Our Team :
- Muhammad Alfian Ma'ruf (18051204059)
- Achmad Fadli Rafi (18051204067)
- Muhammad Alfian Fahrudi (18051204045)
- Muhammad Alfian Ma'ruf (18051204059)
- Achmad Fadli Rafi (18051204067)
- Muhammad Alfian Fahrudi (18051204045)
Pemanfaatan Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning dalam Revolusi Industri 4.0
Pesatnya
perkembangan teknologi memaksa kita untuk terus mengikuti perkembangannya.
Berbagai terobosan dalam dunia teknologi berkembang dengan sangat cepat.
Perkembangan industri yang ada saat ini pun tak luput dari segala aspek
teknologi yang menunjangnya. Hal itu yang disebut sebagai Revolusi Industri.
Revolusi Industri yang ada saat ini telah mencapai fase yang disebut dengan
Revolusi Industri 4.0 dimana semua keperluan industri tidak lepas dari peran
internet, komputer serta robot. Dan yang paling booming saat ini adalah Big
Data, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Machine Learning serta Deep
Learning.
Dengan
perkembangan yang ada saat ini, menuntut kita untuk mempelajari suatu hal yang
baru dengan cepat. Maka dari itu muncullah istilah-istilah baru dalam dunia
teknologi seperti yang telah disebutkan diatas, kali ini kita akan membahas
lebih mengerucut dari tiga hal yaitu Artificial Intelligence, Machine Learning
serta Deep Learning. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dalam Revolusi
Industri 4.0 yang ada saat ini. Sebelum membahas penerapan ketiga hal tersebut
dalam Revolusi Industri 4.0, mari kita bahas pengertiannya satu persatu.
- Artificial
Intelligence (AI)
Sesuai dengan namanya AI (kecerdasan buatan) adalah suatu metode
untuk menjadikan komputer dapat berpikir se-cerdas atau bahkan dapat melampaui
kecerdasan manusia. Tujuan dari hal tersebut adalah agar komputer memiliki
kemampuan untuk berpikir, berperilaku, dan mengambil keputusan layaknya
manusia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan
sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk
belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai
tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”.
- Machine
Learning
Machine Learning atau biasa disebut Pembelajaran
Mesin, merupakan cabang dari kecerdasan buatan (AI). Machine Learning
meliputi banyak hal yang diantaranya perancangan dan pengembangan algoritma
yang memungkinkan komputer untuk mengembangkan perilaku yang didasarkan pada
data empiris, seperti dari sensor data basis data untuk memprediksi informasi
yang ada di dunia. Algoritma yang dipakai adalah decision tree learning dan
association rule learning. Namun, algoritma Machine Learning yang
berperan dalam kehidupan di dunia adalah jaringan saraf buatan atau yang biasa
disebut dengan neural network, suatu teknik yang terinspirasi oleh cara
kerja neuron (sel saraf) otak manusia.
- Deep
Learning
Sederhananya, Deep Learning merupakan cabang dari
machine learning. Perbedaan keduanya terdapat pada cara pembelajarannya. Sebuah
machine learning dalam pembelajarannya perlu ‘diberitahu’ bagaimana cara untuk
menciptakan prediksi yang akurat dengan data-data yang telah dimasukkan.
Sementara itu, Deep Learning dapat mempelajari metode komputasi dengan
‘otaknya’ (kemampuannya) sendiri. Sebuah model deep learning dirancang untuk
terus menganalisis suatu data dengan struktur logika yang mirip dengan bagaimana
cara manusia mengambil keputusan. Dengan diberikan data-data, Deep Learning
dapat mengklasifikasikan data yang ada secara spesifik sesuai dengan hal
terunik (paling berbeda) dalam suatu kumpulan data dan dapat mengambil
keputusan selayaknya manusia untuk mencapai hasil (output) yang dicapai.
Dari ketiga pembahasan di atas, disebutkan bahwa proses
dari ketiganya memerlukan data-data yang akan diproses. Data-data yang akan
dimasukkan bukan sembarang data, melainkan melalui tahapan yang disebut dengan Data
Mining yang dimana hal tersebut tak bisa lepas dari Big Data.
Berikut pembahasan tentang kedua hal tersebut.
- Data
Mining
Data Mining atau yang juga memiliki beberapa istilah yang sering juga dipakai dalam penyebutan data mining, yaitu knowledge extraction (KE), Knowledge discovery in databases (KDD), data dredging, data/pattern analysis, business intelligence (BI), dan data archaeology adalah serangkaian
proses untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi untuk menemukan pola
atau pengetahuan baru yang berguna. Pola tersebut didapatkan dalam suatu data
yang berukuran besar di dalam database. Data Mining menggunakan
teknologi pengenalan pola, matematika, statistik, AI dan Machine Learning
dalam prosesnya.
- Big
Data
Big Data adalah kumpulan data dengan jumlah yang sangat
besar dan kompleks sehingga menjadi sangat sulit untuk diproses jika hanya
secara konvensional atau manual menggunakan manajemen basis data biasa atau
aplikasi pemroses data tradisional. Sehingga diperlukan suatu metode untuk
mengambil informasi atau pola yang terdapat pada data tersebut dengan
menggunakan Data Mining yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Hal yang tidak boleh terlewatkan untuk dibahas yang
berhubungan dengan semua teknologi diatas adalah Cloud Computing. Mari kita
bahas apa itu Cloud Computing.
- Cloud
Computing
Mungkin istilah Cloud Computing atau Komputasi Awan kurang begitu
familiar karena masih jarang digunakan dalam kebutuhan digital sehari-hari.
Tetapi sudah banyak diterapkan dalam komputer server atau pusat, karena
penggunaannya lebih efisien dari komputasi biasa. Cloud Computing adalah
pemanfaatan jaringan internet untuk menyimpan berbagai file dalam basis data.
Data disimpan pada server dan dapat diakses oleh komputer lainnya yang
terhubung. Sehingga lebih efisien dalam hal penyimpanan dan biaya.
- Penerapan
Setelah mempelajari beberapa hal tersebut, mari kita mencari
penerapan (Implementasi) dari hal tersebut dalam era Revolusi Industri 4.0.
Deep learning telah berdampak pada kemajuan
perkembangan AI secara signifikan. Bukan hanya perangkat lunak, namun penggunaannya telah merambah
berbagai industri yang lain.
Facebook pun menggunakan
deep learning pada M, asisten virtual berbasis AI yang membantu penggunanya
menyelesaikan tugas-tugas mereka seperti melakukan penelitian, memesan kursi
penerbangan, dan memesan kopi.
Google menggunakan sistem deep learning yang bernama RankBrain
untuk menyaring hasil pencarian. Hal ini berjalan beriringan dengan sejumlah
metode konvensional, seperti yang telah diuraikan
oleh Bloomberg:
Sistem ini membantu Google menangani 15 persen pertanyaan per hari
yang belum pernah diterima oleh sistem ini sebelumnya. Contohnya, sistem ini
menyesuaikan diri ketika dihadapkan dengan pertanyaan ambigu seperti, ‘Apa
sebutan bagi konsumen di level tertinggi rantai makanan?’
Sistem ini semakin
bermanfaat dan kini berada di posisi tiga besar faktor hasil pencarian Google,
di luar tautan dan konten.
Apakah sistem yang mampu mengidentifikasi bila yang terlihat
adalah kucing? Itulah deep learning.
Deep learning mungkin menjadi kepingan puzzle utama yang dapat
membawa manusia pada penciptaan AI yang lebih cerdas dan manusiawi.
Otak Google yang mampu
memindai gambar kucing memerlukan 16 ribu prosesor komputer untuk berjalan.
AlphaGo, program yang berhasil mengalahkan
jawara Go, Lee Sedol, berjalan
“hanya” dengan 48 prosesor. Suatu saat nanti, bukan tidak mungkin jaringan
saraf bekerja pada smartphone yang berharga murah.
Deep learning dapat meningkatkan semua bagian AI, mulai dari
pemrosesan bahasa alami hingga machine vision. Anggap saja deep learning
sebagai otak yang lebih baik yang dapat meningkatkan cara belajar komputer. Ia
dapat meningkatkan kemampuan asisten virtual seperti Siri atau Google Now untuk
menangani hal-hal yang belum dikenali dengan baik oleh kedua asisten virtual
tersebut. Pemrosesan video dan pembuatan klip juga sangat mungkin dilakukan
oleh deep learning.
Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence) :
- Siri
Siri merupakan salah satu asisten pribadi virtual paling populer
yang dimiliki oleh Apple di iPhone dan iPad. Asisten yang diaktifkan sebagai
suara perempuan ramah berinteraksi dengan pengguna dalam rutinitas sehari-hari.
Dia membantu Anda menemukan informasi, mendapatkan petunjuk arah, mengirim
pesan, melakukan panggilan suara, membuka aplikasi, dan menambahkan acara ke
kalender.
Siri menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk mendapatkan
pertanyaan dan permintaan bahasa alami yang lebih cerdas dan mampu memahami.
Ini pasti salah satu contoh paling ikon dari kemampuan belajar pada mesin
smartphone.
- Nest
Learning Thermostat (Google)
Nest adalah salah satu startup contoh penerapan Artificial
Intelligence paling terkenal dan sukses dan diakuisisi oleh Google pada tahun
2014 seharga $ 3,2 miliar. Nest Learning Thermostat merupakan startup yang
dapat membantu user untuk menghemat energi berdasarkan perilaku pengguna
(user).
Nest menggunakan proses pembelajaran mesin yang sangat cerdas yang
dapat mempelajari kebutuhan user dalam memilih suhu ruangan ketika
melakukan suatu hal dan program itu mampu menganalisa dalam waktu sekitar satu
minggu. Selain itu, secara otomatis akan mati untuk menghemat energi, jika
tidak ada orang di rumah.
Bahkan, ini adalah kombinasi kecerdasan buatan dengan Bluetooth
rendah energi karena beberapa komponen solusi ini akan menggunakan layanan dan
solusi BLE (Bluetooth Low Energy).
Pembelajaran Mesin
(Machine Learning) :
- Hasil
Pencarian Search Engine
Google dan mesin pencari lainnya seperti Bing sudah dari dulu
menerapkan machine learning untuk melakukan perangkingan laman suatu website.
Setiap mesin pencari mempunyai resep tersendiri pada algoritma pencarian yang
digunakannya. Dalam praktiknya ketika kita mengetik kata kunci, Google akan
menampilkan hasil pencarian yang paling mendekati kata kunci tersebut. Apabila
kita memilih suatu halaman dan menghabiskan banyak waktu pada halaman tersebut,
Google akan mendeteksi bahwa halaman tersebut sesuai dengan kata kunci yang
kita masukkan. Begitu pula, saat kita melihat halaman pencarian berikutnya
misalnya halaman 2, 3, dan seterusnya. Google akan mendeteksi adanya ketidaksesuaian
kata kunci dengan hasil pencarian yang dihasilkan. Begitulah data tersebut
terkumpul dan diakumulasikan menggunakan machine learning oleh Google Search
Engine, untuk menghasilkan hasil pencarian yang dinamis dan berkualitas.
- Rekomendasi
Produk Marketplace
Perkembangan teknologi menyebabkan penggunaan marketplace semakin
diminati baik dari sisi penjual dan pembeli. Hampir semua orang menggunakan
marketplace, misalnya Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Tiap detiknya, bisa
dipastikan terjadi transaksi antara pedagang dan pembeli. Untuk meningkatkan
pengalaman pengguna, setiap akun perlu menampilkan rekomendasi produk yang
sesuai dengan minat pembelian pembeli. Untuk melakukan ini secara otomatis dan
realtime, tentunya machine learning sangat menentukan keakuratan rekomendasi
produk tiap pembeli di akunnya.
- Konten
yang Ditampilkan Periklanan Digital
Google Ads adalah media periklanan digital terpopuler di dunia.
Ads menampilkan iklan-iklan pada situs web yang menjadi publisher di Google
Adsense. Iklan yang ditampilkan adalah iklan yang bersifat dinamis atau
berubah-ubah. Google Ads mengumpulkan data situs berdasarkan topiknya, kemudian
menampilkan iklan-iklan yang relevan dengan topik tersebut. Disamping itu
Google Ads juga menggunakan cookies, sebagai referensi aktivitas pengunjung
suatu website terkait situs-situs yang dikunjungi sebelumnya. Ads melakukan
akumulasi terhadap 2 faktor tersebut, sehingga dapat ditampilkan iklan yang
sesuai dengan pengunjung website.
Pembelajaran Dalam (Deep
Learning) :
·
Alpha
Go
Pada tahun 2014 Google membeli startup asal Inggris yaitu
DeepMind. DeepMind menjadi laboratorium utama Google untuk mengembangkan dan
meneliti artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hari ini
kepala DeepMind Demis Hassabis mengumumkan bahwa mereka membuat sebuah AI yang
bisa mengalahkan manusia pada permainan tradisional Cina yaitu Go.
Permainan ini secara luas dianggap sebagai patokan kemampuan AI untuk berpikir.
Divisi Google
mengumumkan temuan penuh mereka di jurnal penelitian Nature. Kompleksitas
permainan Go timbul dari banyak orang dengan banyak kemungkinan kombinasi.
Dengan demikian, untuk bisa memenangkan pertandingan Go menggunakan metode AI
tradisional yaitu dengan menghitung semua gerakan yang mungkin tidak bekerja.
Pendekatan DeepMind
melibatkan sistem AI yang disebut AlphaGo yang memiliki 12 jaringan saraf yang
berbeda yang mengandung jutaan koneksi seperti neuron. Salah satunya
bertanggung jawab untuk memilih langkah selanjutnya, sementara yang lain
memprediksi siapa yang akan memenangkan pertandingan. AlphaGo dianalisis 30
juta pergerakan dari ahli manusia dalam bermain game dan akhirnya AlphaGo mampu
memprediksi 57% langkah manusia selanjutnya dari total waktu.
AlphaGo menciptakan
strategi baru sendir, diuji internal dengan bermain ribuan game dan membuat
perubahan dengan menggunakan proses yang disebut reinforcement learning
(penguatan pembelajaran). Keahlian kunci AI ini, bisa mengalahkan manusia
profesional di lima pertandingan game pada Oktober lalu.
Teknologi Masa Depan
· Personal Assistant berbasis Mixed Reality
· Personal Assistant berbasis Mixed Reality
Menggunakan Konsep Deep Learning -> Personal Assistant yang
sempurna (Mempelajari dari kebiasaan dan kesukaan dari pengguna) Menggunakan
konsep cloud computing sehingga bersifat cross-platform. Bisa digunakan secara
bersamaan. Setiap user akan mendapatkan satu clone yang berdasarkan dari
AI Induk yang nantinya pengalaman dari semua user akan disimpan di suatu cloud
storage. Personal Assistant akan mendapatkan input dari user berupa kebiasaan
yang dilakukan dan akan mempelajari kebiasaan dari pengguna serta akan
memberikan saran dari hasil input dari user tersebut. Teknologi ini menggunakan
semua konsep yang telah dijelaskan diatas. Device utama yang inovatif berupa
Mixed Reality (Penggabungan dari Augmented Reality dan Virtual Reality) yang
diterapkan pada alat berbentuk seperti lensa atau kacamata yang juga
terintegrasi oleh berbagai device. Input manusia terjadi melalui keyboard, mouse, sentuhan, ink, suara, bahkan Kinect tracking. Hubungan keduanya kemudian berinteraksi membentuk persepsi lingkungan (environmental input) dalam bentuk API. Environmental input menangkap berbagai hal yang dilakukan seseorang, mulai dari posisi & lokasinya, permukaan tanah dan pembatas jalan, ambient lighting, suara lingkungan, dan pengenalan objek. Kurang lebih penerapan hal tersebut seperti yang ada pada Film Ironman yaitu Jarvis.
MIRIS
“MIxed Reality Intelligent System”
“MIxed Reality Intelligent System”
MIRIS merupakan suatu sistem pembantu personal yang diimplementasikan dalam suatu kacamata cerdas yaitu MIRISET. Pengguna dapat memberi masukan berupa gerakan dan suara.
Disclaimer : This product are dangerous for prolonged use. Please don’t wear this product over 6 hours of continuous use without interruption.
- Penerapan Personal Assistant dengan Teknologi Deep
Learning & Cloud Computing pada Smart Glasses yang berbasis
Mixed Reality.
- Memberikan solusi atau saran terbaik untuk suatu hal
yang akan dilakukan berdasarkan pengalaman pengguna.
- Output bisa visual atau audio maupun keduanya tergantung
kebutuhan user. Contoh data bisa ditampilkan (visual) dan output audio
untuk kesimpulan atau garis besar data yang ditampilkan.
- Untuk suara dari MIRIS, pengguna dapat memilih
dari pilihan suara default atau membuat voice pack custom sendiri.
Device
Specs
Glasses :
- Computing Unit : Using NVIDIA® Jetson Nano™ Developer Kit
for computing.- access to server computer
- Storage : USB FD
- Power : Li-Po Battery
- Charge Method : Wireless Charging + Solar Cell
- Connection : Come with 5G Plan and Wi-Fi Cards (Modul)
- Camera
- Modul Audio Input (Microphone) & Output
(Speaker)
- Hologram -> Projector -> Pico projector
- Etc
Server :
- Computing Unit : Quantum Computer
- Storage : RAID total 1 YottaByte
- Power : 3 whole apartment blocks equivalent worth of power
How it
Works
Procedural
explanation about how this system works.
- Always on above 5% capacity of battery
- When inactive, Only speech recognition (mic) will
active, the rest will suspend.
- When SR picks “Insert Something Here”, the
system will go up. Alternatively, Press the button on the side of the lens
to activate the whole system.
- Users input something (Hologram / mic)
- The AI will search corresponding data from local side.
If the data weren’t present, it will request data from the server side to
comply the request from user side. At the same time it will record inputs
from the user for recommendations etc.
- The output will be displayed or played or both depending
on the user preference. (By default both)
- Ask whether the user wants to input something else. If
yes, then repeat to step 4. Else, go to step 8.
- System will go inactive after some time passed without
input from the user (Default 5 mins)
- The Device will go off after reaching 2% of battery
capacity.
NVIDIA®
Jetson Nano™ Developer Kit
Radiation?
Don’t worry, we have solution!
Anti-Radiaton
Glasses
Timah
Hitam Anti Radiasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar