Selasa, 05 Februari 2019

Strategi Pemasaran

Dewi dee lestari penulis novel "supernova" bercerita tentang penjualan novel "supernova", setelah novel terbit dan dipasarkan ternyata novel supernovanya tidak laku. Dia heran, kenapa sampai tidak laku?, dia coba minta temen2nya baca dan menanggapinya, kebanyakan yg baca bilang novelnya bagus, tapi kenapa gak laku?


Dewi pun mencoba mempromosikan novelnya sendiri, memasarkan/memperkenalkan novelnya k masyarakat, "boommmm laku keras diserap pasar"
Sebuah produk tidak bisa menjual dirinya sendiri, ia butuh diperkenalkan/dipertemukan k pembeli
Itulah kenapa diperlukan jasa makelar, jasa iklan, komentator/testimoni, sarana memperkenalkan produk k konsumen
Kenapa si Amin mudah menjual rumah sedang si Budi kesulitan, jawabnya sederhana si Amin mampu memperkenalkan rumah ke pembelinya

"Sebagus, sebaik apapun suatu dan semurah apapun suatu produk tidak akan laku jika tidak bertemu pembelinya
Dan sejelek, seburuk, semahal apapun bisa laku jika ketemu pembelinya"
---------------------------------------------

Ada pengalaman rekan sebut si B yg bikin rumah sekitar 36 unit, awalnya rada bingung jualan nya gimana, udah ngiklan , gathering tapi hasilnya kayak jalan ditempat saja, ada rekan si B yg mengusulkan kerjasama dgn agency aja, walaupun fee agency nya agak besar, tapi penjualan bisa cepat sold out, kata rekan si B tadi.
Akhirnya si B undang beberapa agency utk jadi mitranya, rata2 agency ini punya team penjualan sampe 30 an orang
Dalam waktu hampir 4 bln jualan sold out, dan biaya yg dibayarkan ke  agency sekitar 600jt, wow
Memang biaya 600jt itu besar, tapi dgn sold out jualan, si B tadi udah mengantongi untung sekitar 6M
Saya pas diceritain sampe geleng2 dgn biaya iklan yg sampe 600jt
Tapi ya itulah, setiap bisnis itu unik dan ada strategi yg berbeda utk setiap case

Tidak ada komentar:

Posting Komentar