SIMULATOR JARINGAN PADA RUANG UTBK
MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER
Mata Kuliah :
Jaringan Komputer
Dosen Pengampu :
Aditya Prapanca, S.T., M.Kom.
Disusun Oleh :
- Dedy Aufansyah Putra
(19050974039)
- Vira Aditya (19050974040)
- Havina Azka Nafilah (19050974041)
BAB 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi saat ini telah mencakup seluruh aspek kehidupan. Hampir setiap hari muncul berbagai informasi dan inovasi terbaru dalam bidang teknologi informasi. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi yang bersifat fleksibel. Jaringan komputer merupakan salah satu cara dari penerapan teknologi informasi. Karena pentingnya jaringan komputer, saat ini hampir seluruh perusahaan menggunakan media jaringan komputer dalam komunikasi datanya. Karena melalui jaringan komputer di ijinkan pengaksesan atau komunikasi data secara bersama. Untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada hardware apabila terjadi kesalahan dalam pengujian secara langsung maka konsep ini akan di simulasikan pada aplikasi simulasi jaringan Cisco Packet Tracer. Penggunaan perangkat lunak atau softwaresimulasi ini sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah yang timbul lebih awal. Pada laporan ini, penulis mendapatkan studi kasus yaitu terdapat 5 ruangan UTBK pada gedung Teknik Informatika yang masing-masing ruang terdapat 10 pc. Seluruh pc yang ada pada gedung ini terintegrasi internet.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa
itu Cisco Packet Tracer ?
1.2.2. Perangkat
atau hardware apa saja yang dibutuhkan
untuk membuat jaringan internet 5 ruangan UTBK dimana
pada ruangan UTBK tersebut terdapat 10 komputer atau PC (Personal Computer)?
1.2.3. Bagaimana
ilustrasi jaringan ruang UTBK pada Cisco Packet Tracer?
1.2.4. Bagaimana
perhitungan subnetting rancang jaringan ruang UTBK dengan alamat IP 192.16.66.0/28
?
1.2.5. Bagaimana
pengaturan subnetting setiap device yang ada pada rancangan jaringan UTBK ?
1.2.6. Apa
perbedaan IP Publik dan IP Private ?
1.2.7. Jelaskan
bagaimana cara kerja internet pada jaringan UTBK ?
1.2.8. Bagaimana
pengaturan static NAT untuk penyaluran internet ?
1.3
Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk membantu para tim
teknisi jurusan dalam mengatur jaringan internet pada masing-masing komputer yang
nantinya akan digunakan untuk ujian tulis berbasis komputer berbekal software simulation seperti jaringan ruangan
UTBK yang telah dibuat oleh penulis. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas
projek mata kuliah Jaringan Komputer. Berdasarkan rumusan masalah yang ada,
berikut tujuan dari pembuatan laporan ini :
- Mengetahui ap aitu software cisco packet tracer
- Mengetahui kebutuhan hardware untuk pembuatan
jaringan ruang UTBK
- Mengetahui gambaran dari sebuah jaringan UTBK
- Mengetahui cara perhitungan subnetting
- Mengetahui pengaturan dan implementasi subnetting
- Mengetahui perbendaan dari IP Publik dan IP Private
- Mengetahui cara kerja internet pada jaringan ruang
UTBK
- Mengetahui
pengaturan NAT untuk penyaluran internet
BAB 2
Pembahasan
2.1
Cisco Packet Tracer
Cisco
Packet Tracer adalah salah satu aplikasi media simulasi Jaringan Komputer yang
akan mengenalkan pengguna pada pengetahuan perangkat dasar, konfigurasi tingkat
lanjut, dan pembangunan skema Jaringan yang dapat menjadi Blue Print pada kasus
sebenarnya. Secara mandiri, Pengguna dapat mempelajari berbagai perangkat jaringan
dan melakukan konfigurasi di dalamnya
tanpa harus memiliki tiap perangkat yang dibutuhkan secara langsung.
Cisco Packet Tracer merupakan sebuah software simulator tools jaringan cisco
yang sering digunakan untuk latihan dan pembelajaran sebelum menggunakan
perangkat aslinya. Fungsi Cisco Packet Tracer adalah untuk merancang sebuah
sistem dan juga topologi jaringan yang akan diterapkan didunia nyata
menggunakan prangkat asli cisco, jika membuat topologi jaringan komputer tanpa
menggunakan aplikasi ini akan memakan biaya yang cukup mahal. Oleh karna itu
Cisco membuat aplikasi ini untuk media pembelajaran, tanpa membutuhkan biaya
yang mahal. Cisco Packet Tracer memiliki batasan pada beberapa fiturnya, maka
hanya digunakan untuk alat pembantu pembelajaran, bukan sebagai pengganti Cisco
Routers dan Cisco Switches. Menggunakan software ini sangat bermanfaat jika
membuat topologi atau sebuah jaringan yang kompleks, untuk pemula sebaiknya
pahami dulu jenis device yang akan digunakan.
2.2.
Perangkat Keras Yang Dibutuhkan
Pada
pembuatan jaringan internet pada ruang ujian tulis berbasis komuter pada Gedung
Teknik Informatika ini membutuhkan 50 pc dengan masing-masing per ruangan 10
pc. 10 pc yang ada dalam satu ruangan UTBK disambungkan dengan 1 switch. Switch
pada setiap ruangan dihubungkan dengan 1 router dan satu server. Berikut perincian
hardware yang digunakan pada cisco packet tracer :
ü 50
komputer /personal computer
ü 5
buah Switch 2960
ü 5
buah router PT.Router
ü 5
buah server
2.3.
Ilustrasi Pada Cisco Packet Tracer
Ilustrasi pada jaringan ruang ujian tulis berbasis computer
(UTBK) ini menggunakan 50 buah PC (Personal Computer). Pada gambaran pada cisco
packet tracer ini menggambarkan 5 rangkaian yang mewakilkan 5 ruangan UTBK yang
ada pada Gedung Teknik Informatika. Setiap ruangan terdapat 10 pc, yang mana
digabungkan menggunakan 1 buah switch yang kemudian dihubungkan dengan 1 buah
router dan 1 buah server. Maka, dalam jaringan ini terbagi menjadi 5 subnet
atau gang, yang masing masing gang terdapat 5 pc. Berikut adalah ilustrasi
rancangan jaringan ruang UTBK yang telah kami buat :
2.4.
Perhitungan Subnetting
Dengan alamat IP yang diketahui 192.16.66.0/28 adalah
CIDR dari jaringan yang digunakan yang memiliki ketetapan maksimal host
sebanyak 14.Untuk menentukan subnetmask, host, dan alamat ip dari suatu
jaringan diperlukan perhitungan subnetting, berikut adalah perhitungannya :
Dengan subnet mask /28
diubah menjadi
/28 = 11111111.11111111.11111111.11110000
(Kelas C)
Cara cepatnya adalah 28/8 = 3 sisa 4 maka tuliskan angka
1 sebanyak 28 dengan pengelompokan 8 maka menjadi : 11111111.11111111.11111111.1111_
_ _ _ karena masi tersisa 4 yang kosong maka diisi dengan angka 0 menjadi
11110000. Untuk mencari x dan y dilihat dari banyaknya angka 1 san 0 dari
bagian ke empat dari kelompok biner yang ada
(11110000). Untuk x diperoleh dari banyaknya angka 1 dan y diperoleh
dari banyaknya angka 0. Maka : X = 4 dan Y = 4. Untuk mngetahui subnetmask maka
dapat dihitung menggunakan tabel berikut :
128 |
64 |
32 |
16 |
8 |
4 |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
128 |
64 |
32 |
16 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Total
penjumlahan 128+64+32+16+0+0+0+0 |
240 |
- Maka subnetmask nya : 255.255.255.240
- Mencari banyak subnet yang dapat dibuat = 2x
= 24= 16 subnet
- Banyak host dalam setiap subnet = 2y –
2 = 24 – 2 = 14 host
- Jumlah host total = banyak host tiap subnet banyak subnet = = 224 host
- Block
Subnet = 256 – subnetmask = 256 – 240 = 16
- Maka
rentang dari IP Network sebanyak 16 : 0, 16, 32, 48, 64, 80,…, n
- Tabel
Subnetting dibuat sebanyak lima karena pada kasus jaringan ini membutuhkan
5 ruangan :
IP Network |
192.16.66.0 |
192.16.66.16 |
192.16.66.32 |
192.16.66.48 |
192.16.66.64 |
IP Awal |
192.16.66.1 |
192.16.66.17 |
192.16.66.33 |
192.16.66.49 |
192.16.66.65 |
IP Akhir |
192.16.66.14 |
192.16.66.30 |
192.16.66.46 |
192.16.66.62 |
192.16.66.78 |
IP Broadcast |
192.16.66.15 |
192.16.66.31 |
192.16.66.47 |
192.16.66.63 |
192.16.66.79 |
2.5. Pengaturan Subnetting
2.5.1.
Ruangan UTBK
Ruang
UTBK yang ada pada case ini pada Gedung Teknik Informatika. Ruangan yang
digunakan sejumlah lima ruang. Maka, berikut adalah pengaturan subnetting
beserta Langkah-langkah dari setiap device yang ada pada satu ruangan UTBK :
ü Mengatur
IP Address Pada Router
Pertama tama-tama cek kabel
penghubung router (setelah dicek kabel yang terhubung adalah fa0/0), kemudian pilih
router yang akan diatur. Pilih menu config, kemudian pilih kabel fast ethernet
0/0. Lalu checklist pada checkbox on dan isikan IP address dengan IP akhir dari
table subnet gang pertama.
ü Mengatur
subnet mask pada router
Untuk mengatur subnetmask
router caranya adalah dengan klik satu kali pada router, lalu pilih menu
config, kemudian pilih fast ethernet 0/0 dan isikan subnetmask yang telah
dihitung pada proses perhitungan subnetting.
ü Mengatur
IP address pada server
Caranya adalah dengan
klik server lalu pergi ke menu desktop. Kemudian pilih Ip configuration static.
Setelah itu isikan IP address server dengan IP awal dari gang subnet pertama.
ü Mengisikan
subnetmask pada server
ü Menuju
pengaturan DHCP pada menu services server
Caranya dengan pilih server lalu ke menu services, lalu
pilih DHCP dan pastikan radiobutton yang tersedia memilih on services. Ubah kotak
terakhir pada start ip address dengan rumus IP network gang ditambah dengan
angka dua. Untuk subnet mask nya ubah bagian kotak terakhir dengan angka subnetmask
yang telah dihitung yaitu 240. Dan untuk bagian maximum number of users diubah
sesuai banyak computer yang digunakan dalam satu gang atau subnet.
ü Add
pengaturan DHCP pada services server
Setelah menyelesaikan seluruh pengaturang DHCP pada
server, maka wajib untuk add atau tambahkan settingan tersebut dengan cara
menekan tombol add yang tersedia, lalu tekan tombol save.
ü Melihat
IP dari setiap PC pada satu blok gang/subnet
Untuk pengecekan dan pembagian ip address pc dari
proses DHCP dilakukan secara manual dicek satu persatu dari setiap pc yang ada
dalam satu gang subnet. Cara pengecekannya adalah dengan pilih satu pc dari
rangkaian jaringan gang pertama. Lalu tekan desktop kemudian ip configuration
dan pilih radiobutton yang bertuliskan DHCP. Apabila pengaturan pada DHCP
berjalan dengan baik ditandai dengan ip address reques yang sesuai dengan range
IP awal-IP akhir dari perhitungan subnetting. Pengecekan disarankan kepada
setiap pc yang ada dari setiap gang subnet guna mengetahui ip dari masing-masing
PC yang digunakan.
2.6.
IP Publik dan IP Privat
IP Address Public merupakan IP Address yang bersifat
unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. Keberadaan Ip
publik sangat terbatas. IP Address Public ini telah ditetapkan secara internasional
oleh organisasi bernama Inter NIC, mereka adalah badan internasional yang
menyediakan informasi umum kepada masyarakat dunia mengenai layanan registrasi
nama dan domain pada internet di seluruh dunia. IP Address Private bersifat
umum, apabila ada dua buah jaringan berbeda yang tidak saling terhubungan dapat
menggunakan alamat yang sama. Ip private tidak dapat digunakan berinternet
apabila tidak dihubungkan dengan ip publik tertentu.
2.7.
Cara Kerja Internet
Karena dalam pembuatan projek ini masih menggunakan
ipv4 maka akan ada limit (batas) daya tampung untuk IP Address Public ini,
sehingga alternatifnya adalah menggunakan NAT (Network Address Translator). dengan
NAT ini kita bisa membuat IP Local juga bisa menggunakan Internet. Yang mana
proses nya itu IP Local akan di terjemahkan menjadi IP Public, sehingga ip
private dapat digunakan dengan jaringan internet. Untuk NAT sendiri terbagi
menjadi 3 yaitu :
·
Static NAT : Penggunaan 1 IP Public untuk
1 IP Private (One to One Mapping). Sebagai contoh ada sebuah server yang ingin
diakses melalui internet, sedangkan Server tsb menggunakan IP Private. Dengan
menggunakan Static NAT maka server dapat diakses melalui IP Public.
·
Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP
Public untuk beberapa IP Private. Sebagai contoh ada lebih dari 1 client ingin
mengakses internet, namun hanya ada 1 IP Public , maka kita bisa gunakan
Dynamic Nat Overloading ini.
·
Dynamic NAT : Penggunaan IP Public untuk
IP Private yang memiliki jumlah yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan
jumlah IP Public dan IP Private yang sama , misal kita ada 5 client maka kita
harus memiliki 5 IP Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.
Dalam projek sistem jaringan ini kita menggunakan
static nat karena meggunakan 1 IP Public untuk 1 IP Private server. Jadi, bagaimana
internet bisa berjalan jika jaringan tersebut dipasangi internet adalah Internet
bisa berjalan pada jaringan ini menggunakan penghubungan ip pubik ke ip privat
server menggunakan NAT. sehingga device dengan ip private dapat menggunakan
internet.
2.8.
Pengaturan Static NAT
Pengaturan NAT yang digunakan pada rancang
jaringan ini adalah static NAT, dimana jaringan tersebut menggunakan 1 IP
Publik dan 1 IP Private. Berikut adalah pengaturan NAT yang diimplementasikan :
- Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router Publik)
- Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router
Private)
- Pengaturan IP Address dari PC
- Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router Publik)
BAB 3
Penutup
3.1
Kesimpulan
Dengan mempelajari Cisco Packet Tracer Kita dapat
mengetahui simulasi jaringan. Packet tracer berfungsi untuk melakukan
simulasi jaringan. Dengan simulasi tersebut kita dapat seolah - olah merangkai
jaringan tanpa menggunakan perangkat asli. Hal ini sangat berguna bagi kita karena
dapat mengurangi penggunaan biaya yang dibutuhkan, serta menghemat waktu karena
tidak adanya trial dan error saat melakukan simulasi jaringan. Subnetting dapat
dimisalkan seperti pembuatan gang-gang yang terdapat no. baru dan memiliki rt
masing-masing akan lebih efisien dalam pengelolaan wilayah guna mengurangi
keruwetan. Pada case kelompok kami, perhitungan subnetting yang didapat 16
subnet, 14 host, dan membutuhkan 5 ruangan maka tabel subnettingnya dibuat
sebanyak 5. Dengan menggunakan NAT akan ada limit (batas) daya tampung untuk IP
Address Public ini dikarenakan kita masih menggunakan ipv4.
3.2
Saran
Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat membantu
para siswa siswi untuk mengenal dan membangun sebuah jaringan melalui Cisco
Packet Tracer, kemudian dapat mengerti dan memahami bagaimana proses
konfigurasi alamat IP yang digunakan. Demikian yang dapat penulis paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini.
Penulis banyak berharap para kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang dapat membangun demi sempurnanya laporan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar