Anggota :
Prayogi Kardani 055
Ivang Alingga 056
Wanda Nailan Mafazah 059
Timothy Benedict 078
Qurrotul ‘Uyun 089
M. Taufiq Hidayatullah 094
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet
of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan
untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke
manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi
teknologi nirkabel, microelectromechanical systems (MEMS), dan Internet. “A
Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan
orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder
biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan
pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya
dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik,
perminyakkan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang
sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart
kabel, smart meter, smart grid sensor.
Salah satu bentuk
pengembangan dari teknologi IoT ini adalah sistem untuk mengukur kelembapan
tanah pada tanaman. Tanah sebagai faktor utama dalam pertanian harus dipertimbangkan
sebaik mungkin agar dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Salah
satunya dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internet untuk memonitor
kelembaban tanah. Kelembaban tanah adalah salah satu faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satu inovasi teknologi informasi dan
komunikasi di bidang pertanian adalah penggunaan Internet of Things. Dengan
menggunakan Internet Of Things, hal itu bisa dilakukan untuk memantau
kelembaban tanah yang menjadi media tanam tanaman hortikultura. mengetahui
nilai kelembaban tanah akan sangat berguna untuk dapat menentukan langkah atau
penanganan tanah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengukuran kelembaban tanah
menggunakan sensor kelembaban tanah dapat bekerja dengan baik dan menampilkan
informasi nilai kelembaban tanah. Berdasarkan hasil dan analisis yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil pemantauan sistem pemantauan
kelembaban tanah ini sudah dapat digunakan untuk memonitor lahan pertanian.
1.2
Luaran yang diharapkan
Dalam project pembuatan IoT
ini ada beberapa hal yang diharapakan. Antara lain yaitu memberikan informasi
kepada kita tentang kondisi kelembapan tanah sehingga kita bisa memanfaatkan
tanah tersebut semaksimal mungkin. Serta menegah berbagai kemungkinan terburuk
seperti gagal panen dan sebagainya dikarenakan kurangnya informasi mengenai
kelembapan tanah yang akan ditanami
.
1.3.
Tujuan
Project IoT ini memiliki tujuan
sebagi penugasan ujian akhir semester 1 kelas TI19B. Selain itu juga tugas
project IoT ini juga berfungsi sebgai pemamahan praktek dari kulaih sistem
digital dan pengantar teknologi informasi. Serta juga sengai pemabah wawasan
kita tentang bagaimana cara kerja suatu perangkat dan hubungannya dengan sistem
digital dan juga sebagai latihan kita pemahaman mengenai sistem IoT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Karya
Meluasnya adopsi berbagai teknologi
IoT, membuat kehidupan manusia menjadi jauh lebih nyaman. Dari sisi pengguna
perorangan, IoT sangat terasa pengaruhnya dalam bidang domestik seperti pada
aplikasi rumah dan mobil cerdas. Dari sisi penguna bisnis, IoT sangat
berpengaruh dalam meningkatkan jumlah produksi serta kualitas produksi,
mengawasi distribusi barang, mencegah pemalsuan, mempersingkat waktu ketidak
tersedian barang pada pasar retail, manajemen rantai pasok, dsb.
Soil
moisture sensor FC-28 adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban
dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana, tetapi ideal untuk memantau taman
kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan. Sensor ini terdiri dua probe
untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk
mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih
mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering
sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sensor ini sangat
membantu untuk mengingatkan tingkat kelembaban pada tanaman atau memantau
kelembaban tanah. Prinsip kerja moisture sensor pada alat ini adalah dengan
menanamkan satu buah sensor kelembaban pada tanah. Kerja sensor ini mendeteksi
adanya tingkat kelembaban. Kelembaban tersebut disetting dengan parameter
khusus.
2.2 Penelitian Eksperimental ( Alat dan Bahan)
a.
Bahan :
1.
Node
MCU (Rp.30,000)
2.
Sensor
DHT 11 (Rp.13,500)
3.
Sensor
Soil Moisture (Rp.8,000)
4.
LED (Rp.2,000)
5.
Kabel
Jumper Male to Male (Rp.10,700)
6.
Resistor (Rp.10,000)
7. Project Board (Rp.14,000)
b.
Alat
:
1.
HP
Android (-)
2.
Laptop (-)
3.
Gunting (-)
4.
Aplikasi Telegram (-)
5.
Kabel Data Hp (-)
6.
Software Arduino IDE (Download)
7.
Laptop (-)
Jumlah total Pengeluaran: (Rp.91,200)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Bahan
1.
Mikrokontroller
Mikrokontroller yang digunakan adalah
Node MCU V3. Node MCU V3 merupakan mikrokontroller yang berfungsi untuk
menggubungkan perangkat dengan akses internet dan otak dari rangkaian ini. Di
dalam Node MCU ini telah tersemat ESP8266 sebgai modul WiFi. Oleh karena itulah
Node MCU ini dapat tersambung dengan WiFi. Sedangkan untuk akses internet
sendiri diambil dari jaringan WiFi yang dihubungkan dengan Node MCU V3 yang
memungkinkan modul ini untuk mengirim dan menerima data dari database. Untuk
bahasa pemrograman yang digunakan dalam Node MCU V3 ini adalah bahasa C++
2.
Sensor
DHT 11
DHT11 merupakan sensor untuk
mensensing objek suhu dan kelembapan pada 1 module yang dimana memiliki output
sinyal digital yang sudah terkalibrasi. Module sensor ini tergolong kedalam
elemen resestif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.
keunggulan dari sensor DHT11 dibanding dengan yang lainnya antara lain memiliki
kualitas pembacaan data sensing yang sangat baik, responsif (cepat dalam
pembacaan kondisi ruangan) serta tidak mudah terinterverensi.
3.
Sensor
Soil Moisture
Soil Moisture Sensor Module adalah
suatu modul yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah dan juga
dapat digunakan untuk menentukan apakah ada kandungan air di tanah/ sekitar
sensor. Cara penggunaan modul ini cukup mudah, yakni dengan memasukkan sensor ke
dalam tanah dan setting potensiometer untuk mengatur sensitifitas dari sensor.
Keluaran dari sensor akan bernilai 1 / 0 ketika kelembaban tanah menjadi
tinggi/ rendah yang dapat di treshold dengan potensiometer.
4.
Kabel
Jumper Male to Male
Kabel jumper secukupnya untuk
menghubungkan antar pin ke pin pada komponen elektronik dalam hal ini sensor
kelembapan tanah, sensor DHT11 dsb.
5.
Resistor
Fungsi resistor pada rangkaian
elektronika adalah sebagai penahan tegangan dan arus. Sesuai dengan namanya
resist arti nya adalah tahanan. Kita buat contoh nya menghidupkan LED, jika
kita menghubungkan LED secara langsung dengan power supplay maka LED akan rusak
karena nilai arus yang terlalu besar. Untuk mengurangi arus pada LED maka
digunakan lah resistor sebagai penahan Arus, sehingga LED bisa menyala tapi
tida merusak nya karena kelebihan Arus. Dalam rangkaian elektronik, resistor
biasa nya berfungsi sebagai pengurang Arus contoh yang telah di berikan di
atas, pembagi tegangan, pengubah sinyal pada rangkaian low pass filter dan high
pass filter, dan juga pewaktu untuk menahan buangan muatan dari kapasitor.
6.
Database
Database
digunakan untuk menyimpan aliran data yang masuk dan keluar ke dalam sistem.
Karena IoT ini berbasis aplikasi chat Telegram. Jadi database ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan, pengambilan perntah, pengambilan informasi oleh
sistem dan user pengawas.
3.2 Analisis Karya
Berdasarkan
pembuatan project IoT “Alat ukur Kelembapan Tanah Pada Tanaman” mempunyai Fungsi Utama yaitu untuk dapat
mendeteksi kelembaban dalam tanah. Alat ini sangat sederhana, tetapi ideal
untuk memantau taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan.
3.3 Proses Pembuatan
Dalam proyek pembuatan IoT ini kami melakukan
bebrapa tahap. Tidak hanya itu kami juga melakukan pencarian beberapa referensi
tentang cara pembutan IoT. Adapun
tahap – tahapannya yaitu:
1. Referensi
Pada tahap
ini dilakukan penelusuran dan pengumpulan informasi serta referensi tentang
IoT Adapun sumber yang didapatkan yaitu jurnal-jurnal ilmiah mengenai
soil moisture sensor. Dari referensi tersebut didapatkan bagaimana cara
memprogram NodeMCU agar dapat berperan sebagai bot telegram untuk mengirimkan
dan membaca pesan..
2. Mikrokontroller
Tahap memprogram
mikrokontroller ini adalah tahap merealisasikan perintah kita ke dalam otak
rangkaian. Pada tahap ini, kami memprogram mikrokontroller menggunkan software
Arduino IDE dengan bahasa C++. Adapun syntax programnya yaitu :
Code Program Untuk Aplikasi Telegram
|
#include
<DHT.h>
#include
<ESP8266WiFi.h>
#include
<WiFiClientSecure.h>
#include
<UniversalTelegramBot.h>
#define
DHTPIN 4
#define
DHTTYPE DHT11
DHT
dht(DHTPIN, DHTTYPE);
//
Initialize Wifi connection to the router
char
ssid[] = "ASUS-A407UF 8701";
// your network SSID (name)
char
password[] = "Syaifudin123"; // your network key
//
Initialize Telegram BOT
#define
BOTtoken "975786381:AAHalsba8AirMe42sRdoEj9pQmhr7vajeZI" // your Bot Token (Get from Botfather)
#define
idchat "1042039095"
WiFiClientSecure
client;
UniversalTelegramBot
bot(BOTtoken, client);
int
Bot_mtbs = 10; //mean time between scan messages
long
Bot_lasttime; //last time messages'
scan has been done
bool
Start = false;
float
cek_lembab;
float
cek_suhu;
int
indikator=12;
int
sensor_lembab=A0;
int
tanah;
int
ledtanah=4;
int
ledsuhu=16;
void
setup() {
Serial.begin(115200);
dht.begin();
pinMode(indikator,OUTPUT);
// Set WiFi to station mode and disconnect
from an AP if it was Previously
// connected
WiFi.mode(WIFI_STA);
//WiFi.disconnect();
//delay(100);
// attempt to connect to Wifi network:
Serial.print("Connecting Wifi:
");
Serial.println(ssid);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
Serial.print(".");
delay(100);
digitalWrite(indikator,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(indikator,LOW);
delay(500);
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
digitalWrite(indikator,LOW);
}
void
loop() {
cek_lembab=dht.readHumidity();
cek_suhu=dht.readTemperature();
Serial.println(cek_lembab);
Serial.println("\n");
Serial.println(cek_suhu);
Serial.println("\n");
if(cek_suhu>30){
digitalWrite(ledsuhu,HIGH);
}
else{
digitalWrite(ledsuhu,LOW);
}
tanah=analogRead(A0);
String welcome = "Laporan kondisi
lingkungan terkini\n";
if(tanah>700){
welcome+="Kondisi tanah saat ini :
kering dan perlu disiram\n";
digitalWrite(ledtanah,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(ledtanah,LOW);
delay(500);
digitalWrite(ledtanah,HIGH);
}
else
if(tanah<700&&tanah>350){
welcome+="Kondidi tanah saat ini :
normal kelembabannya\n";
digitalWrite(ledtanah,HIGH);
}
else{
welcome+="Kondidi tanah saat ini :
tanah terlalu basah\n";
}
welcome+="Suhu saat ini adalah =
";
welcome+=cek_suhu;
welcome+=" C\n";
welcome+="Kelembaban saat ini
adalah = ";
welcome+=cek_lembab;
welcome+="\n";
welcome+="Nantikan laporan kondisi
lingkungan berikutnya";
bot.sendMessage(idchat, welcome);
Serial.println("\nPesan telah
direima");
delay(2000);
}
|
3. Perakitan
Sistem dan Sensor
Dalam tahap ini sensor sensor akan digabungkan
dengan rangkaian modul NodeMCU sesuai dengan pin yang sudah di setel di program
tadi. Semua sensor akan digabungkan pada modul NodeMCU. Karena dalam sistem ini
NodeMCU berfungsi sebagai otak utama rangkaian yang memproses segala macam
informasi dari luar dan mengirimkan informasi kepada user control. Kemudian
rangkaian selanjutnya adalah menggabungkan pin digital NodeMCU dengan pin
analog in pada Arduino. Yang fungsinya adalah untuk mennghasilkan output 5V pada
pin digital Arduino berdasarkan hasil scan sinyal pada pin analog in. dan
kemudian pin digital arduino akan mendrive relay yang akan mensaklar fungsi
fisik atau melaksankkan perintah yang diterima oleh sistem baik dari user
maupun dari sinyal sensor.
4. Tahap Uji
Coba
Tahap
ini adalah tahap akhir dalam pembuatan IoT. Di tahap ini kami melakukan
pengecekan fungsi fungsi yang sudah kami masukkan dalam program. Tahapan ini
bertujuan untuk mencari kesalahan dan kekurangan dari sistem yang sudah dibuat.
Melalui beberapa tahap test tiap fungsi. Langkah
pertama ialah dengan menghubungkan sensor dengan tanah yang ingin diuji tingkat
kelembapannya. Kemudian, hidupkan hotspot dari android agar dapat connect (tersambung) ke Node MCU.
Selanjutnya NodeMCU ESP8266 akan terhubung ke Jaringan Wifi sebagai Client dan
akan mendapatkan ip address sebagai alamat perangkat tersebut. Dari alamat atau
ip address NodeMCU tersebut, dapat langsung diakses melalui komputer maupun
smartphone melalui browser, dan menuliskan ip tersebut. Saat koneksi telah
terhubung, sensor DHT 11 dan Soil Moisture Sensor akan otomatis mengecek
tingkat kelembapan dan suhu pada tanah. Langkah terakhir, Node MCU akan mengirimkan
pesan terkait kondisi suhu dan kelembaban tanah saat itu setiap 1 menit sekali
melalui aplikasi telegram pada android
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
IoT ini merupakan suatu alat yang terdiri dari modul WiFi atau
Modul SIM Card yang berfungsi untuk menghubungkan atau bisa juga diartikan
sebagai suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer
data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia
ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
IoT yang kelompok kami buat adalah IoT Soil Moisture Sensor atau
Alat Pengukur Kelembapan Tanah yang memiliki fungsi sebagai sensor kelembaban
yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah. Sensor
ini sangat sederhana, tetapi ideal untuk memantau taman kota, atau
tingkat air pada tanaman pekarangan.
Cara kerja dari IoT ini ialah mengumpulkan data berupa rangsangan
suatu hal atau perubahan kondisi lingkungan di sekitar alat oleh soil moisture
sensor. Kemudian akan diolah oleh sensor
DHT 11 untuk dirubah menjadi sinyal analog sesuai dengan perubahan kondisi yang
ada. Setelah itu barulah microcontroller akan membaca pesan yang disampaikan
oleh sensor. Di dalam microcontroller ada program yang di buat untuk membaca
kondisi yang dikirimkan oleh sensor dam memilah milanya sesuai dengan program
yang diinputkan.
LAMPIRAN
BREADBOARD / PROJECT BOARD |
JUMPER WIRES MALE TO MALE |
LED |
NODE MCU |
RESISTOR |
SENSOR DHT 11 |
SOIL MOISTURE SENSOR |
TELEGRAM PROGRAM |
HASIL IOT: SENSOR PENGUKUR KELEMBAPAN TANAH |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar