Selasa, 11 Mei 2021

JARINGAN KOMPUTER : SIMULATOR JARINGAN PADA RUANG UTBK MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER

SIMULATOR JARINGAN PADA RUANG UTBK

MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER

 

Mata Kuliah :

Jaringan Komputer

 

Dosen Pengampu :

Aditya Prapanca, S.T., M.Kom.

 

Disusun Oleh :

  1. Dedy Aufansyah Putra (19050974039)
  2. Vira Aditya                 (19050974040)
  3. Havina Azka Nafilah     (19050974041)

 

BAB 1

Pendahuluan

 

1.1 Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi saat ini telah mencakup seluruh aspek kehidupan. Hampir setiap hari muncul berbagai informasi dan inovasi terbaru dalam bidang teknologi informasi. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi yang bersifat fleksibel. Jaringan komputer merupakan salah satu cara dari penerapan teknologi informasi. Karena pentingnya jaringan komputer, saat ini hampir seluruh perusahaan menggunakan media jaringan komputer dalam komunikasi datanya. Karena melalui jaringan komputer di ijinkan pengaksesan atau komunikasi data secara bersama.  Untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada hardware apabila terjadi kesalahan dalam pengujian secara langsung maka konsep ini akan di simulasikan pada aplikasi simulasi jaringan Cisco Packet Tracer. Penggunaan perangkat lunak atau softwaresimulasi ini sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah yang timbul lebih awal. Pada laporan ini, penulis mendapatkan studi kasus yaitu terdapat 5 ruangan UTBK  pada gedung Teknik Informatika yang masing-masing ruang terdapat 10 pc. Seluruh pc yang ada pada gedung ini terintegrasi internet.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1.      Apa itu Cisco Packet Tracer ?

1.2.2.      Perangkat atau hardware apa saja yang dibutuhkan untuk membuat jaringan internet 5 ruangan   UTBK dimana pada ruangan UTBK tersebut terdapat 10 komputer atau PC (Personal Computer)?

1.2.3.      Bagaimana ilustrasi jaringan ruang UTBK pada Cisco Packet Tracer?

1.2.4.      Bagaimana perhitungan subnetting rancang jaringan ruang UTBK dengan alamat IP 192.16.66.0/28 ?

1.2.5.      Bagaimana pengaturan subnetting setiap device yang ada pada rancangan jaringan UTBK ?

1.2.6.      Apa perbedaan IP Publik dan IP Private ?

1.2.7.      Jelaskan bagaimana cara kerja internet pada jaringan UTBK ?

1.2.8.      Bagaimana pengaturan static NAT untuk penyaluran internet ?

 

1.3 Tujuan

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk membantu para tim teknisi jurusan dalam mengatur jaringan internet pada masing-masing komputer yang nantinya akan digunakan untuk ujian tulis berbasis komputer berbekal software simulation seperti jaringan ruangan UTBK yang telah dibuat oleh penulis. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas projek mata kuliah Jaringan Komputer. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, berikut tujuan dari pembuatan laporan ini :

  1. Mengetahui ap aitu software cisco packet tracer
  2. Mengetahui kebutuhan hardware untuk pembuatan jaringan ruang UTBK
  3. Mengetahui gambaran dari sebuah jaringan UTBK
  4. Mengetahui cara perhitungan subnetting
  5. Mengetahui pengaturan dan implementasi subnetting
  6. Mengetahui perbendaan dari IP Publik dan IP Private
  7. Mengetahui cara kerja internet pada jaringan ruang UTBK
  8. Mengetahui pengaturan NAT untuk penyaluran internet

 

 

 

BAB 2

Pembahasan

2.1 Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer adalah salah satu aplikasi media simulasi Jaringan Komputer yang akan mengenalkan pengguna pada pengetahuan perangkat dasar, konfigurasi tingkat lanjut, dan pembangunan skema Jaringan yang dapat menjadi Blue Print pada kasus sebenarnya. Secara mandiri, Pengguna dapat mempelajari berbagai perangkat jaringan dan melakukan konfigurasi di dalamnya  tanpa harus memiliki tiap perangkat yang dibutuhkan secara langsung. Cisco Packet Tracer merupakan sebuah software simulator tools jaringan cisco yang sering digunakan untuk latihan dan pembelajaran sebelum menggunakan perangkat aslinya. Fungsi Cisco Packet Tracer adalah untuk merancang sebuah sistem dan juga topologi jaringan yang akan diterapkan didunia nyata menggunakan prangkat asli cisco, jika membuat topologi jaringan komputer tanpa menggunakan aplikasi ini akan memakan biaya yang cukup mahal. Oleh karna itu Cisco membuat aplikasi ini untuk media pembelajaran, tanpa membutuhkan biaya yang mahal. Cisco Packet Tracer memiliki batasan pada beberapa fiturnya, maka hanya digunakan untuk alat pembantu pembelajaran, bukan sebagai pengganti Cisco Routers dan Cisco Switches. Menggunakan software ini sangat bermanfaat jika membuat topologi atau sebuah jaringan yang kompleks, untuk pemula sebaiknya pahami dulu jenis device yang akan digunakan.

 

2.2. Perangkat Keras Yang Dibutuhkan

 

Pada pembuatan jaringan internet pada ruang ujian tulis berbasis komuter pada Gedung Teknik Informatika ini membutuhkan 50 pc dengan masing-masing per ruangan 10 pc. 10 pc yang ada dalam satu ruangan UTBK disambungkan dengan 1 switch. Switch pada setiap ruangan dihubungkan dengan 1 router dan satu server. Berikut perincian hardware yang digunakan pada cisco packet tracer :

ü  50 komputer /personal computer

ü  5 buah Switch 2960

ü  5 buah router PT.Router

ü  5 buah server

 

2.3. Ilustrasi Pada Cisco Packet Tracer

 

Ilustrasi pada jaringan ruang ujian tulis berbasis computer (UTBK) ini menggunakan 50 buah PC (Personal Computer). Pada gambaran pada cisco packet tracer ini menggambarkan 5 rangkaian yang mewakilkan 5 ruangan UTBK yang ada pada Gedung Teknik Informatika. Setiap ruangan terdapat 10 pc, yang mana digabungkan menggunakan 1 buah switch yang kemudian dihubungkan dengan 1 buah router dan 1 buah server. Maka, dalam jaringan ini terbagi menjadi 5 subnet atau gang, yang masing masing gang terdapat 5 pc. Berikut adalah ilustrasi rancangan jaringan ruang UTBK yang telah kami buat :





 

 



2.4. Perhitungan Subnetting

 

Dengan alamat IP yang diketahui 192.16.66.0/28 adalah CIDR dari jaringan yang digunakan yang memiliki ketetapan maksimal host sebanyak 14.Untuk menentukan subnetmask, host, dan alamat ip dari suatu jaringan diperlukan perhitungan subnetting, berikut adalah perhitungannya :

Dengan subnet mask /28 diubah menjadi

/28 = 11111111.11111111.11111111.11110000 (Kelas C)

Cara cepatnya adalah 28/8 = 3 sisa 4 maka tuliskan angka 1 sebanyak 28 dengan pengelompokan 8 maka menjadi : 11111111.11111111.11111111.1111_ _ _ _ karena masi tersisa 4 yang kosong maka diisi dengan angka 0 menjadi 11110000. Untuk mencari x dan y dilihat dari banyaknya angka 1 san 0 dari bagian ke empat dari kelompok biner yang ada  (11110000). Untuk x diperoleh dari banyaknya angka 1 dan y diperoleh dari banyaknya angka 0. Maka : X = 4 dan Y = 4. Untuk mngetahui subnetmask maka dapat dihitung menggunakan tabel berikut :

 

128

64

32

16

8

4

2

1

1

1

1

1

0

0

0

0

128

64

32

16

0

0

0

0

Total penjumlahan 128+64+32+16+0+0+0+0

240

 

  • Maka subnetmask nya : 255.255.255.240
  • Mencari banyak subnet yang dapat dibuat = 2x = 24= 16 subnet
  • Banyak host dalam setiap subnet = 2y – 2 = 24 – 2 = 14 host
  • Jumlah host total = banyak host tiap subnet  banyak subnet =   = 224 host
  • Block Subnet = 256 – subnetmask = 256 – 240 = 16
  • Maka rentang dari IP Network sebanyak 16 : 0, 16, 32, 48, 64, 80,…, n
  • Tabel Subnetting dibuat sebanyak lima karena pada kasus jaringan ini membutuhkan 5 ruangan :

IP Network

192.16.66.0

192.16.66.16

192.16.66.32

192.16.66.48

192.16.66.64

IP Awal

192.16.66.1

192.16.66.17

192.16.66.33

192.16.66.49

192.16.66.65

IP Akhir

192.16.66.14

192.16.66.30

192.16.66.46

192.16.66.62

192.16.66.78

IP Broadcast

192.16.66.15

192.16.66.31

192.16.66.47

192.16.66.63

192.16.66.79

 

 

2.5. Pengaturan Subnetting

2.5.1. Ruangan UTBK

Ruang UTBK yang ada pada case ini pada Gedung Teknik Informatika. Ruangan yang digunakan sejumlah lima ruang. Maka, berikut adalah pengaturan subnetting beserta Langkah-langkah dari setiap device yang ada pada satu ruangan UTBK :

ü  Mengatur IP Address Pada Router

Pertama tama-tama cek kabel penghubung router (setelah dicek kabel yang terhubung adalah fa0/0), kemudian pilih router yang akan diatur. Pilih menu config, kemudian pilih kabel fast ethernet 0/0. Lalu checklist pada checkbox on dan isikan IP address dengan IP akhir dari table subnet gang pertama.

            


ü  Mengatur subnet mask pada router

Untuk mengatur subnetmask router caranya adalah dengan klik satu kali pada router, lalu pilih menu config, kemudian pilih fast ethernet 0/0 dan isikan subnetmask yang telah dihitung pada proses perhitungan subnetting.

            


ü  Mengatur IP address pada server

Caranya adalah dengan klik server lalu pergi ke menu desktop. Kemudian pilih Ip configuration static. Setelah itu isikan IP address server dengan IP awal dari gang subnet pertama.

            


ü  Mengisikan subnetmask pada server



ü  Menuju pengaturan DHCP pada menu services server

Caranya dengan pilih server lalu ke menu services, lalu pilih DHCP dan pastikan radiobutton yang tersedia memilih on services. Ubah kotak terakhir pada start ip address dengan rumus IP network gang ditambah dengan angka dua. Untuk subnet mask nya ubah bagian kotak terakhir dengan angka subnetmask yang telah dihitung yaitu 240. Dan untuk bagian maximum number of users diubah sesuai banyak computer yang digunakan dalam satu gang atau subnet.

            


ü  Add pengaturan DHCP pada services server

Setelah menyelesaikan seluruh pengaturang DHCP pada server, maka wajib untuk add atau tambahkan settingan tersebut dengan cara menekan tombol add yang tersedia, lalu tekan tombol save.

            


ü  Melihat IP dari setiap PC pada satu blok gang/subnet

Untuk pengecekan dan pembagian ip address pc dari proses DHCP dilakukan secara manual dicek satu persatu dari setiap pc yang ada dalam satu gang subnet. Cara pengecekannya adalah dengan pilih satu pc dari rangkaian jaringan gang pertama. Lalu tekan desktop kemudian ip configuration dan pilih radiobutton yang bertuliskan DHCP. Apabila pengaturan pada DHCP berjalan dengan baik ditandai dengan ip address reques yang sesuai dengan range IP awal-IP akhir dari perhitungan subnetting. Pengecekan disarankan kepada setiap pc yang ada dari setiap gang subnet guna mengetahui ip dari masing-masing PC yang digunakan.

            


 

2.6. IP Publik dan IP Privat

 

IP Address Public merupakan IP Address yang bersifat unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. Keberadaan Ip publik sangat terbatas. IP Address Public ini telah ditetapkan secara internasional oleh organisasi bernama Inter NIC, mereka adalah badan internasional yang menyediakan informasi umum kepada masyarakat dunia mengenai layanan registrasi nama dan domain pada internet di seluruh dunia. IP Address Private bersifat umum, apabila ada dua buah jaringan berbeda yang tidak saling terhubungan dapat menggunakan alamat yang sama. Ip private tidak dapat digunakan berinternet apabila tidak dihubungkan dengan ip publik tertentu.

 

2.7. Cara Kerja Internet

 

Karena dalam pembuatan projek ini masih menggunakan ipv4 maka akan ada limit (batas) daya tampung untuk IP Address Public ini, sehingga alternatifnya adalah menggunakan NAT (Network Address Translator). dengan NAT ini kita bisa membuat IP Local juga bisa menggunakan Internet. Yang mana proses nya itu IP Local akan di terjemahkan menjadi IP Public, sehingga ip private dapat digunakan dengan jaringan internet. Untuk NAT sendiri terbagi menjadi 3 yaitu :

 

·         Static NAT : Penggunaan 1 IP Public untuk 1 IP Private (One to One Mapping). Sebagai contoh ada sebuah server yang ingin diakses melalui internet, sedangkan Server tsb menggunakan IP Private. Dengan menggunakan Static NAT maka server dapat diakses melalui IP Public.

·         Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP Public untuk beberapa IP Private. Sebagai contoh ada lebih dari 1 client ingin mengakses internet, namun hanya ada 1 IP Public , maka kita bisa gunakan Dynamic Nat Overloading ini.

·         Dynamic NAT : Penggunaan IP Public untuk IP Private yang memiliki jumlah yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan jumlah IP Public dan IP Private yang sama , misal kita ada 5 client maka kita harus memiliki 5 IP Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.

 

Dalam projek sistem jaringan ini kita menggunakan static nat karena meggunakan 1 IP Public untuk 1 IP Private server. Jadi, bagaimana internet bisa berjalan jika jaringan tersebut dipasangi internet adalah Internet bisa berjalan pada jaringan ini menggunakan penghubungan ip pubik ke ip privat server menggunakan NAT. sehingga device dengan ip private dapat menggunakan internet.

 

2.8. Pengaturan Static NAT

 

Pengaturan NAT yang digunakan pada rancang jaringan ini adalah static NAT, dimana jaringan tersebut menggunakan 1 IP Publik dan 1 IP Private. Berikut adalah pengaturan NAT yang diimplementasikan :

  1. Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router Publik)


  1. Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router Private)


  1. Pengaturan IP Address dari PC


  1. Pengaturan CLI pada Router (dengan nama Router Publik)


 

 

 

BAB 3

Penutup

 

3.1 Kesimpulan

 

Dengan mempelajari Cisco Packet Tracer Kita dapat mengetahui  simulasi jaringan.  Packet tracer berfungsi untuk melakukan simulasi jaringan. Dengan simulasi tersebut kita dapat seolah - olah merangkai jaringan tanpa menggunakan perangkat asli. Hal ini sangat berguna bagi kita karena dapat mengurangi penggunaan biaya yang dibutuhkan, serta menghemat waktu karena tidak adanya trial dan error saat melakukan simulasi jaringan. Subnetting dapat dimisalkan seperti pembuatan gang-gang yang terdapat no. baru dan memiliki rt masing-masing akan lebih efisien dalam pengelolaan wilayah guna mengurangi keruwetan. Pada case kelompok kami, perhitungan subnetting yang didapat 16 subnet, 14 host, dan membutuhkan 5 ruangan maka tabel subnettingnya dibuat sebanyak 5. Dengan menggunakan NAT akan ada limit (batas) daya tampung untuk IP Address Public ini dikarenakan kita masih menggunakan ipv4.

 

3.2 Saran

 

Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat membantu para siswa siswi untuk mengenal dan membangun sebuah jaringan melalui Cisco Packet Tracer, kemudian dapat mengerti dan memahami bagaimana proses konfigurasi alamat IP yang digunakan. Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini. Penulis banyak berharap para kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun demi sempurnanya laporan ini.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar