Penerapan Layanan
Berbagi File dan Email Berbasis Linux untuk Simulasi Jaringan Departemen
Disusun Oleh :
M. Naufal Zakcky D (24051204106)
Ali Syava Ramadhan (24051204121)
M. Ainur Rizal (24051204127)
Sulthan Hamdani S (24051204129)
Athallah Firmansyah (24051204136)
Ramdani Mulyadi (24051204137)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Era perkembangan teknologi
informasi, kebutuhan akan sistem berbagi file dan layanan email semakin meningkat
dalam lingkungan perusahaan. Layanan berbagi file memungkinkan setiap
departemen untuk mengakses dan membagikan dokumen dengan mudah, sedangkan
layanan email memungkinkan komunikasi internal yang cepat dan efisien.
Namun, dalam lingkungan perusahaan kecil hingga menengah, seringkali terdapat keterbatasan anggaran untuk menggunakan solusi perangkat lunak berbayar. Oleh karena itu, sistem berbasis Linux yang open-source menjadi pilihan yang tepat karena sifatnya yang fleksibel, stabil, dan aman.
Pada makalah ini, akan dibahas penerapan layanan berbagi file menggunakan Samba dan layanan email menggunakan Postfix serta Dovecot di sistem operasi Linux.
Implementasi ini dilakukan untuk mensimulasikan jaringan departemen dalam sebuah perusahaan kecil yang terdiri dari tiga departemen utama: HR, IT, dan Penjualan. Dengan menggunakan perangkat lunak open-source, perusahaan dapat menghemat biaya sekaligus menjaga integritas data serta keamanan akses terhadap sumber daya jaringan.1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
mengimplementasikan layanan berbagi file berbasis Linux menggunakan Samba?
2. Bagaimana mengkonfigurasi server email berbasis
Linux menggunakan Postfix dan Dovecot?
3. Bagaimana pengaturan
penggunaan dan izinn akses untuk setiap departemen?
4. Bagaimana pengujian
untuk memastikan layanan berjalan sesuai kebutuhan?
1.3
Tujuan
1. Mengimplementasikan
layanan berbagi file menggunakan Samba.
2. Mengimplementasikan
server email menggunakan Pstfox dan Devecot.
3. Mengatur pengguna dan
izin akses untuk setiap Departemen.
4. Melakukan pengujian
untuk memastikan layanan berfungsi dengan baik
1.4
Manfaat
1. Menambah pemahaman dasar
tentang penggunaan Linux melalui CLI.
2. Melatih keterampilan
praktis dalam mengelola layanan Samba dan Email di Ubuntu
3. Memberikan bekal awal bagi mahasiswa atau pemula dalam bidang administrasi sistem, DevOps, atau jaringan.
4. Meningkatkan kemandirian
dalam pemecahan masalah.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Operasi & CLI
Sistem operasi adalah
perangkat lunak fundamental yang mengatur dan mengelola seluruh sumber daya
perangkat keras dalam sebuah komputer. Fungsi utamanya mencakup pengelolaan
prosesor, memori, perangkat penyimpanan, serta perangkat input dan output.
Selain itu, sistem operasi juga menyediakan antarmuka dan layanan yang
memungkinkan perangkat lunak aplikasi berjalan dengan baik. Tanpa sistem
operasi, perangkat keras tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pengguna
atau aplikasi apa pun.
Sistem operasi bertindak
sebagai jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ia juga memiliki
berbagai komponen penting seperti kernel (inti dari sistem operasi), driver
perangkat, sistem berkas, dan antarmuka pengguna. Contoh sistem operasi yang
umum digunakan antara lain Windows, macOS, dan berbagai distribusi Linux.
Salah satu cara utama
pengguna berinteraksi dengan sistem operasi adalah melalui Command Line
Interface (CLI). CLI adalah antarmuka berbasis teks di mana pengguna
mengetikkan perintah secara manual untuk menjalankan berbagai fungsi dan
operasi sistem. Dibandingkan dengan Graphical User Interface (GUI), CLI
memberikan kendali yang lebih mendalam dan efisien, terutama untuk pengguna
tingkat lanjut seperti administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.
Melalui CLI, pengguna
dapat melakukan berbagai tugas seperti mengelola file dan folder, menginstal
perangkat lunak, memantau kinerja sistem, serta mengonfigurasi jaringan dan
layanan. Karena CLI bersifat skriptabel, banyak proses dapat diotomatisasi menggunakan
shell script untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
Meskipun membutuhkan
pembelajaran awal yang lebih tinggi dibanding GUI, CLI tetap menjadi alat
penting dalam dunia komputasi modern, terutama dalam sistem berbasis
Unix/Linux, administrasi server, dan lingkungan pengembangan perangkat lunak.
CLI juga sering menjadi sarana utama dalam pengelolaan sistem operasi ringan
seperti Alpine Linux, di mana efisiensi dan kesederhanaan menjadi prioritas
utama.
2.2
Pengenalan Ubuntu Linux
Ubuntu adalah distribusi Linux berbasis Debian yang sangat populer
digunakan untuk server dan desktop. Ubuntu menawarkan stabilitas, dukungan
komunitas yang luas, serta dokumentasi yang lengkap. Pada implementasi ini,
Ubuntu 22.04 LTS dipilih karena memiliki dukungan jangka panjang dan repositori
perangkat lunak yang lengkap untuk layanan berbagi file dan email.
Versi LTS (Long Term Support) seperti Ubuntu 22.04 mendapatkan pembaruan
keamanan dan pemeliharaan selama 5 tahun. Fitur utama Ubuntu:
- APT Package Manager: apt-get dan
apt memudahkan instalasi, pembaruan, dan penghapusan paket.
- Systemd: Menggunakan systemctl untuk kontrol layanan
(start, stop, enable, status).
- PPA (Personal Package Archives): Memungkinkan
instalasi aplikasi terbaru di luar repositori resmi.
- Desktop & Server Editions: Ubuntu Server
dioptimalkan untuk lingkungan headless, dengan paket minimal dan kernel
khusus server.
2.3
Fungsi VirtualBox
VirtualBox merupakan
solusi virtualisasi lintas platform yang dikembangkan oleh Oracle. Dengan
menggunakan VirtualBox, pengguna dapat membuat dan menjalankan mesin virtual
(virtual machine/VM), yaitu sistem operasi lengkap yang berjalan di dalam
jendela pada sistem operasi utama (host). Ini berarti satu komputer fisik dapat
digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan, seperti
Linux, Windows, atau Mac OS, tanpa perlu melakukan dual boot.
Salah satu keunggulan
utama VirtualBox adalah kemampuannya untuk menciptakan lingkungan yang
sepenuhnya terisolasi. Ini sangat berguna untuk keperluan pengujian perangkat
lunak, eksplorasi sistem operasi baru, atau latihan keamanan siber, karena
aktivitas dalam mesin virtual tidak akan mempengaruhi sistem utama. Dengan
demikian, pengguna dapat bereksperimen secara bebas tanpa risiko terhadap file,
sistem, atau konfigurasi utama.
VirtualBox mendukung
berbagai jenis sistem operasi baik sebagai host maupun guest,
memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Selain itu, fitur-fitur seperti
snapshot memungkinkan pengguna menyimpan keadaan sistem virtual pada titik
tertentu, sehingga dapat dengan mudah dikembalikan jika terjadi kesalahan.
Fitur cloning juga memudahkan pengguna untuk menggandakan mesin virtual, sangat
berguna dalam pengujian berulang atau penyebaran lingkungan kerja yang
konsisten.
2.4 Protokol SMB dan Samba
SMB (Server
Message Block) adalah protokol jaringan untuk akses file bersama, printer, dan
serial ports. Samba mengimplementasikan SMB/CIFS di Linux:
Server Message Block (SMB): Versi
SMB1, SMB2, SMB3; SMB3 mendukung enkripsi dan performa lebih baik.
smb.conf: Konfigurasi utama di /etc/samba/smb.conf, terdiri dari:
a.
[global]: Pengaturan nama workgroup (workgroup), autentikasi (security),
dan logging.
b.
Share definitions: Misalnya [HR_Files]
dengan parameter path, valid
users, read only, dan create mask.
Manajemen Pengguna:
c.
useradd/adduser
membuat user sistem.
d.
smbpasswd
-a username menambahkan user ke Samba database.
Permission mapping: Aturan
chmod/chown pada direktori berpengaruh pada akses SMB.
2.5 Mail Transfer
dan Delivery Agent
Postfix & Dovecot Layanan email dibagi menjadi MTA
(Mail Transfer Agent) dan MDA (Mail Delivery Agent):
2.4.1 Postfix (MTA)
- Fungsi: Mengirim dan meneruskan email via SMTP.
- main.cf:
- myhostname, mydomain: Menentukan identitas server.
- mynetworks: Daftar jaringan yang diizinkan relay.
- home_mailbox = Maildir/: Menyimpan email di direktori Maildir
pengguna.
- master.cf: Mengontrol daemon dan port yang dijalankan.
- Keamanan: Konfigurasi TLS (smtpd_tls_cert_file,
smtpd_tls_key_file), serta pengaturan anti-spam seperti
smtpd_recipient_restrictions.
2.4.2 Dovecot (MDA)
- Fungsi: Menyajikan mailbox via POP3/IMAP.
- dovecot.conf / 10-mail.conf:
- mail_location = maildir:~/Maildir: Menetapkan format penyimpanan.
- Autentikasi: Pluggable authentication modules (PAM) atau passwd
file.
- Protokol:
- POP3: Unduh email, simpan di lokal.
- IMAP: Akses email langsung di server, mendukung offset dan folder.
- Keamanan: TLS pada port 993 (IMAPS) dan 995 (POP3S).
2.6 Manajemen Pengguna
dan Grup Pengaturan Pengguna dan Grup Memengaruhi Hak Akses Layana
·
User Commands: useradd, adduser, passwd.
·
Group management: groupadd, usermod
-aG group user.
·
Home directory: Setiap user memiliki ~/Maildir
untuk email.
·
Samba vs Linux users: Pengguna Samba perlu disinkronkan dengan sistem.
2.7 Keamanan dan
Jaringan Firewall
Merupakan faktor utama dalam implementasi layanan berbagi file dan email. Iptables
digunakan untuk mengatur firewall, membatasi akses ke layanan tertentu, dan
mencegah serangan dari jaringan eksternal. Selain itu, pengaturan izin file
menggunakan chmod dan chown penting untuk menjaga privasi data.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Spesifikasi Laptop
· Processor : Intel(R)
Core(TM) i7-8650U CPU @ 1.90GHz 2.11
GHz
· RAM : 16 GB
· Storage : 512 GB
· OS : Windows 10
2.
Oracle Virtual Box 7.1.8
3.
Ubuntu 24.04.2 LTS
3.2
Instalasi Ubuntu di Virtual Box
Install Oracle
Virtual Box
https://www.virtualbox.org/
Install
Ubuntu 24.04.2 LTS
https://ubuntu.com/download/server
Buka Virtual Box
Lalu pilih New
Isi Name sesuai keinginan
Isi base memory 4096 mb
Lalu beri 2 Processor CPU
Isi size menjadi 25 GB
Lalu ganti Disk File Type menjadi VHD (Virtual Hard Disk)
Pencet enter untuk melanjutkan
Pilih Bahasa Indonesia
Pencet enter untuk melanjutkan
Pilih Ubuntu (Minimized) lalu pencet enter untuk melanjutkan
Pencet enter untuk melanjutkan
Pencet enter untuk done dan enter lagi untuk melanjutkan
Pencet
enter untuk melanjutkan
Pencet enter untuk done dan enter lagi untuk melanjutkan
Isi sesuai keinginan masing masing
Pencet enter untuk melanjutkan
Pencet enter untuk memilih pilihan install OpenSSH Server dan pencet done untuk melanjutkan
Kebawah untuk pilih done dan enter untuk melanjutkan
Tunggu sampai selesai lalu reboot
Pencet enter untuk memulai Reboot
Setelah reboot, nanti anda akan disuruh login sesuai
dengan apa yang anda isi tadi sebelumnya
3.3 Perbarui Sistem
3.4 Instalasi Software yang Dibutuhkan
Nanti pada tahap
peng-instalan postfix, akan terdapat konfigurasi awal
Pilih 2 untuk
Internet Site
Setelah itu
mengisi system mail name dengan “localhost”
3.5 Pembuatan User untuk Simulasi (hr, it,
sales)
Lakukan hal yang
sama untuk user lainnya (hr, sales)
Setelah itu
masukkan user ke database autentikasi Samba sekaligus dengan sandi khusus untuk
Samba
Lakukan yang sama
untuk user lainnya (it, sales)
3.6
Konfigurasi Samba
Buat
folder bersama
Lalu
beri izin akses untuk semua user terlebih dahulu
Setelah
itu edit konfigurasi /etc/samba/smb.conf
Lalu
tambahkan ini di bagian paling bawah konfigurasi ini
Fungsinya
untuk mengatur folder bersama (perusahaan_files) yang memiliki lokasi folder
yang sudah anda buat. Dengan ini, akses folder bersama akan diakses oleh user
yg terdapat pada valid user
Simpan
konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar
Setelah
keluar lalu restart Samba
3.7
Konfigurasi Email (Dovecot dan Postfix)
Edit
konfigurasi postfix
Lalu
ubah konfigurasi ini
Menjadi
Fungsinya
untuk memastikan postfix hanya menerima dan mengirim email di server lokal
Simpan
konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar
Setelah
itu restart Postfix
Edit
konfigurasi /etc/dovecot/conf.d/10-mail.conf
Lalu
ubah ini
Menjadi
ini
Fungsinya
untuk memastikan email disimpan di direktori Maildir di home user
Simpan
konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar
Lalu
Edit konfigurasi /etc/dovecot/conf.d/10-auth.conf
Ubah
konfigurasi ini
Menjadi
ini
Fungsinya
untuk mengizinkan autentikasi sederhana untuk pengujian
Simpan
konfigurasi ini dengan ctrl + O dan enter setelah itu ctrl + X untuk keluar
Setelah
itu restart Dovecot
3.8
Uji Coba Akses Samba
Buat
file untuk di test apakah user hr bisa mengakses folder bersama dan mengunggah
file
Sebagai
user hr, anda akan menaruh file testfile tadi ke folder perusahaan_files yang
sudah berisi path ke folder yang sudah dibuat awal
Jika
berhasil akan muncul notifikasi seperti ini
Lalu
ketik exit untuk keluar dan melanjutkan uji coba pengiriman email
3.9
Uji Coba Pengiriman Email antar User
Anda
akan menjadi user it lalu mengirim email ke user sales
Setelah
itu exit dan berganti ke user sales untuk membaca dan menerima email
Setelah
masuk menjadi user sales, ketik mail untuk membuka semacam inbox berisi email
yang diterima user sales
Karena
ini pertama kalinya user sales mendapat email, maka ketik 1 untuk membuka email
tersebut
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan :
Implementasi layanan berbagi file menggunakan Samba dan server email
menggunakan Postfix dan Dovecot berhasil dilakukan di sistem operasi Linux.
Pengujian menunjukkan bahwa layanan berjalan sesuai kebutuhan dan akses
pengguna dapat dikendalikan melalui pengaturan izin.
Saran :
- Penggunaan IMAP pada Dovecot untuk akses email
berbasis GUI.
- Implementasi SSL/TLS untuk keamanan data.
- Penggunaan antispam dan antivirus untuk mengamankan
layanan email.
DAFTAR PUSTAKA
- Linux
Journey. “Command Line.” Diakses dari: https://linuxjourney.com
- DigitalOcean.
“How to Set Up a Samba Server on Ubuntu 20.04.” Diakses dari: https://www.digitalocean.com/community/tutorials/how-to-set-up-a-samba-server-on-ubuntu-20-04
- LinuxBabe.
“Setup Basic Postfix Mail Server on Ubuntu.” Diakses dari: https://www.linuxbabe.com/mail-server/setup-basic-postfix-mail-server-ubuntu
- DigitalOcean.
“How To Set Up a Basic Iptables Firewall on Ubuntu 20.04.” Diakses dari: https://www.digitalocean.com/community/tutorials/how-to-set-up-a-basic-iptables-firewall-on-ubuntu-20-04
- man pages.
“smb.conf, postfix, dovecot.” Diakses melalui perintah man di terminal
Linux.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar