Minggu, 07 Desember 2025

SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DAN SENSOR KELEMBAPAN TANAH

 

Disusun Oleh :

                   MOH NUR FAJAR ALFIAN              ( 25051204180 )

                        JUAN DAFA PUTRA                          ( 25051204197 )

                        RAISYA AZELIA HUWAIDA            ( 25051204198 )

                        ROSA ANJELITA                                ( 25051204201 )


BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Tanaman membutuhkan penyiraman yang konsisten agar tetap tumbuh dengan baik. Namun, banyak orang mengalami kesulitan dalam menjaga jadwal penyiraman akibat aktivitas harian yang padat. Teknologi mikrokontroler seperti Arduino dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem penyiraman otomatis yang mampu membaca kondisi kelembapan tanah dan mengaktifkan pompa air secara mandiri. Dengan demikian, proses perawatan tanaman menjadi lebih efisien dan tidak bergantung pada penyiraman manual.        

1.2 Rumusan Masalah

1.    Bagaimana membuat sistem yang dapat menyiram tanaman secara otomatis berdasarkan kelembapan tanah?

2.    Bagaimana cara mengukur tingkat kelembapan tanah secara akurat?

3.    Bagaimana sistem dapat mengontrol pompa air secara otomatis dan aman?

4.    Bagaimana merancang rangkaian dan program Arduino untuk menjalankan seluruh proses penyiraman?

1.3 Tujuan Proyek

1.    Membuat sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis Arduino

2.    Mengukur kelembapan tanah menggunakan sensor soil moisture.

3.    Mengontrol pompa air secara otomatis melalui modul relay.

4.    Mempermudah perawatan tanaman dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

1.4 Batasan Proyek

1.    Sistem hanya mengukur kelembapan tanah menggunakan satu sensor.

2.    Sistem menggunakan pompa air DC kecil, bukan pompa bertekanan tinggi.

3.    Sistem belum terhubung ke IoT atau aplikasi monitoring.

4.    Penyiraman hanya dilakukan pada satu pot/tanaman.


BAB ll

PEMBAHASAN SISTEM

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Arduino

Arduino merupakan mikrokontroler open-source yang dapat diprogram menggunakan bahasa C/C++. Arduino Uno/Nano digunakan untuk mengontrol sensor dan pompa air.

2.1.2 Sensor Kelembapan Tanah

Sensor soil moisture bekerja dengan mendeteksi kadar air pada tanah melalui konduktivitas listrik. Semakin lembap tanah, semakin kecil nilai resistansi yang terbaca.

2.1.3 Relay

Relay berfungsi sebagai sakelar listrik yang dikontrol Arduino untuk menyalakan atau mematikan pompa air.

2.1.4 Pompa Air DC

Pompa digunakan untuk mengalirkan air dari wadah ke tanaman secara otomatis ketika tanah kering.

2.2 Gerbang Logika NOT

Gambar 2.1 (Tabel Keterangan)

 

 




 



 


2.3 Gambaran Sistem

2.3.1 Diagram Sistem

Gambar 2.2 (Diagram Sistem)


 

 

 

 

2.3.2 Flowchart Sistem

gambar 2.3 (Flowchart Sistem)


 

 

 

2.3.3 Alur Kerja

1.    Arduino dan sensor kelembapan tanah mulai aktif.

2.    Sensor membaca kondisi kelembapan tanah secara berkala.

3.    Arduino mengolah nilai sensor untuk menentukan apakah tanah kering atau lembap.

4.    Jika tanah kering, Arduino mengaktifkan relay, lalu relay menyalakan pompa air untuk menyiram tanaman.

5.    Jika tanah sudah lembap, Arduino mematikan relay sehingga pompa berhenti.

6.    Proses ini berulang terus-menerus selama perangkat menyala.

2.4 Kebutuhan Sistem

2.4.1 Fungsi Sistem

1.    Sistem mampu membaca nilai kelembapan tanah.

2.    Sistem mampu mengaktifkan pompa air secara otomatis.

3.    Sistem dapat menghentikan penyiraman ketika tanah sudah lembap.

2.4.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

1.    Arduino Uno – pusat pengendali.

2.    Sensor Kelembaban Tanah – membaca kelembaban tanah.

3.    Modul Relay 1 Channel – mengendalikan pompa.

4.    Pompa Air Mini – menyiramkan air ke tanaman.

5.    Adaptor – sumber daya pompa dan Arduino.

6.    Breadboard – perakitan tanpa solder.

7.    Selang Air – menyalurkan air.

8.    Kabel jumper – penghubung rangkaian.

2.4.3 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Circuit designer adalah proses atau alat yang digunakan untuk merancang rangkaian elektronik sebelum dirakit secara fisik. Dengan circuit designer, kamu bisa menggambar posisi komponen seperti Arduino, sensor, relay, dan pompa, lalu menghubungkannya dengan jalur listrik secara aman, rapi, dan sesuai fungsi.

2.5 Perancangan Sistem

2.5.1 Code program

Gambar 2.4 (Code Program)















2.5.2  Rangkaian Sistem

Gambar 2.5 (Rangkaian Sistem)










2.5.3 Langkah Perakitan

1.    Siapkan Komponen

2.    Pasang Komponen ke Breadboard

a.    Pasang Sensor Kelembapan

     Sambungkan pin VCC sensor → jalur +

     Sambungkan pin GND sensor → jalur –

     Sambungkan pin AO sensor → pin A0 Arduino

b. Hubungkan Jalur Breadboard ke Arduino

     Dari jalur + breadboard → 5V Arduino

     Dari jalur – breadboard → GND Arduino

3. Pasang Relay di Breadboard

     Hubungkan pin VCC relay → jalur + breadboard

     Hubungkan pin GND relay → jalur – breadboard

     Hubungkan pin IN relay → pin digital Arduino (misal D7)

4. Hubungkan Pompa ke Relay

     Potong kabel positif pompa.

     Sambungkan kabel positif pompa ke terminal NO dan COM relay.

     Hubungkan kabel negatif pompa ke negatif adaptor.

5. Sambungkan Adaptor Pompa

     Positif adaptor → COM relay

     NO relay → positif pompa

     Negatif adaptor → negatif pompa

6. Nyalakan Arduino

Hubungkan Arduino ke laptop/meja menggunakan USB


BAB III

PENUTUP 

3.1 Kesimpulan

    Sistem penyiraman tanaman otomatis ini mampu bekerja secara mandiri dengan mengandalkan sensor kelembapan tanah sebagai pemicu utama. Arduino memproses data sensor untuk menentukan kondisi tanah, kemudian mengontrol relay untuk menyalakan atau mematikan pompa air secara otomatis. Dengan alur kerja tersebut, sistem dapat menjaga kelembapan tanah tetap stabil tanpa perlu penyiraman manual. Secara keseluruhan, sistem ini sederhana, efektif, dan dapat diandalkan untuk membantu perawatan tanaman sehari-hari.

3.2 Lampiran


Dokumentasi Praktikum
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar