Sabtu, 06 Desember 2025

PENERAPAN ARDUINO UNO DALAM SISTEM SMART LOCK DOOR

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SEDERHANA MENGENAI PENERAPAN ARDUINO UNO
DALAM SISTEM SMART LOCK DOOR MENGGUNAKAN SIMULASI WOKWI

Disusun Oleh:

Naila Ni’ma Maulavia                     (25051204043)
Lintar Handy Wibowo                     (25051204045)
Acmad Zidan F.                                (25051204142)
Rafino Fadhil Al Huda                     (25051204184)




PENERAPAN LED CHASER MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS PEMROGRAMAN DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI PENERAPAN LED CHASER MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS PEMROGRAMAN DIGITAL



Disusun oleh:

Riski Anugrah Firmansyah         (25051204040)
Shinta Nur Rahma                       (25051204136)
Mochammad Arva J.S                 (25051204145)
Michelle Cein Aurelia                 (25051204206)





PENERAPAN PERANGKAT MIKROKONTROLER BERBASIS ESP32 MELALUI SIMULASI SMART PLANT WATERING SYSTEM

LAPORAN PRAKTIKUM PENERAPAN PERANGKAT MIKROKONTROLER BERBASIS ESP32
MELALUI SIMULASI SMART PLANT WATERING SYSTEM



Disusun oleh:

Dhika Karya                         (25051204086)
M. Neo Enha Finardi            (25051204144)
Fiorentino Yoga                     (25051204196)
Sahira Ramadani Fitrania      (25051204243)





Senin, 16 Juni 2025

INSTALASI REMASTERING UBUNTU 20.04 MENGGUNAKAN CUBIC

INSTALASI REMASTERING UBUNTU 20.04 MENGGUNAKAN CUBIC


Disusun Oleh:

Radiv Patra Makmun     24051204147

Ramzi Pandu Ma’arif 24051204148


BAB I

PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

        Remastering sistem operasi Ubuntu bertujuan untuk menciptakan ISO kustom yang telah dikonfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, seperti penambahan aplikasi, pengaturan tema, logo, dan wallpaper. Salah satu alat yang populer digunakan untuk proses ini adalah Cubic (Custom Ubuntu ISO Creator). Dengan Cubic, pengguna dapat dengan mudah mengatur sistem operasi mereka sendiri dari awal.

  1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara menginstal dan menggunakan Cubic untuk remastering Ubuntu 20.04?

  2. Bagaimana cara menambahkan aplikasi-aplikasi penting ke dalam ISO?

  3. Bagaimana cara wallpaper default Ubuntu?

  1.3 Tujuan

  1. Menjelaskan proses remastering Ubuntu menggunakan Cubic.

  2. Memberikan panduan instalasi aplikasi-aplikasi penting dalam lingkungan remastering.

  3. Menjelaskan cara mengganti elemen visual sistem.

INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX VERSI DUALBOOT


INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX VERSI DUALBOOT


Disusun Oleh:

 Radiv Patra Makmun    (24051204147)



BAB I 

PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

         Kemajuan teknologi informasi yang pesat menuntut tersedianya sistem operasi yang andal, stabil, dan fleksibel guna menunjang berbagai aktivitas komputasi. Linux hadir sebagai solusi dengan lisensi open-source, memungkinkan pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan mengembangkan sistem secara bebas. Keunggulan utama Linux adalah kemampuannya untuk dijalankan melalui Command Line Interface (CLI), yang memberikan kendali lebih luas terhadap sistem dan efisiensi dalam mengeksekusi perintah.

