Selasa, 13 Mei 2025

PENERAPAN LAYANAN BERBAGI FILE DAN EMAIL BERBASIS LINUX UNTUK SIMULASI JARINGAN DEPARTEMEN

 

Penerapan Layanan Berbagi File dan Email Berbasis Linux untuk Simulasi Jaringan Departemen

 

Disusun Oleh :

M. Naufal Zakcky D                            (24051204106)

Ali Syava Ramadhan                           (24051204121)

M. Ainur Rizal                                     (24051204127)

Sulthan Hamdani S                              (24051204129)

Athallah Firmansyah                           (24051204136)

Ramdani Mulyadi                                (24051204137)

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Era perkembangan teknologi informasi, kebutuhan akan sistem berbagi file dan layanan email semakin meningkat dalam lingkungan perusahaan. Layanan berbagi file memungkinkan setiap departemen untuk mengakses dan membagikan dokumen dengan mudah, sedangkan layanan email memungkinkan komunikasi internal yang cepat dan efisien.

            Namun, dalam lingkungan perusahaan kecil hingga menengah, seringkali terdapat keterbatasan anggaran untuk menggunakan solusi perangkat lunak berbayar. Oleh karena itu, sistem berbasis Linux yang open-source menjadi pilihan yang tepat karena sifatnya yang fleksibel, stabil, dan aman.

Pada makalah ini, akan dibahas penerapan layanan berbagi file menggunakan Samba dan layanan email menggunakan Postfix serta Dovecot di sistem operasi Linux.

Implementasi ini dilakukan untuk mensimulasikan jaringan departemen dalam sebuah perusahaan kecil yang terdiri dari tiga departemen utama: HR, IT, dan Penjualan. Dengan menggunakan perangkat lunak open-source, perusahaan dapat menghemat biaya sekaligus menjaga integritas data serta keamanan akses terhadap sumber daya jaringan.

 

1.2  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana mengimplementasikan layanan berbagi file berbasis Linux menggunakan Samba?

2.     Bagaimana mengkonfigurasi server email berbasis Linux menggunakan Postfix dan Dovecot?

3.     Bagaimana pengaturan penggunaan dan izinn akses untuk setiap departemen?

4.     Bagaimana pengujian untuk memastikan layanan berjalan sesuai kebutuhan?

 

1.3  Tujuan

1.     Mengimplementasikan layanan berbagi file menggunakan Samba.

2.     Mengimplementasikan server email menggunakan Pstfox dan Devecot.

3.     Mengatur pengguna dan izin akses untuk setiap Departemen.

4.     Melakukan pengujian untuk memastikan layanan berfungsi dengan baik

 

1.4  Manfaat

1.  Menambah pemahaman dasar tentang penggunaan Linux melalui CLI.

2.  Melatih keterampilan praktis dalam mengelola layanan Samba dan Email di Ubuntu

3.  Memberikan bekal awal bagi mahasiswa atau pemula dalam bidang administrasi sistem, DevOps, atau jaringan.

4.   Meningkatkan kemandirian dalam pemecahan masalah.

 




BAB 2

LANDASAN TEORI

 

2.1  Sistem Operasi & CLI

Sistem operasi adalah perangkat lunak fundamental yang mengatur dan mengelola seluruh sumber daya perangkat keras dalam sebuah komputer. Fungsi utamanya mencakup pengelolaan prosesor, memori, perangkat penyimpanan, serta perangkat input dan output. Selain itu, sistem operasi juga menyediakan antarmuka dan layanan yang memungkinkan perangkat lunak aplikasi berjalan dengan baik. Tanpa sistem operasi, perangkat keras tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pengguna atau aplikasi apa pun.

Sistem operasi bertindak sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ia juga memiliki berbagai komponen penting seperti kernel (inti dari sistem operasi), driver perangkat, sistem berkas, dan antarmuka pengguna. Contoh sistem operasi yang umum digunakan antara lain Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux.

Salah satu cara utama pengguna berinteraksi dengan sistem operasi adalah melalui Command Line Interface (CLI). CLI adalah antarmuka berbasis teks di mana pengguna mengetikkan perintah secara manual untuk menjalankan berbagai fungsi dan operasi sistem. Dibandingkan dengan Graphical User Interface (GUI), CLI memberikan kendali yang lebih mendalam dan efisien, terutama untuk pengguna tingkat lanjut seperti administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.

Melalui CLI, pengguna dapat melakukan berbagai tugas seperti mengelola file dan folder, menginstal perangkat lunak, memantau kinerja sistem, serta mengonfigurasi jaringan dan layanan. Karena CLI bersifat skriptabel, banyak proses dapat diotomatisasi menggunakan shell script untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.

Meskipun membutuhkan pembelajaran awal yang lebih tinggi dibanding GUI, CLI tetap menjadi alat penting dalam dunia komputasi modern, terutama dalam sistem berbasis Unix/Linux, administrasi server, dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. CLI juga sering menjadi sarana utama dalam pengelolaan sistem operasi ringan seperti Alpine Linux, di mana efisiensi dan kesederhanaan menjadi prioritas utama.

2.2  Pengenalan Ubuntu Linux

Ubuntu adalah distribusi Linux berbasis Debian yang sangat populer digunakan untuk server dan desktop. Ubuntu menawarkan stabilitas, dukungan komunitas yang luas, serta dokumentasi yang lengkap. Pada implementasi ini, Ubuntu 22.04 LTS dipilih karena memiliki dukungan jangka panjang dan repositori perangkat lunak yang lengkap untuk layanan berbagi file dan email.

Versi LTS (Long Term Support) seperti Ubuntu 22.04 mendapatkan pembaruan keamanan dan pemeliharaan selama 5 tahun. Fitur utama Ubuntu:

  • APT Package Manager: apt-get dan apt memudahkan instalasi, pembaruan, dan penghapusan paket.
  • Systemd: Menggunakan systemctl untuk kontrol layanan (start, stop, enable, status).
  • PPA (Personal Package Archives): Memungkinkan instalasi aplikasi terbaru di luar repositori resmi.
  • Desktop & Server Editions: Ubuntu Server dioptimalkan untuk lingkungan headless, dengan paket minimal dan kernel khusus server.

2.3  Fungsi VirtualBox

 

VirtualBox merupakan solusi virtualisasi lintas platform yang dikembangkan oleh Oracle. Dengan menggunakan VirtualBox, pengguna dapat membuat dan menjalankan mesin virtual (virtual machine/VM), yaitu sistem operasi lengkap yang berjalan di dalam jendela pada sistem operasi utama (host). Ini berarti satu komputer fisik dapat digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan, seperti Linux, Windows, atau Mac OS, tanpa perlu melakukan dual boot.

Salah satu keunggulan utama VirtualBox adalah kemampuannya untuk menciptakan lingkungan yang sepenuhnya terisolasi. Ini sangat berguna untuk keperluan pengujian perangkat lunak, eksplorasi sistem operasi baru, atau latihan keamanan siber, karena aktivitas dalam mesin virtual tidak akan mempengaruhi sistem utama. Dengan demikian, pengguna dapat bereksperimen secara bebas tanpa risiko terhadap file, sistem, atau konfigurasi utama.

 

VirtualBox mendukung berbagai jenis sistem operasi baik sebagai host maupun guest, memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Selain itu, fitur-fitur seperti snapshot memungkinkan pengguna menyimpan keadaan sistem virtual pada titik tertentu, sehingga dapat dengan mudah dikembalikan jika terjadi kesalahan. Fitur cloning juga memudahkan pengguna untuk menggandakan mesin virtual, sangat berguna dalam pengujian berulang atau penyebaran lingkungan kerja yang konsisten.

 

2.4  Protokol  SMB dan Samba

SMB (Server Message Block) adalah protokol jaringan untuk akses file bersama, printer, dan serial ports. Samba mengimplementasikan SMB/CIFS di Linux:

Server Message Block (SMB): Versi SMB1, SMB2, SMB3; SMB3 mendukung enkripsi dan performa lebih baik.

smb.conf: Konfigurasi utama di /etc/samba/smb.conf, terdiri dari:

a.      [global]: Pengaturan nama workgroup (workgroup), autentikasi (security), dan logging.

b.     Share definitions: Misalnya [HR_Files] dengan parameter path, valid users, read only, dan create mask.

Manajemen Pengguna:

c.      useradd/adduser membuat user sistem.

d.     smbpasswd -a username menambahkan user ke Samba database.

Permission mapping: Aturan chmod/chown pada direktori berpengaruh pada akses SMB.

2.5  Mail Transfer dan  Delivery Agent

 

Postfix & Dovecot Layanan email dibagi menjadi MTA (Mail Transfer Agent) dan MDA (Mail Delivery Agent):

2.4.1 Postfix (MTA)

  • Fungsi: Mengirim dan meneruskan email via SMTP.
  • main.cf:
    • myhostname, mydomain: Menentukan identitas server.
    • mynetworks: Daftar jaringan yang diizinkan relay.
    • home_mailbox = Maildir/: Menyimpan email di direktori Maildir pengguna.
  • master.cf: Mengontrol daemon dan port yang dijalankan.
  • Keamanan: Konfigurasi TLS (smtpd_tls_cert_file, smtpd_tls_key_file), serta pengaturan anti-spam seperti smtpd_recipient_restrictions.

2.4.2 Dovecot (MDA)

  • Fungsi: Menyajikan mailbox via POP3/IMAP.
  • dovecot.conf / 10-mail.conf:
    • mail_location = maildir:~/Maildir: Menetapkan format penyimpanan.
  • Autentikasi: Pluggable authentication modules (PAM) atau passwd file.
  • Protokol:
    • POP3: Unduh email, simpan di lokal.
    • IMAP: Akses email langsung di server, mendukung offset dan folder.
  • Keamanan: TLS pada port 993 (IMAPS) dan 995 (POP3S).

 

2.6  Manajemen Pengguna dan Grup Pengaturan Pengguna dan Grup Memengaruhi Hak Akses Layana

·       User Commands: useradd, adduser, passwd.

·       Group management: groupadd, usermod -aG group user.

·       Home directory: Setiap user memiliki ~/Maildir untuk email.

·       Samba vs Linux users: Pengguna Samba perlu disinkronkan dengan sistem.

 

2.7  Keamanan dan Jaringan Firewall

Merupakan faktor utama dalam implementasi layanan berbagi file dan email. Iptables digunakan untuk mengatur firewall, membatasi akses ke layanan tertentu, dan mencegah serangan dari jaringan eksternal. Selain itu, pengaturan izin file menggunakan chmod dan chown penting untuk menjaga privasi data.


BAB 3

PEMBAHASAN

 

3.1  Alat dan Bahan

1.     Spesifikasi Laptop

·       Processor : Intel(R) Core(TM) i7-8650U CPU @ 1.90GHz   2.11 GHz

·       RAM : 16 GB

·       Storage : 512 GB

·       OS : Windows 10

2.     Oracle Virtual Box 7.1.8

3.     Ubuntu 24.04.2 LTS

3.2  Instalasi Ubuntu di Virtual Box

Install Oracle Virtual Box

https://www.virtualbox.org/



Install Ubuntu 24.04.2 LTS

https://ubuntu.com/download/server


Buka Virtual Box

Lalu pilih New



Isi Name sesuai keinginan


Untuk ISO Image, pilih file Ubuntu yang sudah didownload


Isi base memory 4096 mb


Lalu beri 2 Processor CPU



 

Isi size menjadi 25 GB

Lalu ganti Disk File Type menjadi VHD (Virtual Hard Disk)


 

Pencet enter untuk melanjutkan



Pilih Bahasa Indonesia


Pencet enter untuk melanjutkan



Pilih Ubuntu (Minimized) lalu pencet enter untuk melanjutkan



Pencet enter untuk melanjutkan




Pencet enter untuk done dan enter lagi untuk melanjutkan




Pencet enter untuk melanjutkan


Pencet enter untuk done dan enter lagi untuk melanjutkan




Isi sesuai keinginan masing masing


Pencet enter untuk melanjutkan



Pencet enter untuk memilih pilihan install OpenSSH Server dan pencet done untuk melanjutkan


Kebawah untuk pilih done dan enter untuk melanjutkan



Tunggu sampai selesai lalu reboot




Pencet enter untuk memulai Reboot


Setelah reboot, nanti anda akan disuruh login sesuai dengan apa yang anda isi tadi sebelumnya


3.3  Perbarui Sistem



3.4  Instalasi Software yang Dibutuhkan


Nanti pada tahap peng-instalan postfix, akan terdapat konfigurasi awal

Pilih 2 untuk Internet Site


Setelah itu mengisi system mail name dengan “localhost”


3.5  Pembuatan User untuk Simulasi (hr, it, sales)


Lakukan hal yang sama untuk user lainnya (hr, sales)

Setelah itu masukkan user ke database autentikasi Samba sekaligus dengan sandi khusus untuk Samba


Lakukan yang sama untuk user lainnya (it, sales)

3.6  Konfigurasi Samba

Buat folder bersama


Lalu beri izin akses untuk semua user terlebih dahulu


Setelah itu edit konfigurasi /etc/samba/smb.conf



 

 

 

Lalu tambahkan ini di bagian paling bawah konfigurasi ini


Fungsinya untuk mengatur folder bersama (perusahaan_files) yang memiliki lokasi folder yang sudah anda buat. Dengan ini, akses folder bersama akan diakses oleh user yg terdapat pada valid user

Simpan konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar

Setelah keluar lalu restart Samba


3.7  Konfigurasi Email (Dovecot dan Postfix)

Edit konfigurasi postfix


Lalu ubah konfigurasi ini




Menjadi




Fungsinya untuk memastikan postfix hanya menerima dan mengirim email di server lokal

Simpan konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar

Setelah itu restart Postfix



 

Edit konfigurasi /etc/dovecot/conf.d/10-mail.conf


Lalu ubah ini


Menjadi ini


Fungsinya untuk memastikan email disimpan di direktori Maildir di home user

Simpan konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar

Lalu Edit konfigurasi /etc/dovecot/conf.d/10-auth.conf


Ubah konfigurasi ini


Menjadi ini


Fungsinya untuk mengizinkan autentikasi sederhana untuk pengujian

Simpan konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar

Setelah itu restart Dovecot


3.8  Uji Coba Akses Samba

Buat file untuk di test apakah user hr bisa mengakses folder bersama dan mengunggah file



Sebagai user hr, anda akan menaruh file testfile tadi ke folder perusahaan_files yang sudah berisi path ke folder yang sudah dibuat awal

Jika berhasil akan muncul notifikasi seperti ini


Lalu ketik exit untuk keluar dan melanjutkan uji coba pengiriman email

3.9  Uji Coba Pengiriman Email antar User

Anda akan menjadi user it lalu mengirim email ke user sales


Setelah itu exit dan berganti ke user sales untuk membaca dan menerima email

Setelah masuk menjadi user sales, ketik mail untuk membuka semacam inbox berisi email yang diterima user sales


Karena ini pertama kalinya user sales mendapat email, maka ketik 1 untuk membuka email tersebut




 

BAB 4

PENUTUP

Kesimpulan :

Implementasi layanan berbagi file menggunakan Samba dan server email menggunakan Postfix dan Dovecot berhasil dilakukan di sistem operasi Linux. Pengujian menunjukkan bahwa layanan berjalan sesuai kebutuhan dan akses pengguna dapat dikendalikan melalui pengaturan izin.

Saran :

  • Penggunaan IMAP pada Dovecot untuk akses email berbasis GUI.
  • Implementasi SSL/TLS untuk keamanan data.
  • Penggunaan antispam dan antivirus untuk mengamankan layanan email.

 







 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Linux Journey. “Command Line.” Diakses dari: https://linuxjourney.com
  2. DigitalOcean. “How to Set Up a Samba Server on Ubuntu 20.04.” Diakses dari: https://www.digitalocean.com/community/tutorials/how-to-set-up-a-samba-server-on-ubuntu-20-04
  3. LinuxBabe. “Setup Basic Postfix Mail Server on Ubuntu.” Diakses dari: https://www.linuxbabe.com/mail-server/setup-basic-postfix-mail-server-ubuntu
  4. DigitalOcean. “How To Set Up a Basic Iptables Firewall on Ubuntu 20.04.” Diakses dari: https://www.digitalocean.com/community/tutorials/how-to-set-up-a-basic-iptables-firewall-on-ubuntu-20-04
  5. man pages. “smb.conf, postfix, dovecot.” Diakses melalui perintah man di terminal Linux.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar