Rabu, 07 Mei 2025

SETTING JARINGAN FEDORA 41

 SETTING JARINGAN FEDORA 41


Disusun Oleh :

Zakia Minhatul Maula             24051204141

Gizelle Mathilda Mamentu      24051204146

Desty Putri Puspitasari            24051204156

Leora Shieny Nethania            24051204171



BAB I
PENDAHULUAN


    1.1 Latar Belakang

Setting jaringan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pengelolaan sistem operasi Linux, khususnya pada distribusi Fedora 41. Konfigurasi jaringan yang tepat memungkinkan sistem untuk berkomunikasi dengan jaringan lokal maupun internet secara efektif. Fedora 41, sebagai distribusi Linux yang relatif baru, menerapkan NetworkManager sebagai utilitas utama dalam pengelolaan koneksi jaringan, yang menyediakan antarmuka command line maupun GUI untuk konfigurasi jaringan.

Dalam praktikum ini, kami akan mengeksplorasi berbagai metode konfigurasi jaringan pada Fedora 41, mulai dari pengaturan dasar seperti alamat IP statis dan dinamis, DNS, gateway, hingga konfigurasi lanjutan seperti routing dan firewall. Praktikum ini akan memberikan pengalaman langsung dalam mengelola pengaturan jaringan menggunakan terminal dan tool grafis yang tersedia di Fedora 41.


    1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yakni :

  1. Memahami konsep dasar konfigurasi jaringan pada sistem operasi Linux Fedora 41

  2. Mempelajari penggunaan NetworkManager untuk konfigurasi koneksi jaringan

  3. Mengimplementasikan konfigurasi IP statis dan dinamis (DHCP)

  4. Melakukan konfigurasi DNS dan gateway

  5. Memverifikasi dan menguji konektivitas jaringan

  6. Menganalisis proses dan hasil konfigurasi jaringan pada Fedora 41


1.3  Teori Penunjang


Linux, sebagai sistem operasi open-source, memiliki fleksibilitas tinggi dalam pengelolaan jaringan. Fedora 41 menggunakan NetworkManager sebagai alat utama untuk mengatur koneksi jaringan, baik kabel (Ethernet) maupun nirkabel (Wi-Fi). Protokol jaringan yang umum digunakan meliputi IP sebagai dasar komunikasi, dan DNS untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP. Selain itu, Fedora 41 juga mendukung konfigurasi jaringan statis yang diperlukan dalam lingkungan tertentu seperti server atau jaringan lokal (Red Hat, 2025).


NetworkManager pada Fedora berperan sebagai sistem manajemen jaringan yang kompleks namun terintegrasi dengan baik. Komponen utamanya, yaitu nmcli, berfungsi sebagai antarmuka baris perintah yang memungkinkan pengguna mengonfigurasi, memantau, dan mengelola koneksi jaringan secara efisien. Setiap koneksi yang dibuat, seperti "wired connection 1", memiliki UUID (Universally Unique Identifier) yang bersifat unik, memastikan tidak ada konflik identitas saat beberapa koneksi aktif bersamaan. Tipe koneksi, seperti ethernet, dan perangkat yang digunakan, misalnya enp3s3, ditentukan dalam profil koneksi untuk memastikan konfigurasi sesuai dengan perangkat fisik yang tersedia.  


Untuk mengubah pengaturan jaringan, perintah nmcli connection modify menjadi kunci utama. Melalui perintah ini, pengguna dapat menetapkan alamat IP dan subnet mask menggunakan parameter ipv4.addresses, menentukan gateway default dengan ipv4.gateway, serta mengkonfigurasi server DNS melalui ipv4.dns. Metode konfigurasi jaringan, apakah manual atau otomatis (DHCP), diatur menggunakan ipv4.method, yang mempengaruhi cara sistem memperoleh alamat IP. Setelah konfigurasi selesai, koneksi dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dengan perintah nmcli connection up dan nmcli connection down, memberikan kontrol penuh kepada administrator jaringan.  


Di balik layar, NetworkManager Service berjalan sebagai layanan sistem yang mengelola seluruh operasi jaringan. Layanan ini memastikan bahwa perubahan konfigurasi yang dilakukan melalui nmcli diterapkan dengan benar dan tetap stabil selama sistem berjalan. Dengan arsitektur yang kuat dan fleksibilitas tinggi, NetworkManager pada Fedora memungkinkan pengguna untuk menangani berbagai skenario jaringan, mulai dari konfigurasi sederhana hingga pengaturan kompleks yang melibatkan beberapa antarmuka dan protokol berbeda. Pemahaman tentang komponen-komponen ini sangat penting untuk melakukan troubleshooting atau konfigurasi lanjutan. 


BAB II
PEMBAHASAN

    2.1 Perangkat Yang Diperlukan

1.  Hardware:

  • Komputer/laptop dengan prosesor minimal dual-core 64-bit

  • RAM minimal 8 GB

  • Ruang penyimpanan kosong minimal 40 GB

  • Koneksi internet stabil 

  • Kabel jaringan Ethernet (RJ-45)

2. Software :

  • Simulator Virtual Box

  •  Fedora 41

  • Terminal atau Konsol

  • NetworkManager (nmcli, nmtui)

  • Tools jaringan dasar: ip, traceroute, nslookup/dig, dst.

    2.2 Prosedur Praktikum

             Berikut adalah langkah-langkah setting jaringan di Linux Fedora:

  1. Pertama, kita cek koneksi yang tersedia dengan menampilkan daftar koneksi jaringan yang terdaftar, termasuk nama, UUID, tipe (ethernet/wifi), dan device yang digunakan menggunakan prompt: 

nmcli connection show

  1. Lalu untuk Mengatur alamat IP statis 192.168.1.100 dengan subnet mask */24* untuk koneksi bernama wired connection 1.

  1. Lalu untuk set jaringan menggunakan

"sudo nmcli connection modify "Wired connection 1" ipv4.gateway 192.168.1.1" 

berfungsi mengatur default gateway IPV4 pada koneksi jaringan bernama 'wired connection 1' menjadi IP 192.168.1.1. 'Wired connection 1' merupakan koneksi jaringan yang tersedia di linux fedora kami, bisa berbeda beda setiap linux.


  1. Setelah itu, Set DNS (Domain Name Server) menggunakan:

sudo nmcli connection modify "wired connection 1" ipv4.dns "8.8.8.8 8.8.4.4"

Berfungsi untuk menambahkan DNS Google (*8.8.8.8, **8.8.4.4*) untuk menerjemahkan nama domain (misal: google.com) ke alamat IP.

  1. Mengaktifkan mode konfigurasi manual agar pengaturan IP, gateway, dan DNS yang di-set sebelumnya digunakan (bukan DHCP otomatis).

sudo nmcli connection modify "wired connection 1" ipv4.method manual.

  1. Terakhir, aktifkan ulang koneksi menggunakan

sudo nmcli connection up "wired connection 1"

Fungsinya untuk mengaktifkan ulang koneksi wired connection 1 agar semua perubahan konfigurasi diterapkan.




    2.3 Hasil dan Pembahasan 

    Praktikum konfigurasi jaringan di Fedora 41 menggunakan NetworkManager dan nmcli memberikan wawasan mendalam tentang manajemen jaringan berbasis Linux. Dalam percobaan ini, langkah-langkah dimulai dengan mengidentifikasi komponen utama seperti Connection Name ("wired connection 1") dan UUID, yang berfungsi sebagai identifikasi unik untuk mencegah konflik antarprofil. Penggunaan perangkat enp3s3 dengan tipe ethernet menunjukkan bagaimana Fedora mengadopsi penamaan perangkat yang konsisten berdasarkan topologi fisik, berbeda dari konvensi lama seperti eth0.  

    Proses konfigurasi dilakukan melalui perintah nmcli connection modify, yang memungkinkan modifikasi dinamis tanpa perlu mengedit file konfigurasi manual seperti `/etc/network/interfaces`. Parameter kunci seperti ipv4.addresses (untuk alamat IP statis), ipv4.gateway (rute default), dan ipv4.dns (resolusi nama domain) diatur secara terpisah, mencerminkan modularitas dalam desain NetworkManager. Pemilihan metode ipv4.method (manual/auto) juga menegaskan fleksibilitas untuk skenario berbeda, DHCP untuk klien biasa versus alamat statis untuk server.  

    Aktivasi koneksi dengan nmcli connection up dan deaktivasi dengan nmcli connection down menunjukkan integrasi yang erat antara antarmuka CLI dan NetworkManager Service. Layanan ini berjalan di latar belakang sebagai daemon, memantau perubahan perangkat keras (seperti hotplug NIC) dan menerapkan konfigurasi secara otomatis. Dalam Fedora 41, optimasi baru seperti dukungan IPv6 yang lebih baik dan peningkatan stabilitas koneksi WiFi turut memperkaya pengalaman praktikum.  

    Secara keseluruhan, praktikum ini menguatkan pemahaman tentang abstraksi jaringan modern melalui (NetworkManager, yang menyederhanakan manajemen koneksi kompleks), Pentingnya UUID untuk identifikasi profil yang konsisten dalam lingkungan dinamis, serta efisiensi nmcli sebagai alat administrasi jaringan yang powerful tanpa ketergantungan pada GUI.  Sehingga, pengguna dapat menerapkan pengetahuan ini untuk skenario nyata seperti deploy server, troubleshooting koneksi, atau integrasi dengan layanan cloud berbasis Linux.

  


   BAB III
PENUTUP


        3.1 Kesimpulan

            Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Linux Fedora 41 menyediakan cara yang efektif untuk mengkonfigurasi jaringan melalui NetworkManager dan perintah nmcli. Praktikum ini memperlihatkan bagaimana komponen penting seperti connection name ("wired connection 1"), UUID, type koneksi (ethernet), dan device (enp3s3) dapat dikelola melalui command line.

        Perintah-perintah nmcli connection modify untuk mengubah parameter jaringan, nmcli connection up untuk mengaktifkan koneksi, dan nmcli connection down untuk menonaktifkan koneksi telah diimplementasikan dengan berhasil. Parameter konfigurasi penting seperti ipv4.addresses untuk alamat IP, ipv4.gateway untuk gateway, ipv4.dns untuk server DNS, dan ipv4.method untuk menentukan metode konfigurasi (manual atau auto) telah dipraktikkan secara langsung. NetworkManager sebagai layanan sistem telah terbukti berperan penting dalam mendukung fungsi nmcli dan memastikan konfigurasi jaringan dapat diterapkan dengan benar.

               Secara keseluruhan, praktikum ini memberikan pengalaman praktis dalam menggunakan command line untuk mengelola konfigurasi jaringan pada Fedora 41 yang dapat diterapkan dalam situasi pengelolaan server maupun workstation.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar