Jumat, 08 Februari 2019

Apakah Marvel dengan Avengernya salah strategi dalam membangun Brand?

Ada sedikit tulisan yg cukup bagus tentang Branding ...
___________________________________
Tujuan akhir dari membangun brand apa sih?
Apa sih yang sebetulnya yang diharapkan oleh seorang pengusahan / CEO?

Dikenalkah?
Terjadinya sales kah?
Mengalahkan kompetitor?
Konsumen tahu value sebuah brand?
----------------------------------------------------



Diatas bukan TUJUAN AKHIR.
Melainkan PLAN untuk mencapai TUJUAN AKHIR

Jadi apa tujuan akhir dari membangun brand?
Yup... LOYALITAS...!!!

Tujuan akhir membangun brand hanya satu, yaitu LOYALITAS...!!!

Perjalanan menuju LOYALITAS bukanlah sebuah proses yang instant.

Sama halnya dengan proses jatuh cinta.
Perlu saling kenal.
Hingga akhirnya jatuh cinta.

Untuk membuat konsumen JATUH CINTA.
Prosesnya panjang, yang artinya membutuhkan waktu.

Selain waktu, tentu membutuhkan biaya.

Nah, bagaimanakah brand-brand yang produk atau jasanya tidak memungkinkan dikonsumsi berulang?

Misal, salah satunya peti mati.
Namun saya tidak akan membahas peti mati.

Saya akan membahas studi kasus yang lain yang masih HOT TOPIC, hari ini.
Yaitu Avengers.
FIlm dari Marvel.

Alurnya promosi film,
Pertama, Bikin trailer untuk orang penasaran.

Kedua, Dipromosikan dimana-mana
Proses ini sudah memakan duit promosi yang enggak sedikit.

Ketiga, jika proses nomer satu dan dua berhasil maka konsumen akan BELI.
Ditahap 3 inilah MARVEL dapat duit.
Yaitu dari penjualan tiket cinema.
(Belum lagi kalau dibajak oleh layarkaca** . Hehehe)

Dihitunglah Profit = Revenue (penjualan tiket) - Cost (produksi + promosi)

Keempat, konsumen puas, akan mereferensikannya.

Kelima, harusnya kalau konsumen puas ingin beli lagi.
Namun.. konsumen tidak akan lagi mengkonsumsi produk (baca ; film) yang sama.
Untuk berkali-kali.

Artinya : Pendapatan / revenue berhenti?

Udah capek-capek bangun brand.
Enggak bisa dibeli berulang lagi.
Padahal... untuk mendatangkan konsumen pertama kali untuk mencoba biaya sangat-sangat mahal.

Padahal tujuan membangun brand adalah?
Loyalitas.
Jika loyal, pembelian berulang.
Jika pembelian berulang cukup besar.
Maka profit bisnis akan besar pula.

Bukan saja Marvel, bisa jadi Disney, DC Comics ataupun juga mungkin bisnis anda.
Apakah Marvel tidak memperhitungkan hal ini?
Apakah Marvel salah brand strategnya?

Ini saya buka rahasianya
Mengenai pendapatan Marvel.

Marvel Movies
Penjualan Tiket : US$ 10 Miliyar
Lisence / Royalty : US$ 41 Miliyar

Artinya penjualan Royalty 4X lipat lebih besar daripada penjualan tiket.

Bukan hanya Marvel namun juga beberapa film lainnya.

Star Wars
Penjualan Tiket : US $ 2 Miliyar
Lisence / Royalty :  US$ 6 Miliyar

Harry Potter
Penjualan Tiket : US$ 7,7 Miliyar
Lisence / Royalty : US$ 15 Miliyar

Toy Story
Penjualan Tiket : US$ 1 Miliyar
Lisence / Royalty : US$ 10 Miliyar

Transformers
Penjualan Tiket : US$ 2,6 Miliyar
Lisence / Royalty : US$ 7 Miliyar

Pendapatan Lisence / Royalty didapatkan dari Royalty dari penjualan merchandise, taman hiburan yang menggunakan tema-tema film diatas, dll.

Dan ini RAHASIANYA agar brand anda dapat meningkatkan REVENUE / OMSET seperti Marvel

Didalam Brand Blueprint versi Neyma Way.

Oleh: Fathoni keranda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar