Minggu, 16 Mei 2021

JARINGAN KOMPUTER: SIMULASI JARINGAN LAN DI KANTOR

 Simulasi Jaringan LAN di Kantor

 

Dosen Pengampu :

Aditya Prapanca, S.T., M.Kom.

 

Disusun Oleh :

1. Dava Pratama (19050974045)

2. Ira Nandasyah Wulandari (19050974046)

3. Nilam Setyoningrum (19050974047)


Bab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaringan komputer yang begitu pesat. Banyak organisasi maupun kantor yang memanfaatkan jaringan komputer sebagai sarana dalam menyelesaikan pekerjaan. Perkembangan jaringan komputer disesuaikan dengan penggunaannya oleh pengguna. Kebutuhan pengguna terkait kualitas jaringan baik berupa LAN maupun jaringan lainnya. Hal ini berfungsi untuk mensolusikan terhadap kendala-kendala yang sering terjadi, seperti pengiriman data yang lambat, koneksi yang tidak stabil, dan sebagainya. Secara tidak langsung dapat mengurangi produktivitas kerja.

Dalam hal mengakses data maupun memroses data, orang-orang dapat dengan mudah mengakses data/ pekerjaan maupun membagikan/ mengirim kepada orang lain. Dalam studi kasus kami, jaringan komputer di ibaratkan sebagai jalanan yang dilalui oleh banyak kendaraan. Maka, perlu untuk dibuatkan jalan lain supaya tidak terjadi kemacetan pada saat berlalu-lalang. Terdapat jalan alternatif yang dapat mengurangi kemacetan, sehingga perlu ada sebuah peta untuk mengatur lancarnya berkendara. Hal yang sama terjadi pada sistem jaringan, terdapat beberapa bagian yang telah terbagi dan berbagai macam jalur. Suatu paket data dapat mencapai tujuan apabila terdapat suatu aturan untuk bisa mencapai jalan terdekat. Untuk menjawab permasalahan ini maka kami memberikan solusi dengan mencoba melakukan perancangan Jaringan LAN pada jaringan komputer dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer. Maka dibuatlah laporan tentang “Perancangan Jaringan LAN di Kantor"

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan ialah bagaimana cara merancang Jaringan LAN di kantor dengan software Cisco Packet Tracer. Di mana atasan dapat dengan mudah mengakses data/ pekerjaan karyawan, dan karyawan dapat mengirimkan pekerjaan kepada atasan.

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah memberikan wawasan kepada para pembaca tentang cara merancang Jaringan LAN di Kantor dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer.  Selain itu, perancangan Jaringan LAN ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan di kantor.


Bab II

Pembahasan

2.1. Software Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer adalah software simulator alat-alat jaringan cisco yang digunakan untuk media pembelajaran, pelatihan maupun penelitian. Software ini dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan dalam melakukan pembelajaran dalam pembuatan jaringan. Manfaat dari software ini antara lain memberikan pengalaman praktis dalam membangun jaringan sebelum diimplementasikan, membantu menyelesaikan proyek di kehidupan nyata, memudahkan dalam berbagi ide, berlatih, maupun belajar bersama.

2.2. Alat dan Bahan

- PC/ Laptop

- Software Cisco Packet Tracer

2.3. Langkah-Langkah

1. Buka software Cisco Packet Tracer. Lalu siapkan perangkat yang diperlukan antara lain 11 PC, 2 Switch, dan 2 Router.

2. Susun perangkat-perangkat tersebut, 1 PC, 1 Switch, dan 1 Router untuk ruangan atasan (Di ibaratkan IP Private). Sedangkan 10 PC, 1 Switch, dan 1 Router untuk ruangan karyawan (Di ibaratkan IP Public). Di mana 10 PC disusun menggunakan Topologi Bus.

3. Lakukan perhitungan subnetting untuk mengetahui subnet mask dari PC. Dari studi kasus yang ada, hanya memerlukan 11 PC/ host sehingga menggunakan /28 (di mana 2^4 - 2 = 14 host) dan menggunakan kelas C. 

        /28 artinya jumlah binary  1 sebanyak 28.
        Dituliskan sebagai berikut: 11111111. 11111111. 11111111. 11110000
        Gunakan tabel di bawah ini untuk mencari Netmask. Lalu masukkan octet terakhir ke dalam tabel.

128

64

32

16

8

4

2

1

1

1

1

1

0

0

0

0

             128 + 64 + 32 + 16 = 240
             Jadi, Subnet Masknya ialah 255. 255. 255. 240

4. Sambungkan masing-masing perangkat. PC dengan Switch dan Switch dengan Router menggunakan kabel straight. Kabel straight ini berfungsi untuk menghubungkan pada perangkat yang berbeda. Sedangkan Router dengan Router disambungkan menggunakan kabel cross over. Kabel cross over ini berfungsi untuk menghubungkan pada perangkat yang sama.


5. Selanjutnya klik Router 0 lalu config pada fastethernet 1/0 yang mengarah pada PC atasan. Karena IP Private dan menggunakan kelas C, maka di sini menggunakan IP Address 192.168.100.1 dan nantinya akan digunakan sebagai default gateway pada PC atasan. Subnet Masknya diisi dengan 255.255.255.240.




6. Jika sudah terhubung (warna menjadi hijau), maka atur IP Configuration pada PC atasan. Isi IP Address 192.168.100.2, Subnet Masknya 255.255.255.240, dan default gateway 192.168.100.1.



7. Selanjutnya klik Router 1 lalu config pada fastethernet 1/0 yang mengarah pada PC karyawan. Karena kami memisalkannya sebagai IP Public dan menggunakan kelas C, maka di sini router 1 menggunakan IP Address 193.168.100.1 (berbeda dengan Router 0) dan nantinya akan digunakan sebagai default gateway pada PC karyawan. Sedangkan Subnet Masknya 255.255.255.240.


8. Jika sudah terhubung (warna menjadi hijau), maka atur IP Configuration pada setiap PC karyawan. Isi IP Address pada masing-masing PC mulai dari 193.168.100.2 - 193.168.100.11, Subnet Masknya 255.255.255.240, dan default gateway 193.168.100.1.


9. Sambungkan Router 0 dengan Router 1 menggunakan IP yang berbeda dengan PC atasan dan PC karyawan. Karena pada kabel cross over yang menyambungkan Router tersebut terdapat 2 fastethernet 0/0. Klik Router 1 lalu config pada fastethernet 0/0. Isi IP Address 194.168.10.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.240. Lalu Klik router 0 lalu config pada fastethernet 0/0. Isi IP Address 194.168.10.2 dan Subnet Masknya 255.255.255.240.





10. Semua kabel sudah berwarna hijau, tetapi PC atasan belum bisa mengakses PC karyawan. Oleh karena itu, perlu disambungkan. Di mana PC atasan ingin mengakses PC karyawan sehingga caranya klik Router 0 lalu config pada routing static. Isi network 193.168.100.0, Subnet Mask 255.255.255.240, dan Next Hop 194.168.10.1 (gerbang yang menuju ke PC karyawan). Lalu tekan add.  Lakukan hal yang sama untuk Router 1. Di mana PC karyawan ingin mengirim tugas PC atasan sehingga caranya klik Router 1 lalu config pada routing static. Isi network 192.168.100.0, Subnet Mask 255.255.255.240, dan Next Hop 194.168.10.2 (gerbang yang menuju ke 1 PC). Lalu tekan add.




 

11. Terakhir, lakukan ping untuk mengetahui apakah PC atasan sudah bisa mengakses ke PC karyawan dan PC karyawan sudah bisa mengirim tugas ke PC atasan. Klik PC atasan, lalu desktop command prompt. Lalu ketikan salah satu IP Address PC karyawan (misal: ping 193.168.100.2). Jika muncul tulisan reply from..., maka sudah berhasil. Coba juga klik salah satu PC karyawan, lalu desktop command prompt. Ketikan ping 192.168.100.2.  Jika muncul tulisan reply from..., maka sudah berhasil.





Bab III

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebelum membuat suatu jaringan pada suatu gedung maka diperlukannya sebuah simulasi sehingga jaringan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan client. Simulasi dapat dibuat buat dengan bantuan aplikasi simulasi (software), salah satu contoh software yang bisa digunakan adalah Cisco Packet Tracer. Pada kasus ini, kami membuat Simulasi Jaringan di kantor ini memiliki 2 ruangan yaitu ruangan atasan dan ruangan karyawan. Ruangan atasan terdapat 1 PC. Sedangkan ruangan karyawan terdapat 10 PC yang disusun dengan topologi bus. Sebelum melakukan perancangan, kita harus paham apa saja yang diperlukan seperti mengatur topologinya, ip-nya, static route, fast ethernet, dll. Selain itu, kita harus memperhatikan keruntutan dalam melakukan setiap langkah-langkah dalam penyambungan jaringannnya.



Lampiran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar