Disusun Oleh :
2. Anggun Kurniatul Hidayah (20051204006)
3. Dean Sanjaya Surya Putra (20051204082)
4. Valdo Febrian (20051204010)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana
banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia setiap musim
penghujan, seperti yang terjadi di Ibu Kota Indonesia yaitu Jakarta atau
beberapa daerah lainnya di Indonesia. Pada Penelitian serupa yaitu mendeteksi
ketinggian air dapat dilakukan dengan menggunakan radar Doppler, tetapi
memerlukan rancangan perangkat keras yang rumit. Cara tersebut memerlukan biaya
tinggi. Cara lain yang efektif dan ekonomis untuk mendeteksi ketinggian
permukaan air dapat menggunakan Sensor Waterlevel berbasis mikrokontroler. Pada
penelitian kali ini, Peneliti mengunakan Sensor water level. Ultrasonik sebagai
alat pendeteksi yang digabungkan dengan mikrokontroler (Arduino uno) dan
berbasis internet of thing (IoT). Oleh sebab itu, penulis membangun “Sistem
Deteksi Banjir Berbasis Internet of Thing (IoT) dan Telegram messenger
Menggunakan Node MCU Serta Sensor Waterlevel” yang dapat menjadi peringatan
bagi penduduk setempat untuk di teliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
IoT?
2. Apa saja alat dan bahan
yang dibutuhkan?
3. Bagaimana proses pembuatan
sensor tersebut?
C. Tujuan Pengujian
1. Untuk mengetahui definisi
dari IoT
2. Untuk mengetahui alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk membuat sensor Waterlevel berbasis mikrokontroler
3. Untuk mengetahui cara
sensor mendeteksi banjir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Internet
of Thing (IoT)
IoT merupakan sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah
dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti
identifikasi radio frekuensi, sensor infra merah, GPS, scanner dan smart meter,
Dewi Surnati 2007. Sensor dalam jaringan IoT berfungsi untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi parameter sebuah peralatan melalui jaringan komunikasi kabel
maupun nirkabel sehingga mampu untuk memperoleh data yang akurat serta proses
arduino secara real time, Setiawan, A. 2006.
B. Alat dan Bahan
1. Node MCU
Node MCU merupakan
sebuah platform IoT yang bersifat open source yang terdiri dari perangkat keras
berupa sistem on chip, Istilah Node MCU sebenarnya mengacu pada firmware yang
digunakan dari perangkat keras development kit, T Widiaman, 2016. Node MCU
dianalogikan sebagai board arduinonya ESP8266. Dalam seri tutorial ESP8266
2. Sensor Waterlevel
Water Level Sensor
K-0135 merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm
panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor water level
akan memberikan signal ke panel ketika didapat sensor menemukan air telah naik.
Cara kerja Sensor ketika ketinggian air mencapai batas maksimal dari sensor,
secara otomatis Bandul Magnet akan terangkat ketika magnet berada pada level
sensor berikutnya sensor tersebut akan aktif menyalakan lampu peralatan lainya.
Jarak jangkauan sensor water level yakni bisa mendeteksi tinggi air sampai
dengan 1 - 4 cm, Achmad Muzakky, dkk, 2018.
3.
Gelas dan air
Gelas dan air ini digunakan untuk
mengecek sensornya apakah bekerja atau tidak.
C. Rancang Bangun Sistem
Gambaran rancang bangun perangkat deteksi banjir ini seperti pada gambar berikut.
D. Cara Kerja Sensor Water Level
1.
Koneksi Hotspot wifi
Pada pembangunan sistem deteksi banjir ini tahapan pertama yang
dilakukan adalah koneksi hosport wifi (sebagai penyedia layanan internet)
dengan mikrokontroler Node Mcu. Tahapan ini berfungsi supaya mikrokontroler.
Node Mcu bisa menjalankan perannya sebagainya pengendali Internet of thing.
Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil berupa nomor IP addres dari
mikrokontroler Node Mcu adalah 192.168.1.141. Berikut adalah coding untuk
menghubungkan dengan wifi.
#include <ESP8266WiFi.h>
#include
<WiFiClientSecure.h>
#include
<UniversalTelegramBot.h>
// Initialize Wifi connection to
the router
char ssid[] = "Ovi
House"; // your network SSID
(name)
char password[] =
"isticomel0211"; // your network key
// Initialize Telegram BOT
#define BOTtoken
"1574556187:AAEt_3pH58suLjDhuT5C4E0w1Coex_SHrps" // your Bot Token (Get from Botfather)
#define idchat
"1033898288"
WiFiClientSecure client;
UniversalTelegramBot bot(BOTtoken,
client);
int pinSensor = A0;
float panjangSensor = 4.0 ;
int cek=0;
int Bot_mtbs = 10; //mean time
between scan messages
long Bot_lasttime; //last time messages' scan has been done
bool Start = false;
void handleNewMessages(int
numNewMessages) {
Serial.println("handleNewMessages");
Serial.println(String(numNewMessages));
for (int i=0; i<numNewMessages; i++) {
String chat_id = String(bot.messages[i].chat_id);
String text = bot.messages[i].text;
String from_name = bot.messages[i].from_name;
if (from_name == "") from_name = "Guest";
if (text == "Ok") {
cek=12;
String welcome = "Terima kasih atas
perhatiannya";
bot.sendMessage(chat_id, welcome);
Serial.println("Pesan telah
direima");}
if (text == "Cek") {
cek=0;
String welcome = "Kami akan
mengeceknya lagi";
bot.sendMessage(chat_id, welcome);
Serial.println("Pesan telah
direima");}
}
}
void setup() {
Serial.begin(115200);
// Set WiFi to station mode and disconnect from an AP if it was
Previously
// connected
WiFi.mode(WIFI_STA);
//WiFi.disconnect();
//delay(100);
// attempt to connect to Wifi network:
Serial.print("Connecting Wifi: ");
Serial.println(ssid);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
Serial.print(".");
delay(100);
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.print("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}
void loop() {
int nilai = analogRead(pinSensor);
float tinggiAir = nilai * panjangSensor /
1023;
Serial.print("Tinggi Air = ");
Serial.print(tinggiAir);
Serial.println(" cm");
delay(1000);
if(tinggiAir<=0.1){
if(cek==0){
Serial.println("Tangki mulai kosong ");
String welcome="Tangki air mulai kosong\n";
welcome+="Mohon perhatiannya\n";
welcome+="Untuk segera mengisinya";
bot.sendMessage(idchat, welcome);
}}
if(tinggiAir>=2.00){
if(cek==0){
Serial.println("Tangki mulai penuh ");
String welcome="Tangki air mulai penuh\n";
welcome+="Mohon perhatiannya\n";
welcome+="Untuk segera menonaktifkannya";
bot.sendMessage(idchat, welcome);
}}
if (millis() > Bot_lasttime + Bot_mtbs) {
int numNewMessages = bot.getUpdates(bot.last_message_received + 1);
while(numNewMessages) {
Serial.println("got response");
handleNewMessages(numNewMessages);
numNewMessages =
bot.getUpdates(bot.last_message_received + 1);
}
Bot_lasttime = millis();
}
}
2.
Koneksi Node Mcu dengan
Telegram Messeger
Tahapan kedua yang penulis lakukan
disini adalah malakukan koneksi antara Node Mcu dengan server Telegram
messenger. Node Mcu baru bisa berkomunikasi dengan dengan aplikasi telegram
messenger setelah terhubung dengan koneksi internet. Dalam proses koneksi
antara Node Mcu dengan Telegram messenger dibutuhkan perantara, yaitu hosting.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan hosting berbayar.
Telegram messenger memilki server yang
disebut BotFather, jadi Node Mcu akan tersambung ke BotFather. Setelah
pembuatan akun Telegram messenger dan mendapatkan ID akun beserta Token API
penulis membuat Grup Banjir di Telegram messenger. Grup ini merupakan wadah
penerima informasi kepada penerima yang dituju. Hasil dari koneksi Node MCU
dengan Telegram messenger.
3.
Sinkronisasi Node MCU dengan
Sensor Waterlevel
Tahapan pengujian terakhir yang
penulis lakukan sebelum mengabungkan semua perangkat menjadi satu sistem adalah
ujicoba sinkronisasi Node Mcu dengan sensor Waterlevel. Ujicoba ini untuk
memastikan sensor bisa berkomunikasi dengan Node Mcu dan untuk mendapatkan
nilai output dari sensor. Nilai output ini nantinya akan menjadi nilai yang
akan bisa dibaca oleh sistem. Dari hasil ujicoba didapatkan nilai terkecil dari
ujung sensor yaitu 360 dan terbesar 550.
4.
Sistem Deteksi Banjir dan Hasil
Penelitian
Setelah sistem deteksi banjir selesai
dirakit dan diprogramkan selanjutnya dilakukan pengujian. Pengujian sistem ini
dilakukan di Laboratorium Teknik Informatika Universitas Samudra. Hasil dari
pengujian sistem deteksi ini adalah jika sensor waterlevel tersentuh oleh air
maka mikrokontroler Node Mcu akan mengirim akan mengirimkan pesan Telegram
messenger dengan isi pesan “Debit air semakin meingkat, waspada banjir!”. Pesan
ini akan terus terkirim selama masih tersentuh oleh air. Pesan telegram
messenger tidak akan terkirim jika sensor waterlevel tidak tersentuh oleh air.
Berikut adalah hasil sensor saat tidak terdapat air.
Berikut adalah gambar hasil sensor
ketika terdapat air didalamnya
Pada penelitian ini penulis membangun
sistem yang dapat mengirim pesan banjir ke grup pada Telegram messenger dengan
nama grup “Grup Banjir”. Jika sensor terus tersentuh oleh air maka pengiriman
pesannya akan terus berlanjut selama 5000 sekon sekali pengiriman.
Pada pengujian sistem deteksi di
kawasan rawan banjir di desa Asam Petik, Kota Langsa, penulis meletakkan
peralatan ini pada ketinggian 40 cm dari atas permukaan air sungai. Dikawasan
tersebut banjir akan terjadi jika air sungai meninggi mencapai 50 cm. Jika
deteksi banjir ini telah mengirim pesan telegram messenger dan terkirim
terus-menerus dalam waktu 30 menit maka banjir besar akan terjadi. Jika terjadi
banjir maka pesan melalui Telegram Messenger akan terkirim kepada nomor yang
terdaftaf yang merupakan warga sekitar lokasi banjir yang kemungkinan akan
dilanda banjir.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
pengujian yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Informatika Universitas
Samudra mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Mikrokontroler Node MCU dapat bekerja dalam mengkoordinir semua
perangkat yang terhubung.
2. Sensor waterlevel hanya bisa mendeteksi jika tercelup kedalam air,
tidak bisa mendeteksi jika hanya terkenal percikan air setetes.
3. Telegram messenger responsive dalam sistem Internet of Thing (IoT).
Sistem berbasis Internet of Thing (IoT) sangat bergantung pada
jaringan telekomunikasi global (internet). Alat deteksi ini tidak dapat bekerja
jika tidak terkoneksi ke jaringan internet dan juga tidak bisa mengirim pesan
telegram messenger secara realtime jika koneksi internetnya lambat untuk
paramater cepat lambat pada sistem Internet of Thing (IoT).
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, A. 2006. Energi dari Laut dan Pasang-surut Laut http://oseanojgrafi.blogspot.com (diakses pada tanggal 13 September 2006)
T. Widiyaman, “Pengertian Modul Wifi ESP8266 – Warriornux,” Warriornux, 2016. [Daring]. Tersedia pada: http://www.warriornux.com/pengertianmodul-wifi-esp8266/.
Achmad Muzakky, dkk “Perancangan sistem deteksi banjir berbasis IoT”. Conference on innovation and application of Science and Technology (CIASTECH 2018)
Abdul Kadir “Pemprograman Arduino & Processing” PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar