INSTALASI LINUX DEBIAN DI ORACLE VIRTUALBOX
Disusun Oleh:
|
1. Muhammad Fariq Faqih |
|
(24051204084) |
|
2. Ghalib Zhafran Daffa Favian |
|
(24051204095) |
|
3. Firman Nova Prayoga |
|
(24051204088) |
|
4. Muhammad Fahreza Y |
|
(24051204103) |
|
5. Dimas Abdus Syukur |
|
(24051204101) |
|
6. I Made Angga Dwi Pastika |
|
(24051204258) |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Linux
merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia ini,
sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya. Linux adalah sebuah sistem
operasi seperti Unix yang menggunakan kernel Linux sebagai inti dan disertai
aplikasi serta modul pendukung lainnya agar dapat berfungsi secara utuh
layaknya sistem operasi pada umumnya.
Linux
memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan utama dalam dunia
teknologi. Sifatnya yang open-source memungkinkan pengguna untuk
memodifikasi dan menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan, baik untuk keperluan
pribadi maupun industri. Selain itu, Linux dikenal karena keamanannya yang
tinggi, stabilitasnya dalam pengelolaan server, serta efisiensinya dalam
penggunaan sumber daya. Hal ini menjadikan Linux banyak digunakan dalam
berbagai bidang, mulai dari server perusahaan, perangkat IoT, hingga sistem
operasi perangkat mobile seperti Android.
Linux
memainkan peran penting dalam dunia komputer. Linux dipilih oleh banyak
administrator jaringan karena memiliki fleksibilitas dan kelengkapan dalam
mendukung berbagai konfigurasi jaringan. Dengan pemahaman yang baik mengenai
penginstalan dan pengaturan jaringan di Linux, pengguna dapat mengelola
sistem dengan lebih efisien serta meningkatkan keamanan dan performa
jaringan. Oleh karena itu, laporan ini akan membahas proses penginstalan
Linux serta langkah-langkah dalam mengatur jaringan di dalamnya, sehingga
sistem dapat berfungsi secara optimal dalam berbagai lingkungan
penggunaan.
1.2 Rumusan Masalah
-
Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menginstal Linux?
-
Bagaimana Langkah-langkah penginstalan Linux yang tepat dan
efisien?
1.3 Tujuan Laporan
-
Untuk mengetahui dan memahami apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk penginstalan Linux.
-
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana langkah-langkah penginstalan
Linux yang tepat dan efisien.
1.4 Manfaat Penulisan
-
Memberikan pemahaman tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk
menginstal Linux.
-
Menambah pengetahuan tentang langkah-langkah penginstalan Linux yang
tepat dan efisien.
-
Memberikan keterampilan dalam penginstalan Linux.
-
Membantu mengatasi kendala yang mungkin muncul dalam proses penginstalan
Linux.
-
Menjadi sumber refrensi bagi bagi mahasiswa atau pelajar untuk
mempelajari Linux.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Linux
Linux
adalah sistem operasi open source yang berbasis pada kernel Linux yang
dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds pada tahun 1991. Sistem
operasi ini terinspirasi dari Unix dan dirancang untuk menjadi alternatif
gratis dan open source dari sistem operasi komersial. Linux tidak hanya
terdiri dari kernel saja tetapi juga dilengkapi dengan alat-alat sistem GNU
serta aplikasi lainnya sehingga membentuk distribusi Linux yang lengkap.
Sebagai sistem operasi open source, Linux memungkinkan siapa saja untuk
melihat, memodifikasi, dan mendistribusikan kode sumbernya secara bebas. Hal
ini menyebabkan munculnya berbagai distribusi Linux yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda, seperti Ubuntu, Fedora, Debian,
CentOS, dan banyak lagi. Setiap distribusi memiliki keunikan tersendiri baik
dalam hal paket perangkat lunak yang disertakan, sistem manajemen paket,
antarmuka pengguna, serta fokus pengembangannya.
2.2 Struktur dan Komponen Linux
Struktur
sistem operasi Linux terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama
untuk membentuk sistem operasi yang lengkap:
-
Kernel: Merupakan inti dari sistem operasi Linux yang menangani interaksi
antara perangkat keras komputer dan aplikasi. Kernel mengelola memori,
proses, perangkat, dan sistem file.
-
Shell: Antarmuka baris perintah yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan
sistem. Shell paling umum di Linux adalah Bash (Bourne Again Shell), namun
ada juga alternatif seperti Zsh, Fish, atau Ksh.
-
Sistem File: Linux menggunakan struktur hierarki untuk mengorganisir file dan
direktori. Beberapa sistem file yang umum digunakan antara lain ext4, XFS,
dan Btrfs.
-
X Window System (X11): Menyediakan infrastruktur grafis dasar untuk menampilkan antarmuka
grafis.
-
Desktop Environment: Menyediakan antarmuka grafis yang lengkap bagi pengguna. Beberapa
desktop environment populer di Linux adalah GNOME, KDE Plasma, Xfce, dan
LXDE.
-
Paket Perangkat Lunak: Aplikasi dan utilitas yang diinstall pada sistem Linux. Setiap
distribusi memiliki repositori paket perangkat lunak sendiri serta sistem
manajemen paket untuk menginstal, memperbarui, dan menghapusnya.
-
Utilitas Sistem: Program-program kecil yang melakukan fungsi-fungsi dasar sistem,
seperti manipulasi file, manajemen jaringan, dan pemantauan sistem.
2.3 Persiapan Instalasi Linux
Sebelum
melakukan instalasi Linux, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
-
Memilih Distribusi Linux: Pengguna perlu memilih distribusi yang sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat pengalaman mereka. Ubuntu dan Linux Mint adalah pilihan yang baik
untuk pemula karena memiliki antarmuka yang ramah pengguna dan dukungan
komunitas yang luas.
-
Persyaratan Sistem: Pastikan perangkat keras memenuhi persyaratan minimum untuk distribusi
yang dipilih. Umumnya, sebagian besar distribusi Linux modern membutuhkan
prosesor 64-bit, memori RAM minimal 2GB, dan ruang disk minimal 20GB.
-
Backup Data: Jika akan menginstall Linux di komputer yang sudah berisi data penting,
sangat disarankan untuk melakukan backup terlebih dahulu untuk menghindari
kehilangan data.
-
Membuat Media Instalasi: Linux biasanya diinstal melalui USB bootable atau DVD. Pengguna perlu
mengunduh file ISO distribusi yang diinginkan dan membuat media instalasi
menggunakan tools seperti Rufus, Etcher, atau dd.
-
Partisi Disk: Memahami konsep partisi disk sangat penting dalam instalasi Linux.
Pengguna perlu memutuskan apakah akan menggunakan Linux sebagai sistem
operasi tunggal atau dual-boot dengan sistem operasi lain.
-
Koneksi Internet: Meskipun tidak selalu diperlukan, koneksi internet dapat sangat
membantu selama proses instalasi untuk mengunduh pembaruan dan paket
tambahan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
Untuk
melakukan instalasi Linux pada laptop, diperlukan alat dan bahan sebagai
berikut:
-
Perangkat Keras:
-
Laptop dengan spesifikasi minimal:
-
Prosesor: 2 GHz dual core atau lebih tinggi
-
RAM: 2 GB atau lebih
-
Ruang penyimpanan kosong: minimal 20 GB
-
Port USB
-
USB Flash Drive dengan kapasitas minimal 4 GB
-
Koneksi internet (direkomendasikan untuk mengunduh pembaruan)
-
Kabel daya laptop (disarankan untuk terhubung selama proses
instalasi)
3.2 Gambar Desain Praktikum
Praktikum penginstalan Linux Debian pada VirtualBox mengikuti desain
arsitektur yang ditunjukkan pada diagram berikut:
1. Arsitektur Lingkungan
Virtualisasi:
-
Host OS (Windows) → VirtualBox → Guest OS (Linux Debian)
-
Alokasi sumber daya antara host dan virtual machine
2. Komponen Penginstalan:
-
File ISO Debian sebagai sumber instalasi
-
VirtualBox sebagai platform virtualisasi
-
Virtual disk sebagai media penyimpanan
-
Virtual hardware (CPU, RAM, Network Adapter)
3.
Struktur Jaringan:
-
Mode NAT: Koneksi awal untuk mengakses internet
-
Virtual Machine ↔ Virtual NAT ↔ Host Network ↔ Internet
-
Mode Bridge: Koneksi untuk komunikasi direct dengan host
-
Virtual Machine ↔ Host Network ↔ Internet
4.
Konfigurasi Keamanan:
-
Implementasi firewall (ufw)
-
Aturan keamanan untuk koneksi masuk dan keluar
-
Isolasi jaringan untuk pengujian keamanan
5.
Alur Proses Praktikum:
-
Persiapan (download VirtualBox dan ISO Debian)
-
Konfigurasi virtual machine
-
Instalasi sistem operasi Debian
-
Konfigurasi jaringan dasar
-
Setup repositori dan update sistem
-
Implementasi firewall dan pengujian keamanan
-
Perubahan mode jaringan dan verifikasi konektivitas
Praktikum ini dirancang untuk memberikan pengalaman komprehensif dalam
penginstalan dan konfigurasi dasar Linux, dengan fokus pada manajemen sistem
dan keamanan jaringan dalam lingkungan terkontrol.
3.3 Langkah-langkah
-
Instalasi Linux
1. Download dan Instal VirtualBox
Kalian bisa mengunduh apk VirtualBox melalui Chrome ataupun sumber internet
lainnya.
2. Download File ISO Debian
Setelah kalian mendownload apk VirtualBox, langkah selanjutnya ialah
mengunduh file ISO Debian.
3. Masuk ke apk VirtualBox
![]() |
| Gambar 3.1 Masuk ke Aplikasi VirtualBox |
Setelah kalian menginstal dan membuka apk VirtualBox, Akan muncul sebuah
tampilan seperti gambar diatas. Setelah itu, klik New maka akan muncul
tampilan seperti ini.
![]() |
| Gambar 3.2 Pengisian Nama |
Setelah itu, kalian tinggal mengisi nama sesuai yang kalian inginkan, lalu
pada bagian ISO Image kalian bisa menggantinya dengan file ISO Debian yang
sudah kalian unduh tadi.
4. Mengatur Base memory dan RAM yang ingin digunakan
![]() |
| Gambbar 3.3 Mengatur Base Memory dan RAM |
Kalian bisa mengatur berapa Base memory dan RAM yang kalian inginkan. Jika
sudah sesuai dengan apa yang kalian inginkan klik next.
5. Mengatur Virtual Hard disk yang diperlukan
![]() |
| Gambar 3.4 Mengatur Berapa Virtual Hard Disk |
Setelah mengatur base memory dan RAM yang ingin digunakan, berikutnya
kalian akan mengatur berapa virtual Hard disk yang ingin digunakan.
6. Jika sudah selesai melakukan langkah – langkah sebelumnya maka akan
muncul tampilan seperti ini.
![]() |
| Gambar 3.5 Mengecek Data |
Kalian bisa mengecek terlebih dahulu apakah datanya sudah sesuai dengan apa
yang kalian isi tadi. Jika sudah maka klik finish.
7. Setelah klik start akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
![]() |
| Gambar 3.6 Setelah klik Start |
Jika sudah muncul tampilan seperti di atas, maka langkah selanjutnya ialah
memilih Graphical Install.
8. Memilih Bahasa yang akan digunakan.
![]() |
| Gambar 3.7 Memilih Bahasa yang Akan Digunakan |
Setelah memilih Graphical install kalian akan disuruh untuk mengisi hal –
hal yang diperlukan ketika menggunakan linux. Seperti contohnya diatas kita
disuruh untuk memilih bahasa yang akan digunakan.
9. Memilih negara tempat kalian berada.
![]() |
| Gambar 3.8 Memilih Negara |
Setelah memilih bahasa kalian akan disuruh untuk memilih negara yang akan
kalian gunakan untuk menyesuaikan waktu tempat tinggal kalian.
10. Memilih lokasi
![]() |
| Gambar 3.9 Memilih Lokasi |
11. Mengkonfigurasi keyboard yang akan digunakan.
![]() |
| Gambar 3.10 Mengonfigurasi Keyboard |
12. Set up users dan password
![]() |
| Gambar 3.11 Set-up Users dan Password |
Kalian akan disuruh membuat password sesuai dengan keinginan kalian. Ketika
sudah kalian akan disuruh untuk membuat nama user yang akan kalian
gunakan.
![]() |
| Gambar 3.12 Membuat Username |
Lalu, kalian akan membuat username yang akan digunakan untuk profil kalian
untuk login.
![]() |
| Gambar 3.13 Membuat Password |
Setelah membuat username kalian akan membuat password yang digunakan untuk
login.
13. Memilih Waktu.
![]() |
| Gambar 3.14 Memilih Waktu |
Kalian akan memilih waktu sesuai dengan tempat dimana kalian tinggal.
14. Partition Disk
![]() |
| Gambar 3.15 Partition Disk |
Kalian akan memilih bantuan yang akan kalian gunakan berdasarkan yang
disediakan oleh linux yang akan mempartisi hard disk kalian secara
otomatis.
15. Memilih Software
![]() |
| Gambar 3.16 Memilih Software |
Kalian akan disuruh memilih software yang akan kalian gunakan. Kalian bebas
untuk memilih apa saja
16. Login kedalam Linux.
![]() |
| Gambar 3.17 Login ke dalam Linux |
Setelah kalian selesai menyelesaikan prosedur di atas kalian akan mendapati
tampilan login seperti gambar diatas. Kalian tinggal memasukkan sandi yang
sudah kalian buat tadi dan hasilnya kalian berhasil menggunakan linux.
Setelah berhasil dengan instalasi Linux dan ingin menggunakan Windows
kembali berikut ini adalah langkah-langkahnya.
-
Setelah berhasil melakukan penginstalan Linux dengan debian hal
berikutnya masuk Kedalam terminal lalu masuk ke dalam konfigurasi IP
dengan login dan mengetikkan
“Nano /etc/network/interfaces”
Seperti pada gambar di bawah ini.
2. Selanjutnya kita perlu mendeklarasikan interface
baru dengan mengetikkan
“auto enpos03”
“iface enpos03 inet dhcp”
3. Setelah mendeklarasikan interface baru kita restart
dengan perintah
“systemctl restart networking”
Dan berikan berintah“ ip a” untuk
mengetahui ip kita.
Sehingga didapatkan IP yaitu
10.0.2.15
4. Ketik ping google.com” untuk mengetahui apakah debian
kita sudah terhubung dengan internet. Bila sudah ketik
“nano/etc/apt/sources…” seperti berikut.
5. Apabila sudah benar maka klik “enter” dan akan muncul
sebagai berikut.
Rubah beberapa bagian, samakan dengan gambar berikut.
6. Jika sudah save, nantinya akan muncul seperti dibawah
ini lalu ketik “apt update”untuk update.
Dilanjutkan dengan ketik “apt instal
ufw” pada bagian paling bawah
Lalu cek apakah menggunakan IP V6 atau V4 “ketik “ip a”
7. Proses berikutnya kita ketikkan
“ sudo ufw enable”
Lalu cek status apakah sudah enable
dengan “ufw sudo status verbose”
8. Berikutnya kita perlu memutus koneksi internet
debian.
Di awali dengan cek apakah masih
terhubung internet dengan perintah “ping google.com”
Jika masih aktif, putus dengan "ufw deny outgoing"
Berikutnya aktifkan kembali dengan "ufw allow
outgoing"
9. Langkah berikutnya kita putuskan koneksi Linux incoming dengan melihat
IP kita yaitu 10.2.0.15
Lalu rubah tipe koneksi kita yang awalnya NAT menjadi bridge agar IP debian
bisa diakses
melalui windows bawaan.
Dengan membuka
pengaturan -> network
Lalu rubah seperti pada gambar berikut.
10. Jika sudah kita restart dan log in ulang, berikutnya
kita cek addres dari IP debian
IP sudah bertipe bridge dengan IP 192.168.56.150
11. Lalu kita putus koneksi incoming dari windows dengan
mengetikkan “nano /etc/ufw/before. rules”
Maka muncul seperti berikut
12. Berikan tanda "#" pada beberapa baris seperti
berikut:
13. Setelah kita enter maka tampilan akan kembali
seperti proses ke-11 masukkan perintah “sud0 ufw reload” agar sistem
reload.
14. Jika sudah masuk ke setting cmd dan masukkan pin baru (192.168.150) jika hasil request timed out maka koneksi linux sudah terputus.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil penginstalan Linux Debian pada Virtual Box yang telah dilakukan dapat
dirangkum sebagai berikut:
1. Sistem operasi Linux Debian
berhasil diinstal pada lingkungan virtual menggunakan aplikasi VirtualBox
dengan spesifikasi:
-
Base memory dan RAM sesuai kebutuhan
-
Virtual Hard Disk yang memadai
-
Bahasa, zona waktu, dan keyboard yang telah dikonfigurasi
2.
Konfigurasi jaringan berhasil dilakukan dengan pengaturan:
-
Interface jaringan (enpos03) telah dikonfigurasi
-
Koneksi internet berfungsi melalui DHCP
-
IP address berhasil diperoleh (10.0.2.15 untuk koneksi NAT dan
192.168.56.150 untuk koneksi bridge)
3.
Konfigurasi firewall (ufw) berhasil diimplementasikan:
-
Firewall telah diaktifkan
-
Aturan koneksi masuk dan keluar berhasil dikonfigurasi
-
Pengujian konektivitas dengan Windows host berhasil dilakukan
-
Kemampuan untuk membatasi koneksi incoming dan outgoing telah
diverifikasi
4.
Repositori software berhasil dikonfigurasi:
-
File sources.list berhasil diedit untuk mendapatkan akses ke repositori
yang tepat
-
Sistem berhasil diupdate menggunakan perintah "apt update"
-
Paket firewall (ufw) berhasil diinstal
5.
Pengubahan mode jaringan dari NAT ke bridge berhasil dilakukan,
memungkinkan komunikasi antara host Windows dan VM Linux Debian.
4.2 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil penginstalan dan konfigurasi Linux Debian yang telah
dilakukan, berikut adalah analisa dari proses dan hasil yang diperoleh:
1.
Kemudahan Instalasi: Proses
instalasi Linux Debian pada VirtualBox relatif mudah dilakukan dengan
antarmuka grafis yang disediakan. Penginstalan melalui virtual machine
memberikan keuntungan berupa kemampuan untuk mencoba sistem operasi tanpa
mengubah sistem yang sudah ada pada komputer fisik.
2. Performa Sistem: Sistem
operasi Linux Debian dapat berjalan dengan lancar pada lingkungan virtual
meskipun dengan alokasi resources yang terbatas. Hal ini membuktikan salah
satu keunggulan Linux yang dapat bekerja efisien dengan sumber daya
minimal.
3.
Konfigurasi Jaringan: Konfigurasi jaringan pada Linux memerlukan pemahaman
tentang file konfigurasi dan perintah dasar jaringan. Namun, fleksibilitas
yang ditawarkan memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai jenis koneksi
(NAT dan bridge) sesuai kebutuhan. Pengubahan dari mode NAT ke mode bridge
memberikan kemampuan untuk mengakses VM dari host secara langsung, yang
berguna untuk pengembangan dan pengujian server.
4.
Keamanan Sistem: Konfigurasi firewall (ufw) menunjukkan kemampuan Linux
dalam mengelola keamanan jaringan. Melalui aturan firewall, pengguna dapat
dengan mudah mengontrol trafik masuk dan keluar, meningkatkan keamanan
sistem secara signifikan. Pengujian berhasil membuktikan bahwa aturan
firewall berfungsi sebagaimana mestinya, dengan kemampuan untuk memblokir
koneksi tertentu.
5.
Manajemen Paket: Sistem manajemen paket pada Linux (apt) menyederhanakan
proses instalasi, pembaruan, dan pengelolaan software. Konfigurasi
repositori yang tepat memungkinkan akses ke ribuan paket software dengan
mudah. Penggunaan perintah "apt update" dan "apt install" berhasil
membuktikan efisiensi sistem ini.
6.
Tantangan dan Solusi: Beberapa tantangan yang dihadapi selama praktikum
antara lain:
-
Adaptasi dengan antarmuka command line yang mungkin asing bagi pengguna
baru
-
Pemahaman struktur file sistem Linux yang berbeda dari Windows
-
Konfigurasi network interface yang memerlukan pengetahuan spesifik
Namun tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan mengikuti
langkah-langkah yang sistematis dan memanfaatkan dokumentasi yang
tersedia.
7.
Aplikasi Praktis: Pengalaman instalasi dan konfigurasi Linux ini memberikan
dasar pengetahuan yang penting untuk administrasi sistem Linux di lingkungan
nyata. Keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam pengelolaan
server, pengembangan software, dan implementasi jaringan yang aman.
Secara keseluruhan, praktikum ini berhasil mendemonstrasikan proses
penginstalan dan konfigurasi dasar Linux Debian, termasuk manajemen jaringan
dan keamanan, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia IT modern.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum penginstalan Linux yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
-
Proses instalasi Linux pada laptop modern relatif mudah dan
straightforward dengan bantuan antarmuka grafis installer yang
user-friendly. Distribusi seperti Ubuntu telah menyederhanakan proses yang
dulunya kompleks menjadi langkah-langkah yang mudah diikuti.
-
Kebutuhan hardware untuk menjalankan Linux relatif lebih rendah
dibandingkan dengan sistem operasi komersial seperti Windows atau macOS,
memungkinkan penggunaan komputer lama dengan performa yang baik.
-
Linux menawarkan keamanan, stabilitas, dan kustomisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan sistem operasi proprietary. Sistem update yang
terpusat dan manajemen software repository menjadikan pemeliharaan sistem
lebih mudah.
-
Tantangan utama dalam instalasi Linux adalah kompatibilitas hardware
khususnya untuk komponen tertentu seperti kartu grafis NVIDIA, chipset
Wi-Fi Broadcom, dan beberapa perangkat peripheral. Namun, dukungan
hardware terus meningkat dengan setiap rilis kernel baru.
-
Penggunaan Linux sebagai sistem operasi utama sangat layak untuk
kebutuhan komputasi umum, pengembangan software, dan tugas-tugas akademik.
Tersedianya alternatif open source untuk hampir semua software proprietary
membuat transisi dari sistem operasi lain menjadi lebih mudah.
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman melakukan praktikum instalasi Linux, berikut adalah
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan:
-
Bagi pemula yang ingin mencoba Linux, disarankan untuk mulai dengan
distribusi yang ramah pengguna seperti Ubuntu, Linux Mint, atau Elementary
OS yang memiliki dukungan komunitas yang luas.
-
Sebelum menginstal Linux secara permanen, cobalah terlebih dahulu
menggunakan fitur "Live USB" untuk memastikan kompatibilitas hardware dan
kenyamanan penggunaan.
-
Lakukan backup data penting sebelum melakukan instalasi, terutama jika
berencana untuk mengubah partisi disk atau melakukan dual-boot.
-
Perluas pengetahuan tentang perintah terminal dasar, karena hal ini akan
sangat membantu dalam pemecahan masalah dan optimalisasi sistem.
-
Manfaatkan forum komunitas seperti Ask Ubuntu, Linux Mint Forum, atau
r/linux4noobs di Reddit untuk mencari bantuan jika menghadapi masalah
selama atau setelah instalasi.
-
Untuk penggunaan di lingkungan pendidikan atau laboratorium komputer,
pertimbangkan untuk membuat image disk standar yang dapat dengan cepat
dideploy ke banyak komputer.
-
Jika menggunakan laptop dengan spesifikasi rendah, pertimbangkan untuk
menggunakan distribusi Linux ringan seperti Lubuntu, Xubuntu, atau Linux
Lite untuk performa optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arianto. (2020). Apa itu Linux? Sejarah, Fungsi dan Kelebihan Nya.
Diakses dari: https://www.belajarlinux.org/mengenal-linux/.
Arianto. (2020). Apa itu Linux? Sejarah, Fungsi dan Kelebihan Nya.
Diakses dari:
https://www.belajarlinux.org/mengenal-linux/
Canonical Ltd. (2023). Installation Guide for Ubuntu 22.04 LTS.
Diakses dari: https://ubuntu.com/tutorials/install-ubuntu-desktop
Hoffman, C. (2022). How to Install Linux. How-To Geek. Diakses dari: https://www.howtogeek.com/howto/ubuntu/installing-ubuntu-linux-on-a-dell-inspiron-1501/
Linux Foundation. (2023). Linux System Administrator's Guide.
Diakses dari: https://www.linuxfoundation.org/resources/publications
Negus, C. (2020). Linux Bible (10th Edition). Indianapolis: Wiley
Publishing.
Shotts, W. (2019). The Linux Command Line: A Complete Introduction.
San Francisco: No Starch Press.
Sobell, M. G., & Helmke, A. (2021).
A Practical Guide to Linux Commands, Editors, and Shell Programming.
Boston: Addison-Wesley Professional.



































Tidak ada komentar:
Posting Komentar