  1.2 Rumusan Masalah

        1. Bagaimana mekanisme kerja Command Line Interface (CLI) di sistem operasi Linux?

        2. Bagaimana langkah-langkah instalasi Ubuntu 24.04.2 LTS?

        3. Apa saja kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk proses instalasi?

  1.3 Tujuan Laporan

        1. Menjelaskan fungsi dan keunggulan CLI dalam sistem Linux.

        2. Memahami proses instalasi sistem operasi Linux dalam mode dualboot.

        3. Menjabarkan konfigurasi penting seperti pengaturan BIOS/UEFI

Selasa, 10 Juni 2025

PRAKTIKUM SESEDERHANA: KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 10 DENGAN BIND9

 

Disusun Oleh:

1.    Arya Bagus Adipranata

(24051204044)

2.    Rosma Ibrahim

(24051204048)

3.    Bagus Sinar Saputra

(24051204056)

4.    Qanitah Khaula Artyana

(24051204062)

5.    Dhabit Hadi Dwitama

(24051204064)

6.    Muhammad Zikri Kurniawan

(24051204066)

7.    Dzikrillah Rachmah Az Zahra

(24051204067)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dunia jaringan komputer, Domain Name System (DNS) adalah elemen penting yang memungkinkan pengguna untuk mengakses alamat situs atau layanan jaringan dengan nama domain yang mudah diingat, tanpa harus mengetahui alamat IP-nya secara langsung. DNS berfungsi seperti buku telepon internet, yang mengubah nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya, sehingga membuat komunikasi dalam jaringan lebih efisien dan ramah pengguna.

 Penggunaan server DNS sangat krusial, terutama dalam jaringan lokal dan juga global. Salah satu aplikasi server DNS yang populer adalah BIND9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9), yang bersifat open-source dan mendukung berbagai macam konfigurasi zona. Sementara itu, Debian 10 sebagai sistem operasi Linux yang stabil sering digunakan sebagai server, menjadikannya pilihan yang ideal untuk praktik konfigurasi jaringan.

Konfigurasi server DNS dilakukan menggunakan BIND9 pada system operasi Debian 10 melalui praktikum sederhana ini. Praktik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman fundamental mengenai mekanisme DNS, struktur file konfigurasi, serta cara mengelola zona domain dan domain terbalik. Praktikum ini diharapkan dapat berfungsi sebagai langkah awal dalam memahami layanan jaringan yang lebih kompleks dan menjadi fondasi bagi kemampuan administrasi jaringan di masa depan.

1.2  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara menginstal dan mengonfigurasi DNS server menggunakan BIND9 pada sistem operasi Debian 10?
  2. Bagaimana cara membuat konfigurasi zona domain (forward) dan zona reverse agar DNS server dapat berjalan dengan benar?
  3. Apa saja kendala umum yang dapat terjadi dalam proses konfigurasi DNS server dan bagaimana solusi penanganannya?

1.3  Tujuan Laporan

  1. Menjelaskan langkah-langkah instalasi dan konfigurasi DNS server menggunakan BIND9 pada Debian 10.
  2. Memberikan pemahaman tentang fungsi serta cara kerja DNS server dalam jaringan lokal.
  3. Melatih kemampuan praktik dalam mengelola layanan jaringan, khususnya dalam konfigurasi domain name system (DNS).

1.4  Manfaat Penulisan

  1. Memotivasi penguasaan pemanfaatan sistem operasi Debian sebagai server jaringan.
  2. Membangun pemahaman yang mendalam tentang konsep kerja DNS, baik dari segi teori maupun praktik.
  3. Menjadi landasan bagi penerapan konfigurasi layanan jaringan tingkat lanjut di masa yang akan datang, seperti server web atau server email.

 

PRAKTIKUM SESEDERHANA: KONFIGURASI SSH SERVER PADA DEBIAN DAN AKSES REMOTE MENGGUNAKAN PUTTY

 

Disusun Oleh:

1.    Arya Bagus Adipranata

(24051204044)

2.    Rosma Ibrahim

(24051204048)

3.    Bagus Sinar Saputra

(24051204056)

4.    Qanitah Khaula Artyana

(24051204062)

5.    Dhabit Hadi Dwitama

(24051204064)

6.    Muhammad Zikri Kurniawan

(24051204066)

7.    Dzikrillah Rachmah Az Zahra

(24051204067)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam bidang teknologi informasi, permintaan untuk akses jarak jauh ke server sangat krusial, terutama dalam pengelolaan sistem dan jaringan. Salah satu cara yang sering dipakai untuk mengakses server secara jarak jauh adalah melalui protokol SSH (Secure Shell). SSH memungkinkan pengguna untuk secara aman mengakses terminal sistem operasi berbasis Unix/Linux melalui jaringan.

Salah satu sistem operasi yang umum dipakai untuk kebutuhan server adalah Debian, karena stabilitasnya dan dukungan komunitas yang luas. Agar pengelolaan server Debian lebih mudah tanpa perlu selalu mengaksesnya secara langsung melalui tampilan fisik atau mesin virtual, diperlukan konfigurasi SSH agar server dapat diakses dari perangkat lain.

PuTTY merupakan salah satu aplikasi klien SSH yang beroperasi di sistem operasi Windows, dan sering dimanfaatkan untuk mengakses server Linux secara jarak jauh. Dengan PuTTY, pengguna bisa mengakses server Debian yang sudah diatur dengan SSH dan mengeksekusi perintah-perintah seolah-olah berada langsung di dalam server itu.

Dengan demikian, laporan ini akan menguraikan langkah-langkah untuk mengonfigurasi SSH server di sistem operasi Debian dan cara mengaksesnya secara jarak jauh dengan PuTTY. Diharapkan dengan pengaturan ini, pengelolaan server menjadi lebih efisien dan fleksibel, khususnya dalam situasi pengelolaan dari jarak jauh.

1.2  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana cara melakukan konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian?

2.     Apa saja yang diperlukan agar sistem Debian dapat diakses secara remote melalui jaringan?

3.     Bagaimana langkah-langkah menggunakan aplikasi PuTTY untuk mengakses server Debian dari komputer lain?

4.     Apa manfaat dan keuntungan menggunakan SSH dalam mengelola server secara jarak jauh?

1.3  Tujuan Laporan

1.     Menjelaskan proses konfigurasi SSH server pada sistem operasi Debian.

2.     Menunjukkan cara mengakses server Debian secara remote menggunakan aplikasi PuTTY.

3.     Menerapkan pengelolaan server jarak jauh melalui protokol SSH secara aman dan efisien.

1.4  Manfaat Penulisan

1.     Menambah pemahaman mengenai cara kerja protokol SSH dalam mengelola server secara jarak jauh.

2.     Memberikan pengalaman praktis dalam mengkonfigurasi server Debian agar dapat diakses melalui jaringan.

3.     Membantu dalam mengembangkan keterampilan penggunaan aplikasi remote client seperti PuTTY untuk keperluan administrasi sistem.

Kamis, 22 Mei 2025

SET UP DNS UNTUK DEBIAN 11

 SET UP DNS UNTUK LINUX DEBIAN 11



Disusun Oleh :


Penulis :


AHMAD AURA SYAHRUL  ( 24051204203 )

Penyusun :


John David Kusuma                 (24051204206)
Dave Osvaldo Adris                 (24051204172)
M Faisal Alfiansyah                 (24051204205)
Georvin Octianno                     (24051204185)
Hamdan Wafi Sukmana            (24051204199)
Yudhi D.Lsywn Bakkara           (24051204174)
Luthfi Fadli Zainuddin             (24051204200)
Rifqi syawal                             (24051204198)
Reihan Putra Wibowo               (24051204195)


BAB 1 
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

    Distro Debian adalah salah satu varian sistem operasi Linux yang mendominasi dunia server dan infrastruktur jaringan. Dibalik reputasinya sebagai sistem yang ultra-stabil dan kaya fitur keamanan, tersimpan filosofi kemerdekaan digital yang menjadi daya tarik para profesional TI.

    Sebagai platform bersumber terbuka, distro ini menawarkan kendali penuh atas setiap aspek sistem, memungkinkan kustomisasi mendalam untuk berbagai skenario penggunaan - mulai dari pusat data raksasa hingga perangkat IoT mini. Rahasia fleksibilitasnya terletak pada APT (Advanced Packaging Tool), mesin pengelola paket canggih yang menyederhanakan proses instalasi dan pemeliharaan perangkat lunak.

    Dalam kajian ini, akan diuraikan langkah demi langkah proses pemasangan Debian 10 versi text-mode, pendekatan yang disukai para ahli sistem karena efisiensi sumber dayanya. Tidak berhenti di instalasi, pembahasan akan mencakup juga penyiapan konektivitas jaringan dasar - pondasi penting untuk sistem yang akan beroperasi di era komputasi terdistribusi. Penguasaan materi ini menjadi bekal berharga untuk merancang solusi infrastruktur TI yang andal.

Kamis, 15 Mei 2025

MENGATUR JARINGAN LINUX : KONFIGURASI IP, DHCP, DAN GATEAWAY

Mengatur Jaringan Linux: Konfigurasi IP, DHCP, dan Gateway

 


 

Disusun Oleh:

NAUFAL ALIF PRASETYA                                     (24051204126)

MALIQ RAFALDO                                                    (24051204125)

JEEHAN KAMILA MUZAKY                                   (24051204122)

ALFINO JAUHAR                                                      (24051204118)

RAFAEL BRYAN ALFREDO                                   (24051204114)

GERIZT GEOVANY SARAGIH SUMBAYAK         (24051204117)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah mendorong kebutuhan akan jaringan komputer yang andal dan efisien di berbagai sektor, baik pendidikan, pemerintahan, maupun industri. Jaringan komputer memegang peranan penting dalam mendukung pertukaran data dan komunikasi antar perangkat, sehingga pengelolaan jaringan menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan dalam infrastruktur teknologi informasi saat ini. Dalam implementasinya, sistem operasi Linux sering dipilih sebagai pondasi utama server jaringan karena sifatnya yang stabil, fleksibel, dan bersifat open source, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

Salah satu keunggulan Linux terletak pada kemampuannya dalam melakukan konfigurasi jaringan secara mendalam melalui antarmuka berbasis teks. Pengaturan jaringan pada Linux meliputi berbagai aspek penting, di antaranya adalah konfigurasi alamat IP, pengelolaan layanan DHCP, serta penentuan gateway sebagai penghubung antar jaringan.

GUI Remastering Linux Ubuntu

 GUI Remastering Linux VIA Virtualbox Untuk Performa 

Penulis :


CHELO DAFFA KARANG BAHARI ( 24051204201 )

Penyusun :


Penyusun :

Chelo Daffa Karang Bahari            (24051204201)
Divananda Ayu Sasikirana              (24051204187)
Rico Firmansyah                             (24051204173)
Royyan Dwinanda Kusuma             (24051204176)
Dhimas Farrie Thariq Ramadhan     (24051204204)




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Linux adalah sebuah sistem operasi yang bersifat open source, didistribusikan di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), memungkinkan pengguna untuk mengunduh menginstal, dan mengubah Linux secara gratis. Pada tahun 1993, Slackware menjadi distro Linux yang pertama kali dirilis secara komersial. Setelah itu, muncul beberapa distro Linux lainnya seperti Debian, Red Hat, SUSE, dan Ubuntu.

    Dengan keunggulan berupa open source yang memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi, kami melakukan modifikasi pada distro Linux Ubuntu yang didalamnya sudah ditambahkan paket aplikasi yang sudah disesuaikan dengan preferensi dan tema yang kami inginkan, proses ini dinamakan Remastering.


SKEMA WEB SERVER APACHE DEBIAN 10

SKEMA WEB SERVER APACHE DEBIAN 10

Disusun Oleh :


Penulis :


CHELO DAFFA KARANG BAHARI ( 24051204201 )

Penyusun :


Penyusun :

PRATINDO TRI AKTA                          ( 24051204189 )
CHELO DAFFA KARANG BAHARI    ( 24051204201 )
RICO FIRMANSYAH                             ( 24051204173 )
NABIL AL MABRURIY                         ( 24051204175 )
DIVANANDA AYU SASIKIRANA        ( 24051204187 )
HASNA TYA MUTHYA                          ( 24051204180 )
CHOLBY SABRINA ARVIYANTI          ( 24051204194 )





 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Web server adalah program yang menggunakan protokol HTTP untuk melayani file kepada client melalui halaman web. Beberapa web server terkemuka diantaranya ada apache, IIS, NGINX dan masih banyak lagi. Web server sering kali digunakan sebagai dari paket program terkait internet dan intranet yang lebih besar untuk melayani email, mengunduh permintaan untuk File Transfer Protocol (FTP) dan membangun halaman web. Pertimbangan dalam memilih web server mencakup seberapa baik kerjanya dengan sistem operasi dan server lain, kemampuannya menangani pemrograman sisi server, karakteristik keamanan, mesin pencari, dan alat pembangun situs yang meyertainya

    Linux Debian dipilih sebagai platform implementasi dalam praktikum ini karena reputasinya yang andal dalam hal stabilitasfleksibilitas, dan dukungan komunitas open-source yang ekstensif. Untuk merealisasikan layanan DNS, layanan web dihosting menggunakan Apache2web server serbaguna yang mendominasi pasar dengan kompatibilitas tinggi dan kemampuan kustomisasi yang luas.

Rabu, 14 Mei 2025

PENGGUNAAN COMMAND LINE INTERFACE PADA TERMINAL LINUX

PENGGUNAAN COMMAND LINE INTERFACE PADA TERMINAL LINUX



Disusun Oleh:


Tri Rianto Utomo (24051204104)

Fawazurayhan (24051204107)

Syauqi Ihsan Ramadhan (24051204110)

Dhani Rakha Aditya Rahma (24051204113)

M. Mazidannur J. M (24051204130)




BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem operasi Linux telah menjadi fondasi penting dalam teknologi informasi, digunakan secara luas di server, sistem cloud, dan pengembangan perangkat lunak. Salah satu keunggulan utama Linux adalah Command Line Interface (CLI), antarmuka berbasis teks yang memungkinkan pengguna menjalankan perintah langsung ke sistem operasi. CLI menawarkan efisiensi tinggi, fleksibilitas, dan kontrol mendalam dibandingkan antarmuka grafis (GUI), menjadikannya alat esensial untuk administrasi sistem, pemrograman, dan otomasi tugas.

Bagi mahasiswa Teknik Informatika, penggunaan CLI adalah keterampilan wajib, namun banyak pemula kesulitan karena sifat teknis CLI dan kebutuhan memahami struktur sistem file dan sintaks command.

INSTALASI GIT & INISIALISASI REPOSITORY MELALUI TERMINAL MENGGUNAKAN UBUNTU DI VIRTUALBOX

 

INSTALASI GIT & INISIALISASI REPOSITORY MELALUI TERMINAL MENGGUNAKAN UBUNTU DI VIRTUALBOX

 

 

 

Disusun Oleh:

Haidar Ali Yafi                       (24051204111)

Ubaidillah Maulidul Ula         (24051204115)

Muhammad Adrian Vibrianto (24051204124)

Bee Nayaka Athalah M.         (24051204125)

Perdinan Darman Sinaga        (24051204128)

Akhmad Furqon Al Farid       (24051204134)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam era digital saat ini, pengembangan perangkat lunak telah menjadi tulang punggung inovasi di berbagai sektor. Proses pengembangan yang kompleks seringkali melibatkan banyak pengembang yang bekerja secara bersamaan pada berbagai bagian proyek. Tanpa alat yang tepat, mengelola perubahan kode, melacak riwayat pengembangan, dan berkolaborasi secara efektif dapat menjadi tantangan yang signifikan. Di sinilah peran penting dari Sistem Kontrol Versi (Version Control System - VCS). VCS memungkinkan tim pengembang untuk mengelola perubahan kode sumber dari waktu ke waktu, memungkinkan mereka untuk kembali ke versi sebelumnya jika diperlukan, membandingkan perubahan, dan menggabungkan pekerjaan dari berbagai kontributor.

Di antara berbagai VCS yang tersedia, Git telah muncul sebagai salah satu yang paling populer dan banyak digunakan di industri. Diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, Git menawarkan arsitektur terdistribusi yang unik, dimana setiap pengembang memiliki salinan lengkap dari repositori proyek, termasuk seluruh riwayat perubahannya. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal keandalan, kecepatan, dan fleksibilitas dalam mendukung berbagai alur kerja pengembangan.