat input dan output. Selain itu, sistem operasi juga menyediakan antarmuka dan layanan yang memungkinkan perangkat lunak aplikasi berjalan dengan baik. Tanpa sistem operasi, perangkat keras tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pengguna atau aplikasi apa pun.

Sistem operasi bertindak sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ia juga memiliki berbagai komponen penting seperti kernel (inti dari sistem operasi), driver perangkat, sistem berkas, dan antarmuka pengguna. Contoh sistem operasi yang umum digunakan antara lain Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux.

Salah satu cara utama pengguna berinteraksi dengan sistem operasi adalah melalui Command Line Interface (CLI). CLI adalah antarmuka berbasis teks di mana pengguna mengetikkan perintah secara manual untuk menjalankan berbagai fungsi dan operasi sistem. Dibandingkan dengan Graphical User Interface (GUI), CLI memberikan kendali yang lebih mendalam dan efisien, terutama untuk pengguna tingkat lanjut seperti administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.

Melalui CLI, pengguna dapat melakukan berbagai tugas seperti mengelola file dan folder, menginstal perangkat lunak, memantau kinerja sistem, serta mengonfigurasi jaringan dan layanan. Karena CLI bersifat skriptabel, banyak proses dapat diotomatisasi menggunakan shell script untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.

Meskipun membutuhkan pembelajaran awal yang lebih tinggi dibanding GUI, CLI tetap menjadi alat penting dalam dunia komputasi modern, terutama dalam sistem berbasis Unix/Linux, administrasi server, dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. CLI juga sering menjadi sarana utama dalam pengelolaan sistem operasi ringan seperti Alpine Linux, di mana efisiensi dan kesederhanaan menjadi prioritas utama.

2.2  Pengenalan Alpine Linux

Alpine Linux adalah distribusi ringan dan minimalis yang dirancang dengan fokus utama pada keamanan, efisiensi, dan kesederhanaan konfigurasi. Sistem ini menggunakan musl libc sebagai pengganti glibc dan busybox sebagai pengganti berbagai utilitas UNIX/Linux, menjadikannya sangat kecil namun tetap fungsional.

Dengan ukuran citra dasar hanya sekitar ±5 MB (tidak termasuk kernel), kontainer < 8 MB, dan instalasi minimal ke disk sekitar ±130 MB, Alpine menjadi pilihan ideal untuk lingkungan dengan sumber daya terbatas. Pendekatan desainnya mengutamakan penggunaan sumber daya yang minimal, stabilitas tinggi, dan permukaan serangan yang rendah. Hal ini menjadikannya sangat cocok untuk server berspesifikasi rendah, sistem yang memerlukan keandalan tinggi, maupun perangkat tertanam.

Alpine juga sangat sesuai untuk pengenalan CLI karena tampilannya yang sepenuhnya berbasis teks tanpa gangguan grafis. Penggunaan musl libc dan busybox tidak hanya membuat sistem ini ringan, tetapi juga cepat dan efisien dalam kinerja sehari-hari.

Salah satu keunggulan utama Alpine Linux adalah kemampuannya sebagai basis image dalam pengembangan aplikasi berbasis kontainer seperti Docker. Banyak pengembang memilih Alpine karena ukurannya yang kecil mampu secara signifikan mengurangi ukuran image, mempercepat proses build dan deployment, serta menghemat sumber daya selama runtime. Hal ini sangat menguntungkan dalam konteks DevOps, CI/CD pipeline, maupun implementasi sistem berskala besar.

Dengan pendekatan desain yang memberikan kontrol penuh kepada pengguna, Alpine Linux menawarkan sistem yang ringan, mudah dipelihara, dan tetap aman, menjadikannya solusi tepat untuk berbagai kebutuhan modern, terutama dalam arsitektur cloud-native dan infrastruktur kontainer.

 

2.3 Fungsi VirtualBox

VirtualBox merupakan solusi virtualisasi lintas platform yang dikembangkan oleh Oracle. Dengan menggunakan VirtualBox, pengguna dapat membuat dan menjalankan mesin virtual (virtual machine/VM), yaitu sistem operasi lengkap yang berjalan di dalam jendela pada sistem operasi utama (host). Ini berarti satu komputer fisik dapat digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan, seperti Linux, Windows, atau Mac OS, tanpa perlu melakukan dual boot.

Salah satu keunggulan utama VirtualBox adalah kemampuannya untuk menciptakan lingkungan yang sepenuhnya terisolasi. Ini sangat berguna untuk keperluan pengujian perangkat lunak, eksplorasi sistem operasi baru, atau latihan keamanan siber, karena aktivitas dalam mesin virtual tidak akan mempengaruhi sistem utama. Dengan demikian, pengguna dapat bereksperimen secara bebas tanpa risiko terhadap file, sistem, atau konfigurasi utama.

VirtualBox mendukung berbagai jenis sistem operasi baik sebagai host maupun guest, memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Selain itu, fitur-fitur seperti snapshot memungkinkan pengguna menyimpan keadaan sistem virtual pada titik tertentu, sehingga dapat dengan mudah dikembalikan jika terjadi kesalahan. Fitur cloning juga memudahkan pengguna untuk menggandakan mesin virtual, sangat berguna dalam pengujian berulang atau penyebaran lingkungan kerja yang konsisten.


BAB 3

PEMBAHASAN

 

3.1  Alat dan Bahan

1.     Laptop dengan spesifikasi 

·       Processor : 12th Gen Intel(R) Core(TM) i5-12450HX

·       RAM : 12 GB

·       Storage : 512 GB

·       OS : Windows 11

2.     Oracle VirtualBox 7.1.8

3.     Alpine Standard 3.21.3-X86_64

 

3.2  Instalasi Alpine di VirtualBox 

1.     Download ISO Alpine Linux (versi standard atau extend) pada situs resmi 

situs : https://alpinelinux.org/downloads/ 




2.     Download Oracle Virtual Box pada situs resmi

situs : https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads


 

3.     Buka Oracle VirtualBox, Pilih New kemudia isi : 

·       Name (misal : Alpine SO)

·       ISO image : pilih alpine standard 3.21.3-X86_64

·       Type : Linux

·       Selanjutnya, pilih Next


 

4.     Ubah Hardware menjadi 1024 MB, kemudian Next


 

5.     Ubah Virtual Hard Disk menjadi 25.00 GB , kemudian Next. Dan kalian bisa pilih finish setelah membaca rangkuman detailnya 


 

 

 

6.     Pilih Start dan tunggu proses powering VM up. Jika sudah 100% akan langsung beralih pada Alpine SO [Running] Oracle VirtualBox


 

7.     Setelah beralih ke halaman Alpine SO [Running] Oracle VirtualBox, anda bisa mengisi localHost dengan root


 

8.     Isi bagian localHost dengan setup-alpine , kemudian enter hingga masuk bagian keymap, untuk 2 bagian pada keymap bisa diisi dengan us. Enter terus hingga kebagian root password


 

 

 

 

9.     Isi password sesuai yang anda inginkan pada root password, kemudian pada bagian timezone ada 2 bagian anda bisa mengisinya dengan “Asia” dan “Jakarta”


 

10.  Setelah pengisian tersebut, anda  bisa enter hingga bagian user dan tunggu proses hingga 100%


 

11.  Pada bagian Disk dan Install , bisa anda isi dengan “sda” dan “sys” kemudian pada bagian warning : erase the above disk(S) and continue ? [y/n] anda bisa pilih y







12.  Setelah proses berhasil, anda diminta untuk melakukan reboot pada localhost


 

13.  Setelah reboot akan kembali ke awal, kemudiian anda diarahkan kembali untuk mengisi localHost dan perintahkan localHost untuk poweroff


 

14.  Setelah itu, anda akan kembali ke Oracle VirtualBox lalu pilih setting dan storage


 

 

 

 

 

 

 

15.  Pilih  Controller : IDE dan pilih alpine standard 3.21.3-X86_64 kemudian anda pilih untuk delete


 

16.  Setelah proses delete selesai, anda bisa klik start dan akan kembali buka menu Alpine SO [Running] Orcale VirtualBox dan anda di anjurkan untuk mengisi localHost (misal : root) dan password yang telah anda buat. Dan proses instalasi Alpine di VirtualBox selesai




3.3  Navigasi CLI Dasar pada Alpine 

1.     Setelah Proses instalasi selesai, anda bisa melanjutkan untuk navigasi CLI dasar , localHost : ~# [pwd] dan akan menghasilkan output berupa /root




 

2.     Buat folder (mkdir) dan masuk ke folder (cd)


 

3.     Buat file untuk percobaan (nano), sebelum masuk untuk buat file install apk add nano terlebih dahulu untuk mengatasi jika “command not found”. Didalam file anda bisa mengetik apa saja kemudian untuk simpan klik ctrl + o dan saat keluar ctrl + x


 

4.     Baca isi file (cat) anda bisa menuliskan cat namafile.txt, dan akan muncul output berupa kalimat yang anda tulis dalam file sebelumnya


 

 

 

 

 

5.     Salin file (cp) dan hapus file (rm) , kedua ini tidak menghasilkan output apapun


 

6.     Kembali ke home (cd~) jika tidak bisa atau error kalian bisa menggunakan (echo $HOME) dan menghasilkan output berupa /root atau /home


 

3.4  Manajemen Pengguna dan Akses

1.     Lakukan langkah seperti saat anda melakukan navigasi CLI dasar, dengan mengisi localHost : ~# (misal : root) dan isi password sesuai yang anda masukkan saat navigasi CLI sederhana.

2.     Menambah pengguna baru :  tulis pada localHost : ~# adduser namaanda. Kemudian masukkan password sesuai yang anda inginkan dan ulangi passwordnya hingga muncul output password for syan changed by root


 

3.     Ubah izin file : jika file tidak bisa diakses anda bisa check file dengan “ls-1” atau jika file tidak ditemukan anda bisa lakukan (touch namafileanda.txt)


 

4.     Kelola Grup : grup wheel ini bisa digunakan untuk mrmbrti akses sudo, anda bisa tuliskan pada localHost : ~# adduser namaanda wheel , kemudian verifikasi dengan (groups namaanda) akan memiliki output namaanda wheel


 

5.     Verifikasi Pengguna : digunakan untuk pengcheckan apakah namaanda sudah terdaftar pada system


 

 

3.5  Manajemen Paket dengan apk

Manajemen paket dalam Alpine Linux menggunakan alat bernama apk atau Alpine Package Keeper. Alat ini dirancang ringan dan efisien, sesuai dengan karakteristik Alpine yang fokus pada kesederhanaan dan ukuran kecil. Pengelolaan paket sangat penting dalam sistem operasi berbasis Linux karena memungkinkan pengguna untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus perangkat lunak sesuai kebutuhan.

1.     Memperbarui indeks repository

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan instalasi atau pembaruan paket adalah memperbarui indeks repository. Repository adalah lokasi penyimpanan paket perangkat lunak yang digunakan oleh sistem operasi. Perintah untuk memperbarui indeks repository adalah sebagai berikut:


Perintah ini akan menghubungkan sistem ke server repository dan mengunduh informasi terbaru tentang paket yang tersedia. Dengan memperbarui indeks repository, pengguna dapat memastikan bahwa sistem mereka mengetahui versi terbaru dari setiap paket yang ada. Jika indeks repository tidak diperbarui, sistem mungkin akan mencoba menginstal versi lama dari paket, yang dapat menimbulkan masalah kompatibilitas atau keamanan.

2.     Meng-upgrade seluruh paket terpasang

Setelah memperbarui indeks repository, langkah selanjutnya adalah meng-upgrade semua paket yang telah terpasang pada sistem. Proses upgrade ini memastikan bahwa semua perangkat lunak yang terinstal di sistem menggunakan versi terbaru yang tersedia dan stabil. Untuk melakukan upgrade seluruh paket, pengguna dapat menjalankan perintah:


Perintah ini akan meng-upgrade semua paket yang sudah terinstal ke versi terbaru yang tersedia di repository. Selain itu, jika ada pembaruan sistem yang penting, seperti pembaruan keamanan atau perbaikan bug, perintah ini akan memastikan bahwa pembaruan tersebut diterapkan pada sistem.

 

3.     Mencari paket

Sebelum menginstal paket, pengguna perlu mengetahui apakah paket yang dibutuhkan tersedia di repository Alpine Linux. Untuk mencari paket tertentu, pengguna dapat menggunakan perintah apk search. Misalnya, jika pengguna ingin mencari paket editor teks nginx, mereka dapat menjalankan perintah berikut:

(apk search nginx)

Perintah ini akan menampilkan daftar paket yang terkait dengan kata kunci pencarian yang dimasukkan. Dengan menggunakan apk search, pengguna dapat dengan mudah menemukan paket yang mereka butuhkan sebelum menginstalnya.


4.     Menginstal paket

apk add <nama paket>

Perintah ini akan mengunduh dan menginstal paket dari repository Alpine Linux ke sistem pengguna. Paket akan terinstal dengan semua dependensi yang diperlukan secara otomatis. Jika ada paket lain yang bergantung pada paket yang diinstal, apk akan mengurus penginstalan dependensi tersebut dengan cepat dan tanpa masalah.


 

5.     Menghapus paket

Seiring berjalannya waktu, pengguna mungkin ingin menghapus paket yang tidak lagi dibutuhkan untuk menjaga sistem tetap ringan dan efisien. Untuk menghapus paket, pengguna dapat menggunakan perintah apk del, diikuti dengan nama paket yang ingin dihapus. Misalnya, untuk menghapus paket nano, perintah yang digunakan adalah:

 

(apk del nano)


 

 

6.     Melihat detail paket terpasang

apk info <nama_paket>                                                                                      

Perintah ini akan menampilkan informasi detail tentang paket yang terpasang, termasuk versi, ukuran, dan deskripsi singkat tentang fungsi paket tersebut. Ini berguna untuk memverifikasi apakah paket yang terpasang sesuai dengan kebutuhan pengguna.


gambar diatas merupakan detail file dari <nano htop>

Dengan penguasaan perintah-perintah apk ini, pengguna Alpine Linux dapat mengelola perangkat lunak secara mandiri tanpa memerlukan antarmuka grafis, yang sesuai dengan tujuan penggunaan Alpine dalam lingkungan minimalis dan server.

3.6  Konfigurasi Sistem & Jaringan

Seluruh pengaturan sistem dan jaringan di bawah ini bertujuan untuk memberikan kestabilan dan kemudahan pengelolaan dalam lingkungan server atau virtual, seperti yang umum digunakan pada instalasi Alpine di VirtualBox.

3.6.1      Konfigurasi Sistem Dasar

Konfigurasi sistem dalam Alpine Linux mencakup pengaturan dasar seperti hostname, zona waktu, dan manajemen pengguna. Pengaturan ini sangat penting untuk memastikan bahwa sistem memiliki identitas yang jelas, waktu yang akurat, dan hak akses yang sesuai bagi pengguna.

Hostname atau nama host dapat diubah secara sementara melalui terminal, atau permanen dengan mengedit file konfigurasi. Zona waktu dapat diatur dengan perintah khusus atau secara manual melalui pembuatan symbolic link ke direktori zona waktu yang sesuai. Pengelolaan pengguna dilakukan dengan menambahkan pengguna baru, menambahkan mereka ke grup tertentu seperti wheel untuk akses sudo, serta mengonfigurasi izin sudo dengan mengedit file sudoers.

 


(hostname)


(timezone)

 

3.6.2       Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi jaringan dapat dilakukan secara interaktif menggunakan perintah bawaan, atau dengan cara manual dengan mengedit file konfigurasi jaringan. Pengguna dapat memilih apakah sistem akan menggunakan alamat IP dinamis (melalui DHCP) atau alamat IP statis untuk konektivitas yang konsisten. DNS juga dapat dikonfigurasi secara manual untuk memastikan sistem dapat melakukan resolusi nama domain dengan benar.


(auto)

 


(manual)





BAB 4

PENUTUP

Secara keseluruhan, laporan ini telah membahas proses instalasi Alpine Linux pada mesin virtual VirtualBox serta pemaparan penggunaan perintah-perintah dasar pada antarmuka baris perintah. Penerapan dasar Linux CLI di Alpine Linux menunjukkan beberapa manfaat praktis, seperti antarmuka kerja yang ringan dan responsif, kecepatan eksekusi perintah, serta efisiensi penggunaan sumber daya komputer. Penggunaan perintah CLI memungkinkan pengguna menjalankan tugas-tugas administratif seperti navigasi berkas, pengaturan hak akses, dan instalasi paket perangkat lunak secara cepat dan efektif. Dengan demikian, pemahaman tentang antarmuka baris perintah di Alpine Linux dapat meningkatkan kemampuan teknis pembaca dalam mengoperasikan sistem Linux secara lebih efisien.

Sebagai saran pengembangan ke depan, materi laporan ini dapat diperluas dengan pembahasan topik lanjutan seperti pembuatan skrip otomatis, pengelolaan jaringan via CLI, atau eksplorasi penggunaan distribusi Linux lainnya. Eksplorasi lebih mendalam mengenai fitur-fitur keamanan dan penggunaan Alpine Linux dalam lingkungan cloud juga dapat menambah wawasan pembaca serta meningkatkan manfaat praktis penggunaan sistem operasi Linux berbasis CLI di masa depan.






DAFTAR PUSTAKA

 

Saiful, A. (Tanpa Tahun). Pengenalan linux dan VirtualBox. Diakses pada 6 Mei 2025, dari https://www.scribd.com/document/416545236/Pengenalan-Linux-Dan-Virtualbox?referrer=utm_campaign%3Dapp_promo%26utm_source%3Dinterstitial%26utm_medium%3Dweb 

 

About. (Tanpa Tahun). alpinelinux.org. Diakses tanggal 6 Mei 2025, dari https://alpinelinux.org/about/

 

D F. (2023, Oktober 29). Alpine Linux: The Lightweight Powerhouse. Diakses pada 6 Mei 2025, dari

https://medium.com/@contact_45426/alpine-linux-the-lightweight-powerhouse-3e24f43eb133 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar