MATA KULIAH :
Jaringan Komputer
DOSEN PENGAMPU :
Aditya Prapanca, S. T., M. Kom.
OLEH KELOMPOK 6 :
M .Mirza Erlangga (19050974001)
Aninditya Elsa Putri (19050974013)
Ida Kurniawati (19050974018)
Prodi / Kelas :
S1 Pendidikan Teknologi Informasi 2019 A
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Individu satu dengan individu lainnya membutuhkan teknologi informasi yang dapat bekerja dalam waktu singkat. Mengingat perkembangan zaman sekarang perkembangan teknologi informasi merupakan kebutuhan yang sangat berharga. Pengiriman informasi akan cepat dan efisien tanpa tergantung jarak dan waktu dengan adanya teknologi informasi. Dengan demikian, dapat membantu manusia dalam berbagai bidang untuk membutuhkan informasi dengan cepat. Salah satunya adalah teknologi jaringan komputer. Jaringan komputer sendiri adalah jaringan yang terhubung dua atau lebih komputer satu sama lain dan digunakan untuk berbagi data. Jaringan komputer juga disebut sebagai kombinasi antara hardware dan software.
Dalam perkembangan teknologi jaringan komputer, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis software yaitu packet tracer. Packet tracer sendiri adalah software simulasi yang didalamnya terdapat alat - alat jaringan Cisco yang digunakan dalam pelatihan maupun pembelajaran di bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program tersebut dibuat secara gratis oleh Cisco System yang dapat digunakan untuk kalangan mahasiswa maupun umum. Packet Tracer memiliki tujuan yaitu menyediakan alat bagi siswa dan pengajar untuk memahami prinsip jaringan komputer dan membangun skill di bidang alat – alat jaringan Cisco.
Salah satu bentuk pemanfaatan cisco packet tracer adalah dalam membangun jaringan pada suatu kantor. Sebuah kantor pastinya memerlukan fasiltas yang dapat menghubungkan antar pihak didalam kantor melalui jaringan untuk keefektif dan keefisienan aktivitas kerja. Contoh jaringan yang dibangun adalah jaringan LAN pada perusahaan semu ( kantor ) yang memiliki 2 lantai, dimana kedua aktivitas kedua lantai ini nantinya dilakukan dalam jaringan. Kantor juga akan memiliki fasilitas koneksi WiFi bagi pengunjungnya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang bangun jaringan small
office 2 lantai sesuai studi kasus menggunakan software cisco packet
tracer?
2. Bagaimana mensimulasikan rancang bangun
jaringan small office 2 lantai sesuai studi kasus sesuai studi kasus
melalui software cisco packet tracer?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang kami gunakan adalah rancang bangun jaringan LAN pada
small office 2 lantai yang dilengkapi dengan koneksi jaringan WiFi.
1.4
Tujuan
Merancang bangun dan
mensimulasikan jaringan LAN pada small office 2 lantai menggunakan
software cisco packet tracer
1.5 Manfaat
Dapat merancang bangun dan mensimulasikan jaringan LAN pada small
office 2 lantai menggunakan software cisco packet tracer
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan
Komputer merupakan suatu sistem jaringan yang digunakan oleh komputer dengan
melalui pertukaran data. Client disebut sebagai komputer yang meminta dan
menerima layanan atau data, sedangkan server merupakan komputer yang memberikan
dan mengirim layanan. Saat ini sistem cient – server digunakan di hampir
seluruh model jaringan, mulai dari jaringan lokal dalam satu ruangan hingga
jaringan lintas negara. Dengan jaringan komputer data dapat didistribusikan
dengan praktis dan cepat dari satu komputer ke komputer lain.
2.2
Pengertian Software Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat –alat jaringan cisco yang digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatiha, dan dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program packet ini dibuat seara gratis oeh Cisco System dengan tujuan menyeiakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan menbangun skill di bidang alat – alat jaringan cisco.
2.3
Pengertian LAN
LAN ( Local Area Network )
merupakan jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah lokal atau jangkauannya
kecil seperti perusahaan, sekolah, atau instansti lainnya. Jaringan LAN
biasanya ditemukan kabel UTP, Hub, Switch, maupun Router.
Karakteristik LAN antara
lain adalah :
1.
Tidak menggunakan jaringan telekomunikasi dari
operator tambahan
2.
Jaringan LAN biasanya digunakan untuk
kepentingan pribadi
3.
Administasi pada jaringan LAN dilakukan
melalui administrasi lokal
4.
Dalam jaringan lan biasanya terdapat satu
komputer sebagai server yang bertugas mengatur sistem
Fungsi LAN
1.
Menghubungkan 2 komputer atau lebih
Jaringan LAN digunakan untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih baik secara langsung ataupun media
perantara. 2 komputer dapat dihubungkan langsung menggunakan kabel UTP yang
tersambung di kedua komputer.
Sementara untuk menggabungkan banyak komputer, kita
membutuhkan perangkat lain seperti misalnya Switch ataujuga Hub.
2. Memindahkan file dari satu komputer ke
komputer lain
Kita dapat melakukan pemindahan data
melalui metode sharing pada komputer
sehingga tidak perlu menggunakan flash disk berulang kali dari 1 komputer ke
komputer lainnya.
3.
Sharing printer
Selain berbagi data, jaringan LAN juga memungkinkan
penggunanya untuk berbagi printer. Hal ini
akan memudahkan seluruh pengguna dan menghemat biaya.
Langkah yang harus dilakukan yaitu dengan
membagi driverprinter yang ada di Control Panel. Setelah
dibagikan (ke seluruh pengguna), printer dapat
dipakai secara bersama-sama tanpa harus memindahkan komputer maupun printer.
4.
LAN Chatting
Jaringan LAN dapat pula dipakai
untuk mengirim pesan antar komputer pada area LAN. Aktivitas ini bahkan dapat
dilakukan tanpa harus terkoneksi ke internet meskipun nantinya jaringan LAN
akan tetap terlihat online.
5.
Remote Komputer
Melakukan aktivitas remote pada suatu
komputer dapat menggunakan perangkat lunak seperti TeamViewer. Akan tetapi,
perangkat lunak tersebut hanya dapat bekerja ketika komputer tersambung ke
internet.
Dalam jaringan LAN, Anda dapat melakukan remote tanpa harus terkoneksi ke internet. Anda dapat
memanfaatkan fitur Remote Desktop Manager/Connection yang sudah disediakan
Microsoft. Anda pun dapat mengontrol komputer di dalam jaringan LAN.
Kelebihan LAN
§ Karena jangkauannya yang hanya mencakup area kecil, LAN tidak akan menguras terlalu
banyakbiaya. Selain itu, kabel yang digunakan pun tidak terlalu panjang. Ini akan lebih
menghemat biaya.
§
Melalui LAN,
koneksi transfer data antar node akan
berlangsung dengan cepat.
§
Jaringan LAN
tidak membutuhkan operator telekomunikasi untuk dapat membuat jaringan.
Kekurangan LAN
Luas wilayah koneksi terbatas. Hal ini karena LAN hanya mencakup area lokal saja.
2.4 Pengertian Topologi Star
Topologi star ( topologi bintang ) adalah bentuk topologi konvergensi atau memusat. Pada topologi star setiap komputer dihubungkan menggunakan Switch / Hub. Hub / Switch berfungsi menerima kemudian meneruskan sinyal yang dikirim dari komputer satu ke komputer lain. Media transmisi yang digunakan yaitu kabeh UTP dengan konektor RJ 45
Fungsi Topologi Star :
Penghubung antar komputer satu dengan komputer
lainnya di dalam jaringan komputer, baik sebagai server maupun client. Selain
itu, untuk menyambungkan antar komputer dalam jaringan, topologi star juga bisa
digunakan untuk menyambungkan perangkat leras komponen jaringan lainnya,
seperti router, access point, modem, dll.
Karakteristik Topologi Star :
·
Pada tiap
node saling komunikasi secara direct atau langsung dengan central node. Traffic
data mengikuti aliran dari node ke central node dan kembali lagi
· Mudah
pengembangannya dikarenakan pada tiap node hanyan mempunyai kabel yang secara
langsung terhubung ke central node.
· Apabila ada
kerusakan di salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu, sedangkan
yang lainnya tidak terganggu.
· Bisa di
pakai kabel lower karena cukup menghandel satu trafik node dan seringkali
memakai kabel UTP.
· Tipe kabel
yang dipakai adalah jenis UPT dan konektor RJ 45
· Jika tiap
paket data yang masuk ke hub lalu di sebarkan kesemua node yang tersambung
sangat banyak, maka kinerja jaringan akan menjadi lemah/turun.
Kelebihan
Topologi Star :
1.
Dipakai pada banyak komputer
server dan client
2.
Sangat ringan dalam
maintanance
3.
Speed transfer pada jaringan
komputer sama besar
4.
Dapat menggunakan berbagai
tipe kabel
5.
Mudah dalam pengembangan
6.
Tingkat keamanan jaringan
tinggi
7.
Kemudahan operasi jaringan
Kekurangan
Topologi Star :
1.
Banyak kabel yang dibutuhkan
2.
Hub / Switch perlu perawatan
3.
Lalu lintas padat bisa
menurunkan kecepatan transfer data
4.
Biaya membangun jaringan lebih
tinggi
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Studi
Kasus
Small office
memiliki 2 lantai. Di lantai 1 dan 2 terdapat hotspot WiFi sehingga pengunjung
bisa memanfaatkannya untuk browsing. Hotspot dipancarkan oleh access point.
Kemudian diketahui bahwa :
1.
PC
dan printer di lantai 1 menggunakan alamat jaringan 192.168.1.0/24 dengan
gateway 192.168.1.1
2.
PC
dan printer di lantai 2 menggunakan alamat jaringan 192.168.2.0/24 dengan
gateway 192.168.2.1
3.
Laptop
di lantai 1 dan 2 menggunakan jaringan DHCP.
4.
Server
menggunakan alamat jaringan 192.168.3.0/24 dengan gateway 192.168.3.1
Penyelesaian :
Telah diketahui
studi kasus di atas, untuk menghitung subnetting pada PC dan printer lantai 1 ,
PC dan printer lantai 2, dan server sebagai berikut :
1.
PC
dan printer lantai 1 dengan alamat jaringan 192.168.1.0/24
Prefix : /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask :
255.255.255.0
x=0 ; x adalah 1
y=8; y adalah 0
a.
Jumlah
subnet = 2x = 20 = 1 ( Gang )
b.
Blok
Subnet = 256 – 0 = 256
c.
Jumlah
host : 2y – 2 = 28 – 2 = 254 ( PC )
d.
IP
Network : 192.168.1.0
e.
IP
Broadcast : 192.168.1.255
f.
IP
Host : 192.168.1.1 – 192.168.1.254
2.
PC
dan printer lantai 2 dengan alamat jaringan 192.168.2.0/24
Prefix : /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask :
255.255.255.0
x=0 ; x adalah 1
y=8; y adalah 0
a.
Jumlah
subnet = 2x = 20 = 1 ( Gang )
b.
Blok
Subnet = 256 – 0 = 256
c.
Jumlah
host : 2y – 2 = 28 – 2 = 254 ( PC )
d.
IP
Network : 192.168.2.0
e.
IP
Broadcast : 192.168.2.255
f.
IP
Host : 192.168.2.1 – 192.168.2.254
3.
Server
dengan alamat jaringan 192.168.3.0/24
Prefix : /24
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask :
255.255.255.0
x=0 ; x adalah 1
y=8; y adalah 0
a.
Jumlah
subnet = 2x = 20 = 1 ( Gang )
b.
Blok
Subnet = 256 – 0 = 256
c.
Jumlah
host : 2y – 2 = 28 – 2 = 254 ( PC )
d.
IP
Network : 192.168.3.0
e.
IP
Broadcast : 192.168.3.255
f.
IP
Host : 192.168.3.1 – 192.168..254
3.2
Perangkat yang Diperlukan
1.
10 buah PC (masing – masing lantai
5 buah PC)
2.
2 buah laptop (masing – masing
lantai 1 laptop)
3.
2 buah printer ( masing – masing lantai 1 Printer )
4.
1 buah server
5.
2 buah Hub
6.
1 buah router
7.
2 buah access point
3.3
Langkah
Kerja
SKETSA DEVICE DAN MENGHUBUNGKAN KABEL
1. Membuka Cisco Packet Tracer versi
7.3.1
2. Sketsa device berdasarkan studi
kasus dengan membuat kotak yang membedakan lantai 1 dan lantai 2.
3. Kemudian, menghubungkan semua PC, Printer, Wireless Router, dan Router dengan
Switch pada Lantai 1 dan Lantai 2 menggunakan kabel straight
4. Menghubungkan server dengan router
menggunakan kabel cross serta cloud dengan router menggunakan kabel serial DTE
KONFIGURASI IP ADDRESS
5. Kemudian, melakukan konfigurasi IP
device pada lantai 1. Dengan klik pada PC kemudian klik desktop pilih IP Configuration.
Mengisi IPv4 Adsress dengan alamat jaringan :
PC 0 : 192.168.1.2
PC 1 : 192.168.1.3
PC 2 : 192.168.1.4
PC 3 : 192.168.1.5
PC 4 : 192.168.1.6
Printer : 192.168.1.7
dengan default gateway 192.168.1.1
Contoh pada
PC0 seperti di bawah :
6. Kemudian, melakukan konfigurasi IP
device pada lantai 2.
Dengan klik pada PC kemudian klik desktop pilih IP Configuration.
Mengisi IPv4 Adsress dengan alamat jaringan :
PC 0 : 192.168.2.2
PC 1 : 192.168.2.3
PC 2 : 192.168.2.4
PC 3 : 192.168.2.5
PC 4 : 192.168.2.6
Printer : 192.168.2.7
dengan default gateway 192.168.2.1
7. Kemudian, melakukan konfigurasi Server. Klik satu kali pada server
kemudian pilih config untuk mengisi default gateway 192.168.3.1.
Mengisi
IPv4 Address dengan klik FastEthernet sesuai dengan alamat jaringan 192.168.3.2
8. Menghubungkan switch pada setiap lantai , server, dan cloud ke router
dengan
mengisi IPv4 Address sesuai default gatewaynya
Switch –
Router lantai 1 : FastEthernet 0/0 diisi dengan 192.168.1.1
Switch –
Router lantai 2 : FastEthernet
1/0 diisi dengan 192.168.2.1
Server
– Router : FastEthernet
6/0 diisi dengan 192.168.3.1
Lihat
contoh untuk FastEthernet 0/0 di bawah
Khusus untuk Cloud ke Router pada serial
2/0 diisi dengan
10.10.10.1
9. Selanjutnya menghubungkan wireless
router dengan laptop yang mana akan menghubungkan wifi pada small office. Klik
GUI pada wireless router, pilih Automatic Configuration – DHCP, dengan mengecek
IP Address kemudian save settings.
10. Kemudian
pilih Static IP. Isi alamat IP Address dengan alamat jaringan pada lantai 1
yaitu 192.168.1.0, subnet mask nya 255.255.255.0, default gateway yang sama
dengan lantai 1 yaitu 192.168.1.1, dan DNS 1 nya adalah IP dari server
192.168.3.2. Kemudian save settings
11. Klik
Wireless sebelah Setup dengan memberi nama Network Name (SSC) dengan WIFI Lantai 1.
12. Kemudian
klik wireless security, pilih WPA2 Personal dan mengisi password nya 12345678.
Lalu klik save settings.
13. Menghubungkan
wireless lantai 1 dengan laptop lantai 1, dengan klik laptop dengan mematikan
terlebih dahulu kemudian mengganti perangkatnya dengan nama WPC300N. Lalu di
nyalakan kembali.
14. Kemudian,
klik dekstop pilih PC Wireless lalu pilih connet. Klik refresh. Pilih WIFI
Lantai 1 klik connect
Kemudian, isi
Pre – shared key dengan password yang telah diatur yaitu 12345678.
15. Ulangi langkah 11-16 pada
lantai 2 dengan mengikuti alamat jaringan dan default gateway sesuai dengan
lantai 2. Sehingga lantai 1 dan lantai 2 berhasil terhubung dengan wireless
router masing – masing.
TESTING
16. Melakukan ping antar PC dalam satu lantai
Misalnya
dari PC 0 ping ke PC 1 dengan klik
PC 0 satu kali pilih dekstop, lalu pilih command prompt dengan mengisi ping 192.168.1.3.
Terlihat berhasil dari percobaan ping
PC 0 ke PC 1.
17. Melakukan ping antar PC ke server
Misalnya PC 0 ping ke server dengan mengisi ping 192.168.3.2.
Terlihat berhasil dari percobaan PC 0 ping ke server
18. Melakukan ping ke PC beda lantai
Misalnya menguji
PC 0 ping ke PC 5 pada lantai 2
dengan mengisi ping 192.168.2.2.
Terlihat berhasil percobaan PC 0 ping ke PC 5.
19. Melakukan ping dari Laptop ke PC dalam satu lantai
Misalnya menguji
ping antara laptop dengan PC pada
lantai 1
Berhasil ping laptop dengan PC satu lantai
20. Melakukan ping Laptop ke PC beda lantai
Misalnya Laptop
lantai 1 ping
pada PC 5 lantai
2
Berhasil melakukan ping
Laptop ke PC beda
lantai
21. Melakukan ping Laptop ke Sever
Misalnya
Laptop 0 ping ke server
22. Selanjutnya,
mencoba mengirim
pesan
Pertama : dari laptop ke PC satu lantai
(successfull)
Kedua : laptop ke laptop antar lantai
(successfull)
Ketiga : laptop ke server (successfull)
Keempat : laptop ke PC beda lantai
(successfull)
Kelima : antar
PC satu lantai (successfull)
Keenam : PC ke server (successfull)
Ketujuh : PC ke PC antar lantai
23. Selesai.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menggunakan
aplikasi software cisco packet tracer ini, dapat memudahkan dalam merancang bangun dan mensimulasikan jaringan small
office 2 lantai
beserta fasilitas yang digunakan dan fungsi yang diinginkan.
Simulasi pada software cisco packet tracer ini mudahnya untuk
mengimplementasikan secara langsung pada perangkat jaringan aslinya.
Melalui cisco
packet tracer dapat dilakukan konfigurasi IP beserta testing untuk mengetahui
apakah jaringan yang dibangun sudah sesuai dengan kasus yang dibahas. Selain
itu, dengan software ini dapat memudahkan dalam melakukan kegiatan di bidang
jaringan komputer yang cepat, mudah, dan murah.
4.2
Saran
Penulis
secara penuh menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis secara terbuka menerima kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan laporan dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar