Rabu, 17 Oktober 2018

Microsoft Azure


Pengenalan Microsoft Azure


Dalam perkembangan cloud computing yang cukup pesat di Indonesia saat ini, salah satu platform yang mencuat adalah Windows Azure. Teknologi bentukan Microsoft ini adalah sebuah bentuk implementasi Platform as a Service (PaaS) dari sebuah cloud computing. Teknologi ini memungkinkan kita untuk membangun sebuah aplikasi melalui cloud, baik berupa teknologi web application, cloud service, maupun aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas virtual machine.


(Gambar 1. Platform Services dan Infrastruktur Services)

Salah satu yang menjadi keunggulan Windows Azure adalah kemampuan untuk menjalankan aplikasi dari berbagai jenis teknologi dan platform, diantaranya adalah .NET (sebagai teknologi dari Microsoft), JAVA, dan juga PHP.

Berdasarkan sejarahnya, teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 dan terus dikembangkan sehingga menjadi komersial secara umum pada tanggal 1 Februari 2010. Microsoft mengkategorikan layanan Azure menjadi 11 jenis produk utama:


  • Compute - layanan ini menyediakan mesin virtual, kontainer, batch processing dan akses aplikasi remote.
(Gambar 2.  Compute Services)

  • Web dan mobile - layanan ini mendukung pengembangan dan penyebaran web dan aplikasi mobile, dan juga menawarkan fitur untuk manajemen API, pemberitahuan dan pelaporan.
(Gambar 3. Web and Mobile Services)

  • Data Storage (Penyimpanan Data) - kategori ini termasuk database sebagai persembahan Layanan untuk SQL dan NoSQL, serta tidak terstruktur dan cache penyimpanan awan.
(Gambar 4. Data Storage Services)

  • Analytics - layanan ini menyediakan analisis didistribusikan dan penyimpanan, serta analisis real-time, analisis data besar, data lakes, machine learning dan data werehouse.
(Gambar 5. Analytics Services)

  • Network (Jaringan ) - Layanan  ini termasuk jaringan virtual, koneksi berdedikasi dan gateway, serta layanan untuk manajemen lalu lintas, load balancing dan sistem nama domain (DNS) hosting.
(Gambar 6. Network Services)

  • Media dan jaringan pengiriman konten (CDN) - layanan ini meliputi on-demand streaming, encoding dan playback media dan pengindeksan.
  • Integrasi hibrida - ini adalah layanan untuk server backup, recovery situs dan menghubungkan cloud swasta dan publik.
(Gambar 7. Integration Services)

  • Identitas dan akses manajemen (IAM) - persembahan ini memastikan hanya pengguna yang berwenang dapat menggunakan layanan Azure, dan membantu melindungi kunci enkripsi dan informasi rahasia lainnya.
(Gambar 8. Identity Services)

  • Internet of Things (IOT) - layanan ini membantu pengguna menangkap, memonitor dan menganalisa data IOT dari sensor dan perangkat lainnya.

(Gambar 9. IoT Services)

  • Development - layanan ini membantu pengembang aplikasi code share, aplikasi pengujian dan melacak potensi masalah. Azure mendukung berbagai bahasa pemrograman aplikasi, termasuk JavaScript, Python, NET dan Node.js.
(Gambar 10. Developing Services)
    • Manajemen dan keamanan - produk ini membantu administrator cloud mengelola Azure penyebaran mereka, jadwal dan menjalankan pekerjaan, dan menciptakan otomatisasi. Layanan ini juga mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi dan merespon cloud dari ancaman keamanan. 

      (Gambar 11. Management Services)


      MEMBUAT VIRTUAL MACHINE DI MICROSOFT AZURE

      Buka link portal.azure.com . Login menggunakan credential yang sudah didaftarkan untuk subscription azure. Pada dashboard, pilih virtual machine


      (Gambar 12. Dashboard Azure)

      Buat konfigurasi dasar untuk virtual machine

      (Gambar 13. Konfigurasi Dasar VM)

      Konfigurasi dasar yang harus diisi:
      • Nama Virtual Machine. 
      • User Name dan Password, Credential ini berfungsi untuk login pada saat kita melakukan Remote Desktop Connection terhadap VM , karena untuk menggunakan VM hanya bisa dilakukan dengan cara Remote Desktop Connection. 
      • Subscription, pilih subscription yang sedang aktif / digunakan. 
      • Resource group digunakan untuk mengelompokan resource yang nantinya akan dibuat oleh Azure, fungsinya hampir sama dengan Folder atau OU pada Active Directory. Terdapat 2 pilihan, yaitu Create New untuk membuat RG (Resource Group) baru atau Use Existing untuk menggunakan RG yang sudah ada. 
      • Location, adalah lokasi data center yang dimiliki Azure, pilih yang terdekat dari Indonesia yaitu Southeast Asia.

      Pilih OS yang ingin diinstall


      (Gambar 14. Daftar OS pada Azure)


      Buat Username dan Password untuk administrator di VM

      (Gambar 15. Konfigurasi Akun Administrator )


      Untuk Inbound port rule pilih allow selected ports dan pilih RDP (3389) dan HTTP kemudian next.

      (Gambar 16. Konfigurasi Port )

      * RDP adalah port untuk remote desktop sedangkan https adalah port untuk secure http


      Pada konfigurasi DISK, pilih tipe disk untuk VM anda.

      (Gambar 17. Konfigurasi tipe disk)

      • VM disk type terdapat 2 pilihan disk yaitu SSD (Solid-state Drive) dan HDD (Hard-Disk Drive). Ini adalah tipe disk yang nanti akan kita gunakan, tentu pilihan ini juga mempengaruhi biaya yang nanti akan terpakai.


      Buat konfigurasi Network untuk VM

      (Gambar 18. Konfigurasi network)
      • NSG (Network Security Group), ini berfungsi sebagai firewall tingkat luar yang diprovide oleh Azure.
      • Basic Network Konfiguration hanya meliputi IP Address dan Subnet. Apabila kita belum memiliki IP Address dibiarkan default saja


      Buat konfigurasi Management untuk VM

      (Gambar 19 Konfigurasi Management)
      • Bagian monitoring biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan log - log yang di lakukan oleh VM Azure. Biarkan default saja untuk saat ini.

      Klik Next hingga muncul tampilan validasi VM


        (Gambar 20. Konfigurasi Management)

      • Pada tahap ini Azure akan melakukan Validasi terhadap konfigurasi VM yang kita setting tadi, apabila semua OK dan sukses, maka akan muncul tampilan seperti ini dan klik CREATE.

      Tunggulah beberapa menit karena microsoft azure sedang menyiapkan windows servernya, setelah selesai klik go to resource

      (Gambar 21. Tampilan Overview VM)


      Sampai langkah ini pilih connect untuk masuk kedalam VM nya

      (Gambar 22. Masuk Remote Desktop)


      Masukkan password credential kita sesuai dengan yang dibuat.

      (Gambar 23. Login VM)


      Untuk certificate pilih Yes.

      (Gambar 24. Certificate RDP)


      VM yang sedang running di Azure sudah bisa kita gunakan untuk Domain Controller ataupun Server.


      (Gambar 25. Server Manager)


      Setelah selesai, matikan koneksi yang sedang berjalan agar tidak terkena billing. Agar benar-benar mati VM nya pilih Stop hingga status berubah menjadi Stopped.


      Disusun Oleh:
      1. Fiqqi Zanuar P        15051204004
      2. Dimas Setio U        15051204008
      3. Nonik Indah Wati   15051204015
      4. Ellsa Wahyu C        16051204005
      5. Sylvia Rahma         16051204007
      6. Dyah Hediati          16051204013
      7. Umar Faruk            16051204015
      8. Aida Kartika A. R  16051204016
      9. Yudhistira Satriyo  16051204045
      S1- Teknik Informatika 
      Universitas Negeri Surabaya

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar