Senin, 16 Juni 2025

INSTALASI REMASTERING UBUNTU 20.04 MENGGUNAKAN CUBIC

INSTALASI REMASTERING UBUNTU 20.04 MENGGUNAKAN CUBIC


Disusun Oleh:

Radiv Patra Makmun     24051204147

Ramzi Pandu Ma’arif 24051204148


BAB I

PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

        Remastering sistem operasi Ubuntu bertujuan untuk menciptakan ISO kustom yang telah dikonfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, seperti penambahan aplikasi, pengaturan tema, logo, dan wallpaper. Salah satu alat yang populer digunakan untuk proses ini adalah Cubic (Custom Ubuntu ISO Creator). Dengan Cubic, pengguna dapat dengan mudah mengatur sistem operasi mereka sendiri dari awal.

  1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara menginstal dan menggunakan Cubic untuk remastering Ubuntu 20.04?

  2. Bagaimana cara menambahkan aplikasi-aplikasi penting ke dalam ISO?

  3. Bagaimana cara wallpaper default Ubuntu?

  1.3 Tujuan

  1. Menjelaskan proses remastering Ubuntu menggunakan Cubic.

  2. Memberikan panduan instalasi aplikasi-aplikasi penting dalam lingkungan remastering.

  3. Menjelaskan cara mengganti elemen visual sistem.

INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX VERSI DUALBOOT


INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX VERSI DUALBOOT


Disusun Oleh:

 Radiv Patra Makmun    (24051204147)



BAB I 

PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

         Kemajuan teknologi informasi yang pesat menuntut tersedianya sistem operasi yang andal, stabil, dan fleksibel guna menunjang berbagai aktivitas komputasi. Linux hadir sebagai solusi dengan lisensi open-source, memungkinkan pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan mengembangkan sistem secara bebas. Keunggulan utama Linux adalah kemampuannya untuk dijalankan melalui Command Line Interface (CLI), yang memberikan kendali lebih luas terhadap sistem dan efisiensi dalam mengeksekusi perintah.

  1.2 Rumusan Masalah

        1. Bagaimana mekanisme kerja Command Line Interface (CLI) di sistem operasi Linux?

        2. Bagaimana langkah-langkah instalasi Ubuntu 24.04.2 LTS?

        3. Apa saja kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk proses instalasi?

  1.3 Tujuan Laporan

        1. Menjelaskan fungsi dan keunggulan CLI dalam sistem Linux.

        2. Memahami proses instalasi sistem operasi Linux dalam mode dualboot.

        3. Menjabarkan konfigurasi penting seperti pengaturan BIOS/UEFI

Selasa, 10 Juni 2025

PRAKTIKUM SESEDERHANA: KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 10 DENGAN BIND9

 

Disusun Oleh:

1.    Arya Bagus Adipranata

(24051204044)

2.    Rosma Ibrahim

(24051204048)

3.    Bagus Sinar Saputra

(24051204056)

4.    Qanitah Khaula Artyana

(24051204062)

5.    Dhabit Hadi Dwitama

(24051204064)

6.    Muhammad Zikri Kurniawan

(24051204066)

7.    Dzikrillah Rachmah Az Zahra

(24051204067)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dunia jaringan komputer, Domain Name System (DNS) adalah elemen penting yang memungkinkan pengguna untuk mengakses alamat situs atau layanan jaringan dengan nama domain yang mudah diingat, tanpa harus mengetahui alamat IP-nya secara langsung. DNS berfungsi seperti buku telepon internet, yang mengubah nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya, sehingga membuat komunikasi dalam jaringan lebih efisien dan ramah pengguna.

 Penggunaan server DNS sangat krusial, terutama dalam jaringan lokal dan juga global. Salah satu aplikasi server DNS yang populer adalah BIND9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9), yang bersifat open-source dan mendukung berbagai macam konfigurasi zona. Sementara itu, Debian 10 sebagai sistem operasi Linux yang stabil sering digunakan sebagai server, menjadikannya pilihan yang ideal untuk praktik konfigurasi jaringan.

Konfigurasi server DNS dilakukan menggunakan BIND9 pada system operasi Debian 10 melalui praktikum sederhana ini. Praktik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman fundamental mengenai mekanisme DNS, struktur file konfigurasi, serta cara mengelola zona domain dan domain terbalik. Praktikum ini diharapkan dapat berfungsi sebagai langkah awal dalam memahami layanan jaringan yang lebih kompleks dan menjadi fondasi bagi kemampuan administrasi jaringan di masa depan.

1.2  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara menginstal dan mengonfigurasi DNS server menggunakan BIND9 pada sistem operasi Debian 10?
  2. Bagaimana cara membuat konfigurasi zona domain (forward) dan zona reverse agar DNS server dapat berjalan dengan benar?
  3. Apa saja kendala umum yang dapat terjadi dalam proses konfigurasi DNS server dan bagaimana solusi penanganannya?

1.3  Tujuan Laporan

  1. Menjelaskan langkah-langkah instalasi dan konfigurasi DNS server menggunakan BIND9 pada Debian 10.
  2. Memberikan pemahaman tentang fungsi serta cara kerja DNS server dalam jaringan lokal.
  3. Melatih kemampuan praktik dalam mengelola layanan jaringan, khususnya dalam konfigurasi domain name system (DNS).

1.4  Manfaat Penulisan

  1. Memotivasi penguasaan pemanfaatan sistem operasi Debian sebagai server jaringan.
  2. Membangun pemahaman yang mendalam tentang konsep kerja DNS, baik dari segi teori maupun praktik.
  3. Menjadi landasan bagi penerapan konfigurasi layanan jaringan tingkat lanjut di masa yang akan datang, seperti server web atau server email.

 

PRAKTIKUM SESEDERHANA: KONFIGURASI SSH SERVER PADA DEBIAN DAN AKSES REMOTE MENGGUNAKAN PUTTY

 

Disusun Oleh:

1.    Arya Bagus Adipranata

(24051204044)

2.    Rosma Ibrahim

(24051204048)

3.    Bagus Sinar Saputra

(24051204056)

4.    Qanitah Khaula Artyana

(24051204062)

5.    Dhabit Hadi Dwitama

(24051204064)

6.    Muhammad Zikri Kurniawan

(24051204066)

7.    Dzikrillah Rachmah Az Zahra

(24051204067)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam bidang teknologi informasi, permintaan untuk akses jarak jauh ke server sangat krusial, terutama dalam pengelolaan sistem dan jaringan. Salah satu cara yang sering dipakai untuk mengakses server secara jarak jauh adalah melalui protokol SSH (Secure Shell). SSH memungkinkan pengguna untuk secara aman mengakses terminal sistem operasi berbasis Unix/Linux melalui jaringan.

Salah satu sistem operasi yang umum dipakai untuk kebutuhan server adalah Debian, karena stabilitasnya dan dukungan komunitas yang luas. Agar pengelolaan server Debian lebih mudah tanpa perlu selalu mengaksesnya secara langsung melalui tampilan fisik atau mesin virtual, diperlukan konfigurasi SSH agar server dapat diakses dari perangkat lain.

PuTTY merupakan salah satu aplikasi klien SSH yang beroperasi di sistem operasi Windows, dan sering dimanfaatkan untuk mengakses server Linux secara jarak jauh. Dengan PuTTY, pengguna bisa mengakses server Debian yang sudah diatur dengan SSH dan mengeksekusi perintah-perintah seolah-olah berada langsung di dalam server itu.

Dengan demikian, laporan ini akan menguraikan langkah-langkah untuk mengonfigurasi SSH server di sistem operasi Debian dan cara mengaksesnya secara jarak jauh dengan PuTTY. Diharapkan dengan pengaturan ini, pengelolaan server menjadi lebih efisien dan fleksibel, khususnya dalam situasi pengelolaan dari jarak jauh.

1.2  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana cara melakukan konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian?

2.     Apa saja yang diperlukan agar sistem Debian dapat diakses secara remote melalui jaringan?

3.     Bagaimana langkah-langkah menggunakan aplikasi PuTTY untuk mengakses server Debian dari komputer lain?

4.     Apa manfaat dan keuntungan menggunakan SSH dalam mengelola server secara jarak jauh?

1.3  Tujuan Laporan

1.     Menjelaskan proses konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian.

2.     Menunjukkan cara mengakses server Debian secara remote menggunakan aplikasi PuTTY.

3.     Menerapkan pengelolaan server jarak jauh melalui protokol SSH secara aman dan efisien.

1.4  Manfaat Penulisan

1.     Menambah pemahaman mengenai cara kerja protokol SSH dalam mengelola server secara jarak jauh.

2.     Memberikan pengalaman praktis dalam mengkonfigurasi server Debian agar dapat diakses melalui jaringan.

3.     Membantu dalam mengembangkan keterampilan penggunaan aplikasi remote client seperti PuTTY untuk keperluan administrasi sistem.