Kamis, 22 Mei 2025

SET UP DNS UNTUK DEBIAN 11

 SET UP DNS UNTUK LINUX DEBIAN 11



Disusun Oleh :


Penulis :


AHMAD AURA SYAHRUL  ( 24051204203 )

Penyusun :


John David Kusuma                 (24051204206)
Dave Osvaldo Adris                 (24051204172)
M Faisal Alfiansyah                 (24051204205)
Georvin Octianno                     (24051204185)
Hamdan Wafi Sukmana            (24051204199)
Yudhi D.Lsywn Bakkara           (24051204174)
Luthfi Fadli Zainuddin             (24051204200)
Rifqi syawal                             (24051204198)
Reihan Putra Wibowo               (24051204195)


BAB 1 
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

    Distro Debian adalah salah satu varian sistem operasi Linux yang mendominasi dunia server dan infrastruktur jaringan. Dibalik reputasinya sebagai sistem yang ultra-stabil dan kaya fitur keamanan, tersimpan filosofi kemerdekaan digital yang menjadi daya tarik para profesional TI.

    Sebagai platform bersumber terbuka, distro ini menawarkan kendali penuh atas setiap aspek sistem, memungkinkan kustomisasi mendalam untuk berbagai skenario penggunaan - mulai dari pusat data raksasa hingga perangkat IoT mini. Rahasia fleksibilitasnya terletak pada APT (Advanced Packaging Tool), mesin pengelola paket canggih yang menyederhanakan proses instalasi dan pemeliharaan perangkat lunak.

    Dalam kajian ini, akan diuraikan langkah demi langkah proses pemasangan Debian 10 versi text-mode, pendekatan yang disukai para ahli sistem karena efisiensi sumber dayanya. Tidak berhenti di instalasi, pembahasan akan mencakup juga penyiapan konektivitas jaringan dasar - pondasi penting untuk sistem yang akan beroperasi di era komputasi terdistribusi. Penguasaan materi ini menjadi bekal berharga untuk merancang solusi infrastruktur TI yang andal.

Kamis, 15 Mei 2025

MENGATUR JARINGAN LINUX : KONFIGURASI IP, DHCP, DAN GATEAWAY

Mengatur Jaringan Linux: Konfigurasi IP, DHCP, dan Gateway

 


 

Disusun Oleh:

NAUFAL ALIF PRASETYA                                     (24051204126)

MALIQ RAFALDO                                                    (24051204125)

JEEHAN KAMILA MUZAKY                                   (24051204122)

ALFINO JAUHAR                                                      (24051204118)

RAFAEL BRYAN ALFREDO                                   (24051204114)

GERIZT GEOVANY SARAGIH SUMBAYAK         (24051204117)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah mendorong kebutuhan akan jaringan komputer yang andal dan efisien di berbagai sektor, baik pendidikan, pemerintahan, maupun industri. Jaringan komputer memegang peranan penting dalam mendukung pertukaran data dan komunikasi antar perangkat, sehingga pengelolaan jaringan menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan dalam infrastruktur teknologi informasi saat ini. Dalam implementasinya, sistem operasi Linux sering dipilih sebagai pondasi utama server jaringan karena sifatnya yang stabil, fleksibel, dan bersifat open source, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

Salah satu keunggulan Linux terletak pada kemampuannya dalam melakukan konfigurasi jaringan secara mendalam melalui antarmuka berbasis teks. Pengaturan jaringan pada Linux meliputi berbagai aspek penting, di antaranya adalah konfigurasi alamat IP, pengelolaan layanan DHCP, serta penentuan gateway sebagai penghubung antar jaringan.

GUI Remastering Linux Ubuntu

 GUI Remastering Linux VIA Virtualbox Untuk Performa 

Penulis :


CHELO DAFFA KARANG BAHARI ( 24051204201 )

Penyusun :


Penyusun :

Chelo Daffa Karang Bahari            (24051204201)
Divananda Ayu Sasikirana              (24051204187)
Rico Firmansyah                             (24051204173)
Royyan Dwinanda Kusuma             (24051204176)
Dhimas Farrie Thariq Ramadhan     (24051204204)




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Linux adalah sebuah sistem operasi yang bersifat open source, didistribusikan di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), memungkinkan pengguna untuk mengunduh menginstal, dan mengubah Linux secara gratis. Pada tahun 1993, Slackware menjadi distro Linux yang pertama kali dirilis secara komersial. Setelah itu, muncul beberapa distro Linux lainnya seperti Debian, Red Hat, SUSE, dan Ubuntu.

    Dengan keunggulan berupa open source yang memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi, kami melakukan modifikasi pada distro Linux Ubuntu yang didalamnya sudah ditambahkan paket aplikasi yang sudah disesuaikan dengan preferensi dan tema yang kami inginkan, proses ini dinamakan Remastering.


SKEMA WEB SERVER APACHE DEBIAN 10

SKEMA WEB SERVER APACHE DEBIAN 10

Disusun Oleh :


Penulis :


CHELO DAFFA KARANG BAHARI ( 24051204201 )

Penyusun :


Penyusun :

PRATINDO TRI AKTA                          ( 24051204189 )
CHELO DAFFA KARANG BAHARI    ( 24051204201 )
RICO FIRMANSYAH                             ( 24051204173 )
NABIL AL MABRURIY                         ( 24051204175 )
DIVANANDA AYU SASIKIRANA        ( 24051204187 )
HASNA TYA MUTHYA                          ( 24051204180 )
CHOLBY SABRINA ARVIYANTI          ( 24051204194 )





 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Web server adalah program yang menggunakan protokol HTTP untuk melayani file kepada client melalui halaman web. Beberapa web server terkemuka diantaranya ada apache, IIS, NGINX dan masih banyak lagi. Web server sering kali digunakan sebagai dari paket program terkait internet dan intranet yang lebih besar untuk melayani email, mengunduh permintaan untuk File Transfer Protocol (FTP) dan membangun halaman web. Pertimbangan dalam memilih web server mencakup seberapa baik kerjanya dengan sistem operasi dan server lain, kemampuannya menangani pemrograman sisi server, karakteristik keamanan, mesin pencari, dan alat pembangun situs yang meyertainya

    Linux Debian dipilih sebagai platform implementasi dalam praktikum ini karena reputasinya yang andal dalam hal stabilitasfleksibilitas, dan dukungan komunitas open-source yang ekstensif. Untuk merealisasikan layanan DNS, layanan web dihosting menggunakan Apache2web server serbaguna yang mendominasi pasar dengan kompatibilitas tinggi dan kemampuan kustomisasi yang luas.

Rabu, 14 Mei 2025

PENGGUNAAN COMMAND LINE INTERFACE PADA TERMINAL LINUX

PENGGUNAAN COMMAND LINE INTERFACE PADA TERMINAL LINUX



Disusun Oleh:


Tri Rianto Utomo (24051204104)

Fawazurayhan (24051204107)

Syauqi Ihsan Ramadhan (24051204110)

Dhani Rakha Aditya Rahma (24051204113)

M. Mazidannur J. M (24051204130)




BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem operasi Linux telah menjadi fondasi penting dalam teknologi informasi, digunakan secara luas di server, sistem cloud, dan pengembangan perangkat lunak. Salah satu keunggulan utama Linux adalah Command Line Interface (CLI), antarmuka berbasis teks yang memungkinkan pengguna menjalankan perintah langsung ke sistem operasi. CLI menawarkan efisiensi tinggi, fleksibilitas, dan kontrol mendalam dibandingkan antarmuka grafis (GUI), menjadikannya alat esensial untuk administrasi sistem, pemrograman, dan otomasi tugas.

Bagi mahasiswa Teknik Informatika, penggunaan CLI adalah keterampilan wajib, namun banyak pemula kesulitan karena sifat teknis CLI dan kebutuhan memahami struktur sistem file dan sintaks command.

INSTALASI GIT & INISIALISASI REPOSITORY MELALUI TERMINAL MENGGUNAKAN UBUNTU DI VIRTUALBOX

 

INSTALASI GIT & INISIALISASI REPOSITORY MELALUI TERMINAL MENGGUNAKAN UBUNTU DI VIRTUALBOX

 

 

 

Disusun Oleh:

Haidar Ali Yafi                       (24051204111)

Ubaidillah Maulidul Ula         (24051204115)

Muhammad Adrian Vibrianto (24051204124)

Bee Nayaka Athalah M.         (24051204125)

Perdinan Darman Sinaga        (24051204128)

Akhmad Furqon Al Farid       (24051204134)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam era digital saat ini, pengembangan perangkat lunak telah menjadi tulang punggung inovasi di berbagai sektor. Proses pengembangan yang kompleks seringkali melibatkan banyak pengembang yang bekerja secara bersamaan pada berbagai bagian proyek. Tanpa alat yang tepat, mengelola perubahan kode, melacak riwayat pengembangan, dan berkolaborasi secara efektif dapat menjadi tantangan yang signifikan. Di sinilah peran penting dari Sistem Kontrol Versi (Version Control System - VCS). VCS memungkinkan tim pengembang untuk mengelola perubahan kode sumber dari waktu ke waktu, memungkinkan mereka untuk kembali ke versi sebelumnya jika diperlukan, membandingkan perubahan, dan menggabungkan pekerjaan dari berbagai kontributor.

Di antara berbagai VCS yang tersedia, Git telah muncul sebagai salah satu yang paling populer dan banyak digunakan di industri. Diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, Git menawarkan arsitektur terdistribusi yang unik, dimana setiap pengembang memiliki salinan lengkap dari repositori proyek, termasuk seluruh riwayat perubahannya. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal keandalan, kecepatan, dan fleksibilitas dalam mendukung berbagai alur kerja pengembangan.

INSTALASI DAN KONFIGURASI WEB SERVER MENGGUNAKAN APACHE DI LINUX UBUNTU

Instalasi dan Konfigurasi Web Server Menggunakan Apache di Linux Ubuntu

 

Disusun oleh :

HAFIDZ ILHAM AL P.S.                  (24051204105)

ADIE TIRTA SATRIA                        (24051204108)

NURIS SAFIRA ROHMAH              (24051204112)

MAHDI GHANI AFRIZA                  (24051204119)

REVALINA NATASYA S.                  (24051204123)

ALFIAN DZAKI RABBANI             (24051204135)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

      Di era digital saat ini, keberadaan layanan web menjadi bagian penting dalam mendukung berbagai aktivitas, baik di bidang pendidikan, bisnis, maupun pemerintahan. Layanan web tidak hanya digunakan sebagai media informasi, tetapi juga sebagai platform interaktif yang menunjang produktivitas dan efisiensi kerja. Untuk menyediakan layanan web tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang disebut web server.

      Salah satu perangkat lunak web server yang paling banyak digunakan secara global adalah Apache HTTP Server. Apache merupakan perangkat lunak open-source yang andal, stabil, dan memiliki komunitas pengguna yang luas. Di lingkungan sistem operasi Linux, khususnya Ubuntu, Apache menjadi pilihan utama karena kemudahan dalam proses instalasi dan konfigurasinya.

      Pembelajaran mengenai instalasi dan konfigurasi Apache di Linux Ubuntu menjadi sangat penting untuk dipahami oleh calon administrator sistem maupun pengembang web.

KONFIGURASI DNS SERVER DI DEBIAN

 KONFIGURASI DNS SERVER DI DEBIAN


Disusun Oleh:

Sutan Fil'ilmi                            (24051204143)

Ramzi Pandu Ma'arif                (24051204148)

Moch. Mufid                             (24051204149)

Adam Rahmatulloh                   (24051204162)


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

        Linux Debian merupakan salah satu distribusi sistem operasi berbasis Linux yang banyak digunakan dalam server dan sistem administrasi jaringan. Debian dikenal dengan kestabilannya yang tinggi, keamanan yang terjamin, serta dukungan komunitas yang luas, menjadikannya pilihan utama bagi administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.

        Sebagai sistem operasi berbasis open-source, Debian memberikan kebebasan penuh kepada pengguna untuk mengelola, memodifikasi, dan menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikannya sangat populer di lingkungan server, cloud computing, dan sistem embedded yang membutuhkan keandalan tinggi. Selain itu, Debian memiliki manajemen paket yang kuat melalui APT (Advanced Packaging Tool), yang memudahkan pengguna dalam menginstal, memperbarui, dan mengelola perangkat lunak.

PEMBUATAN PROGRAM KALKULATOR MENGGUNAKAN C++ DI LINUX (DEBIAN 12)

PEMBUATAN PROGRAM KALKULATOR MENGGUNAKAN C++ DI LINUX (DEBIAN 12)


Disusun Oleh:

Kenzie Rofif Dhaniswara        (24051204155)

M. Thoriq Dhiya Ulhaq           (24051204170)

M. Ilham Jazuli                        (24051204154)

Miftachur Risky                       (24051204164)


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang 

Dalam era digital saat ini, penguasaan teknologi komputer menjadi sangat penting. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah memahami cara kerja sistem operasi Linux dan bahasa pemrograman C++. Laporan ini akan membahas langkah-langkah instalasi Debian 12 di VirtualBox serta pembuatan program kalkulator sederhana menggunakan bahasa C++.

B. Tujuan 

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk:

    1. Menjelaskan Langkah-langkah instalasi system operasi Debian 12 menggunakan virtualBox sebagai sarana pembelajaran system operasi berbasis Linux.
    2. Memberikan pemahaman dasar tentang penggunaan lingkungan linux untuk keperluan pemrogaman.
    3. Melatih kemampuan dalam membuat program sederhana, yaitu kalkulator, menggunakan Bahasa pemrogaman C++.
    4. Menumbuhkan keterampilan dasar dalam mengintegrasikan penggunaan system operasi linux dan pemrogaman sebagai bagian dari penguasaan teknologi computer.

SETUP FTP SERVER PADA DEBIAN

 SETUP FTP SERVER PADA DEBIAN


Disusun Oleh:

Sutan Fil'ilmi                            (24051204143)

Ramzi Pandu Ma'arif                (24051204148)

Moch. Mufid                             (24051204149)

Adam Rahmatulloh                   (24051204162)


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

    Dalam era digital saat ini, kebutuhan akan pertukaran data yang cepat, aman, dan efisien antar perangkat dalam jaringan menjadi sangat penting. Salah satu solusi yang umum digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah File Transfer Protocol (FTP). FTP memungkinkan pengguna untuk mengunggah, mengunduh, dan mengelola file pada server melalui jaringan lokal maupun internet.

    Salah satu sistem operasi yang banyak digunakan sebagai server adalah Debian, distribusi Linux yang dikenal dengan kestabilan, keamanan, dan ketersediaan paket perangkat lunaknya. Debian menyediakan berbagai perangkat lunak FTP server seperti vsftpd, proftpd, dan pure-ftpd, yang dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan untuk memberikan layanan file sharing yang andal dan terkontrol.

    Makalah ini secara khusus membahas langkah-langkah setup layanan FTP pada sistem operasi Debian, mulai dari instalasi perangkat lunak FTP, konfigurasi akses pengguna, hingga pengamanan dasar layanan. Perlu ditegaskan bahwa makalah ini tidak membahas proses instalasi sistem operasi Debian itu sendiri, melainkan mengasumsikan bahwa Debian sudah terpasang dan berjalan dengan baik pada perangkat yang digunakan.

    Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan pembaca—baik itu pelajar, administrator jaringan pemula, maupun pengguna umum—dapat memahami proses implementasi FTP server di lingkungan Debian secara praktis dan aman.

 

INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER PADA DEBIAN

 INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER PADA DEBIAN


Disusun Oleh:

Sutan Fil'ilmi                            (24051204143)

Ramzi Pandu Ma'arif                (24051204148)

Moch. Mufid                             (24051204149)

Adam Rahmatulloh                   (24051204162)

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dunia jaringan komputer, kebutuhan untuk saling berbagi data antar perangkat merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam lingkungan perkantoran, institusi pendidikan, maupun skala industri. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan Samba Server, yaitu layanan berbasis protokol SMB/CIFS (Server Message Block/Common Internet File System) yang memungkinkan sistem operasi berbasis Linux dapat berkomunikasi dan berbagi file maupun printer dengan sistem operasi Windows.

Samba menjadi pilihan populer karena bersifat open-source, fleksibel, dan kompatibel lintas platform. Dengan adanya Samba Server, pengguna Windows dapat mengakses file dan direktori yang berada di server Linux, seolah-olah sedang mengakses folder biasa di dalam jaringan lokal.

Pada laporan ini, akan dibahas proses instalasi dan konfigurasi Samba Server menggunakan Linux Debian 11, salah satu distribusi Linux yang stabil dan banyak digunakan untuk keperluan server. Pembuatan server ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana membangun sistem berbagi file yang aman, efisien, dan dapat diakses oleh klien Windows maupun Linux dalam satu jaringan.

IMPLEMENTASI DAN KONFIGURASI VISUALMIN PADA DEBIAN 11 DI LINGKUNGAN VIRTUALBOX

IMPLEMENTASI DAN KONFIGURASI VISUALMIN PADA DEBIAN 11 DI LINGKUNGAN VIRTUALBOX 


Disusun Oleh:

Kenzie Rofif Dhaniswara        (24051204155)

M. Thoriq Dhiya Ulhaq           (24051204170)

M. Ilham Jazuli                        (24051204154)

Miftachur Risky                       (24051204164)


 
BAB I
PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang 

            Dalam dunia administrasi system dan manajemen layanan hosting, penguasaan terhadap control panel menjadi salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh calon administrator server. Seiring meningkatnya kebutuhan akan layanan digital yang stabil dan efisien, control panel seperti Visualmin hadir untuk menyederhanakan berbagai proses teknis yang sebelumnya hanya dapat dilakukan melalui baris perintah.

            Visualmin merupakan salah satu control panel berbasis web yang bersifat open source dan dibangun di atas webmin. Panel ini memungkinkan pengguna untuk mengelola berbagai layanan server seperti Apache, Nginx, MySQL, DNS, FTP, hingga pengaturan pengguna dan domain virtual dalam satu antarmuka yang terpusat. Keunggulan Visualmin terletak pada fleksibilitasnya dalam mendukung berbagai distribusi Linux, termasuk Debian 11, yang dikenal karena kestabilan dan dukungannya terhadap system server skala kecil hingga besar.

Selasa, 13 Mei 2025

PENERAPAN LAYANAN BERBAGI FILE DAN EMAIL BERBASIS LINUX UNTUK SIMULASI JARINGAN DEPARTEMEN

 

Penerapan Layanan Berbagi File dan Email Berbasis Linux untuk Simulasi Jaringan Departemen

 

Disusun Oleh :

M. Naufal Zakcky D                            (24051204106)

Ali Syava Ramadhan                           (24051204121)

M. Ainur Rizal                                     (24051204127)

Sulthan Hamdani S                              (24051204129)

Athallah Firmansyah                           (24051204136)

Ramdani Mulyadi                                (24051204137)

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Era perkembangan teknologi informasi, kebutuhan akan sistem berbagi file dan layanan email semakin meningkat dalam lingkungan perusahaan. Layanan berbagi file memungkinkan setiap departemen untuk mengakses dan membagikan dokumen dengan mudah, sedangkan layanan email memungkinkan komunikasi internal yang cepat dan efisien.

            Namun, dalam lingkungan perusahaan kecil hingga menengah, seringkali terdapat keterbatasan anggaran untuk menggunakan solusi perangkat lunak berbayar. Oleh karena itu, sistem berbasis Linux yang open-source menjadi pilihan yang tepat karena sifatnya yang fleksibel, stabil, dan aman.

Pada makalah ini, akan dibahas penerapan layanan berbagi file menggunakan Samba dan layanan email menggunakan Postfix serta Dovecot di sistem operasi Linux.

PROGRAM NETWORK SCANNER MENGGUNAKAN PYTHON3 DI KALI LINUX

PROGRAM NETWORK SCANNER MENGGUNAKAN PYTHON3 DI KALI LINUX


Disusun Oleh:

Kenzie Rofif Dhaniswara        (24051204155)

M. Thoriq Dhiya Ulhaq           (24051204170)

M. Ilham Jazuli                        (24051204154)

Miftachur Risky                       (24051204164)


 

BAB I

 PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang 

Dalam dunia jaringan komputer, pemindaian atau scanning jaringan adalah salah satu teknik untuk menganalisis perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan. Pemindaian jaringan ini berguna untuk mengetahui perangkat apa saja yang aktif dan dapat diakses pada jaringan tertentu. Dalam tugas ini, kami akan membangun sebuah network scanner menggunakan bahasa pemrograman Python pada sistem operasi Kali Linux.

Tujuan dari tugas ini adalah untuk membuat program yang dapat memindai jaringan lokal atau alamat IP tertentu untuk mengetahui perangkat yang sedang aktif.

B.  Tujuan

Tujuan dari pembuatan program Network Scanner ini adalah:

  1. Membaangun program pemindai jaringan menggunakan bahasa pemrograman Python yang mampu mendeteksi perangkat-perangkat aktif dalam suatu rentang IP tertentu.
  2. Menerapkan library Python scapy dan subprocess untuk melakukan komunikasi jaringan dan eksekusi perintah ping terhadap alamat IP target.
  3. Memahami cara kerja protokol ICMP (Internet Control Message Protocol) dalam melakukan pengiriman dan penerimaan paket ping.
  4. Mengidentifikasi perangkat-perangkat aktif dalam jaringan lokal serta mempelajari pola respons perangkat terhadap paket ping.
  5. Menganalisis hasil pemindaian jaringan untuk mengetahui perangkat mana saja yang aktif dan dapat diakses dalam suatu subnet.

Senin, 12 Mei 2025

PENERAPAN DASAR LINUX CLI MENGGUNAKAN ALPINE DI VIRTUALBOX

Penerapan Dasar Linux CLI Menggunakan Alpine di VirtualBox

 

 

Disusun Oleh :

Arsyanda Nareswari W                  (24051204109)

Carmelio Sivandra A                      (24051204116)

Larasati Dwi A. P                           (24051204118)

Mohammad Rizqi N. T                  (24051204131)

Alen Anang Saputri                       (24051204133)

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi informasi, sistem operasi berbasis Linux semakin banyak digunakan, khususnya di bidang server, jaringan, dan cloud computing. Linux dikenal karena kestabilannya, keamanannya, serta fleksibilitasnya dalam pengelolaan sistem menggunakan Command Line Interface (CLI). Penguasaan CLI menjadi keterampilan dasar yang penting bagi pengguna dan administrator sistem. Alpine Linux merupakan salah satu distribusi Linux yang ringan, cepat, dan ideal untuk keperluan pembelajaran CLI karena mengusung sistem minimalis dengan keamanan tinggi. VirtualBox, sebagai aplikasi virtualisasi, memungkinkan pengguna untuk menguji dan mengeksplorasi sistem Linux seperti Alpine tanpa mempengaruhi sistem utama.