Rabu, 14 Mei 2025

KONFIGURASI DNS SERVER DI DEBIAN

 KONFIGURASI DNS SERVER DI DEBIAN


Disusun Oleh:

Sutan Fil'ilmi                            (24051204143)

Ramzi Pandu Ma'arif                (24051204148)

Moch. Mufid                             (24051204149)

Adam Rahmatulloh                   (24051204162)


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

        Linux Debian merupakan salah satu distribusi sistem operasi berbasis Linux yang banyak digunakan dalam server dan sistem administrasi jaringan. Debian dikenal dengan kestabilannya yang tinggi, keamanan yang terjamin, serta dukungan komunitas yang luas, menjadikannya pilihan utama bagi administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.

        Sebagai sistem operasi berbasis open-source, Debian memberikan kebebasan penuh kepada pengguna untuk mengelola, memodifikasi, dan menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikannya sangat populer di lingkungan server, cloud computing, dan sistem embedded yang membutuhkan keandalan tinggi. Selain itu, Debian memiliki manajemen paket yang kuat melalui APT (Advanced Packaging Tool), yang memudahkan pengguna dalam menginstal, memperbarui, dan mengelola perangkat lunak.

 

        Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam mengenai proses instalasi Debian 10 dalam mode Command Line Interface (CLI). Mode CLI sangat penting dalam administrasi sistem karena memberikan fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan mode GUI, terutama dalam pengelolaan server dan perangkat dengan sumber daya terbatas. Selain itu, makalah ini juga akan membahas konfigurasi jaringan dasar agar sistem dapat terhubung ke jaringan lokal maupun internet. Dengan pemahaman yang baik tentang instalasi dan konfigurasi jaringan di Debian 10, diharapkan pembaca dapat mengelola sistem berbasis Linux secara efektif dan efisien.

1.2 Tujuan

  1. Memahami cara menginstal Debian 10 dalam mode CLI.
  2. Mengetahui langkah-langkah konfigurasi jaringan pada Debian 10.
  3. Menguasai dasar-dasar administrasi sistem berbasis Linux.

 

BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Alat Dan Bahan

·   Perangkat Keras:

1

Prosesor (CPU)

2 GHz atau lebih cepat, prosesor dengan arsitektur 64-bit.

2

RAM

Minimal 4 GB.

3

Penyimpanan

Minimal 25 GB ruang kosong di hard drive atau SSD.

    Perangkat Lunak:

1.      Virtual Box

2.      Iso Debian (v. opsional)- DVD 1

2.2    Langkah – Langkah

  1. Pergi ke menu setting pada server Linux Debian yang telah dibuat


  2. Masuk ke menu Network lalu tambahkan adapter sebagaimana tertera pada gambar berikut.


  3. Jika sudah menambahkan adapter, masuk kebagian control panel lalu pilih network and sharing center untuk menambahkan ip static pada adapter 2 agar dapat terhubung melalui jaringan local antara Virtual Box dan komputer internal.

  1. Masuk menggunakan user Root pada server Debian.

  1. Ketik nano /network/interfaces untuk manambahkan ip static pada server Debian.

6.       Tambahkan ip sesuai keinginan kalian, disini saya memasukan ip 192.168.32.2, jika sudah selesai klik ctrl+x lalu ketik Y untuk menyimpan konfigurasi


  1. Ketik systemctl restart networking untuk merestart jaringan yang telah ditambahkan

              


8.       Update terlebih dahulu linux yang telah terinstall agar semua packages yang dibutuhkan tersedia dengan memasukkan perintah apt update.


9.       Jika sudah, instalasi packages dns server dengan nama Bind9.

10.   Jika selesai, buka file dengan nama bind dari folder etc. Copy bagian-bagian yang akan dikonfigurasi dan paste file secara langsung dengan mengetikkan nama file yang akan anda gunakan. Meng-copy file bertujuan agar ketika mau membuat DNS dengan nama baru lagi, file default tersebut bisa digunakan lagi.

input copy: cp. <nama file yang akan dicopy> <paste file yang dicopy beserta nama baru> 


11.   Masuk ke file yang telah di-copy (mis: db.forward). Konfigurasikan file tersebut dengan mengganti DNS yang akan anda gunakan (perhatikan yang dilingkar). Masukkan ip server anda pada bagian bawah. (Opsional: anda bisa menambahkan subdomain pada bagian bawah sendiri). Jika sudah, klik ctrl + x + y +enter untuk save file.


12.   Masuk ke file selanjutnya (mis: db.reverse). Konfigurasikan file tersebut dengan mengganti DNS yang akan anda gunakan (perhatikan yang dilingkar). Pada tab bagian bawah beri ip akhir sesuai kelas ip  address dan setelah tulisan NS dan PTR ganti nama DNS yang akan anda gunakan. Save jika dirasa selesai.

 


13.    Masuk ke file named.conf.default-zones. Ganti format default pada file seperti pada gambar.


 

14.   Keluar dari file dan masuk ke file resolv.conf dan masukkan name server ip anda dan.DNS anda.

                             


15.   Restart packages ,lacak DNS, dan cek koneksi DNS. Pastikan seluruh konfigurasi berjalan dengan baik.


16.   Masukkan ip DNS pada client agar client bisa mengakses.             x

17.   Cek DNS di browser apakah ip bisa diakses atau tidak.



 

 

 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

        Setelah berhasil melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server pada sistem operasi Linux Debian, layanan DNS berbasis jaringan dapat berjalan dengan baik. BIND9 memungkinkan sistem operasi Linux untuk mengakses DNS lewat client dengan sistem operasi lain seperti Windows, sehingga memudahkan kolaborasi dalam jaringan lokal.

        Proses instalasi meliputi pemasangan paket BIND9, copy-paste file default, pengaturan file forward dan reverse agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian akses dari komputer klien juga dilakukan untuk memastikan bahwa konfigurasi berjalan dengan benar.

        Dengan keberhasilan instalasi ini, sistem Linux Debian kini dapat difungsikan sebagai DNS server yang andal, fleksibel, dan kompatibel lintas platform.

 

3.2 Saran

1.       Sebelum melakukan instalasi, pastikan untuk memahami terlebih dahulu tujuan dan fungsi dari layanan yang akan digunakan.

2.       Lakukan proses instalasi secara teliti dan sesuai dengan panduan agar hasilnya optimal.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Ubuntu Documentation Team. (2020). Ubuntu Server Guide. Ubuntu. Diakses dari

Debian Project. (2020). Debian Installation Guide. Debian. Diakses dari https://www.debian.org/releases/stable/amd64/

  1. Negus, C. (2019). Linux Bible: The Comprehensive Guide to Linux Installation, Configuration, and Administration. Wiley Publishing.

 

  1. Shotts, M. (2019). The Linux Command Line: A Complete Introduction. No Starch Press.

  2. VirtualBox Team. (2020). VirtualBox User Manual. Oracle. Diakses dari https://www.virtualbox.org/manual/

5.       Sander, B. (2017). The Debian Administrator's Handbook. 4th Edition. Diakses dari https://debian-handbook.info

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar