Rabu, 08 Januari 2025

Laporan Praktikum Mendeteksi Keberadaan Air Menggunakan Breakboard

 

Disusun oleh:

  1. Daniel Steven Setiawan (24051204042)
  2. Muhammad Zikri Kurniawan (24051204066)
  3. Arya Satwika (24051204069)

Prodi S1 Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya 2024


Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Air memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari kebutuhan domestik hingga proses industri. Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah mendeteksi keberadaan air dengan cepat dan efisien, terutama pada situasi yang membutuhkan tindakan segera seperti mendeteksi kebocoran atau memastikan kehadiran air pada sistem tertentu.

Teknologi modern telah menyediakan berbagai sensor canggih untuk mendeteksi air. Namun, biaya yang mahal dan kompleksitas penggunaannya menjadi hambatan bagi sebagian besar pengguna, terutama dalam konteks pendidikan atau aplikasi sederhana. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif yang lebih terjangkau dan mudah diterapkan, khususnya untuk keperluan pembelajaran atau prototipe.

Praktikum ini dirancang untuk mendemonstrasikan bagaimana rangkaian elektronik sederhana dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan air tanpa menggunakan sensor air khusus. Dengan memanfaatkan prinsip dasar elektronika seperti aliran listrik melalui media air, praktikum ini tidak hanya mengajarkan konsep teoritis tetapi juga mempraktikkan cara kerja komponen elektronik seperti breadboard, resistor, LED, dan buzzer. Melalui percobaan ini, diharapkan pembaca dapat memahami cara kerja rangkaian pendeteksi air, meningkatkan kemampuan perancangan elektronika, serta mengaplikasikan teori dalam bentuk nyata untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara kerja dari alat pendeteksi keberadaan air yang dibuat padahal tidak menggunakan sensor air?
  2. Mengapa lampu LED dapat menyala ketika kabel jumper dikenai air dan dialiri listrik?

1.3 Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui cara kerja dari alat pendeteksi keberadaan air yang dibuat.
  2. Untuk memahami bagaimana penerapan sistem pendeteksi keberadaan air.

1.4 Manfaat Penulisan

  1. Memudahkan pemahaman pembuatan alat pendeteksi air sederhana.
  2. Memudahkan pemahaman aplikasi nyata dari penerapan sistem pendeteksi air.

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Dasar Teori

Air memiliki sifat unik sebagai penghantar listrik, tergantung pada kemurniannya. Air murni memiliki resistansi yang sangat tinggi sehingga kurang efektif dalam menghantarkan arus listrik. Namun, air yang mengandung ion-ion terlarut, seperti garam atau mineral, dapat bertindak sebagai konduktor. Ion-ion ini memungkinkan pergerakan elektron yang menciptakan aliran listrik. Prinsip ini dimanfaatkan dalam praktikum untuk mendeteksi keberadaan air.

2.2 Komponen

  • Transistor: Komponen untuk penguat, pemutus, dan penyambung arus (switching). Terdiri dari basis, emitor, dan kolektor.
  • Buzzer: Komponen elektronik untuk menghasilkan suara atau bip, sering digunakan sebagai indikasi audio.
  • Lampu LED: Komponen dioda yang memancarkan cahaya monokromatik, menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.
  • Breadboard: Papan untuk menyusun rangkaian elektronika tanpa penyolderan, menghubungkan komponen melalui kabel.
  • Kabel Jumper: Kabel elektrik untuk menghubungkan komponen di breadboard tanpa solder, tersedia dalam konektor male atau female.
  • Baterai: Alat penyimpan energi yang mengeluarkan energi dalam bentuk listrik.
  • Resistor: Komponen pasif untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian, dengan satuan Ohm (Ω).

Bab III

Pembahasan

3.1 Alat dan Bahan

  1. Transistor
  2. Kabel Jumper
  3. Lampu LED
  4. Breadboard
  5. Resistor 320 Ohm
  6. Baterai 9 Volt
  7. Buzzer
  8. Air Segelas

3.2 Langkah-Langkah

1. Pasang transistor ke breadboard.


2. Sambungkan resistor ke kaki pertama transistor dan arus positif pada breadboard.


3. Sambungkan lampu LED sisi positif ke kaki ketiga transistor.


4. Sambungkan sisi negatif lampu ke kabel jumper (hitam).


5. Sambungkan kabel jumper yang akan dimasukkan ke gelas (putih) ke kaki kedua transistor.


6. Sambungkan kabel jumper kedua yang akan masuk ke gelas (hijau) ke arus positif pada breadboard.


7. Sambungkan kabel jumper (biru) ke arus positif pada breadboard.


8. Sambungkan arus positif dan negatif kepada baterai 9 volt.


3.3 Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil percobaan sederhana yang telah dilakukan, ditemukan bahwa lampu LED dan buzzer akan menyala ketika kabel jumper bermuatan positif dan negatif dikenai air. Arus listrik dari baterai mengalir melalui air, terhubung dengan breadboard, sehingga lampu LED dan buzzer berfungsi.


Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan praktikum sederhana yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa lampu LED menyala dan buzzer berbunyi ketika dialiri listrik dan kabel jumper dikenai air. Hal ini terjadi karena aliran listrik dari baterai melalui air lalu ke lampu LED dan buzzer.

4.2 Saran

Ketika melakukan percobaan, perlu berhati-hati dan tidak mengaliri listrik ke lampu LED tanpa terlebih dahulu menghubungkannya ke resistor, karena lampu LED dapat meledak dan mencederai pengguna. Pemahaman terhadap cara kerja tiap komponen sangat penting untuk merancang rangkaian elektronik yang aman dan efisien. Praktikum ini memberikan pengalaman langsung dalam merancang sistem pendeteksi sederhana dan memanfaatkan teori dasar elektronika dalam aplikasi nyata.


Daftar Pustaka

  • Arief, M. (2018). Dasar Elektronika untuk Pemula. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Setiawan, B. (2020). Komponen Elektronika dan Fungsinya. Surabaya: Elektronika Press.
  • Supriyanto, T. (2019). Panduan Praktis Menggunakan Breadboard. Yogyakarta: Andi Publisher.
  • Wahyudi, A. (2017). Pengantar Elektronika Dasar. Bandung: Alfabeta.
  • Website Elkimia. (2022). "Pengertian Resistor dan Komponen Lainnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar