Rabu, 07 Mei 2025

KONFIGURASI DNS SERVER DAN WEB SERVER PADA LINUX

KONFIGURASI WEB SERVER & DNS SERVER






Disusun Oleh:



1

 Muhammad Fariq Faqih.

(24051204084)

2

 Firman Nova Prayoga.

(24051204088)

3

 Ghalib Zhafran Daffa Favian.

(24051204095)

4

 Dimas Abdus Syukur.

(24051204101)

5

 Muhammad Fahreza Y.

(24051204103)

6

 I Made Angga Dwi.

(24051204258)





BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia jaringan komputer, keberadaan layanan server sangat vital untuk mendukung aktivitas komunikasi dan pertukaran data antar perangkat. Dua layanan dasar yang sering digunakan adalah DNS Server dan Web Server. DNS Server (Domain Name System) berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, sehingga pengguna tidak perlu mengingat alamat numerik yang kompleks. Sementara itu, Web Server berperan dalam menyajikan halaman web kepada klien melalui protokol HTTP atau HTTPS.

Linux Debian merupakan salah satu sistem operasi yang umum digunakan dalam dunia server karena kestabilannya, fleksibilitasnya, serta dukungan dari komunitas yang luas. Dalam praktik ini, layanan DNS diimplementasikan menggunakan BIND9, sedangkan layanan web dikonfigurasikan dengan menggunakan Apache2, salah satu web server paling populer di dunia.

Praktikum ini dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam membangun dua layanan penting dalam jaringan komputer, serta memahami hubungan antara DNS dan Web Server dalam proses pengaksesan website.

1.2. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server menggunakan BIND9 pada sistem operasi Linux Debian?

  2. Bagaimana cara menginstal dan mengonfigurasi Web Server menggunakan Apache2 pada sistem operasi Linux Debian?

  3. Bagaimana menguji dan memastikan bahwa kedua layanan tersebut (DNS dan Web Server) berfungsi dengan baik secara lokal atau dalam jaringan?

1.3. Tujuan Laporan

Menjelaskan langkah-langkah instalasi dan konfigurasi DNS Server (BIND9) dan Web Server (Apache2) di sistem operasi Linux Debian.

1.4. Manfaat Penulisan

  1. Memberikan panduan praktis bagi mahasiswa dalam menginstal dan mengonfigurasi layanan DNS dan Web Server di Linux Debian.

  2. Membantu memahami langkah-langkah teknis konfigurasi server secara langsung melalui praktik.

  3. Menjadi dokumentasi referensi saat melakukan konfigurasi ulang atau untuk praktikum sejenis di masa mendatang.




BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Linux Debian

Debian Linux adalah salah satu distribusi sistem operasi berbasis kernel Linux yang terdiri dari perangkat lunak bebas dan open source. Debian dikenal karena stabilitasnya, keamanan, dan dukungannya yang luas terhadap berbagai arsitektur perangkat keras.

Selain berfungsi sebagai sistem operasi komputer, Debian juga berperan multifungsi. Setidaknya, ada dua manfaat utama yang dimilikinya seperti sistem operasi desktop dan server Yaitu:

  1. Menjalankan Komputer dan Server 

Debian dapat digunakan untuk menjalankan komputer pribadi, server web, server email, server database, dan berbagai jenis perangkat lainnya. Ini adalah sistem operasi serbaguna yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.

  1. Membangun Server

Selain digunakan sebagai sistem operasi, Debian Linux mendukung keperluan untuk membangun sebuah server. Hal ini memungkinkan sebab Debian menyediakan performa yang stabil dan proteksi keamanan yang rumit. Meskipun begitu, Debian tidak memerlukan perangkat keras berspesifikasi tinggi untuk bisa digunakan.

2.2 DNS Server

DNS server adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengkonversi nama domain menjadi alamat IP. Server DNS ini bekerja sebagai jembatan antara nama domain dan alamat IP yang digunakan oleh komputer untuk menemukan lokasi situs web yang dituju. 

Saat seseorang mengakses situs web, browser akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk menemukan alamat IP dari nama domain tersebut. Setelah alamat IP ditemukan, browser akan mengirimkan permintaan ke server web yang bersangkutan untuk mengambil konten dari situs web. Oleh karena itu, server DNS memainkan peran penting dalam memastikan konektivitas internet berjalan dengan lancar. Hal ini membuat proses mengakses situs web atau aplikasi menjadi lebih mudah dan cepat, karena kita tidak perlu mengingat alamat IP yang sulit diingat.

2.3 Web Server

web server adalah sebuah perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software) yang bertugas untuk menyimpan, mengelola, dan mengirimkan konten situs web ke pengguna yang mengaksesnya. Ketika kamu membuka sebuah halaman web, web server yang mengelola data tersebut dan mengirimkannya melalui internet. Ini bisa berupa file HTML, gambar, video, hingga file JavaScript yang diperlukan untuk menampilkan halaman secara utuh.Web server punya beberapa fungsi utama, di antaranya:


  1. Membersihkan Cache Website

Web server memiliki pengaruh yang besar terhadap kecepatan website dalam memuat halaman web. Web server yang bagus biasanya memiliki sistem caching yang bagus pula. Sistem caching sendiri adalah metode untuk menyimpan data sementara pada sistem. Melalui cache, permintaan sama yang masuk berikutnya bisa lebih efektif karena browser tinggal mengambil data yang sudah tersimpan secara lokal.

  1. Menjaga Keamanan Sistem

Selanjutnya, web server memakai HTTP/HTTPS untuk mengirim data ke browser. HTTP/HTTPS ini sendiri merupakan semacam “kurir” yang membawa informasi dan hanya melayani lalu lintas antara website Anda dengan web server. Proses transfer data sendiri bersifat privat.

  1. Mengirimkan Data yang Diminta User

web server bertugas untuk mengirimkan data yang dibutuhkan pengguna internet. Data-data itu adalah komponen yang membentuk halaman website. Mulai dari script, teks, gambar, audio, dan sebagainya.







BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

Berdasarkan dua referensi yang digunakan, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan konfigurasi DNS Server (BIND9) dan Web Server (Apache2) pada Linux Debian adalah sebagai berikut:

a. Perangkat Keras (Hardware)

  1. Laptop atau PC yang mendukung virtualisasi (jika menggunakan VirtualBox/VMware)

  2. Memori minimal 2 GB (disarankan lebih agar proses berjalan lancar)

  3. Koneksi internet (untuk instalasi paket)

b. Perangkat Lunak (Software)

  1. Linux Debian (bisa berupa mesin utama atau virtual machine)

  2. Terminal atau akses root

  3. Paket Aplikasi:

    • bind9 → untuk menjalankan layanan DNS Server

    • apache2 → untuk menjalankan layanan Web Server

    • net-tools atau iproute2 (opsional, untuk memeriksa IP)

    • Editor teks seperti nano atau vim → untuk konfigurasi file server

    • ping, dig, nslookup, dan lynx → untuk pengujian


3.1 Langkah - Langkah

a. Instalasi dan Konfigurasi Web Server (Apache2)

  1. Update sistem Debian:



  1. Install Apache



  1. Cek Status Apache



  1. Akses Web Server

  • Buka browser dan akses http://localhost atau http://[IP_server]

  • Jika berhasil, akan muncul halaman default Apache: “It works!”

b. Instalasi dan Konfigurasi DNS Server (BIND9)

  1. Update dan Upgrade Sistem



  1. Instalasi BIND9



  1. Konfigurasi BIND9

            Untuk memulai konfigurasi BIND9 kita dapat masuk ke direktori /etc/bind terlebih dahulu


Copy file db.local menjadi db.domain dan copy file db.127 menjadi db.ip. File- file yang kita copy tersebut adalah file yang nantinya akan kita konfigurasi.


Edit file db.domain dan konfigurasi sesuai dengan domain yang kita inginkan dan jangan lupa untuk memasukkan alamat IP Address yang nantinya akan di translasikan ke domain yang kamu ingin. Sebagai contoh saya akan membuat domain zonabiner.dev dengan IP Address saya yaitu 10.100.69.18 dan subdomain www dan blog. Sebagai catatan jika server subdomain sama dengan salah satu alamat server ayng dituju maka anda bisa gunakan CNAME (Canocical Name). Saya menggunakan text editor nano sebagai catatan setelah mengedit, untuk keluar dan menyimpan tekank ctrl+x


Kemudian kita edit file db.ip. pada file ini ganti angka 1.0.0 menjadi angka akhiran dari IP Address kita misal saya mempunyai IP Address 10.100.69.18 maka saya akan mengganti angka 1.0.0 menjadi 18.


Selanjutnya kita edit file named.conf.options untuk konifgurasi reverse zone. Pada 69.100.10.in-addr.arpa isikan IP Address kamu secara terbalik (dari belakang). Misal IP Address saya adalah 10.100.69.18 maka jika dibalik 18.69.100.10 namun jangan dituliskan semua cukup ambil 3 bagian belakang yaitu 69.100.10. Mengapa 18 tidak diinputkan? karena 18 sudah kita inputkan pada file db.ip.



    

KONFIGURASI WEB SERVER & DNS SERVER






Disusun Oleh:



1

 Muhammad Fariq Faqih.

(24051204084)

2

 Firman Nova Prayoga.

(24051204088)

3

 Ghalib Zhafran Daffa Favian.

(24051204095)

4

 Dimas Abdus Syukur.

(24051204101)

5

 Muhammad Fahreza Y.

(24051204103)

6

 I Made Angga Dwi.

(24051204258)





BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia jaringan komputer, keberadaan layanan server sangat vital untuk mendukung aktivitas komunikasi dan pertukaran data antar perangkat. Dua layanan dasar yang sering digunakan adalah DNS Server dan Web Server. DNS Server (Domain Name System) berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, sehingga pengguna tidak perlu mengingat alamat numerik yang kompleks. Sementara itu, Web Server berperan dalam menyajikan halaman web kepada klien melalui protokol HTTP atau HTTPS.

Linux Debian merupakan salah satu sistem operasi yang umum digunakan dalam dunia server karena kestabilannya, fleksibilitasnya, serta dukungan dari komunitas yang luas. Dalam praktik ini, layanan DNS diimplementasikan menggunakan BIND9, sedangkan layanan web dikonfigurasikan dengan menggunakan Apache2, salah satu web server paling populer di dunia.

Praktikum ini dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam membangun dua layanan penting dalam jaringan komputer, serta memahami hubungan antara DNS dan Web Server dalam proses pengaksesan website.

1.2. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server menggunakan BIND9 pada sistem operasi Linux Debian?

  2. Bagaimana cara menginstal dan mengonfigurasi Web Server menggunakan Apache2 pada sistem operasi Linux Debian?

  3. Bagaimana menguji dan memastikan bahwa kedua layanan tersebut (DNS dan Web Server) berfungsi dengan baik secara lokal atau dalam jaringan?

1.3. Tujuan Laporan

Menjelaskan langkah-langkah instalasi dan konfigurasi DNS Server (BIND9) dan Web Server (Apache2) di sistem operasi Linux Debian.

1.4. Manfaat Penulisan

  1. Memberikan panduan praktis bagi mahasiswa dalam menginstal dan mengonfigurasi layanan DNS dan Web Server di Linux Debian.

  2. Membantu memahami langkah-langkah teknis konfigurasi server secara langsung melalui praktik.

  3. Menjadi dokumentasi referensi saat melakukan konfigurasi ulang atau untuk praktikum sejenis di masa mendatang.




BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Linux Debian

Debian Linux adalah salah satu distribusi sistem operasi berbasis kernel Linux yang terdiri dari perangkat lunak bebas dan open source. Debian dikenal karena stabilitasnya, keamanan, dan dukungannya yang luas terhadap berbagai arsitektur perangkat keras.

Selain berfungsi sebagai sistem operasi komputer, Debian juga berperan multifungsi. Setidaknya, ada dua manfaat utama yang dimilikinya seperti sistem operasi desktop dan server Yaitu:

  1. Menjalankan Komputer dan Server 

Debian dapat digunakan untuk menjalankan komputer pribadi, server web, server email, server database, dan berbagai jenis perangkat lainnya. Ini adalah sistem operasi serbaguna yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.

  1. Membangun Server

Selain digunakan sebagai sistem operasi, Debian Linux mendukung keperluan untuk membangun sebuah server. Hal ini memungkinkan sebab Debian menyediakan performa yang stabil dan proteksi keamanan yang rumit. Meskipun begitu, Debian tidak memerlukan perangkat keras berspesifikasi tinggi untuk bisa digunakan.

2.2 DNS Server

DNS server adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengkonversi nama domain menjadi alamat IP. Server DNS ini bekerja sebagai jembatan antara nama domain dan alamat IP yang digunakan oleh komputer untuk menemukan lokasi situs web yang dituju. 

Saat seseorang mengakses situs web, browser akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk menemukan alamat IP dari nama domain tersebut. Setelah alamat IP ditemukan, browser akan mengirimkan permintaan ke server web yang bersangkutan untuk mengambil konten dari situs web. Oleh karena itu, server DNS memainkan peran penting dalam memastikan konektivitas internet berjalan dengan lancar. Hal ini membuat proses mengakses situs web atau aplikasi menjadi lebih mudah dan cepat, karena kita tidak perlu mengingat alamat IP yang sulit diingat.

2.3 Web Server

web server adalah sebuah perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software) yang bertugas untuk menyimpan, mengelola, dan mengirimkan konten situs web ke pengguna yang mengaksesnya. Ketika kamu membuka sebuah halaman web, web server yang mengelola data tersebut dan mengirimkannya melalui internet. Ini bisa berupa file HTML, gambar, video, hingga file JavaScript yang diperlukan untuk menampilkan halaman secara utuh.Web server punya beberapa fungsi utama, di antaranya:


  1. Membersihkan Cache Website

Web server memiliki pengaruh yang besar terhadap kecepatan website dalam memuat halaman web. Web server yang bagus biasanya memiliki sistem caching yang bagus pula. Sistem caching sendiri adalah metode untuk menyimpan data sementara pada sistem. Melalui cache, permintaan sama yang masuk berikutnya bisa lebih efektif karena browser tinggal mengambil data yang sudah tersimpan secara lokal.

  1. Menjaga Keamanan Sistem

Selanjutnya, web server memakai HTTP/HTTPS untuk mengirim data ke browser. HTTP/HTTPS ini sendiri merupakan semacam “kurir” yang membawa informasi dan hanya melayani lalu lintas antara website Anda dengan web server. Proses transfer data sendiri bersifat privat.

  1. Mengirimkan Data yang Diminta User

web server bertugas untuk mengirimkan data yang dibutuhkan pengguna internet. Data-data itu adalah komponen yang membentuk halaman website. Mulai dari script, teks, gambar, audio, dan sebagainya.







BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

Berdasarkan dua referensi yang digunakan, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan konfigurasi DNS Server (BIND9) dan Web Server (Apache2) pada Linux Debian adalah sebagai berikut:

a. Perangkat Keras (Hardware)

  1. Laptop atau PC yang mendukung virtualisasi (jika menggunakan VirtualBox/VMware)

  2. Memori minimal 2 GB (disarankan lebih agar proses berjalan lancar)

  3. Koneksi internet (untuk instalasi paket)

b. Perangkat Lunak (Software)

  1. Linux Debian (bisa berupa mesin utama atau virtual machine)

  2. Terminal atau akses root

  3. Paket Aplikasi:

    • bind9 → untuk menjalankan layanan DNS Server

    • apache2 → untuk menjalankan layanan Web Server

    • net-tools atau iproute2 (opsional, untuk memeriksa IP)

    • Editor teks seperti nano atau vim → untuk konfigurasi file server

    • ping, dig, nslookup, dan lynx → untuk pengujian


3.1 Langkah - Langkah

a. Instalasi dan Konfigurasi Web Server (Apache2)

  1. Update sistem Debian:



  1. Install Apache



  1. Cek Status Apache



  1. Akses Web Server

  • Buka browser dan akses http://localhost atau http://[IP_server]

  • Jika berhasil, akan muncul halaman default Apache: “It works!”

b. Instalasi dan Konfigurasi DNS Server (BIND9)

  1. Update dan Upgrade Sistem



  1. Instalasi BIND9



  1. Konfigurasi BIND9

            Untuk memulai konfigurasi BIND9 kita dapat masuk ke direktori /etc/bind terlebih dahulu


Copy file db.local menjadi db.domain dan copy file db.127 menjadi db.ip. File- file yang kita copy tersebut adalah file yang nantinya akan kita konfigurasi.


Edit file db.domain dan konfigurasi sesuai dengan domain yang kita inginkan dan jangan lupa untuk memasukkan alamat IP Address yang nantinya akan di translasikan ke domain yang kamu ingin. Sebagai contoh saya akan membuat domain zonabiner.dev dengan IP Address saya yaitu 10.100.69.18 dan subdomain www dan blog. Sebagai catatan jika server subdomain sama dengan salah satu alamat server ayng dituju maka anda bisa gunakan CNAME (Canocical Name). Saya menggunakan text editor nano sebagai catatan setelah mengedit, untuk keluar dan menyimpan tekank ctrl+x


Kemudian kita edit file db.ip. pada file ini ganti angka 1.0.0 menjadi angka akhiran dari IP Address kita misal saya mempunyai IP Address 10.100.69.18 maka saya akan mengganti angka 1.0.0 menjadi 18.


Setelah itu kita edit file named.conf.options untuk mengonfigurasi forwarders dns, ini berguna untuk misal kita membuat suatu dns server pada jaringan lokal kita dan ketika kita meminta request ke domain lain yang tidak kita tangani maka dns server kita kana meneruskannya ke forwarders yang sudah kita set. Jangan lupa pada dnssec-validation kita set menjadi no.

            

Selanjutnya kita edit file resolv.conf dan ubah nameserver menjadi alamat ip dns server kita.

Jangan lupa untuk merestart service BIND9 agar konfigurasi yang baru kita terapkan bisa digunakan.



  1. Pengujian

    Untuk pengujian DNS Server kita dapat menggunakan sebuah tool yaitu nslookup atau dig namun pada Debian 10 ini belum include paket nslookup tersebut maka kita perlu menginstallnya terlebih dahulu, tool nslookup include didalam paket dnsutils. Setelah itu pengujian-nya pun sangat mudah yaitu cukup mudah hanya dengan perintah nslookup [ip dns-server]

.



3.3 Hasil

a. Hasil Konfigurasi DNS Server (BIND9)

  • DNS Server berhasil dikonfigurasi dengan zona forward dan reverse.

  • Pengujian menggunakan dig dan nslookup menunjukkan hasil pemetaan domain (misalnya zonabiner.com) ke alamat IP yang telah ditentukan di file konfigurasi.

  • Klien yang terhubung ke server dapat mengakses nama domain yang sudah didaftarkan di DNS lokal.

b. Hasil Konfigurasi Web Server (Apache2)

  • Web server Apache2 berhasil dijalankan dan menampilkan halaman default Apache (It works!) saat diakses melalui browser dengan alamat IP server.

  • Direktori /var/www/html berhasil diisi dengan file HTML sederhana yang dapat ditampilkan melalui alamat domain yang telah dipetakan DNS.

  • Jika DNS dikonfigurasi dengan benar, maka website dapat diakses menggunakan nama domain, bukan alamat IP.

3.4 Analisa Hasil

  • Keterkaitan DNS dan Web Server: Hasil menunjukkan bahwa DNS Server berfungsi sebagai penunjuk arah bagi klien untuk menemukan lokasi Web Server. Tanpa DNS, pengguna harus mengakses Web Server menggunakan IP address. Setelah DNS dikonfigurasi, klien cukup mengetikkan nama domain, dan DNS akan menerjemahkannya ke IP Web Server.

  • Keberhasilan Konfigurasi: Indikator keberhasilan adalah ketika nama domain berhasil di-resolve oleh DNS dan diarahkan ke Web Server, lalu Web Server menampilkan halaman yang dihosting. Ini menandakan bahwa konfigurasi zona DNS dan layanan Apache berjalan sesuai dengan rencana.

  • Kesalahan Umum: Kesalahan yang mungkin terjadi selama konfigurasi adalah kesalahan dalam menulis file zona DNS (seperti tanda titik atau nama domain), layanan belum di-restart setelah konfigurasi, atau firewall yang memblokir port 80 (HTTP).








BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

  1. Instalasi dan konfigurasi DNS Server menggunakan BIND9 di Linux Debian memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP secara lokal, sehingga proses komunikasi dalam jaringan menjadi lebih efisien dan mudah diingat.

  2. Instalasi Web Server menggunakan Apache2 berhasil dilakukan dan mampu menyajikan konten web melalui browser menggunakan HTTP.

  3. Integrasi antara DNS dan Web Server dapat diuji dengan mengakses alamat domain yang telah dibuat, yang secara otomatis akan diarahkan ke web server lokal.

  4. Praktikum ini memberikan pemahaman teknis dasar dalam membangun dua layanan jaringan yang penting dan banyak digunakan dalam implementasi dunia nyata.

4.2 Saran

  1. Pastikan saat melakukan konfigurasi, penamaan file dan zona DNS benar serta konsisten untuk menghindari kesalahan saat pengujian.

  2. Lakukan pengecekan sistem dan layanan secara berkala, seperti systemctl status atau dig, untuk memastikan layanan tetap aktif dan berjalan normal.

  3. Praktikum ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengimplementasikan Virtual Host di Apache atau membuat konfigurasi Secondary DNS Server untuk topik lanjutan.








DAFTAR PUSTAKA

Akhid, Yanuar. (2020). Tutorial Debian 10: Cara Konfigurasi & Instalasi DNS Server Menggunakan BIND9. Diakses dari https://zonabiner.com/tutorial/debian/konfigurasi-dns

Prasatya. (2024). Tutorial Install Apache: 5 Menit Beres!!. Codepolitan. Diakses dari https://www.codepolitan.com/blog/tutorial-install-apache-5-menit-beres

Fadlil, M., & Wahyuni, S. (2022). Konfigurasi Web Server Apache2 pada Sistem Operasi Debian Berbasis Virtualisasi. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 8(1), 23-30


Tidak ada komentar:

Posting Komentar