Minggu, 11 April 2021

Internet of Things (IoT) : AUTOMATIC HAND SANITIZER DISPENSER

 AUTOMATIC HAND SANITIZER DISPENSER

 

Mata Kuliah                : Arsitektur dan Organisasi Komputer

Dosen Pengampu        : Aditya Prapanca, S.T., M.Kom.

 

Disusun oleh kelompok 9 :

Tykea Farraz Zafira (20051204033)

Moh Alvian Noer   (20051204037)

Farih Sartika Farhani (20051204055)

Dani Ramadhan (20051204067)


ABSTRAK

Pandemi Covid-19 telah melanda sejak akhir 2019, sejak saat itu seluruh dunia segera memberlakukan banyak hal mulai dari karantina, protokol kesehatan, dan lain-lain. Dalam protokol kesehatan, terdapat poin-poin yang harus dipatuhi, termasuk penggunaan hand sanitizerHand sanitizer dapat mengurangi risiko terkena bakteri dan virus serta infeksi dikala tiada sabun dan air ditempat. Studi terkini mengatakan bahwa seseorang juga dapat terjangkit virus hanya dengan menyentuh permukaan yang sudah ditempeli virus sebelumnya. Penggunaan hand sanitizer di tempat umum memberikan peluang terjadinya kontak secara tidak langsung bagi para pengguna. Hal itu menjadi pemicu utama adanya “Dispenser Hand Sanitizer Otomatis” berbasis IoT. Prinsip dari alat ini adalah ketika suatu tangan didekatkan kepada dispenser akan terdapat sensor yang akan memicu cairan keluar secara otomatis. Kemudian, dari smartphone juga dapat dilakukan pemantauan mengenai berapa kali cairan telah keluar dan volume dari cairan di dalam dispenser tersebut.

Kata kunci: hand sanitizer, IoT, otomatis, arsitektur komputer, teknik informatika



=====================================================================

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok muncul menggemparkan dunia pada akhir 2019. Kasus Covid-19 terkonfirmasi pertama kali di Indonesia pada MAret 2020 lalu.  IoT (Internet of Things) merupakan suatu konsep dimana 2 alat atau lebih dapat saling berkomunikasi dalam jaringan internet. Seiring dengan semakin berkembangnya infrastruktur internet, bahkan bukan hanya smartphone dan komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun, berbagai macam benda nyata akan terkoneksi dengan internet. Sebagai contoh dapat berupa peralatan elektronik, peralatan yang digunakan manusia, dan termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Di dunia bidang “IT”, konsep ini telah dikenal dengan istilah “Internet of Things” atau yang disebut dengan singkatan IoT.

Internet of Things atau IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda – benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi dengan sensor dan koneksi sebagai pengembangan layanan. Dalam hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa IoT mengacu dan memanfaatkan pada suatu benda yang nantinya benda tersebut akan dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain melalui sebuah jaringan internet. Salah satu dari penerapan IoT adalah pada kendali lampu.


1.2  Luaran yang Diharapkan 

    Dalam pembuatan Kontainer Hand Sanitizer berbasis IoT ini ada beberapa hal yang diharapkan, antara lain :

  1. Membantu kita untuk menggunakan hand sanitizer tanpa menyentuhkontainer atau dispensernya.
  2. Mencegah kita untuk menyentuh dispenser hand sanitizer yang mungkin sudah terkena virus.
  3. Mengurangi kemungkinan terjangkit covid19

 

1.3   Tujuan

        Proyek IoT ini disusun untuk memenuhi nilai dari Ujian Akhir Semester Dua prodi S1 Teknik Informatika angkatan 2020. Selain itu, proyek ini dapat berfungsi sebagai penerapan praktek dari mata kuliah Arsitektur Komputer. Dapat menambah wawasan bagaimana cara kerja suatu perangkat dan apa hubungan antara alat kerja dengan dunia rangkaian komputer, juga menambah informasi mengenai apa itu Internet of Things dan sistem kerja IoT.



=====================================================================

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi

        IoT merupakan salah satu inovasi yang baru dan sangat berguna dalam dunia informasi dan digital. IoT memanfaatkan koneksi internet untuk saling bertukar informasi. Di dalam IoT tersedia modul komunikator yang nantinya akan dihubungkan dengan internet dan nantinya akan terhubung secara langsung dengan smartphone, sehingga secara langsung kita dapt mengetahui informasi yang diberikan oleh perangkat kepada kita secara faktual.

      Cara kerja dari IoT kami yaitu tombol untuk mengeluarkan hand sanitizer ada di ponsel pintar. Dengan sambungan internet, jika tombol itu ditekan, otomatis dispenser hand sanitizer akan mengeluarkan isinya tanpa harus ditekan langsung – secara otomatis. Proyek ini berbasis platform cloud yaitu BLYNK, jadi data-data yang berguna bisa langsung terhubung dengan orang-orang yang menggunakan hand sanitizer secara rutin.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program ini merupakan alat yang terdiri dari modul WIFI yang berfungsi untuk menghubungkan atau dapat diartikan sebagai konsep pengedalian jarak menengah ataupun jauh dimana objek tertentu memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan internet sehingga user mampu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bertindak.


2.2 Penelitian Eksperimental

        Alat dan bahan

        Alat :

-          Smartphone

-          Laptop

        Bahan :

-          Botol

-          NodeMCU ESP8266

-          Kabel

-          Micro Servo MG90S

-          Papan Breadboard

-          Ultrasonic Sensor SRF05

 ===================================================================== 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Analisa Alat

    1. Smartphone

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Smartphone hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat penyambung VGA. Dengan kata lain, Smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.


2. Laptop

Laptop atau komputer jinjing adalah komputer pribadi yang berukuran relatif kecil dan ringan. Beratnya berkisar dari 1–6 kg, tergantung pada ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop tersebut. Sumber daya laptop berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 2 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis, tergantung dari cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai. Laptop terkadang disebut juga dengan komputer notebook atau notebook saja.


3.2 Analisa Bahan


  1. Botol


Botol digunakan sebagai dispenser atau kontainer dari hand sanitizer. Botol yang digunakan bisa berupa botol plastik, mika, dan bahan lainnya yang mampu menampung hand sanitizer yang bersifat korosif – karena ada kandungan alkoholnya.


  1. NodeMCU ESP8266


ESP8266 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem aplikasi Internet of Things.

 

  1. Kabel



Kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar modul sebagai input outputnya.

 

  1. Micro Servo MG90S


Micro Servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.

 

  1. Breadboard


Papan breadboard adalah alat yang untuk dapat dengan cepat menguji sirkuit prototipe atau mengaitkan sebuah eksperimen cepat. Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder. Umumnya breadboard terbuat dari bahan plastik yang juga sudah terdapat berbagai lubang. Lubang tersebut sudah diatur sebelumnya sehingga membentuk pola yang didasarkan pada pola jaringan di dalamnya

 

  1. Ultrasonic Sensor SRF05


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

3.3 Metode Pembuatan

Dalam proyek pembuatan IoT ini kami melakukan beberapa tahap. Tidak hanya itu, kami juga melakukan pencarian beberapa referensi tentang cara pembuatan IoT. Adapun tahap – tahapannya yaitu:

  1. Mengumpulkan Referensi

Pada tahap ini kami mengumpulkan informasi dan referensi tentang IoT  karena kami sebelumnya belum mengerti bagaimana cara membuat dan cara kerja IoT. Adapun sumber yang kami dapatkan yaitu channel Arduino IQ dan beberapa artikel. Kami mempelajari bagaimana cara memrogram NodeMCU agar dapat berperan untuk mengirimkan dan membaca pesan kita.

  1. Proses pembuatan
    1. Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
    2. Letakkan NodeMCU kalian ke Breadboard terlebih dahulu
    3. Sambungkan pin yang ada di sensor Ultrasonic ke pin NodeMCU seperti gambar  di bawah


VCC  ->  Vin

Trig -> Pin D4

Echo -> Pin D3

GND -> Pin GND yang sejajar dengan D3 dan D4

    1. Sambungkan pin yang ada di Servo MG90S ke pin NodeMCU

Warna Orange ke pin D2

Warna Merah ke 3v3 Sisi seberang dari D2

Warna Coklat ke Pin GND yang Sejajar D2

 

    1. Pasangkan USB yang telah disambungkan di laptop ke NodeMCU

 

  1. Memrogram Mikrokontroller

a.       Siapkan aplikasi Arduino IDE di laptop anda

b.      Setelah membuka Arduino IDE, masuk ke menu File → Preferences, dan isikan Additional Board Manager URL’s dengan https://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json dan tekan ok.



c.       Lalu masuk ke menu Sketch → Include Library → Manage Libraries dan tuliskan kata “Blynk” dan akan muncul library Blynk di atas sendiri. Install versi 1.0.0 dan tunggu hingga selesai.



d.      Setelah itu, salin kode dibawah ke sketch anda

#define BLYNK_PRINT Serial

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

#include <Servo.h>

Servo servo;

 

char auth[] = "XG1Ieuyj71wX9q2neeUppSJYQ-ksqG75"; //kode dapat anda lihat pada apps blynk

char ssid[] = "Kelompok9TIA"; // ganti ssid wifi anda

char pass[] = "12345678"; // ganti dengan password wifi anda

 

const int trigP = 2; //karena pin terpasang pada d4

const int echoP = 0; // karena pin terpasang pada d3

long duration;

int distance;

 

void setup()

{

  pinMode(trigP, OUTPUT);

  pinMode(echoP, INPUT);

  Serial.begin(9600);

  Blynk.begin(auth, ssid, pass);

  servo.attach(4); // karena pin terpasang pada d2

 }

 

void loop()

{

  if (distance <= 10){ //Untuk memprogram sensor apabila mendeteksi benda yang jaraknya kurang dari 10, maka servo akan bergerak

  Serial.println("Pumping");

  servo.write(140); // //Servo akan bergerak 140 derajat

  delay(1000);

  servo.write(0); // Servo kembali ke posisi semula setelah memutar 140 derajat

 

  delay(1000);

}

  digitalWrite(trigP, LOW);

  delayMicroseconds(2); 

  digitalWrite(trigP, HIGH);

  delayMicroseconds(10); 

  digitalWrite(trigP, LOW);

 

  duration = pulseIn(echoP, HIGH); 

  distance= duration*0.034/2;       //Rumus untuk menghitung jarak pada sensor

 

  Serial.print("Distance = ");

  Serial.println(distance);

  delay (200);                     

  Blynk.run();

}

 

BLYNK_WRITE(V1) // Kode agar bisa dikontrol melalui Blynk

{

  int buttonValue = param.asInt();

  if (buttonValue == 1 ) {

  servo.write(140);

}

 else servo.write(0);

  }

 

 

e.       Setelah itu, masuk ke menu Tools → Boards → Boards Manager dan cari “ESP8266” dan install versi 2.7.4, Kemudian sesuaikan board dengan NodeMCU 1.0




f.       Selanjutnya, Tekan “Upload” untuk mengupload kode ke dalam mikrokontroller

 

3.      Setting pada Apps Blynk

 

a.       Login pada apps Blynk terlebih dahulu (Pastikan koneksi internet yang terhubung pada esp8266 dan Smartphone adalah koneksi yang sama/satu jaringan)

 

b)  Klik “New Project” dan pilih device dengan “ESP8266”


c)  Setelah itu, auth token akan dikirim melalui email yang anda

d)  Klik (+) untuk membuat tombol agar servo dapat dikendalikan

 


e)  Pilih “button”


 

f)         Selanjutnya, tekan pada button dan ubah output menjadi Virtual V1



g)  Setelah itu anda dapat menekan “play” untuk mencoba mengendalikan perangkat

 =====================================================================

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Foto alat tampak depan :



Jika sensor menerima benda yang jaraknya kurang dari 5cm maka servo akan bergerak kebawah dan mengakibatkan pump akan turun dan mengeluarkan cairan.

 

Foto alat tampak samping :



Sensor ultrasonik diletakkan disamping agar lebih mudah untuk dijangkau dan tidak terkena cairan saat cairan keluar.

 

Foto alat tampak belakang :



Breadboard dan esp8266 diletakkan di belakang, agar tidak terkena cairan. Karena apabila terkena bisa merusak komponen yang ada disekitarnya.

 =====================================================================

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Internet of Things atau IoT yang diterapkan pada kendali untuk mengeluarkan hand sanitizer, tombolnya praktis, sehingga user hanya berperan sebagai pemicu atau penekan tombol untuk mengeluarkan hand sanitizer melalui remote control dan pemantau bekerjanya alat.

5.2 Saran

Untuk menghindari kegagalan pada sistem yang diterapkan pada kendali tombol hand sanitizer, diharapkan langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan sistem dan menjaga konektivitas jaringan internet supaya konsep IoT yang diterapkan pada kendali lampu tetap berjalan lancar.

===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar