INSTALASI LINUX UBUNTU DI ORACLE VIRTUALBOX
Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem operasi Linux semakin populer digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari pengembangan perangkat lunak, administrasi server, hingga kebutuhan komputasi sehari-hari (Kumar et al., 2021). Salah satu keunggulan Linux adalah sifatnya yang open-source dan fleksibel, memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan (Ubuntu Documentation, 2023). Namun, proses penginstalan aplikasi pada Linux memiliki perbedaan signifikan dibandingkan sistem operasi seperti Windows atau macOS, terutama bagi pengguna pemula (Shotts, 2019).
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang metode penginstalan aplikasi di lingkungan Linux, baik melalui antarmuka grafis (Graphical User Interface/GUI) maupun baris perintah (Command Line Interface/CLI). Kemampuan ini menjadi esensial bagi mahasiswa atau profesional TI untuk meningkatkan efisiensi dalam mengelola sistem operasi berbasis Linux (Nemeth et al., 2021). Melalui praktikum ini, diharapkan peserta dapat menguasai langkah-langkah instalasi aplikasi, memahami manajemen paket, serta mengatasi masalah umum yang mungkin muncul selama proses instalasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
Bagaimana cara menginstal aplikasi di sistem operasi Linux menggunakan Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI)?
Apa saja kendala yang mungkin terjadi selama proses instalasi aplikasi di Linux, dan bagaimana solusi untuk mengatasinya?
Bagaimana cara memverifikasi keberhasilan instalasi aplikasi di Linux?
1.3 Tujuan Laporan
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan:
Memberikan pengalaman langsung dalam menginstal aplikasi di Linux melalui metode CLI dan GUI.
Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah umum selama proses instalasi aplikasi.
Membangun keterampilan dasar dalam manajemen paket dan repositori pada sistem operasi Linux.
1.4 Manfaat Penulisan
Praktikum ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi Peserta: Meningkatkan kompetensi teknis dalam mengoperasikan sistem Linux dan mengelola aplikasi.
Bidang Akademik: Menjadi referensi praktis untuk memahami konsep manajemen paket pada sistem operasi berbasis Linux.
Secara Umum: Membantu pengguna pemula Linux untuk lebih percaya diri dalam melakukan instalasi aplikasi secara mandiri.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sistem Operasi Linux
Linux adalah sistem operasi open-source berbasis kernel Unix yang dikembangkan oleh Linus Torvalds pada tahun 1991 (Shotts, 2019). Keunggulan utama Linux terletak pada fleksibilitas, keamanan, dan ketersediaan distribusi (distro) yang beragam, seperti Ubuntu, Fedora, dan Arch Linux, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Kumar et al., 2021). Linux banyak digunakan dalam lingkungan server, pengembangan perangkat lunak, dan komputasi sehari-hari karena sifatnya yang stabil dan hemat sumber daya.
2.2 Manajemen Paket dan Repositori
Manajemen paket adalah mekanisme untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus perangkat lunak di Linux. Setiap distro Linux menggunakan sistem manajemen paket yang berbeda, seperti:
APT (Advanced Package Tool): Digunakan di distro berbasis Debian/Ubuntu.
DNF (Dandified YUM): Digunakan di Fedora dan distro berbasis RPM.
Snap/Flatpak: Format paket universal yang bekerja di berbagai distro (Ubuntu Documentation, 2023).
Repositori adalah sumber terpusat yang menyimpan paket perangkat lunak yang telah diverifikasi. Pengguna dapat menambahkan repositori pihak ketiga untuk mengakses aplikasi tambahan. Resolusi dependensi otomatis menjadi fitur kunci, di mana sistem secara otomatis menginstal paket pendukung yang diperlukan (Nemeth et al., 2021).
2.3 Antarmuka Pengguna: CLI vs GUI
- CLI (Command Line Interface):Antarmuka berbasis teks yang memungkinkan pengguna menjalankan perintah langsung melalui terminal. CLI memberikan kontrol penuh, efisiensi tinggi, dan kemampuan untuk mengotomatiskan tugas (Shotts, 2019). Contoh perintah: sudo apt install firefox.
- GUI (Graphical User Interface):Antarmuka visual yang ramah pengguna, seperti Software Center di Ubuntu atau GNOME Software di Fedora. Cocok untuk pemula tetapi memiliki keterbatasan dalam penanganan dependensi dan manajemen repositori lanjutan (Kumar et al., 2021).
2.4 Virtualisasi dengan VirtualBox
Virtualisasi memungkinkan pengguna menjalankan sistem operasi tambahan (guest) di dalam sistem operasi utama (host). Oracle VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi populer yang digunakan untuk membuat lingkungan terisolasi guna menguji distro Linux tanpa mengganggu sistem utama (Nemeth et al., 2021). Keuntungannya termasuk isolasi sumber daya, kemudahan backup, dan fleksibilitas dalam konfigurasi hardware virtual.
2.5 Keamanan Jaringan dan Firewall
Firewall di Linux berfungsi untuk mengontrol lalu lintas jaringan masuk/keluar. Firewalld adalah solusi firewall dinamis yang digunakan di Fedora dan distro berbasis RHEL. Dengan perintah terminal, pengguna dapat membuka port, memblokir IP, atau mengatur zona jaringan (Ubuntu Documentation, 2023). Contoh konfigurasi dasar:
sudo firewall-cmd --add-port=80/tcp --permanent # Membuka port HTTP
sudo firewall-cmd --reload # Memuat ulang konfigurasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Alat:
Laptop berserta dengan periferal pendukung
Mouse
Bahan:
File Iso dari Distro Linux yang akan dipergunakan
File aplikasi Virtual Box
Koneksi Internet
3.2 Langkah - langkah
Langkah-langkah instalasi vmware
Download dan install virtualbox (Downloads – Oracle VirtualBox)
Install distro yang ingin kita gunakan. Contohnya Fedora, ubuntu, archlinux, dll.
Setelah install virtualbox maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini
setelah tampilan seperti gambar diatas klik saja menu new untuk menambahkan mesin virtual baru.
Masukkan nama dan sistem operasi seperti gambar dibawah ini jika kalian menginstall atau menggunakan fedora
![]() |
| Gambar 2 Halaman Machine New (1.1) |
jangan lupa untuk mengatur base memory dan ram di menu hardware sesuai dengan kebutuhan dan klik ok untuk menyimpan
![]() |
| Gambar 3 Halaman Machine New (1.2) |
Klik setting dan pergi ke storage untuk menggunakan iso fedora yang baru saja kita install
![]() |
| Gambar 4 Halaman Setting-Storage |
setelah kita masukkan file iso fedora kita bisa menjalankan virtualbox dan masuk ke linux dengan cara klik start
Tampilan akan seperti gambar dibawah setelah kita klik start
![]() |
| Gambar 5 Halaman Proses Boot |
Setelah tampilan diatas muncul kita klik saja menu “start fedora-workstation-live 41”
Langkah-langkah setting firewall
klik terminal kemudian ketikkan “sudo dnf update -y” tujuannya untuk update sistem dari fedora
selanjutnya ketikkan “sudo dnf install firewalld”
kemudian ketik “sudo systemctl enable –now firewalld
3.3 Hasil dan pembahasan
1.Proses Instalasi Aplikasi di Linux:
•Command Line Interface (CLI):
Penginstalan aplikasi melalui CLI menggunakan perintah terminal seperti apt, dnf, atau snap berhasil dilakukan dengan baik. Contoh perintah yang digunakan adalah sudo dnf install nama_aplikasi untuk distribusi berbasis Debian/Ubuntu dan sudo dnf install nama_aplikasi untuk distribusi berbasis Fedora.
Metode CLI memberikan kontrol penuh kepada pengguna dalam mengelola paket, termasuk mengatasi dependensi dan memilih versi aplikasi tertentu.
•Graphical User Interface (GUI):
Penginstalan aplikasi melalui GUI menggunakan aplikasi seperti Software Center (Ubuntu) atau GNOME Software (Fedora) juga berhasil dilakukan. Metode ini lebih ramah pengguna dan cocok untuk pemula.
Meskipun GUI lebih mudah digunakan, fleksibilitasnya terbatas dibandingkan CLI, terutama dalam hal penanganan dependensi dan manajemen repositori.
2.Manajemen Paket dan Repositori:
Sistem manajemen paket pada Linux memungkinkan pengguna untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus aplikasi dengan mudah melalui repositori terpusat.
Repositori resmi menyediakan aplikasi yang telah diverifikasi, sehingga memastikan keamanan dan stabilitas sistem.
Pengguna juga dapat menambahkan repositori pihak ketiga untuk mengakses aplikasi yang tidak tersedia di repositori resmi.
3.Kendala dan Solusi:
Masalah Dependensi: Beberapa aplikasi memerlukan paket dependensi tertentu yang belum terinstal. Solusinya adalah menggunakan perintah seperti sudo apt --fix-broken install atau menginstal paket dependensi secara manual.
Koneksi Internet: Gangguan koneksi internet dapat menghambat proses pengunduhan paket. Solusinya adalah memastikan koneksi stabil atau menggunakan paket offline (.deb atau .rpm).
Konflik Versi: Terkadang, aplikasi memerlukan versi spesifik dari suatu paket. Solusinya adalah menggunakan perintah seperti sudo apt install nama_aplikasi=versi untuk menginstal versi yang diinginkan
4.Verifikasi Keberhasilan Instalasi:
Verifikasi instalasi dapat dilakukan dengan menjalankan perintah which nama_aplikasi di terminal untuk memastikan aplikasi terinstal dengan benar.
Pada GUI, aplikasi yang berhasil diinstal akan muncul di menu aplikasi atau daftar program yang terinstal.
3.4 Analisa Hasil
1. Proses Instalasi Aplikasi di Linux
Proses instalasi aplikasi di Linux dapat dilakukan melalui dua metode utama, yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). Penggunaan CLI, dengan perintah seperti `apt`, `dnf`, atau `snap`, terbukti efektif dan memberikan kontrol penuh kepada pengguna dalam mengelola paket, termasuk mengatasi dependensi dan memilih versi aplikasi tertentu. Metode ini sangat cocok untuk pengguna yang memiliki pemahaman teknis dan membutuhkan fleksibilitas tinggi. Di sisi lain, instalasi melalui GUI menggunakan aplikasi seperti Software Center (Ubuntu) atau GNOME Software (Fedora) lebih ramah pengguna dan cocok untuk pemula. Namun, GUI memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas, terutama dalam penanganan dependensi dan manajemen repositori. Kedua metode ini saling melengkapi, dengan CLI menawarkan kontrol yang lebih besar dan GUI memberikan kemudahan bagi pengguna yang kurang familiar dengan terminal.
2. Manajemen Paket dan Repositori
Sistem manajemen paket di Linux memungkinkan pengguna untuk menginstal, memperbarui, dan menghapus aplikasi dengan mudah melalui repositori terpusat. Repositori resmi menyediakan aplikasi yang telah diverifikasi, sehingga memastikan keamanan dan stabilitas sistem. Selain itu, pengguna juga dapat menambahkan repositori pihak ketiga untuk mengakses aplikasi yang tidak tersedia di repositori resmi. Namun, penggunaan repositori pihak ketiga perlu dilakukan dengan hati-hati karena dapat memengaruhi stabilitas dan keamanan sistem jika tidak dikelola dengan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem manajemen paket di Linux sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, baik melalui repositori resmi maupun pihak ketiga.
3. Kendala dan Solusi
Dalam proses instalasi aplikasi di Linux, beberapa kendala yang umum ditemui antara lain masalah dependensi, koneksi internet yang tidak stabil, dan konflik versi paket. Masalah dependensi dapat diatasi dengan menggunakan perintah seperti `sudo apt --fix-broken install` atau menginstal paket dependensi secara manual. Gangguan koneksi internet dapat diatasi dengan memastikan koneksi stabil atau menggunakan paket offline (`.deb` atau `.rpm`). Sementara itu, konflik versi dapat diselesaikan dengan menentukan versi paket yang diinginkan menggunakan perintah seperti `sudo apt install nama_aplikasi=versi`. Solusi-solusi ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat kendala, pengguna memiliki berbagai opsi untuk mengatasi masalah tersebut, baik melalui CLI maupun metode alternatif.
4. Verifikasi Keberhasilan Instalasi
Verifikasi keberhasilan instalasi aplikasi di Linux dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui CLI dan GUI. Pada CLI, pengguna dapat menjalankan perintah `which nama_aplikasi` untuk memastikan aplikasi terinstal dengan benar. Sementara itu, pada GUI, aplikasi yang berhasil diinstal akan muncul di menu aplikasi atau daftar program yang terinstal. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua metode tersebut efektif dalam memverifikasi instalasi, dengan CLI memberikan informasi yang lebih teknis dan GUI memberikan kemudahan bagi pengguna yang lebih memilih antarmuka visual. Dengan demikian, pengguna dapat memilih metode verifikasi yang sesuai dengan preferensi dan tingkat pengetahuan mereka.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Proses Instalasi Aplikasi di Linux:Penginstalan aplikasi pada sistem operasi Linux dapat dilakukan melalui dua metode utama, yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI).
Metode CLI menggunakan perintah terminal seperti apt, dnf, atau snap, yang memberikan fleksibilitas lebih besar serta kontrol penuh dalam manajemen paket dan dependensi.
Metode GUI menggunakan aplikasi seperti Software Center atau GNOME Software, yang lebih mudah digunakan oleh pemula tetapi memiliki keterbatasan dalam penanganan dependensi dan repositori.
Manajemen Paket dan Repositori:
Linux menggunakan sistem manajemen paket yang terstruktur, di mana aplikasi diinstal dari repositori resmi yang telah diverifikasi, sehingga menjamin keamanan dan stabilitas sistem.
Pengguna juga dapat menambahkan repositori pihak ketiga, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari masalah keamanan dan kompatibilitas sistem.
Kendala dan Solusi:
Selama proses instalasi, beberapa kendala umum yang mungkin muncul meliputi:
Masalah dependensi: Dapat diatasi dengan perintah seperti sudo apt --fix-broken install atau menginstal paket dependensi secara manual.
Gangguan koneksi internet: Solusi yang dapat dilakukan adalah memastikan koneksi stabil atau menggunakan paket offline (.deb atau .rpm).
Konflik versi paket: Dapat diatasi dengan menginstal versi aplikasi yang spesifik menggunakan perintah sudo apt install nama_aplikasi=versi.
Verifikasi Keberhasilan Instalasi:
Metode CLI: Dengan menjalankan perintah which nama_aplikasi atau dpkg -l | grep nama_aplikasi untuk memastikan aplikasi terinstal dengan benar.
Metode GUI: Dengan melihat aplikasi yang telah terinstal di menu aplikasi atau Software Center.
Virtualisasi dengan VirtualBox:
Virtualisasi menggunakan VirtualBox memungkinkan pengguna untuk menjalankan Linux dalam lingkungan yang terisolasi, sehingga lebih aman dan fleksibel untuk belajar tanpa merusak sistem utama.
Keuntungan lain dari VirtualBox adalah kemudahan konfigurasi, isolasi sumber daya, dan kemampuan untuk melakukan snapshot sebelum melakukan perubahan sistem yang signifikan.
Keamanan Sistem dengan Firewall:
Konfigurasi firewall sangat penting untuk melindungi sistem dari akses tidak sah.
Pada Fedora, firewall dapat dikonfigurasi dengan firewalld, sedangkan pada Ubuntu dapat menggunakan UFW (Uncomplicated Firewall).
4.2 Saran
1.Bagi Peserta Praktikum:
Pelajari Kedua Metode Instalasi: Disarankan untuk menguasai kedua metode instalasi, baik melalui Command Line Interface (CLI) maupun Graphical User Interface (GUI), agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang berbeda.
Latihan Rutin: Lakukan latihan rutin dalam menginstal dan menghapus aplikasi menggunakan perintah terminal seperti apt, dnf, atau snap untuk meningkatkan kemahiran dalam menggunakan CLI.
Eksplorasi Manajemen Paket: Pelajari lebih dalam tentang manajemen paket, termasuk cara memperbarui repositori, mengelola dependensi, dan menggunakan perintah seperti apt-get, dnf update, atau snap refresh.
2.Bagi Pengguna Linux Pemula:
Mulai dengan GUI: Bagi yang baru mengenal Linux, disarankan untuk memulai dengan metode GUI seperti Software Center atau GNOME Software karena lebih mudah digunakan.
Beralih ke CLI Secara Bertahap: Setelah terbiasa dengan GUI, cobalah beralih ke CLI untuk memahami proses instalasi yang lebih mendetail dan meningkatkan efisiensi.
3.Bagi Pengguna yang Mengalami Kendala:
Periksa Koneksi Internet: Pastikan koneksi internet stabil sebelum melakukan instalasi, terutama jika mengunduh paket dari repositori online.
Perbarui Repositori: Jika mengalami masalah dependensi, pastikan repositori telah diperbarui menggunakan perintah seperti sudo apt update atau sudo dnf update.
Gunakan Paket Offline: Jika koneksi internet bermasalah, pertimbangkan untuk menggunakan paket offline (.deb atau .rpm) yang dapat diunduh sebelumnya.
4.Bidang Akademik:
Integrasikan Praktikum Lanjutan: Praktikum ini dapat dikembangkan dengan menambahkan materi tentang penggunaan VirtualBox untuk simulasi lingkungan Linux, termasuk instalasi distro Linux dan konfigurasi mesin virtual.
Tambahkan Materi Troubleshooting: Sertakan panduan lengkap tentang cara mengatasi masalah umum selama instalasi, seperti konflik dependensi atau kegagalan mengunduh paket.
5.Secara Umum:
Manfaatkan Dokumentasi Resmi: Selalu merujuk ke dokumentasi resmi distro Linux yang digunakan (misalnya, Ubuntu Documentation atau Fedora Docs) untuk panduan instalasi dan troubleshooting yang lebih mendetail.
Bergabung dengan Komunitas: Manfaatkan forum komunitas seperti Ask Ubuntu atau Stack Overflow untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait instalasi aplikasi di Linux.
DAFTAR PUSTAKA
Ubuntu Documentation. (2023). Install and Remove Software. Diakses dari https://help.ubuntu.com/stable/ubuntu-help/addremove.html
Shotts, W. (2019). The Linux Command Line: A Complete Introduction. No Starch Press.
Nemeth, E., Snyder, G., Hein, T. (2021). UNIX and Linux System Administration Handbook. Pearson.
Kumar, A. et al. (2021). Linux for Beginners: A Practical and Comprehensive Guide. Packt Publishing.
Ubuntu Manpage Repository. (2023). apt, dpkg, snap. Diakses dari https://manpages.ubuntu.com/
Ask Ubuntu Community. (2023). Troubleshooting Installation Issues. Diakses dari https://askubuntu.com/
Torvalds, L., & Diamond, D. (2001). Just for Fun: The Story of an Accidental Revolutionary. HarperBusiness.
Fedora Documentation. (2023). Firewalld: Getting Started. Diakses dari https://docs.fedoraproject.org/.
Oracle. (2023). VirtualBox User Manual. Diakses dari https://www.virtualbox.org/wiki/Documentation.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar