Disusun oleh :
Leora Shieny Nethania (24051204171)
Zakia Minhatul Maula (24051204141)
Radiv Patra Makmun (24051204147)
Muhammad Ilham Jazuli (24051204154)
Muhammad Hasan Apini Maulana (24051204159)
Muhammad Jazaul Aufi (24051204160)
Muhammad Anwar Ismail (24051204161)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi angin adalah solusi strategis untuk memenuhi kebutuhan energi berkelanjutan di tengah ancaman krisis energi dan perubahan iklim. Alat pendeteksi kecepatan kincir angin sederhana dapat menawarkan solusi yang ekonomis serta fungsional, khususnya bagi mereka yang memiliki sumber daya terbatas.
Menggunakan teknologi dasar seperti sensor atau baling-baling, alat ini dapat memberikan data akurat tanpa biaya tinggi. Lebih dari sekadar alat teknis, perangkat ini juga berperan sebagai media edukasi yang efektif, memungkinkan pelajar dan masyarakat memahami prinsip aerodinamika serta pentingnya energi terbarukan.
Alat ini memfasilitasi pemetaan potensi angin lokal, serta mempercepat adopsi energi ramah lingkungan. Dengan pengembangan alat yang semakin inovatif, sederhana, dan terjangkau, masyarakat global dapat memaksimalkan potensi energi angin menuju keberlanjutan dan kemandirian energi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuat alat untuk mendeteksi kecepatan kincir angin dan kaitannya dengan gerbang logika?
Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat pendeteksi kecepatan tersebut?
Bagaimana cara kerja dari alat pendeteksi kecepatan tersebut?
1.3.Tujuan Laporan
Menjelaskan implementasi gerbang logika AND untuk sensor pendeteksi kecepatan kincir angin sederhana.
Menjelaskan cara merangkai prototype alat pendeteksi kecepatan kincir angin sederhana.
1.4.Manfaat penulisan
Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan belajar mahasiswa mengenai gerbang logika AND secara dasar.
Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan petimbangan dalam merangkai alat, khususnya terkait pendeteksi kecepatan kincir angin sederhana menggunakan sensor kecepatan untuk mendeteksi terjadinya badai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Gerbang Logika
Gerbang logika merupakan piranti dua keadaan, yaitu mempunyai keluaran dua keadaan, dimana keluaran dengan nol volt menyatakan logika 0 (rendah) dan keluaran dengan tegangan lima volt yang menyatakan logika 1 (tinggi). Gerbang logika mempergunakan sistem bilangan yang disebut dengan bilangan biner. Pada biner sering kita jumpai bit dan byte yang mana bit adalah singkatan dari Binary Digit. Bit bisa dipakai untuk melambangkan dua macam data atau informasi, seperti ya atau tidak biasanya hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1, dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti ‘On’ sedangkan Byte adalah merupakan kumpulan beberapa bit yang biasanya 1 byte = 8 bit (Ibrahim,1991).
2.1.2 Gerbang Logika AND
Gerbang AND merupakan gerbang non inverter yang memiliki karakteristik logika dimana jika input yang masuk adalah bernilai nol, maka hasil outputnya pasti akan bernilai nol dan jika kedua input diberi nilai satu, maka hasil output akan bernilai satu pula. Dengan kata lain gerbang logika mempunyai dua atau lebih sinyal masukan tapi hanya mempunyai satu keluaran. Adapun tabel kebenaran dan simbol dari gerbang logika AND dapat dilihat pada simbol dan tabel di bawah ini
2.2.Komponen
Breadboard
Breadboard adalah papan yang digunakan untuk menempatkan dan menyusun piranti atau komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika tanpa penyolderan.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronik pasif yang digunakan untuk menahan atau membatasi aliran arus listrik dalam sebuah sirkuit.
LED 3mm
Buzzer
Arduino Uno
Kabel Jumper
Rotary Encoder
Prototype Kincir Angin
2.3 Langkah-Langkah
Buat rangkaian lampu dan buzzer di breadboard
Sambungkan sensor kecepatan ke breadboard dan arduino
Konfigurasi kode Arduino lewat IDE
2.4 Hasil Pengamatan
1.1 Alat Pendeteksi |
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Penggunaan gerbang logika AND pada pembuatan alat pendeteksi kecepatan baling baling dapat memaksimalkan berbagai kondisi dan keperluan, sehingga pengguna bisa mengetahui kapan terjadi badai.
4.2 Saran
Prototype sederhana ini diharapkan dapat lebih dikembangkan lagi dan lebih disempurnakan lagi, terlebih untuk sensor nya agar data yang dihasilkan lebih akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar