Jumat, 08 Februari 2019

The Brand Master Class.


Salah satu yang saya bahas adalah pemeataan REVENUE STRUCTURE.
Revenue Structure adalah memetakan sumber-sumber pendapatan.

Secara umum dibedakan menjadi 2:
Core Revenue : Pendapatan utama.
Additional Revenue: Pendapatan tambahan.



Dalam studi kasus Marvel.
Core Revenuenya adalah  Penjualan Tiket.
Additional Revenue adalah royalty dari lisencenya.

Bisa jadi additional revenue jauh lebih besar dari core revenue.
Sangat-sangat mungkin.

‘Wah daripada bikin film susah-susah dan pendatannya cuma 25% dari royalty, ga usah bikin film aja. Fokus jual lisence aja...’

Apakah memungkinkan?
TIDAK MUNGKIN...!!!

Insight 1#
Tanpa Film, Lisence tidak dapat dijual.
Tanpa core revenue, additional revenue tidak dapat dijual.

Bagaimana aplikasinya di bisnis saya mas Dodi?
Niih caranya...
Penjual soto pun sudah melakukannya.
Hanya anda tidak menyadarinya.

Siapa yang beli sotonya satu mangkok namun beli gorengannya 5?
Belum sate telurnya, sate kerangnya, dll.

Soto adalah core revenue.
Gorengan adalah additional revenue.

Insight 2#
Tugas anda sebagai CEO adalah menambah
Additional revenue sebanyak-banyaknya.

Namun..
3 hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Additional Revenue.

Pertama, Definisi ‘sebanyak-banyaknya’ perlu ditata agar tidak kerepotan dengan produk yang sangat banyak.

Kedua, dengan banyaknya additional revenue perlu diperhatikan agar tidak merusak POSITIONING & keluar dari DNA.

‘Oooh ternyata di The Brand Master Class membahas detail begini ya? Kirain membahas cara desain logo...’

Yup... di The Brand Master Class bukan bukan saja menentukan positioning namun juga hingga memetakan struktur pendapatan agar yang SESUAI DENGAN POSITIONINGNYA.

Ketiga, ..... ah bagian ini dibahas di The Brand Master Class selama 2 hari aja lebih asik...


Dodi Zulkifli
Neyma Identity & Brand
_________________________




Jenis, berat dan quantity sama, namun brand berbeda ---> Harga pun berbeda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar