Disusun
Oleh:
|
1 |
M. Zakariyah Adi
kusuma |
(25051204178) |
|
2 |
Dimas Giovanni T |
(25051204168) |
|
3 |
Muhammad Hisyam |
(25051204169) |
|
4 |
Shah Aziz
Ramadhan Ar-Rasheed |
(25051204179) |
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Gerbang logika adalah elemen mendasar dalam sistem digital yang bekerja berdasarkan bilangan biner (0 dan 1). Salah satu gerbang yang paling sering digunakan adalah OR, yang memberikan keluaran bernilai ‘High’ (1) jika salah satu input bernilai ‘High’. Pada praktikum ini, konsep logika OR diwujudkan menggunakan IC 7432 yang berisi empat gerbang OR. Tujuan kegiatan ini adalah menghubungkan teori dengan praktik melalui perakitan komponen elektronika sederhana. Dengan begitu, mahasiswa dapat membuktikan prinsip kerja gerbang logika secara nyata melalui pengamatan LED sebagai indikator keluaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara kerja gerbang OR dalam sistem digital?
2. Bagaimana
langkah-langkah merangkai IC 7432 di breadboard sesuai prosedur standar?
3. Bagaimana
pengaruh variasi input terhadap output yang dihasilkan gerbang OR?
4. Apa
peran masing-masing komponen elektronika dalam pengujian gerbang OR?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan
prinsip dasar serta cara kerja gerbang OR.
2. Mengetahui
karakteristik dan fungsi utama IC 7432.
3. Menerapkan
konsep logika OR dalam bentuk rangkaian fisik di breadboard.
4. Membuktikan
kesesuaian teori dengan hasil praktik melalui pengamatan LED sebagai indikator.
1.4 Manfaat Praktikum
1. Melatih keterampilan merangkai komponen elektronika dengan benar.
2. Memperkuat pemahaman mengenai sistem digital dasar.
3. Mengetahui penerapan logika digital pada perangkat nyata.
4. Meningkatkan ketelitian serta kemampuan berpikir logis dalam menganalisis rangkaian
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Gerbang
logika (logic gate) didefinisikan sebagai entitas dasar dalam
pembentukan sistem elektronika digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau
beberapa masukan (input) menjadi sebuah sinyal keluaran (output)
logis. Prinsip kerja gerbang logika didasarkan pada Aljabar Boolean, di mana
semua sinyal hanya direpresentasikan dalam dua kondisi diskrit, yaitu logika 0
(Rendah/Low) dan logika 1 (Tinggi/High).
Salah
satu jenis gerbang logika adalah gerbang OR. Gerbang OR adalah salah satu
gerbang logika dasar yang beroperasi pada prinsip penjumlahan logika.
Karakteristik utama dari gerbang OR adalah keluarannya akan bernilai 1 (High)
jika salah satu atau semua masukan bernilai 1. Keluaran akan bernilai 0 (Low)
hanya jika seluruh masukan berada dalam kondisi 0.
Secara
matematis, operasi gerbang OR dengan dua masukan (A dan B) dan satu keluaran (X)
dapat dituliskan dengan persamaan Boolean:
X
= A + B
| Gambar 2.1 (Tabel Keterangan) |
2.2 Komponen Praktikum
1. IC
tipe 7432 (Quad 2-Input OR Gate)
Dalam praktikum elektronika digital, gerbang logika sering
kali dikemas dalam bentuk sirkuit terpadu atau Integrated Circuit (IC).
Untuk gerbang OR, komponen yang umum digunakan adalah IC
tipe 7432.
Berdasarkan literatur
mengenai komponen elektronika, IC 7432 termasuk dalam keluarga logika TTL. Satu
keping IC 7432 berisi empat buah gerbang OR 2-input yang independen (Quad 2-Input OR Gate). IC ini memiliki 14 pin
(kaki), di mana pengaturan pin (pinout) standarnya adalah sebagai
berikut:
- Pin 14:
VCC (Sumber tegangan positif, biasanya +5V)
- Pin 7:
GND (Ground / 0V)
- Pin Input:
1, 2, 4, 5, 9, 10, 12, 13
- Pin Output:
3, 6, 8, 11
Pemahaman mengenai
konfigurasi pin ini krusial untuk mencegah kesalahan pengkabelan yang dapat
merusak komponen (Utomo, 2022).
2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi
menghambat atau membatasi aliran arus listrik. Nilai hambatannya dinyatakan
dalam satuan Ohm dan mengikuti hukum Ohm (V = I . R).
Dalam praktikum logika
digital, resistor memiliki dua fungsi vital:
1. Pembatas
Arus (Current Limiting): Melindungi komponen
output seperti LED agar tidak rusak akibat arus berlebih.
2. Penstabil
Logika (Pull-up/Pull-down): Menjaga pin input IC
agar tetap pada kondisi logika yang jelas (0 atau 1) saat saklar terbuka,
mencegah kondisi mengambang (floating).
3. LED (Light Emitting
Diode)
LED (Light Emitting Diode) adalah komponen
elektronika jenis semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju (forward bias). LED memiliki dua kutub
polaritas, yaitu Anoda (+) yang dihubungkan ke tegangan positif dan
Katoda (-) yang dihubungkan ke ground.
Dalam praktikum sistem
digital, LED berfungsi sebagai indikator visual untuk mengetahui status
logika keluaran (output).
- LED Menyala:
Menandakan logika 1 (High).
- LED Mati:
Menandakan logika 0 (Low).
4. Breadboard
Breadboard adalah papan konstruksi yang digunakan untuk
merancang prototipe rangkaian elektronika tanpa memerlukan penyolderan (solderless).
Papan ini memungkinkan komponen dipasang dan dilepas dengan mudah untuk
keperluan uji coba.
Struktur internal
breadboard terdiri dari dua bagian utama:
1. Jalur
Terminal (Terminal Strips): Lubang-lubang di bagian tengah yang
terhubung secara vertikal. Digunakan sebagai titik koneksi antar kaki komponen
(misalnya pin IC ke resistor).
2. Jalur
Bus (Bus Strips): Lubang-lubang di sisi pinggir yang
terhubung secara horizontal sepanjang papan. Berfungsi sebagai jalur distribusi
daya (VCC dan Ground).
5. Kabel Jumper Male to
Male
Kabel jumper male-to-male
adalah kabel penghubung yang memiliki pin konektor menonjol (laki-laki) pada
kedua ujungnya. Kabel ini dirancang khusus untuk digunakan bersama breadboard
atau project board.
Fungsi utamanya adalah
untuk:
1. Menghubungkan
jalur elektris antar satu titik lubang breadboard ke titik lainnya.
2. Menghubungkan
terminal komponen (seperti kaki IC atau resistor) ke sumber tegangan (VCC) atau
Ground.
3. Menyalurkan
sinyal output ke LED.
Penggunaan kabel ini
memungkinkan perakitan rangkaian yang fleksibel, rapi, dan bersifat sementara
(dapat dibongkar pasang) tanpa proses penyolderan.
6. Kabel Jumper Capit
Buaya
Kabel jumper capit buaya
adalah kabel penghubung yang ujungnya dilengkapi dengan penjepit logam
bergerigi yang menyerupai rahang buaya. Penjepit ini memiliki mekanisme pegas
yang memungkinkannya menjepit terminal komponen atau kabel lain secara kuat
namun mudah dilepas.
Warna kabel:
- Merah = positif (+),
- Hitam = negatif (-).
Kabel ini memudahkan
pemasangan sumber daya tanpa menyolder.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
1. IC Logic (IC 7432 Quad 2-Input OR Gate)
| Gambar 3.1 (IC OR) |
·
Penjelasan tiap
pin :
1. Input
2. Input
3. Output
4. Input
5. Input
6. Output
7. Ground
(GND)
8. Output
9. Input
10. Input
11. Output
12. Input
13. Input
14. VCC
Ø Kegunaan pin pada
IC Logic :
Ø Input: Pintu masuk sinyal logis. Pin ini membaca kondisi
luar (High/Low) untuk diproses sesuai fungsi gerbang logikanya.
Ø Output: Pintu keluar hasil logika. Pin ini akan mengeluarkan
tegangan (High/Low) sesuai hasil pemrosesan input, yang kemudian bisa digunakan
untuk menyalakan LED.
Ø Ground (GND): Jalur negatif atau grounding. Berfungsi
sebagai titik buang arus agar sirkuit tertutup.
Ø VCC: Jalur positif catu daya. Berfungsi sebagai sumber
energi utama agar IC dapat bekerja.
2.
Resistor
| Gambar 3.2 (Resistor) |
Resistor berfungsi
sebagai komponen pembatas arus yang mengatur besaran daya listrik yang mengalir
menuju beban, seperti LED. Keberadaan resistor sangat krusial untuk mencegah
kerusakan komponen; arus yang terlalu besar dapat menyebabkan LED terbakar (over-current),
sedangkan arus yang terlalu kecil akan menyebabkan intensitas cahaya LED
menjadi redup. Dengan kata lain, resistor menjamin agar arus yang diterima LED
berada pada batas operasional yang aman dan stabil.
3.
LED
| Gambar 3.3 (LED) |
Fungsi utama LED adalah sebagai indikator cahaya. Hal krusial yang perlu diperhatikan saat merangkai adalah polaritas kakinya: kaki panjang adalah kutub positif (+), dan kaki pendek adalah kutub negatif (-). Agar LED dapat menyala, arus listrik wajib mengalir dari kutub positif menuju negatif. Kesalahan pemasangan polaritas (terbalik) akan menyebabkan LED tidak berfungsi.
4. Kabel Jumper Male to Male
| Gambar 3.4 (Kabel Jumper) |
Fungsi utama kabel ini adalah menjembatani arus listrik antar komponen di papan percobaan. Karena kedua ujungnya dirancang sama persis, kabel ini bersifat universal dalam penggunaannya. Pengguna tidak perlu khawatir tertukar saat memasang, karena baik ujung satu maupun ujung lainnya memiliki fungsi yang setara.
5. Kabel jumper capit buaya
| Gambar 3.5 (Kabel Jumper Capit Buaya) |
Fungsi utamanya adalah menyalurkan aliran listrik ke dalam papan rangkaian. Hal terpenting yang wajib diingat adalah aturan kode warna kabel: gunakan kabel Merah untuk kutub Positif dan kabel Hitam untuk kutub Negatif. Pastikan pemasangan tidak terbalik.
6. Breadboard
| Gambar 3.6 (Breadboard) |
Alat ini merupakan wadah atau tempat dasar untuk menyusun komponen. Fungsinya adalah sebagai fondasi bagi rangkaian, memungkinkan kita untuk memasang berbagai komponen elektronika di atasnya agar dapat berdiri kokoh dan terhubung satu sama lain.
3.2 Langkah-Langkah
1. Persiapan
Daya: Hubungkan Pin 14 (VCC) IC ke jalur positif bus strips dan Pin 7 (GND) ke
jalur negatif bus strips pada breadboard.
2. Pemasangan
IC: IC ditaruh di tengah breadboard agar kaki-kaki pada kedua sisi tidak
terhubung langsung.
3. Output
LED: Pasang resistor pada Pin 3 (Output Gerbang 1). Hubungkan ujung resistor
lainnya ke kaki Anoda (+) LED. Kaki Katoda (-) LED dihubungkan ke jalur negatif
(ground) bus strip.
4. Pengujian
Input: Sediakan dua kabel jumper sebagai input yang siap disambungkan ke jalur
positif (Logika 1) atau negatif (Logika 0) pada breadboard.
5. Koneksi
Sumber Daya: Sambungkan kabel capit buaya (hitam ke negatif dan merah ke
positif) ke bus strips dan hubungkan ke power bank atau sumber daya 5V.
Verifikasi Tabel Kebenaran: Uji keempat kombinasi input (00, 01, 10, 11) pada Pin 1 dan 2, dan catat hasil nyala/mati LED.
3.3 Hasil Pengamatan
1.
Rangkaian
tidak bekerja apabila pin VCC dan GND tidak dihubungkan dengan benar.
2.
LED
tidak menyala apabila pemasangan polaritas terbalik.
3.
Jika
resistor tidak dipasang, LED menyala lebih terang dan berpotensi rusak akibat
arus yang terlalu besar.
LED menyala ketika kedua input dihubungkan ke sumber tegangan positif (+5V) , membuktikan output gerbang OR bernilai HIGH (1) jika salah satu atau kedua input bernilai HIGH.
BAB
IV
PENUTUP
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa prinsip kerja gerbang logika OR sesuai dengan teori, di mana keluaran
akan bernilai High apabila salah satu atau kedua masukan bernilai High.
Implementasi menggunakan IC 7432 yang disuplai tegangan 5 Volt berhasil
membuktikan teori gerbang OR. Dalam rangkaian ini, peran komponen pendukung
sangat penting; LED berfungsi sebagai indikator visual status logika, resistor
bertindak sebagai pelindung arus berlebih, dan breadboard memungkinkan perakitan
prototipe dilakukan dengan cepat dan fleksibel tanpa penyolderan.
4.2 Saran
1.
Tingkatkan
ketelitian saat memasang kabel jumper pada kaki IC untuk menghindari hubung
singkat (short circuit).
2.
Gunakan resistor
pembatas arus yang sesuai standar untuk melindungi LED dari kelebihan daya.
3.
Pastikan posisi
kaki positif dan negatif LED tidak terbalik sebelum menyalakan rangkaian.
4.
Perluas cakupan
percobaan dengan menguji berbagai kemungkinan kombinasi sinyal input lainnya.
5.
Lakukan validasi
hasil logika dengan mengukur tegangan titik uji menggunakan multimeter.
6.
Bandingkan
karakteristik gerbang QR dengan gerbang logika lain untuk melihat perbedaan
prinsip kerjanya
DAFTAR PUSAKA
Hidayat, R.
(2021). Analisis Karakteristik Gerbang Logika Dasar pada Rangkaian Digital
Menggunakan IC TTL. Jurnal Teknik Elektro, 12(2), 45-52.
Utomo, B. S.,
& Purnomo, A. (2022). Perancangan Modul Praktikum Gerbang Logika Berbasis
IC 74XX untuk Mahasiswa Teknik Informatika. Jurnal Edukasi Elektro, 6(1),
15-23.
Wibowo, A., &
Setiawan, D. (2020). Implementasi Aljabar Boolean pada Sistem Kendali
Sederhana. Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, 8(3), 112-118.
Kho, D. (2023).
Prinsip Kerja Komponen Elektronika Pasif dan Aktif. Jurnal Rekayasa Sistem,
5(4), 201-210.
Bishop, O. (2011). Electronics: A First Course (3rd
ed.). New York: Routledge.
Boylestad, R. L., & Nashelsky, L. (2013).
Electronic Devices and Circuit Theory (11th ed.). Boston: Pearson Education.
Maini, A. K. (2007). Digital Electronics: Principles,
Devices and Applications. Chichester: John Wiley & Sons.
Monk, S. (2017). Electronics Cookbook: Practical
Electronic Recipes with Arduino and Raspberry Pi. Sebastopol: O'Reilly Media.
Tocci, R. J., Widmer, N. S., & Moss, G. L. (2017). Digital Systems: Principles and Applications (12th ed.). New York: Pearson
Tooley, M. (2015). Electronic Circuits: Fundamentals and Applications (4th ed.). New York: Routledge.
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum Gambar Simulasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar