Selasa, 10 Juni 2025

PRAKTIKUM SESEDERHANA: KONFIGURASI SSH SERVER PADA DEBIAN DAN AKSES REMOTE MENGGUNAKAN PUTTY

 

Disusun Oleh:

1.    Arya Bagus Adipranata

(24051204044)

2.    Rosma Ibrahim

(24051204048)

3.    Bagus Sinar Saputra

(24051204056)

4.    Qanitah Khaula Artyana

(24051204062)

5.    Dhabit Hadi Dwitama

(24051204064)

6.    Muhammad Zikri Kurniawan

(24051204066)

7.    Dzikrillah Rachmah Az Zahra

(24051204067)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam bidang teknologi informasi, permintaan untuk akses jarak jauh ke server sangat krusial, terutama dalam pengelolaan sistem dan jaringan. Salah satu cara yang sering dipakai untuk mengakses server secara jarak jauh adalah melalui protokol SSH (Secure Shell). SSH memungkinkan pengguna untuk secara aman mengakses terminal sistem operasi berbasis Unix/Linux melalui jaringan.

Salah satu sistem operasi yang umum dipakai untuk kebutuhan server adalah Debian, karena stabilitasnya dan dukungan komunitas yang luas. Agar pengelolaan server Debian lebih mudah tanpa perlu selalu mengaksesnya secara langsung melalui tampilan fisik atau mesin virtual, diperlukan konfigurasi SSH agar server dapat diakses dari perangkat lain.

PuTTY merupakan salah satu aplikasi klien SSH yang beroperasi di sistem operasi Windows, dan sering dimanfaatkan untuk mengakses server Linux secara jarak jauh. Dengan PuTTY, pengguna bisa mengakses server Debian yang sudah diatur dengan SSH dan mengeksekusi perintah-perintah seolah-olah berada langsung di dalam server itu.

Dengan demikian, laporan ini akan menguraikan langkah-langkah untuk mengonfigurasi SSH server di sistem operasi Debian dan cara mengaksesnya secara jarak jauh dengan PuTTY. Diharapkan dengan pengaturan ini, pengelolaan server menjadi lebih efisien dan fleksibel, khususnya dalam situasi pengelolaan dari jarak jauh.

1.2  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana cara melakukan konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian?

2.     Apa saja yang diperlukan agar sistem Debian dapat diakses secara remote melalui jaringan?

3.     Bagaimana langkah-langkah menggunakan aplikasi PuTTY untuk mengakses server Debian dari komputer lain?

4.     Apa manfaat dan keuntungan menggunakan SSH dalam mengelola server secara jarak jauh?

1.3  Tujuan Laporan

1.     Menjelaskan proses konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian.

2.     Menunjukkan cara mengakses server Debian secara remote menggunakan aplikasi PuTTY.

3.     Menerapkan pengelolaan server jarak jauh melalui protokol SSH secara aman dan efisien.

1.4  Manfaat Penulisan

1.     Menambah pemahaman mengenai cara kerja protokol SSH dalam mengelola server secara jarak jauh.

2.     Memberikan pengalaman praktis dalam mengkonfigurasi server Debian agar dapat diakses melalui jaringan.

3.     Membantu dalam mengembangkan keterampilan penggunaan aplikasi remote client seperti PuTTY untuk keperluan administrasi sistem.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 SSH (Secure Shell)

SSH (Secure Shell) merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengatur komputer atau server dari jarak jauh melalui koneksi yang aman. SSH dirancang sebagai pengganti protokol remote sebelumnya seperti Telnet dan rlogin yang tidak menawarkan enkripsi, sehingga lebih mudah disadap datanya.

2.1.2 Sistem Operasi Debian

Debian merupakan distribusi Linux yang gratis dan open source, terkenal karena stabilitas dan keamanannya. Debian kerap dipakai sebagai sistem operasi untuk server karena kemampuannya dalam mengelola beragam layanan dengan baik.

Debian menyediakan manajemen paket yang efektif melalui APT, membuat proses instalasi dan pembaruan perangkat lunak menjadi lebih mudah. Dalam laporan ini, diterapkan Debian versi 10 (Buster), yang merupakan rilis stabil dengan dukungan jangka panjang (LTS) serta pembaruan keamanan yang teratur, sehingga ideal untuk kebutuhan server.

2.1.3 PuTTY

PuTTY merupakan aplikasi klien SSH yang banyak digunakan di sistem operasi Windows untuk mengakses server dari jarak jauh. PuTTY menawarkan antarmuka terminal yang memudahkan pengguna untuk terhubung ke server.

 SSH secara aman dan sederhana. Fungsi utama dari PuTTY adalah untuk membuka sesi koneksi SSH, Telnet, dan berbagai protokol lainnya bagi administrasi jarak jauh. PuTTY dipilih karena bobotnya yang ringan, gampang digunakan, dan dapat berfungsi dengan berbagai versi Windows.

2.1.4 Konfigurasi SSH Server

Server SSH adalah suatu layanan yang beroperasi pada sistem operasi server (contohnya Debian) untuk mengelola dan menerima koneksi SSH dari klien. Pengaturan utama server SSH dapat ditemukan di file /etc/ssh/sshd_config, yang mengelola berbagai pilihan seperti port yang dipakai, cara autentikasi, dan pengaturan keamanan lainnya. Port SSH default adalah 22, namun dapat diubah dalam pengaturan untuk meningkatkan keamanan dari serangan yang menuju port standar

2.2 Alat Dan Bahan

Berikut alat dan bahan yang digunakan:

 2.2.1 Laptop dengan Spesifikasi:

·       RAM: 8 GB

·       Storage: 477 GB (SSD)

·       Sistem Operasi: Windows 11

2.2.2 Debian 10.13.0 (Buster) 64-bit Netinst ISO

·       Tipe: Image ISO untuk instalasi minimal

2.2.3 VM Ware 16 Pro

·       Virtualisasi

Versi 16 ini mendukung berbagai fitur baru dan stabilitas untuk menjalankan virtual machine dengan berbagai sistem operasi, termasuk Debian.

2.3 Langkah - langkah 

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi SSH Server di Debian 10.13.0 pada VMware Workstation Pro 16:

2.3.1       Membuka VMware Workstation Pro 16



2.3.2       Nyalakan debian 10, klik “Power on this virtual machine”



2.3.3       Login dengan root dan password yang telah dibuat



2.3.4       Cek ip, ketik “ip a”



2.3.5       Install net-tools, ketikan “apt-get install net-tools”



2.3.6       Lalu setting jaringan, ketikan  “nano /etc/network/interfaces”



2.3.7       Lalu simpan setting jaringan tersebut, ketikan “service networking restart”



 

2.3.8       Cek ip address, ketikan “ip a”



Ip yang telah dibuat pada ens36 sudah ada

2.3.9       Setting ip address pada laptop (sebagai client), buka Control panel – Network and Internet – Network and Sharing Center – Change adapter settings



Isi IP Address



Klik “OK”

 

2.3.10    Instal open ssh server pada debian, ketikan “apt-get install openssh-server”



Sudah terinstal

 

2.3.11    Lalu konfigurasi ssh server, ketikan “nano /etc/ssh/sshd_config”

·       Aktifkan port 22 dengan menghapus (#)



·       Aktifkan pada permitrootlogin dan ubah dengan permitrootlogin yes



 

2.3.12    Simpan konfigurasi ssh tersebut, ketikan “service ssh restart”



2.3.11    Install putty jika belum ada, jika sudah buka putty





Tampilan awal

 

2.3.12    Masukan ip address yang sudah di konfigurasi, klik “open”



 

2.3.13    Jika berhasil maka akan diminta login



Selesai


2.4     Hasil dan pembahasan

  2.4.1   Instalasi dan Pengaturan Jaringan                

Langkah

Deskripsi

Keterangan

1.     Mengaktifkan Debian di VMware Workstation Pro 16

Nyalakan debian 10 dengan klik “Power on this virtual machine”.

Tahapan awal untuk memulai konfigurasi jaringan dan instalasi SSH Server.

2.     Login sebagai root

Login dengan root dan password yang telah dibuat.

Agar memiliki hak akses penuh selama instalasi dan konfigurasi sistem.

3.     Mengecek IP

Mengecek IP dengan mengetikkan perintah "ip a"

Untuk melihat status koneksi.

4.     Install net-tools

Proses instalasi net-tools dengan mengetikkan perintah "apt-get install net-tools".

Net-tools untuk membantu administrasi jaringan.

5.     Setting jaringan

Setting jaringan dengan mengetikkan perintah “nano /etc/network/interfaces”

 

agar Debian memiliki alamat IP tetap yang bisa diakses oleh perangkat lain di jaringan.

6.     Simpan setting jaringan

menyimpan setting jaringan yang telah dilakukan sebelumnya.

Diikuti dengan perintah untuk merestart layanan jaringan menggunakan perintah “service networking restart”.

7.     Cek IP address

Mengecek IP dengan mengetikkan "ip a"

IP yang telah dibuat pada ens36 sudah ada.

8.     Setting ip address pada laptop (sebagai client)

buka Control panel – Network and Internet – Network and Sharing Center – Change adapter settings

 

memungkinkan perangkat untuk terhubung ke server. Debian melalui jaringan lokal.

 

 

  2.4.2   Instalasi dan konfigurasi SSH Server

Langkah

Deskripsi

Keterangan

1.     Instalasi open SSH server

Mengetikkan perintah “apt-get install openssh-server”

agar Debian bisa menerima koneksi dari klien melalui protokol SSH.

2.     Konfigurasi SSH Server

dengan mengedit file konfigurasi “nano /etc/ssh/sshd_config”

Aktifkan port 22 dengan menghapus (#).Aktifkan pada permitrootlogin dan ubah menjadi yes

menghapus tanda # untuk mengaktifkan port SSH pada port 22. PermitRootLogin diubah menjadi yes untuk memungkinkan login sebagai root.

3.     Simpan konfigurasi ssh

ketikan “service ssh restart”

Merestart layanan SSH dengan setelah pengeditan konfigurasi.

 

  2.4.3   Akses Remote Menggunakan PuTTY

Langkah

Deskripsi

Keterangan

1.     Install PuTTY

Melakukan install PuTTY jika belum ada dan buka PuTTY jika sudah terinstall.

PuTTY digunakan untuk mengakses server debian.

2.     Masukan ip address

Masukan ip address yang sudah di konfigurasi lalu klik “open”

 

PuTTY berhasil terhubung ke server Debian dengan memasukkan IP yang telah terkonfigurasi.

3.     Login jika berhasil

Login dengan root

login setelah berhasil terhubung, yang menandakan bahwa koneksi SSH telah berhasil.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah menjalani beberapa tahap pengaturan dan pengujian, disimpulkan bahwa SSH Server di Debian 10 telah berhasil dikonfigurasi dan beroperasi dengan baik. Server dapat diakses dari jarak jauh menggunakan aplikasi PuTTY dengan koneksi yang aman melalui protokol SSH. Pengaturan ini menunjukkan bahwa pengelolaan server dapat dilakukan dari jauh tanpa mengurangi aspek keamanan, efisiensi, dan kenyamanan dalam manajemen sistem.

Dengan menerapkan langkah-langkah pengaturan yang sesuai, pengguna dapat mengakses server kapan saja selama terhubung dalam satu jaringan atau jaringan yang telah diatur untuk remote.

3.2 Saran

Agar keamanan server terjaga, disarankan supaya pengguna tidak hanya bergantung pada pengaturan bawaan. Mengubah port SSH dan menonaktifkan akses langsung root dapat mengurangi risiko serangan dari pihak yang tidak berwenang. Di samping itu, untuk pemula yang ingin mempelajari pengaturan server SSH, sangat dianjurkan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu di lingkungan virtual dengan menggunakan VMware. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran menjadi lebih aman tanpa mengganggu sistem yang utama. Sebagai langkah terakhir, sebelum mengubah file konfigurasi seperti sshd_config, disarankan agar pengguna membuat salinan atau backup terlebih dahulu untuk memudahkan pemulihan konfigurasi jika terjadi kesalahan


DAFTAR PUSTAKA

 

Debian Project. (2019). Debian GNU/Linux 10 — Buster Release Information.

Diakses dari: https://www.debian.org/releases/buster/

VMware, Inc. (2023). Using VMware Workstation Pro.

Diakses dari: https://www.vmware.com/support/ws55/doc/

Linux Foundation. (2022). Linux Essentials.

Diakses dari: https://linuxfoundation.org/

Community Debian Wiki. (2023). Debian Installation Guide (Buster).

Diakses dari: https://wiki.debian.org/DebianInstaller

SSH Communications Security. (2021). Introduction to Secure Shell (SSH).

Diakses dari: https://www.ssh.com/academy/ssh

Chi, S. (2020). PuTTY Documentation.

Diakses dari: https://the.earth.li/~sgtatham/putty/latest.html

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar