INSTALASI GIT & INISIALISASI REPOSITORY MELALUI TERMINAL MENGGUNAKAN UBUNTU DI VIRTUALBOX
Disusun Oleh:
Haidar Ali Yafi (24051204111)
Ubaidillah Maulidul Ula (24051204115)
Muhammad Adrian Vibrianto (24051204124)
Bee Nayaka Athalah M. (24051204125)
Perdinan Darman Sinaga (24051204128)
Akhmad Furqon Al Farid (24051204134)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam era digital saat ini, pengembangan perangkat lunak telah menjadi tulang punggung inovasi di berbagai sektor. Proses pengembangan yang kompleks seringkali melibatkan banyak pengembang yang bekerja secara bersamaan pada berbagai bagian proyek. Tanpa alat yang tepat, mengelola perubahan kode, melacak riwayat pengembangan, dan berkolaborasi secara efektif dapat menjadi tantangan yang signifikan. Di sinilah peran penting dari Sistem Kontrol Versi (Version Control System - VCS). VCS memungkinkan tim pengembang untuk mengelola perubahan kode sumber dari waktu ke waktu, memungkinkan mereka untuk kembali ke versi sebelumnya jika diperlukan, membandingkan perubahan, dan menggabungkan pekerjaan dari berbagai kontributor.
Di antara berbagai VCS yang tersedia, Git telah muncul sebagai salah satu yang paling populer dan banyak digunakan di industri. Diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, Git menawarkan arsitektur terdistribusi yang unik, dimana setiap pengembang memiliki salinan lengkap dari repositori proyek, termasuk seluruh riwayat perubahannya. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal keandalan, kecepatan, dan fleksibilitas dalam mendukung berbagai alur kerja pengembangan.
Kemampuan branching dan merging Git yang efisien juga memfasilitasi pengembangan paralel dan pengelolaan fitur yang kompleks.
Lingkungan pengembangan seringkali melibatkan penggunaan sistem operasi tertentu. Ubuntu, sebagai distribusi Linux yang populer, banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan industri karena stabilitasnya, komunitas yang besar, dan ketersediaan berbagai alat pengembangan. Untuk keperluan pembelajaran dan eksperimen, penggunaan mesin virtual seperti VirtualBox memungkinkan mahasiswa untuk menjalankan sistem operasi seperti Ubuntu dalam lingkungan yang terisolasi tanpa mengganggu sistem operasi utama.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai cara menginstal Git pada sistem operasi Ubuntu yang berjalan di VirtualBox, serta bagaimana menginisialisasi repositori Git untuk memulai pengelolaan proyek, merupakan keterampilan fundamental bagi mahasiswa teknik informatika. Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam proses tersebut, yang menjadi dasar untuk penggunaan Git lebih lanjut dalam pengembangan perangkat lunak kolaboratif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana cara melakukan instalais Git pada sistem operasi Ubuntu yang berjalan di VirtualBox melalui terminal?
- Bagaimana cara melakukan inisialisasi repositroy Git baru pada direktori tertenu melalu terminal?
1.3 TUJUAN LAPORAN
- Menjelaskan langkah-langkah instalasi Git pada sistem operasi Ubuntu yang berjalan di VirtualBox melalui terminal.
- Menjelaskan langkah-langkah inisialisai repository Git baru pada direktori tertenu melalui terminal.
1.4 MANFAAT PENULISAN
- Menambah pemahaman mengenai konsep dasar sistem kontrol versi, khususnya Git, serta proses instalasinya pada lingkunga Linux.
- Menjadi panduan bagi mahasiswa lain dalam melakukan instalasi Git dan inisialisasi repository menggunakan terminal pada Ubuntu di VirtualBox.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sistem Kontrol Versi
● Sistem Kontrol Versi (Version Control System - VCS): VCS adalah sistem yang mencatat perubahan pada sebuah berkas atau sekumpulan berkas dari waktu ke waktu sehingga Anda dapat kembali lagi ke versi yang spesifik di kemudian hari. VCS sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak untuk mengelola riwayat perubahan kode, memfasilitasi kolaborasi tim, dan mencegah kehilangan pekerjaan akibat kesalahan. Contoh VCS populer lainnya termasuk Subversion (SVN) dan Mercurial.
2.2 Git
● Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi (Distributed Version Control System - DVCS) yang memungkinkan setiap pengembang memiliki salinan lengkap dari repositori proyek, termasuk seluruh riwayat perubahannya. Keunggulan Git meliputi kemampuan branching dan merging yang efisien, dukungan untuk alur kerja yang beragam, serta kecepatan dan skalabilitas. Konsep dasar dalam Git meliputi repository (tempat penyimpanan semua perubahan proyek), commit (snapshot dari perubahan pada suatu waktu), dan branch (alur pengembangan paralel).
2.3 Ubuntu
● Ubuntu adalah distribusi Linux berbasis Debian yang populer dan dikenal karena kemudahan penggunaannya, komunitas yang besar, dan ketersediaan berbagai perangkat lunak pengembangan. Ubuntu sering digunakan sebagai lingkungan pengembangan karena stabilitas dan dukungan command-line interface (CLI) yang kuat.
2.4 VirtualBox
● VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi yang memungkinkan pengguna menjalankan sistem operasi lain di dalam sistem operasi utama mereka. Dalam konteks praktikum ini, VirtualBox digunakan untuk menyediakan lingkungan Ubuntu yang terisolasi untuk mempelajari instalasi dan penggunaan Git tanpa memengaruhi sistem operasi utama.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
- Laptop
- Koneksi Internet
- VMware Workstation
- File ISO Ubuntu
3.2 LANGKAH-LANGKAH
- Buka github lalu login terlebih dahulu
- buat repository baru lalu create repository
Berikut tampilan saat masih kosong
- buat folder yang mau di upload di github.disini kita pakai folder dengan nama “sistem operasi”
- lalu buka terminal di ubuntu dan masuk ke folder yang akan di upload. dengan perintah cd namafolder
- setlah itu ketik “git init”
- buat file README.md , dengan ketik echo “catatan bebas” >> README.md
- akan muncul file README.md. setelah itu ketik “git add -A” dan “git commit -m “nama file yang di upload”
- ketik “git branch -M main” dan “git remote add origin https://github.com/username/nama-file.git”
- lalu ketik “git push -u origin main” lalu masukkan username github dan password atau token
- project sudah terupload
3.3 HASIL PENGAMATAN
Setelah melewati proses instalasi Git serta inisialisasi repository berupa login dan buat repository baru, buat folder baru, buka folder tersebut lewat terminal, inisialisasi git dengan ketik git init, buat filre readme(opsional), lalu commit file ke branch main di repository lokal, hingga akhirnya push file ke repository online. Dari hasil pengamatan tiap langkah kita dapat mengetahui bagaimana operasi version control lewat antar muka baris perintah (Command Line Interface) berjalan. Linux yang dasarnya diciptakan oleh orang yang sama dibalik Git memiliki kesamaan yang kentara yaitu sama sama berfokus pada Command Line Interface, meski dalam perkembangannya dari waktu ke waktu kini memiliki tampilan antar muka grafis (GUI) nya sendiri berkat permintaan aksesibilitas dan komunitas Open Source. Penggunaan Git lewat Command Line Interface pada awalnya terasa rumit untuk pengguna awam yang tidak familiar dengan terminal sebelumnya. Namun, penggunaan perintah lewat terminal ini dapat sangat membantu dalam pengembangan perangkat lunak. Tanpa harus menginstall software pihak ketiga (Github/Gitlab desktop) seorang programmer dapat dengan mudah melakukan operasi version control lewat terminal yang sudah jadi bawaan sebuah sistem operasi dan bahkan dalam IDE (Integrated Development Environment) masing masing.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum instalasi Git dan inisialisasi repository di Ubuntu melalui terminal dapat dipahami bahwa ini merupakan langkah fundamental dalam manajemen versi dan pengembangan perangkat lunak. Proses ini memungkinkan kita untuk dapat melacak perubahan kode, berkolaborasi dengan tim, dan mengelola proyek dengan lebih terstruktur. instalasi Git di Ubuntu cukup sederhana dengan menggunakan perintah sudo apt install git, dan inisialisasi repository bisa dilakukan dengan git init. Setelah repository diinisialisasi, kita dapat mulai melakukan perubahan, menambah file, dan menggunakan Git untuk pengelolaan proyek.
4.2 SARAN
- Verifikasi Instalasi: Setelah menginstal Git, pastikan untuk menjalankan git --version guna memastikan bahwa Git terinstal dengan benar.
- Konfigurasi Awal: Gunakan perintah git config --global user.name "Nama Anda" dan git config --global user.email "email@example.com" untuk mengatur identitas pengguna.
- Gunakan Repository Remote: Jika bekerja dalam tim, pertimbangkan untuk menggunakan GitHub atau GitLab sebagai repository remote untuk menyimpan dan berbagi kode.
- Pahami Perintah Dasar: Biasakan dengan perintah seperti git status, git add, git commit, dan git push agar dapat bekerja dengan Git secara efektif.
- Gunakan .gitignore Secara Bijak: Tambahkan file atau folder yang tidak perlu dilacak ke dalam file .gitignore untuk menjaga repository tetap bersih.
- Gunakan Branching: Manfaatkan fitur branch dengan git branch dan git checkout -b untuk mengembangkan fitur baru tanpa mengganggu kode utama.
DAFTAR PUSTAKA
Chacon, S., & Straub, B. (2014). Pro Git. Apress. Diakses dari: https://git-scm.com/book/en/v2
Ubuntu. (n.d.). About Us. Diakses dari: https://ubuntu.com/about
Oracle. (n.d.). Oracle VM VirtualBox. Diakses dari: https://www.virtualbox.org/
Rouse, M. (2017, August). command-line interface (CLI). TechTarget. Diakses dari: https://www.techtarget.com/searchnetworking/definition/command-line-interface-CLI










Tidak ada komentar:
Posting Komentar